PROVINSI PAPUA
UPT Program P2P
A-T-M
2016
i
beeri wopar
Pengalaman Kerja
Th.2000-2002 : PTT PKM Kelila-Jayawijaya
Th.2002-2004 : Staf dokter RSUD Wamena
Th.2004-saat ini : Staf Dinkes Prov.Papua;
Pengelola progr.HIV-AIDS/IMS (-
2010
Ex.Kasi HTM (2010-2014
Ex.Kabid PMK (2014-2016)
Ka. UPT P2P. ATM
24 Maret 1882 :
mengumumkan
penemuan
Mycobacterium
tuberculosis
1905 : menerima
Hadiah Nobel
bidang Physiology
of Medicine
6
Penurunan AKB hingga 34/ 1000 KH serta pencapaian kampung UCI
hingga 80%
8
Hingga 13,5%
Pengendalian Penyakit Menular terfokus ATM
( AIDS, TBC dan Malaria ), Penyakit terlupakan, Penyakit tidak
9
menular diikuti dengan Penyehatan
r Lingkungan
Peningkatan Ketersediaan Obat, Regensia,
Alat
CLINIC 1 13 0 14 9 23
HOSPITAL 29 0 0 29 0 29
Sumber data : Bidang UPT-ATM, Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun 2015
workshop TB-MALARIA 8/22/17 10
PENCAPAIANKEGIATANP2TBPROV
PAPUATAHUN2008s/d2015
INDIKATOR Global &
Nasional 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
TOTAL KASUS TB 6480 7093 6519 6505 7094 7317 6813 6853
Terlaporkan
CASE DETECTION RATE 55,6% 58% 54% 53,9% 58,8% 60,7% 56,3% 56,8%
(BTA +) 2015: 95>%
(MDGs)
220 258 226 222 258 267 241 246
CNR SEMUA Tipe
(Naik 5% / thn)
CONVERSION RATE 67% 69% 69% 751% 76,3% 72,5% 73% 74%
(>80%)
CURE RATE (>85%) 49,7% 49% 57,3% 60,2% 48,3% 59% 56%
Oleh :
Program Malaria
UPT-ATM Dinas Kesehatan Provinsi Papua
PETA ENDEMISITAS MALARIA DI INDONESIA
TAHUN 2015
Populasi Kabupaten/Kota
No Kategori
# % # %
1 Bebas Malaria 189,352,023 74.0 % 232 45.4 %
2 Endemis Rendah 39,149,810 15.3 % 147 28.8 %
3 Endemis Menengah 21,749,895 8.5 % 87 17.0 %
4 Endemis Tinggi 5,629,384 2.2 % 45 8.8 %
Total 255,881,112 100.0 % 511 100.0 %
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
INDONESIA 0.82
Papua 28.44
Papua Barat 27.74
NTT 6.89
Maluku 5.83
Maluku Utara 3.12
Bengkulu 2.06
Bangka Belitung 1.36
Sulawesi Utara 0.75
Kalimantan Selatan 0.68
Sulawesi Tengah 0.67
Lampung 0.54
Gorontalo 0.50
Jambi 0.49
NTB 0.48
Sulawesi Tenggara 0.46
Kalimantan Tengah 0.46
Kepulauan Riau 0.36
2015
sumber penularannya
ditemukan kasus malaria maka
mhentikan penularan
untuk
malaria setempat (indigenous)
dalam satu wilayah geografis
tertentu,
dan bukan berarti tidak ada kasus malaria impor serta sudah tidak ada vektor
malaria di wilayah tersebut, sehingga tetap dibutuhkan kegiatan
kewaspadaan untuk mencegah penularan kembali.
Annual Parasite Incidence (API) adalah angka kesakitan (sediaan darah
positif) per 1.000 penduduk berisiko dalam satu tahun.
Kasus indigenous adalah kasus yang berasal dari penularan di wilayah setempat.
Kasus impor adalah kasus yang berasal dari luar wilayah.
Kasus introduced adalah kasus penularan setempat generasi pertama yang berasal dari kasus impor.
Reseptivitas adalah adanya kepadatan vektor yang tinggi dan terdapat faktor lingkungan serta iklim yang menunjang terjadinya penularan malaria.
Vulnerabilitas adalah salah satu dari keadaan berupa dekatnya dengan wilayah yang masih terjadi penularan malaria, atau akibat dari sering masuknya penderita malaria (kasus positif)
secara individu/kelompok, dan atau vektor yang infektif (siap menularkan).
PETA API MALARIA
KABUPATEN BIAK NUMFOR
TAHUN 2015
Dc.
Bondifua
r
Dc.
Warsa
(17) Dc.
Yawosi
(25)
Dc.
Swandiwe Dc.
Dc.
(34) Andey
Biak
Utara
Dc. (15)
Dc. Biak Dc.
