Ahmad Hanif
MENGENAI FAKTOR YANG MEMPENGARU HI dr. Lara Maisha
UPAYA PENYEMBUHAN DI PUSKESMAS dr. Annisaul Fauziyah
SINDANG BARANG dr. Stteffie Bagoes Putri S
LATAR BELAKANG
Tuberkulosis (TB) adalah salah satu penyakit yang mematikan di
dunia. Setiap tahun terdapat 9 juta kasus baru dan kasus kematian
hampir mencapai 2 juta manusia.
TB MDR (Multi Drug Resistance Tuberculosis) adalah keadaan
dimana kuman M. tuberculosis yang resisten atau kebal terhadap
minimal 2 jenis OAT yang paling poten yaitu Rifampicin dan
Isoniazid secara bersamaan atau kebal terhadap OAT lini pertama
lainnya seperti Etambutol, Pirazinamid, dan Streptomisin.
Pada tahun 2008, diperkirakan terdapat 390.000-510.000 kasus TB
MDR diseluruh dunia dan terdapat 150.000 angka kematian karena
TB MDR. Dari semua insiden tuberkulosis, sekitar 3,6% menjadi TB
MDR.
LATAR BELAKANG
Pada tahun 2013 WHO memperkirakan di Indonesia terdapat 6.800
kasus baru TB MDR setiap tahun.
Pada tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas Sindang Barang
sendiri terdapat 65 kasus TB paru dan 3 kasus diantaranya
merupakan kasus TB MDR. Saat ini hanya tersisa 1 pasien TB MDR
yang mendapatkan terapi di Puskesmas Sindang Barang sedangkan
yang lainnya sudah drop out dan meninggal.
LATAR BELAKANG
Pengobatan tuberkulosis memerlukan waktu yang panjang, minimal
6 bulan, TB MDR bahkan memerlukan terapi 18-24 bulan, sehingga
menyebabkan kurangnya tingkat kepatuhan pasien dalam minum
obat maupun kehadiran untuk terapi injeksi yang bisa
mempengaruhi keberhasilan terapi.
Nutrisi dan sanitasi keduanya berhubungan dengan imunitas dan
daya tahan tubuh penderita TB baik terhadap kuman
Mycobacterium yang sudah menginfeksi maupun bakteri, virus,
jamur atau antigen lain yang belum menyerang, sehingga secara
tidak langsung juga mempengaruhi keberhasilan terapi. dukungan
keluarga, merupakan cakupan psikososial yang berpengaruh bagi
penderita TB dalam masa pengobatan untuk mencapai
keberhasilan terapi.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengetahuan pasien TB MDR mengenai kepatuhan
pasien dalam pengobatan mempengaruhi upaya penyembuhan di
Puskesmas Sindang Barang?
Bagaimana pengetahuan pasien TB MDR mengenai nutrisi
mempengaruhi upaya penyembuhan di Puskesmas Sindang
Barang?
Bagaimana pengetahuan pasien TB MDR mengenai sanitasi
mempengaruhi upaya penyembuhan di Puskesmas Sindang
Barang?
Bagaimana pengetahuan pasien TB MDR mengenai dukungan
keluarga mempengaruhi upaya penyembuhan di Puskesmas
Sindang Barang?
TUJUAN
Tujuan Umum
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di
Puskesmas Sindang Barang.
Puskesmas Sindang Barang dapat turut membantu dan mendukung
upaya penyembuhan pasien TB MDR.
Tujuan Khusus
Menganalisis gambaran pengetahuan pasien TB MDR mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi upaya penyembuhan di
Puskesmas Sindang Barang yaitu antara lain kepatuhan
pengobatan, nutrisi, sanitasi, serta dukungan keluarga.
MANFAAT
Manfaat bagi Penulis
Menambah ilmu dan pengetahuan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi upaya
penyembuhan pasien TB MDR.
Melaksanakan mini project dalam rangka program internship dokter Indonesia
Kepatuhan Pengobatan
Kepatuhan pasien sebagai sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan
ketentuan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Penderita yang patuh
adalah yang menyelesaikan pengobatannya secara teratur dan lengkap
tanpa terputus selama minimal 6 bulan sampai dengan 8 bulan.
Sedangkan untuk pengobatan TB Resistan Obat, TB MDR, dan TB XDR
lebih sulit jika dibandingkan dengan pengobatan kuman TB yang masih
sensitif. TB resisten obat dan TB MDR dapat disembuhkan, meskipun
membutuhkan waktu sekitar 18-24 bulan. Pada pasien tuberkulosis
kepatuhan akan sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan terapi
(BPOM, 2006).
Faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan Menurut Smet (1994), adalah:
a. Faktor komunikasi
b. Pengetahuan
c. Fasilitas Kesehatan
Sanitasi
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup
perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih, dan sebagainya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.829/MENKES/SK/VII/1999
tentang Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal, rumah sehat harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
1. Bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang
dapat membahayakan kesehatan
2. Komponen dan penataan rumah harus memenuhi persyaratan fsik dan
biologis.
3. Pencahayan harus menerangi ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak
menyilaukan (Permenkes RI No.1077, 2011). Karena itu rumah harus memiliki
20% luas jendela dari luas seluruh rumah, supaya cahaya matahari bisa masuk
ke rumah dan membunuh kuman.
