Envelop
gp 120
gp41
Enzym
Reverse transcriptase
Integrase
Protease
Inti
P17 (matrix)
P24 (kapsid)
P7/P9 (nucleocapsid)
Siklus Infeksi HIV PCR
CD4
Penularan vertikal dari ibu yang terinfeksi
Pemberian ASI
Kontak seksual
Tranfusi darah
1% 4% 12% 8% 7% 3%
Kategori 2 :
Mulai bergejala pada umur yg dini, diikuti perburukan dan meninggal
pada umur 3-5 tahun ( 50-60 % )
Kategori 3:
Long-term survivors, yang masih bisa hidup sampai usia 8 tahun atau
lebih ( 5-25 % )
Menyingkirkan diagnosis infeksi HIV
pada bayi dan anak
Antibodi maternal sampai dengan 18
bulan.
( 9 bulan = 74 % ) ( 12 bulan = 96 % )
100
90 Rapid Ab can be used
80 to exclude infection
70 around 12-18 months
of age
60
% antibody 50
positive 40
30
20
10
0
birth 1 3 6 9 12 15 18
months of life
Moodley D, PIDJ 1995;14:850
16
Epidemiologi
ARV profilaksis & Profilaksis PCP Gejala HIV & infeksi oportunistik
ARV profilaksis dapat diberikan pada bayi baru lahirdari ibu HIV Anamnesis, pemeriksaan fisik: Cari gejala & tanda HIV
positif paing lambat dalam 72 jam pertama
Berikan kotrimoksazol setelah usia 4-6 minggu Anamnesis, pemeriksaan fisik: Cari infeksi oportunistik
Berikan pengobatan yang sesuai
Lakukan uji diagnostik HIV (metode yang digunakan tergantung usia anak)
Modul 6, Halaman 23
Deteksi Dini HIV
Temuan Klinis berkaitan erat dengan infeksi
HIV
24
Stadium (Klinis) HIV-AIDS (WHO)
stadium Gambaran Klinis
I Asimtomatik
Limfadenopati generalisata yang persisten
Gizi buruk
Dermatitis
Sariawan
Parotitis
Hepatosplenomegali
Herpes simplek
WHO classification of HIV-associated
immunodeficiency in infants and children 2007
Classification of HIV- Age-related CD4 (%) values
associated <11 month 12-35 month 36-59 month >5 year
immunodeficiency (%) (%) (%) (cell/mm3)
Not significant >35 >30 >25 >500
Mild 30-35 25-30 20-25 350-499
Advanced 25-29 20-24 15-19 200-349
Severe <25 <20 <15 <200 or <15%
Pemberian ART, syarat
Kepatuhan
2 - Program pengobatan
- Kontrol teratur
Klinis :
Stadium 3 & 4 ( risiko kematian )
usia < 6 bulan (tu) dan 12 bulan (
walau CD 4 normal )
Usia > 12 bulan dengan TBC, LIP.
Kalau berdasar CD 4 saja, maka
harus ada 2 x nilai dibawah normal.
Bila belum ada indikasi ART, Imunologis :
periksa CD 4 setiap 3-6 -Kadar CD 4 ( severe )
bulan. -Kadar Total Limfosit Count
(pantauan TLC tidak
diperlukan )
73% median age > 5 years of age, > 50% start with severe immune
deficiency, most deaths within 6 months of starting ART.
Risk factors for death:
low CD4
< 18 months age
WHO stage 3/4
Viral load greater than 60 log
severe malnutrition
Sutcliffe et al. Lancet Infect Dis 2008;8: 47789
Indikasi (Panduan WHO 2010)
Stadium klinis Imunologis/CD4
< 24 Semua diterapi
bulan
> 24 Stadium 3 dan 4* Semua diterapi
bulan
Stadium 1 dan 2 Terapi bila CD4 < 25%
Jangan diterapi bila tidak
ada pemeriksaan CD4
Lamivudin Efavirenz
FDC untuk bayi dan anak
70%
63%
50%
42%
29% RSDK
30%
23%
20%
10% 6% 6%
0%
Diare kronik Gagal tumbuh Jamur demam lama ISPA ulang TBC
www.themegallery.com
PCP = Pneumocysitis Jiroveci Pneumonia
LIP = Limphocytic Interstitialis Pneumonia
- 57% pada bayi
-Batuk tidak produktif , demam tidak tinggi -Batuk kering, mengi
-Takipnea, dispnea ringan berat , O 2 saturasi - hipoksia, sesak nafas
rendah -Jari tabuh
-Radiologi : -Limfadenopati
infiltrat interstitialis perihiler bilateral -Radiologi :
meningkat jadi homogen dan difus - infiltrat retikulonodular difus bilateral
Curiga : - adenopati di hilus & mediastinum
- bayi HIV penumonia akut berat Penyakit paru kronik
- daerah prevalensi tinggi, tdk dpt profilaksi Terkait CD 4 rendah dan Viral Load tinggi
Seorang anak datang ke klinik RS dengan Gizi buruk dan dari
anamnesis didapatkan ke 2 orang tua sudah meninggal yang
penyebab kematiannya hanya didapatkan bahwa mereka sakit-
sakitan dengan fisik sangat kurus, batuk-batuk darah. Apakah
yang kita lakukan sebagai seorang dokter yang bertugas di RS
tersebut ?