Numfor Barat Dc. Dc. Oridek
(33) Dc.
TimBia Yendidori Samofa (101)
Biak
k Barat (1) (1)
Timur
(33)
(26)
Dc.
Numfor
Dc.
barat Dc.
Biak
(89) Biak
Kota
Pkm Saribi Barat
(1)
(33) Dc. Dc.
Dc.
Aimando Aimand
Biak
(-) o Pasi
Barat
(22)
(33)
PETA API MALARIA
KABUPATEN BIAK NUMFOR
JAN-JUNI 2016
Dc.
Bondifua
r
Dc.
Warsa
() Dc.
Yawosi
(4,8)
Dc.
Swandiwe Dc.
Dc.
() Andey
Biak
Dc. Utara
Nmf Dc. (4,8)
Timur Biak Dc.
(3) Barat Dc. Dc. Oridek
(0,5) Dc.
Yendidori Samofa (5)
Biak
(1,9) (1<)
Timur
((1,4
Dc. )
Dc.
Nmf
Bruyadori Dc.
Barat
nmf Biak
(21)
(43) Kota
Pkm Saribi (1<)
Dc.
Dc. Dc.
Aimando
Orkeri Padaido
Padaido
(3,3) (12)
(10)
LABORATURIUM
An. Farauti
STOP
PENULARAN
MALARIA
DI PAPUA
CEGAH MANUSIA JADI JADIKAN NYAMUK TAK
SUMBER KUMAN MALARIA BISA
Periksakan darah bila MENULARKAN MALARIA
Pasang kelambu di semua
Demam kamar tidur
Obati malaria POSITIP Semua orang
saja tidur dalam kelambu
Makan Obat sesuai Dosis Penyemprotan Rumah /IRS
Bila perlu
SASARAN PROGRAM
seluruh masyarakat yang tinggal di Papua, baik
penduduk asli maupun pendatang dari luar Provinsi
Papua
Secara Biologis
Pengelolaan Lingkungan
INTEGRASI PENGENDALIAN MALARIA,
PELAYANAN BUMIL, BALITA DAN
IMUNISASI
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan :
Melindungi ibu hamil, bayi dan anak balita dari penularan
malaria dan
Mendorong peningkatan cakupan pelayanan ibu hamil, bayi,
anak balita dan imunisasi
Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu, bayi dan
anak balita.
Sasaran :
ibuhamil,
bayi dan
anak balita yang berada
di wilayah dengan endemisitas malaria tinggi dan sedang.
KEBIJAKAN
1. Integrasi melalui :
- pelayanan antenatal (KN-1),
- pelayanan balita sakit (MTBS),
- pelayanan imunisasi dasar (Im. lengkap)
3. Wilayah Pelaksanaan :
Wilayah Puskesmas endemis tinggi Malaria
Wilayah Puskesmas endemis sedang Malaria
MBS Pemetaan
Endemisitas Malaria 13 Kab x 2 Pusk x 2 desa APBD
LAMPIRAN
PERMENKES RI No. 82 TH 2015
TENTANG :
JUKNIS
PENGGUNAAN DANA DAK Th 2016
(BOK)
TERIMAKASIH
workshop TB-MALARIA 8/22/17 49
KEBIJAKAN DAN RENCANA AKSI NASIONAL
PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
2016 - 2019
Rate /
Indikator Tingkat Jumlah
100.000
Prevalensi Global 13.000.000 174
Indonesia 1.600.000 647
Insidensi Global 8.000.000 133
(pertahun) Indonesia 1.000.000 399
Kematian Global 1.100.000 16
(pertahun) Indonesia 100.000 41
Case Detection Rate, semua bentuk TB 32
workshop TB-MALARIA 8/22/17 52
HIGH TB BURDEN IN ASIA
(PER 100,000 POPULATION)
Survey Age Smear Positive Bact. Positive
800
800
600
600 647
400
443 453
400 399
200
272
200
206
183
0
70 65 41
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
25 0
1000
800
Prevalence per 100,000
600
pre-survey
post-survey
400
200
0
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Year
100
83
80 74
79 83 84 81
73 73 78 77
60 72 71
40 43 62 59
40
43
36 BTA Positif Baru
20 7 26 26 Semua Kasus
05
1999
2000
2002
2003
2005
2006
2009
2011
2012
2014
2015
2001
2004
2007
2008
2010
2013
94
92.0
91.3
91.2
91.0
91.0
91.0
90.7
92
90.5
90.3
90.2
90.1
89.5
89.3
90
87.2
Pe rse n (% )
88
86.5
86.1
84.6
86
84
82
80
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(11)Kazakhstan: 6,600
(7)Philippines: 8,500
(8)Uzbekistan: 7,900
(12)Vietnam: 5,100
(6) Myanmar: 9,000
9399
Total number
Suspect examined : 37.631
Confirmed : 6.603
Under treatment : 4.971 4759
3833
2441
1752 1840
1547
1255 1094 1287
696 819
550 460 296 441 479 392
148 66 34 216 155
80.0
70.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
800,000 70%
800,000
60%
600,000 50%
624,000 500,000
40%
400,000
425,000 30%
324,539 200,000 20%
200,000
190,000 110,65910%
99,000
- 0%
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
insiden
jumlah kasus TB yang akan diobati
success rate (SR)
workshop TB-MALARIA 8/22/17 69
STRATEGI
1. Penguatan Kepemimpinan Program TB di
Kabupaten / Kota
2. Peningkatan Akses Layanan TB yang
Bermutu dengan TOSS-TB
3. Pengendalian Faktor Risiko
4. Peningkatan Kemitraan TB melalui Forum
Komite Ahli Gerdunas TB
5. Peningkatan Kemandirian Masyarakat dalam
Pengendalian TB
6. Penguatan Manajemen Program melalui
Penguatan Sistem Kesehatan
workshop TB-MALARIA 8/22/17 70
STRATEGI 1.
