Superbo I Rosi
Superbo I Rosi
PASCA OPERASI
ORTOPEDI
- Memperbaiki fungsi
- Mengembalikan gerakan dan
stabilitas
- Mengurangi nyeri dan disabilitas
- Mencegah terjadinya infeksi
Masalah yang bisa
dikoreksi
- Stabilisasi fraktur
- Deformitas
- Penyakit sendi
- Jaringan infeksi / nekrotik
- Gangguan vaskularisasi
- Tumor
Prosedur pembedahan yang dilakukan
Manajemen nyeri
dilaksanakan sesuai dengan
skala nyeri yang
dikeluhkan.
Total knee replacement is
very painful in first 12 to
24 hours (Edge 2004) and
post operative pain
management is an
important aspect of care
for speedy recovery
(Strong 2002).
Observasi tanda2
nyeri
1. Facial expression
2. Verbalisation /
vocalisation
3. Body movements
4. Changes in interpersonal
interaction (withdrawn).
5. Changes in activity
pattern
MANAJEMEN NYERI
1. Farmakologi ( sesuai advis
dokter )
2. Non farmakologi ( pada skala
ringan )
- perubahan posisi (elevasi )
- relaksasi
- distraksi
- imajinasi terpimpin
Hambatan Mobilitas Fisik
Jaringan lebih cepat sembuh
dibandingkan tulang.
Hubungan terapeutik
Ambulasi seawal mungkin
Ambulasi seawal mungkin untuk
operasi penggantian sendi lutut
untuk meningkatkan peredaran
darah dan gerakan sendi lutut.
Penggunaan CPM bisa
dilaksanakan, secara progresif.
Nyeri bukan halangan untuk
menunda latihan.
Beri posisi yang tepat.
- Posisi abduksi pasca operasi ganti
sendi panggul (THR) untuk
mencegah dislokasi protesis.
Panggul tidak fleksi 45 derajat sd
60 derajat.
Indikasi dislokasi :
- pemendekan tungkai
- tidak dpt bergerak
- rotasi abnormal
- nyeri bertambah
- ketidaksegarisan.
PERUBAHAN PERFUSI
JARINGAN
1. Shock Hipovolemik
2. Trombosis Vena
Profunda
3. Ateletaksis / Pnemonia.
Shock Hipovolemik
Perdarahan hebat
Kaji gejala awal shock :
Peningakatan HR
Penurunan TD
Curah kemih 30ml/jam
Gelisah,
Perubahan kesadaran
Haus
Penurunan Hb dan Ht.
TROMBOSIS VENA
PROFUNDA