A. Diperbolehkan rawat jalan dengan peningkatan gizi
B. Mencari tahu dulu meninggalnya ke dua orang tua nya
oleh karena apa ( hub RS berkaitan meninggalnya ke 2 org
tua )
C. Segera di lakukan pemeriksaan kearah HIV ( tanpa
informed concent ), karena jelas ke 2 org tua meninggal.
D. Rawat jalan dan diajak untuk pemeriksaan HIV tanpa
informed concent.
E. Keluarga diajak diskusi dan dianjurkan untuk rawat inap
dan perlunya pemeriksaan HIV ( Provider Initiated
Councelling Test =PITC ) sesegera mungkin
Seorang anak datang ke klinik RS dengan Gizi buruk dan dari
anamnesis didapatkan ke 2 orang tua sudah meninggal yang
penyebab kematiannya hanya didapatkan bahwa mereka sakit-
sakitan dengan fisik sangat kurus, batuk-batuk darah. Apakah
yang kita lakukan sebagai seorang dokter yang bertugas di RS
tersebut ?
A. Diperbolehkan rawat jalan dengan peningkatan gizi
B. Mencari tahu dulu meninggalnya ke dua orang tua nya
oleh karena apa ( hub RS berkaitan meninggalnya ke 2 org
tua )
C. Segera di lakukan pemeriksaan kearah HIV ( tanpa
informed concent ), karena jelas ke 2 org tua meninggal.
D. Rawat jalan dan diajak untuk pemeriksaan HIV tanpa
informed concent.
E. Keluarga diajak diskusi dan dianjurkan untuk rawat inap
dan perlunya pemeriksaan HIV ( Provider Initiated
Councelling Test =PITC ) sesegera mungkin
Tatalaksana Umum
Profilaksi Infeksi Oportunistik PCP
Gejala :
-Gastrointestinal (
mual-
muntah,diare) AZT :
NRTI : disfungsi
hilang dalam anemia,neutro mitokondria : Indinavir
beberapa penia asidosis laktat , menyebabkan
wkt,terapi
simtomatik ) ringan, toksisitas hati, nefrolitiasis
pankreatitis,neurop Tenofovir
- ruam & toksisitas simtomatik,
ati perifer, menyebabkan
hati. jika berat Hb , lipoatropi,miopati. disfungsi tubular
ringan terapi
simtomatik, jika
7,5g/dl, ANC Obat diganti renal obat
< 500/uL dengan NRTI ganyti dengan
berat ( OT > 10
jenis lain yg yang lainnya.
x) NVP harus AZT diganti kurang toksik
diganti. dengan d4T
-Pusing ( EVF )
minum malam
hari
Prevention Mother to Child Transmission
Bayi yang lahir dari ibu dengan HIV ( BIHA ) memerlukan
pemantauan dan perawatan yang teratur
Ibu, pasangan, dan keluarganya memerlukan informasi
yang tepat mengenai cara perawatan dan pemantauan
bayi dari ibu dengan HIV
Pemeriksaan umum bayi
ARV Profilaksis
Pencegahan pneumonia Pneumocystis jiroveci
Imunisasi
Pemeriksaan status HIV bayi
Nia Kurniati. Kemenkes 2012 Modul 6, Halaman 50
Mazami Enterprise 2009
Sasaran PMTCT( 4 Pilar)
HIV +
Perempuan Usia Subur PILAR 2
Cegah
Kehamilan
Hamil
PILAR 1 PILAR 3,4
Cegah transmisi(ARV)
Cegah terkena Care Suport Treatment
infeksi HIV
Pemeriksaan status HIV anak
Pemeriksaan serologis anti HIV tidak dapat dipakai sebagai
perasat diagnosis pada anak < 18 bulan, karena masih
terdapat sisa IgG ibu yang ditransfer selama kehamilan
Serologis Serologis
74 % 96 %
Setiap bulan ( selama 6 bulan pertama ), setiap 3 bulan sampai keputusan HIV + / -
Pengamatan IO
-Sariawan Pengamatan I O
- Diare
- IRA
-Demam lama
53
Jadual kunjungan bayi
Saat Tiap 6
Kegiatan KN 1 KN 2 6 Mgg 2 Bln 3 Bln 4 Bln 6 Bln 9 Bln 12 Bln 18 Bln
lahir Bln
Evaluasi klinis
Berat Badan &
Panjang Badan