PENGUATAN KEPEMIMPINAN PROGRAM TB DI KAB/KOTA
Kegiatan :
1.1. Menyusun RAD penanggulangan TB dan kebijakan
yang komprehensif
Workshop Advokasi di tingkat Nasional
Workshop Advokasi di tingkat Provinsi
Fasilitasi penyusunan RAD Penanggulangan TB
Penyusunan RAD oleh Kab/Kota
1.2. Advokasi agar Layanan TB dalam skema jaminan kesehatan
Melakukan Penyempurnaan Skema Jaminan Kesehatan
TB Resisten Obat masuk dalam jaminan kesehatan melalui
pengelompokan diagnosis (INA CBGs) dalam skema tarif layanan
Memperbaiki Juknis layanan TB dalam Jaminan Kesehatan
Kegiatan
2.1. Intensifikasi Penemuan Pasien TB
Semua Puskesmas menjadi Puskesmas Pelaksana
Mandiri PPM)
Penemuan melalui Jejaring Layanan Public-Private Mix
dan kolaborasi layanan (TB-HIV, TB-DM. PPKP)
Penemuan aktif berbasis keluarga dan masyarakat
o Investigasi kontak terutama di keluarga
o Menemukan langsung di Masyarakat
Penemuan di tempat khusus (Rutan/Lapas, KKP, Tempat
Kerja, TNI/POLRI), Institusi Pendidikan
Kegiatan
2.2. Meningkatkan Mutu Layanan dgn Inovasi Diagnosis
Menempatkan alat TCM
Penguatan Laboratorium Mikroskopis TB
Mengembangkan Lab biakan dan uji kepekaan
2.3. Pengobatan
Semua yg terdiagnosis TB harus mendapat pengobatan
Konseling untuk mulai pengobatan (terutama pasien TB-RO)
2.4. Case holding
PMO dan dukungan psikososial
Penguatan jejaring layanan dgn komunitas
Pembentukan dan penguatan sistem rujukan
Kegiatan
3.1. Mempromosikan lingkungan dan hidup sehat
3.2. Menerapkan Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
TB, bekerjasama dengan organisasi profesi pengendali
infeksi (Perdalin)
3.3. Memperkuat pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi TB di tempat-tempat khusus
3.4. Melakukan pengobatan pencegahan TB pada anak dan TB-
HIV
3.5. Memastikan angka pengobatan dan kesembuhan
berkualitas
Kegiatan
5.1. Meningkatkan partisipasi pasien, mantan pasien,
keluarga dan masyakarat dalam Penanggulangan
TB
5.2. Meningkatkan keterlibatan masyarakat melalui
kemitraan dengan sektor swasta dan pemerintah
5.3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk
mendorong terjadinya perubahan perilaku terkait TB
5.4. Mengembangkan Pemberdayaan Masyarakat
sampai tingkat desa melalui Integrasi Layanan TB di
UKBM
Puskesmas Dikes
Cakupan 60% Kab/kota
Labkesda
BPPM
FKTP &
FKTRL
Poli
Inter Klini
na k
KIA
VCT
Poli Pol Raw
umu i at
m TB inap
Alur Distribusi
Permintaan
Informasi
workshop TB-MALARIA 8/22/17 114
INOVASI DIAGNOSIS DAN
PENGOBATAN TB
Menggunakan Tes Cepat Mikroskopis (TCM)
untuk diagnosis TB
Dosis harian (daily dose) untuk terapi fase
lanjutan
Pengobatan lini dua yang lebih cepat lama
pengobatannya (shorter regimen)
Puskes Rumah
mas PUP Sakit
Faskes
yang punya
alat TCM
PUP GROUP
workshop TB-MALARIA 8/22/17 118
workshop TB-MALARIA 8/22/17 119