Anda di halaman 1dari 17

Appendisitis

Tinjauan Pustaka
Anatomi
PROMONTORIK ujung appendiks menunjuk ke arah
promontorium sacri
RETROCOLIC/ appendiks berada di belakang kolon
RETROCAECAL ascenden dan biasanya retroperitoneal.

PREILEAL & Appendiks berada di depan ileum


POSTILEAL Appendiks berada di belakang ileum
PARACAECAL appendiks terletak horizontal di belakang
caecum
PELVIC appendiks menggantung ke arah pelvis
DESCENDEN minor
SUBCAECAL appendiks terletak dibawah caecum
Etiologi

ksi
s tru
Ob

n an
t u ru
Ke
Patofisiologi

Perforasi
Supuratif
Akut fokal akut
Obstruksi
Manifestasi Klinis.
Diagnostik
Pemeriksaan Fisik
Auskultas
Inspeksi i Palpasi
1.Berjalan sambil 1.Peristaltik 1.Nyeri tekan di
membungkuk normal/hilang Mc.Burney
2.Tampak kesakitan 2.Nyeri lepas
3.Kembung 3.Defense muscular
(perforasi)
4.Rovsing sign
5.Blumberg sign
6.Nyeri perut kanan
bawah saat
batuk/mengedan
Psoas Sign
Obturator Sign
Laboratorium

Pemeriksaan darah : akan didapatkan leukositosis pada kebanyakan


kasus appendicitis akut terutama pada kasus dengan komplikasi, C-
reaktif protein meningkat. Pada appendicular infiltrat, LED akan
meningkat.

Pemeriksaan urin : untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri


di dalam urin. Pemeriksaan ini sangat membantu dalam menyingkirkan
diagnosis banding seperti infeksi saluran kemih atau batu ginjal yang
mempunyai gejala klinis yang hampir sama dengan appendisitis.
Radiologi
Abdominal X-Ray : Digunakan untuk melihat adanya fecalith sebagai
penyebab appendisitis. Pemeriksaan ini dilakukan terutama pada
anak-anak.
USG : terutama pada wanita, juga bila dicurigai adanya abses.
Dengan USG dapat dipakai untuk menyingkirkan diagnosis banding
seperti kehamilan ektopik, adnecitis dan sebagainya.
Barium enema : akan tampak pelebaran/penebalan dinding mukosa
appendiks, disertai penyempitan lumen hingga sumbatan usus oleh
fekalit
CT-scan : Dapat menunjukkan tanda-tanda dari appendisitis. Selain
itu juga dapat menunjukkan komplikasi dari appendisitis seperti bila
terjadi abses
CT-scan
Tatalaksana
Tatalaksana
1. Pre-operatif
Observasi ketat,tirah baring dan puasa
Antibiotik profilaksis spektrum luas dan analgesik
Resusitasi cairan sebelum operasi

2. Operatif
Apendektomi terbuka
Laparoskopi apendektomi

3. Pasca Operatif
Observasi keadaan umum, tanda perdarahan.
Posisi fowler dan 12 jam dipuasakan
Perforasi : puasa sampai fungsi usus normal.
TERIMA KASIH.....

Anda mungkin juga menyukai