Pemberian makanan SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF+MP SF+MP SF+MP
ARV Profilaksis
Kemoprofilaksis
Sesuai dengan jadwal imunisasi Depkes/IDAI
Imunisasi
Perhatian khusus untuk BCG
Laboratorium
Hb & Leukosit v
Kadar CD4 v
PCR (RNA/DNA) v
Serologi HIV
ASIe= Air Susu Ibu eksklusif BCG= Bacillus Calmette Guerrin HIB= Hemofilus Influenza B PCR= Polimerase Chain Reaction
SF= Susu Formula DTP= Difteri Tetanus Pertusis OPV= Oral Polio Vaccine DNA= Deoxy Ribonucleic Acid
MP= Makanan Padat HepB= Hepatitis B Hb= Hemoglobin RNA= Ribonucleic Acid
6 bln 5 thn
S 200 mg/ T 40 mg 5 ml 2 tablet tablet -
6 14 thn
S 400 mg/ T 80 mg 10 ml 4 tablet 1 tablet tablet
>14 thn
S 800 mg/ T 160 mg - - 2 tablet 1 tablet
Frekuensi Evaluasi
Setiap 3 bulan Darah rutin hitung jenis(TLC ), CD 4 ; Viral Load
Setiap 6 bulan Evaluasi tumbuh kembang dalam 2 thn pertama,
Pemeriksaan opthalmologi (CMV,Toksoplasma )
Setiap 12 bulan Urinalisis, CMV & Tokso serologi ( sebelumnya -),
Tuberkulin test, Tumbuh-kembang setelah 2 tahun,
dental setelah 1 tahun, skrining penglihatan &
pendengaran
Setiap 3-5 tahun Rontgen Foto Dada , EKG,
Tatalaksana pasien HIV
Rawat inap Kondisi sehubungan dengan HIV
Riwayat Orang tua
-Riwayat infeksi HIV
-Pengguna Narkoba Suntikan ( Penasun)
-Kontak seksual tidak aman dg Penasun
-Partner seksual multipel
-Prostitusi
-Orang tua meninggal ( sakit sesuai dengan HIV )
Riwayat Pasien
-Lahir kecil KMK dg tdk diketahui sebabnya
-Gagal tumbuh yang tdk diketahui sebabnya
-Infeksi bakteri serius dan multipel
-Komplikasi berat pada infeksi virus
-Oral thrush rekuren pd > 12 bulan
-Gangguan perkembangan
-Diare persisten / rekuren
.
Tatalaksana pasien HIV
Rawat inap- Kondisi sehubungan dengan HIV
Pengamatan
Pemeriksaan Fisik
Umum -gagal tumbuh, sindrom wasting berat
- limfadenopati ekstensif / persisten
- hepatosplenomegali
Kepala dan leher -oral thrush tdk respon dengan terapi usia > 12 bulan
- pembesaran kelenjar parotis persiten / rekuren
- otitis media / sinusitis berat
- mikrosefali
- infeksi sekunder stomatitis berat pasca Herpes simplek
Paru - Jari tabuh yg tidak diketahui penyebabnya
- distres pernafasan persisten
- hipoksia tdk sesuai dengan distres pernafasan
Kulit -(rubeola, varisela, folikulitis ,eksim,dermatitis seboroik ) berat
- moluskum kontagiosum ekstensif
Neurologi - gangguan perkembangan
- spatisitas yg tdk diketahui penyebabnya
Tatalaksana pasien HIV
Evaluasi kedaruratan- kondisi kegawatan
Sepsis
-Penyakit bakteri
invasif Distres
- demam / hipotermia Pernafasan
-Disertai hipoksemia.
- Mulai terapi PCP Kejang /penurunan
-Pneumocistis CMV , kesadaran
jika dengan terapi
pCP tdk membaik - Meningitis ?
- Kelainan metabolik
Perdarahan
GIT
- bakteri,virus,parasit
- enteritis CMV
Pasien HIV-AIDS yang dirujuk ke RS
Demam tinggi
Tidak sadar Kejang
Demam lama
Perdarahan
Sepsis Diare dehidrasi berat
Anemia
Kesimpulan
Setelah ART
-Pantau efek
Tatalaksana secara samping &
umum : (terpapar / toksisitas.
PMTCT : terinfeksi ) -Evaluasi klinis, IO,
-Pemeriksaan umum -Konseling nutrisi status imunitas,
-Status infeksi -Pencegahan PCP kepatuhan
-Profilaksi ARV - Pantau tumb - kerjasama dengan
-Profilaksi PCP kembang LSM-HIV
-Imunisasi - Pemberian ARV