Anda di halaman 1dari 25

PRESENTASI KASUS

Karsinoma Mammae
Disusun Oleh :
dr. Mochamad Brani Himawan

Pembimbing :
dr. M. Ali Yusni, Sp. B
ILUSTRASI KASUS
Identitas
Nama : Ny. NK
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 45 th
No. RM : 643xxx
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Anamnesis (I)
Pasien perempuan usia 45 tahun datang dengan keluhan sesak
nafas. Sesak muncul sejak 3 hari. Pasien menyebutkan bahwa pada
payudara kanannya terdapat benjolan yang terasa nyeri sejak
kurang lebih satu tahun yang lalu. Awal mula benjolan muncul kecil,
lama-kelamaan benjolan semakin membesar. Pada perabaan,
pasien mengku bahwa benjolan tersebut teraba keras dan tidak bisa
digerakkan. Pada permukaan benjolan teraba rata dan kasar. Pasien
mengutarakan bahwa tidak ada cairan yang keluar dari puting
payudaranya.
Anamnesis (II)
Riwayat Pengobatan:
Belum pernah berobat.
Riwayat Kesehatan/ Penyakit:
Pasien belum pernah mengalami sakit serupa.
Riwayat Keluarga:
Tidak ada yang mengalami hal serupa.
Pemerikaan Fisik
Tanda tanda vital
TD : 130/90 mmHg
N : 106 x/m
R : 27 x/m
T : 36.5 C
Diagnosis Kerja
Ca Mammae dextra
Rangkuman Hasil
Pembelajaran
Subjektif
Pasien perempuan usia 45 tahun datang dengan keluhan
sesak nafas. Sesak muncul sejak 3 hari SMRS. Pasien
menyebutkan bahwa pada payudara kanannya terdapat
benjolan yang terasa nyeri sejak kurang lebih satu tahun
yang lalu. Awal mula benjolan muncul kecil, lama-
kelamaan benjolan semakin membesar. Pada perabaan,
pasien mengku bahwa benjolan tersebut teraba keras
dan tidak bisa digerakkan. Pada permukaan benjolan
teraba rata dan kasar. Pasien mengutarakan bahwa tidak
ada cairan yang keluar dari puting payudaranya
Objektif
Pemeriksaan fisik: pada pasien ini ditemukan adanya
benjolan di payudara kanan, jumlah satu buah, terasa
nyeri dan kemerahan. Pada perabaan teraba kasar dan
keras dengan batas tidak jelas. Terfiksir pada kulit
sekitarnya. Terdapat nodul satelit dan terdapat retraksi
papilla mammae.
Assessment
Ca Mammae dextra T4bN1M0
Planning (I)
Terapi Farmakologis :
Perbaikan Keadaan umum untuk mengatasi nyeri
dan keluhan penyerta lain
fnab
MRS
Inf rl 20 tpm
Inj ketorolac 2x1 amp
Inj Omeprazol 2x1 amp
Planning
Terapi Non-Farmakologis
Konsultasi : Menjelaskan kepada pasien untuk konsultasi ke
dokter spesialis bedah untuk penangan selanjutanya.
Memberitahu bahwa terapi definitif dari penyakit yang
dideritanya.
Pendidikan :Melakukan edukasi terhadap pasien mengenai
penyakit yang diderita. Diharapkan pasien lebih memahami
tentang penyakit yang dideritanya, sehingga pasien patuh
dalam mengikuti rencana erapi pada penyakitnya.
Kontrol: Menyarankan pasien untuk kembali setelah
pengobatan untuk mengetahui perkembangan penyakit,
efek terapi, serta efek samping dari terapi yang diberikan.
TINJAUAN PUSTAKA
Ca Mammae
Ca Mammae merupakan standar kompetensi
dengan tingkat kemampuan 2.
Definisi
Kanker merupakan suatu kondisi dimana sel
telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan
yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.
Kanker payudara adalah keganasan yang berasal
dari parenkim, stroma, areola, dan papilla
mammae.
Patofisiologi
sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit
yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan
promosi

inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang


memancing sel menjadi ganas.

promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah


menjadi ganas (karsinogenesis).
Manifestasi Klinis
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Sadari
Pemeriksaan Penunjang
Usg mammae
mamografi
Tatalaksana
Diawali biopsi (histopatologi)
pembedahan
Kuratif : mastektomi radikal dan modifikasi
Konservatif : ditambah disseksi kelenjar aksila
dan radio terapi pada (sisa) payudara
Radioterapi
digunakan pada terapi kuratif dengan mempertahankan mammae dan
sebagai terapi tambahan atau terapi paliatif.

Kuratif : tujuan kuratif untuk tumor yg besar mungkin berguna


Paliatif : baik untuk waktu terbatas bila tumor sudah tak mampu-
angkat (T4) secara lokal.
Kemoterapi
merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran
secara sistemik dan juga dipakai sebagai terapi ajuvan.

Ajuvan : metastase disebuah kel. / beberapa kel. pada pemeriksaan


histopatologik pascabedah mastektomi
CMF (kombinasi cyclofosfamid, metotreksat dan 5-fluorourasil)
selama 6 bulan pada perempuan usia pramenopause, sedangkan
pada pascamenopause diberikan terapi ajuvan hormonal berupa pil
antiestrogen.
Cont
paliatif : pada pasien yang telah menderita metastasis secara
sistemik.
Obat yang dipakai secara kombinasi, antara lain CMF, VA
(vinkristin dan adriamisin) atau FAC (5-fluorourasil, adriamisin dan
cyclofosfamid)
Daftar Pustaka
Brunicardi, C. F. et al. 2005. Scwartzs Principle Of Surgery, eighth
edition .USA: the McGraw Hill Companies Inc.
Lowy, F. D.2006. Harrisons Principle of Internal Medicine 17th ed. New
York: McGraw Hill.
Leksana, Mirzanie H. 2005. Chirurgica. Solo. Tosca Enterprise. Halaman
VIII.12-VIII.21
Machsoos, B. D. 2006. Pendekatan Diagnostik Tumor Padat. Buku Ajar
Penyakit Dalam, Edisi 4, Jilid 2. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Halaman 819-901.
Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya. 2008. Pedoman Diagnosis dan
Terapi SMF Ilmu Bedah. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga. Halaman:108-114.
Soepadi, S., Oesman D., Huda,S., Semita, I. N., Risalah Kuliah Ilmu
Bedah Semester V. Jember: SMF Bedah RSUD Dokter Soebandi Jember.

Anda mungkin juga menyukai