Oleh
Elysa
09072 R
Data dari RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2011 di Ruang Dahlia (Paru)
yaitu Penderita PPOK berjumlah 48 orang
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS PENYAKIT PARU
OBSTRUKTIF KRONIK
1. Pengertian
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan sejumlah gangguan yang
mempengaruhi pergerakan udara dari dan keluar paru. Gangguan yang
penting adalah bronchitis obstruktif, emfisema dan asma bronchial
(Muttaqin, 2008).
PPOK adalah sebuah istilah keliru yang sering dikenakan pada pasien yang
menderita emfisema, bronkitis kronis, atau campuran dari keduanya. Ada
banyak pasien yang mengeluh bertambah sesak napas dalam beberapa
tahun dan ditemukan mengalami batuk kronis, toleransi olahraga yang
buruk, adanya obstruksi jalan napas, paru yang terlalu mengembang, dan
gangguan pertukaran gas (John B. West, 2010).
2. Etiologi
Menurut Jeniper P. Kowalak (2011)
Penyebab PPOK yang sering ditemukan
meliputi: Kebiasaan merokok, infeksi
saluran napas atas yang kambuhan
atau kronis, polusi udara, alergi dan
faktor-faktor familial atau herediter,
seperti defisiensi antitrypsin-alfa.
3. PATOFISIOLOGI
Merokok salah satu penyebab utama
PPOK, yang akan mengganggu kerja
silia serta fungsi sel-sel makrofag dan
menyebabkan inflamasi pada jalan
napas, peningkatan produksi lensir
(mukus), destruksi septum alveolar
serta fibrosis peribronkial. Perubahan
inflamatori yang dini dapat dipulihkan
jika pasien berhenti merokok sebelum
penyakit paru meluas.
Sumbatan mucus dan penyempitan
jalan napas terperangkap, seperti pada
bronchitis kronis dan emfisema.
Hiperinflasi terjadi pada alveoli paru
ketika pasien mengehmbuskan napas
keluar (ekspirasi). Pada inspirasi, jalan
napas akan melebar sehingga udara
napas akan terhalang. Keadaan uadara
napas yang terperangkap (yang juga
dinamakan ball valving) umumnya
BAB 3
HASIL ASUHAN
1. Pengkajian
Identitas
Nama : Tn. Z
Umur : 55 tahun
Alamat : Jln.Pekapuran B
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
2. RIWAYAT PENYAKIT
2. Palpasi
Respirasi klien 24x/ menit
4. Auskultasi
Tekanan darah 90/60 mmHg.
Terdengar bunyi ronkhi dan wheezing.
Diagnosis Keperawatan