4. Kualitas udara dalam ruangan sesuai dengan ketentuan.
5. Ventilasi minimal 10% dari luas lantai ruangan untuk menjamin sirkulasi udara yang baik
sehingga temperatur ruangan dapat dipertahankan antara 22C - 30C dengan
kelembaban optimum 40 - 60%.
6. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila memenuhi syaratnya, yaitu telah
dimasak.
7. Limbah cair yang berasal dari rumah tidak boleh mencemari sumber air, tidak berbau,
tidak mencemari permukaan tanah. Sedangkan limbah padat juga tidak boleh mencemari
permukaan tanah dan air serta tidak boleh berbau.
8. Kepadatan hunian rumah juga harus memiliki ruang tidur minimal seluas delapan meter
persegi dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruangan,
kecuali anak dibawah lima tahun.
9. Binatang dapat menjadi sumber penyakit atau menjadi sarana berbagai mikroorganisme
untuk hidup dan berkembang biak.
10.Kebersihan makanan yang akan dimakan mempengaruhi secara langsung dari orang-orang
yang mengonsums. Begitu juga untuk peralatan makan dan minum yang digunakan.
Faktor yang mempengaruhi upaya
penyembuhan pasien TB MDR
Dukungan Keluarga
Dalam keluarga komunikasi yang terjadi secara terbuka dan dua
arah akan sangat mendukung bagi penderita TB. Saling
mengingatkan dan memotivasi penderita untuk terus melakukan
pengobatan dapat mempercepat proses penyembuhan.
Dukungan keluarga dapat berupa dukungan informasional,
dukungan instrumental dan dukungan emosional.
1. Dukungan informasional dapat menekan munculnya suatu stressor
karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti
yang khusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah
nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi terkait
penyakit yang diderita pasien.
2. Dukungan instrumental dapat mendukung pulihnya energi atau
stamina dan semangat yang menurun selain itu individu merasa
bahwa masih ada perhatian dan kepedulian dari lingkungan terhadap
seseorang yang mengalami kesusahan dan penderita.
3. Dukungan emosional menjamin nilai-nilai individu akan selalu terjaga
kerahasiaannya dari keingintahuan orang lain. Aspek-aspek dari
dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam
bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian dan mendengarkan
serta didengarkan.
METODE
Desain Mini Project
Mini project ini terdiri dari penelitian (penilaian masalah kesehatan),
intervensi, dan penilaian pasca intervensi.
Penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian purposive sample untuk
mengamati pengetahuan pasien TB MDR terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi upaya penyembuhan.
Empat aspek yang dinilai dalam penelitian ini, yaitu kepatuhan pengobatan,
nutrisi, sanitasi dan dukungan keluarga. Setelah didapatkan hasil penelitian
diatas, selanjutnya dilakukan intervensi untuk memberi pengetahuan kepada
pasien terkait faktor-faktor yang mempengaruhi upaya penyembuhan TB
MDR. Setelah itu dilakukan penilaian ulang pasca intervensi untuk memantau
peningkatan pengetahuan pasien terhadap faktor-faktor tersebut.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan mini project ini dilakukan di Puskesmas
Sindang Barang dan kediaman pasien di Jalan Poras, RT 04 RW 08,
Kel. Sindang Barang, Kec. Bogor Barat. Waktu pelaksanaannya
yaitu pada bulan Desember 2016 sampai dengan Januari 2017,
dengan perincian kegiatan sebagai berikut.
Desember 2016 Januari 2017
Penentuan Judul dan
X
Tinjauan Pustaka
Pengambilan Data X
Intervensi X
Penilaian Ulang dan Analisis
X X
Data
Pelaporan Hasil Mini Project X
Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah
pasien TB MDR yang terdapat di lingkungan kerja Puskesmas
Sindangbarang yang berjumlah 3 orang. Namun, saat ini tersisa 1
orang pasien yang menderita TB MDR, sedangkan 2 pasien lainnya
telah meninggal dunia dan drop out.
Objek penelitiannya adalah faktor yang mempengaruhi upaya
penyembuhan pasien TB MDR di Puskesmas Sindangbarang.
Alur Mini Project
III.4.a Pemilihan Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini merupakan pasien TB MDR yang melakukan pengobatan di Puskesmas
Sindang Barang.
III.4.b Wawancara (Penilaian Awal)
Wawancara dilakukan pada saat kunjungan pasien ke poliklinik TB di Puskesmas Sindang
Barang. Pasien diajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan upaya
penyembuhan pasien. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, selanjutnya dilakukan
home visit.
Ada empat aspek yang diobservasi atau dinilai dalam penelitian ini, yaitu kepatuhan
pengobatan, nutrisi, sanitasi dan dukungan keluarga.
III.4.c Intervensi
Setelah dilakukan wawancara dan home visit, maka akan didapatkan gambaran
pengetahuan pasien mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi upaya penyembuhan TB
MDR. Bila diperoleh hasil yang kurang baik mengenai pengetahuan tersebut, maka dilakukan
intervensi berupa edukasi dan pemberian leaflet kepada pasien dan keluarga.
III.4.d Penilaian Ulang (Penilaian Pasca Intervensi)
Penilaian ulang ini dilakukan setelah intervensi diberikan kepada pasien dan keluarganya.
Penilaian dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada perbaikan peningkatan pengetahuan
dalam penanganan pasien TB MDR.
Analisis Data
Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam
dengan pasien dan keluarga. Setelah melakukan wawancara,
analisis data dimulai dengan membuat catatan hasil wawancara,
dan dokumentasi foto kegiatan home visit.