Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PASCA OPERASI
ORTOPEDI

Seminar dan Workshop Disampaikan oleh :


Solo Update Keperawatan Ortopedi Ns. Rossy Irawati
I
(SUPERBO I )
RSO, 22 Oktober 2016
PENDAHULUA
N
A good nursing care is very
important contributing factor for
better outcome after major
surgical procedure. Patients
require high standard of nursing
care particularly after
orthopaedic surgery (Hilton
2004).
TUJUAN

- Memperbaiki fungsi
- Mengembalikan gerakan dan
stabilitas
- Mengurangi nyeri dan disabilitas
- Mencegah terjadinya infeksi
Masalah yang bisa
dikoreksi

- Stabilisasi fraktur
- Deformitas
- Penyakit sendi
- Jaringan infeksi / nekrotik
- Gangguan vaskularisasi
- Tumor
Prosedur pembedahan yang dilakukan

- Fraktur : ORIF, OREF


- Masalah sendi : artroplasti,
penggantian sendi ( TKR,THR )
- Memperbaiki gerakan : transfer
tendo
- Masalah ekstremitas berat ( gangren,
trauma masif ) : amputasi
- Stabilisasi sendi mengisi
defek,perangsangan penyembuhan
: graft tulang
PENGKAJIAN
Tingkat kesadaran
Keluhan Nyeri post operasi ( monitor
skala nyeri )
Lokasi operasi :
- terpasang drain / tdk,
- produk drain produktif / tdk,
- rembes pada balutan,
- posisi yg harus dipertahankan.
- tanda2 radang.
- Ada tidaknya kelemahan pada
ekstremitas yang dioperasi.
MASALAH PROBLEM
KEPERAWATAN KOLABORASI
Nyeri Shock
Hambatan hipovolemik
mobilitas fisik Trombosis
Resiko perubahan Vena Profunda
perfusi jaringan.
Atelektasis
Perubahan citra
dan pnemonia
diri
Resiko Infeksi
NYERI

Keluhan nyeri post operasi


dibandingkan dengan
preoperasi lebih ringan.

Nyeri hilang setelah 3 sd 4 hari


post operasi.

Manajemen nyeri
dilaksanakan sesuai dengan
skala nyeri yang
dikeluhkan.
Total knee replacement is
very painful in first 12 to
24 hours (Edge 2004) and
post operative pain
management is an
important aspect of care
for speedy recovery
(Strong 2002).
Observasi tanda2
nyeri
1. Facial expression
2. Verbalisation /
vocalisation
3. Body movements
4. Changes in interpersonal
interaction (withdrawn).
5. Changes in activity
pattern
MANAJEMEN NYERI
1. Farmakologi ( sesuai advis
dokter )
2. Non farmakologi ( pada skala
ringan )
- perubahan posisi (elevasi )
- relaksasi
- distraksi
- imajinasi terpimpin
Hambatan Mobilitas Fisik
Jaringan lebih cepat sembuh
dibandingkan tulang.
Hubungan terapeutik
Ambulasi seawal mungkin
Ambulasi seawal mungkin untuk
operasi penggantian sendi lutut
untuk meningkatkan peredaran
darah dan gerakan sendi lutut.
Penggunaan CPM bisa
dilaksanakan, secara progresif.
Nyeri bukan halangan untuk
menunda latihan.
Beri posisi yang tepat.
- Posisi abduksi pasca operasi ganti
sendi panggul (THR) untuk
mencegah dislokasi protesis.
Panggul tidak fleksi 45 derajat sd
60 derajat.
Indikasi dislokasi :

- pemendekan tungkai
- tidak dpt bergerak
- rotasi abnormal
- nyeri bertambah
- ketidaksegarisan.
PERUBAHAN PERFUSI
JARINGAN

Kaji status neurovaskuler


- warna kulit
- suhu
- kapilarisasi
Perubahan emosi
Udema
PERUBAHAN BODY IMAGE

Dukungan lingkungan dan keluarga


Peningkatan aktivitas perawatan
diri
Mampu menerima perubahan citra
tubuh sementara atau menetap.
Mendiskusikan perubahan kinerja
peran
RISIKO INFEKSI

Kaji tanda radang


Perawatan luka aseptik
Kaji tanda vital
peningkatan suhu dalam 48 jam
memperlihatkan adanya
masalah pada pernafasan.
peningkatan suku dalam 5 hari pasca
operasi untuk infeksi superficial
Pencegahan Komplikasi

1. Shock Hipovolemik
2. Trombosis Vena
Profunda
3. Ateletaksis / Pnemonia.
Shock Hipovolemik

Perdarahan hebat
Kaji gejala awal shock :
Peningakatan HR
Penurunan TD
Curah kemih 30ml/jam
Gelisah,
Perubahan kesadaran
Haus
Penurunan Hb dan Ht.
TROMBOSIS VENA
PROFUNDA

- Resiko tinggi pada post


operasi panggul
- Prioritas memperbaiki
peredaran darah dan
mencegah vena stasis.
- Pemberian heparin ( anti VTE )
menjadi penting.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai