Anda di halaman 1dari 25

- Gastroenterologi

- Hematologi
TUMBUH
- Neurologi KEMBANG
- Pediatri Sosial OPTIMAL
- Nefrologi
IKA - Pulmonologi - Preventif
- Kardiologi
- Perinatologi - Promotif
- Nutrisi & Peny.Metabolik - Kuratif
- Ped.Gawat Darurat
- Rehabilitatif
- Alergi Imunologi
- Infeksi - Psikososial
-- Endokrinologi
ANEMIA PADA ANAK
Anemia yaitu suatu keadaan kadar hemoglobin atau
eritrosit kurang atau lebih rendah dari nilai normal
(WHO (1968, 1972) menetapkan kriteria untuk
diagnosis anemi yaitu sebagai berikut :
- Hemoglobin kurang dari nilai normal sesuai dengan
umurnya. Nilai-nilai normal adalah :
Anak umur 6 bl - 6 th 11 gr/100 ml
Anak umur 6 th - 14 th 12 gr/100 ml
Laki-laki dewasa 13 gr/100 ml
Wanita dewasa tidak hamil 12 gr/100 ml
Wanita dewasa hamil 11 gr/100 ml
- Konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata (KHER)
kurang dari 31% (nilai normal 32-35%)
KLASIFIKASI PENYAKIT HEMATOLOGIK

I. Anemia
1. Anemia post hemorrhagik
2. Anemia hemolitik
3. Anemia defisiensi
4. Anemia aplastik
II. Perdarahan
a. Ggn vaskuler
b. Ggn pembekuan
c. Ggn trombosit
III. Kelainan lain
ggn sistem granulopoetik & trombopetik
ANEMIA POSTHEMORRHAGIK

Etiologi : Kecelakaan ,operasi, perdarahan usus, ancylostomiasis dll


A. Kehilangan darah mendadak
1. Pengaruh yg timbul segera (immediate effects)
Tjd reflek kardiovaskuler fisologi.
Gejala tergantung cepat dan banyaknya kehilangan darah .
2. Pengaruh lambat (delayed effect)
Bbrp jam paska perdarahan terjadi pergeseran cairan
extravaskuler ke intravaskuler .
Gejala : leukositosis , Hb, Ht, SDM turun akibat hemodilusi
Terapi : krn vol dapat dipertahankan , terbaik : packed red cell
B. Kehilangan darah menahun
Gejala muncul akibat : pengaruh def. besi
Anemia defisiensi
Definisi : anemia karena kekurangan satu atau bbrp bahan
yang digunakan dalam pematangan eritrosit

Klasifikasi :
def. besi , pyridoksin , tembaga ( anemia mikrositik hipokromik ),
kekurangan asam folat dan vit B 12 ( an. makrositik hipokromik/
megaloblastik ), anemia campuran ( dimorfik )

Anemia def . Besi


o paling banyak didunia , terutama pada anak yang sedang tumbuh
dan wanita hamil .
o Etiologi : intake kurang , ggn absorbsi, sintesis kurang , kebutuhan
berlebih dan pengeluaran bertambah .
o Diagnosis : gambaran eritrosit hipokromik mikrositik, SI , TIBC, Fe
Sumsung tulang (-), dan respon baik terhadap terapi besi .
o Terapi : sulfas ferrosus 3 x 10 mg/kgbb po / hari
Anemia defisiensi folat

Mengakibatkan anemia megaloblastik


Esensial untuk sintesis DNA & RNA
Jumlah N dalam tubuh 6-10 mg, kebutuhan 50 g
Sumber folat : hati ginjal , sayur hijau dan ragi
Gambaran klinis : pucat . Hb rendah, gambran makrositik
( MCV > 96 , hipersegmentasi netrofil, asam flat serum
rendah ( N 2,1-28 ng/ml)tes Figlu urine (+),
Sumsum tulang: sistem eritropoetik
megaloblastik,granulopoetikdan trombopoetik menunjukkan
hipersegmentasi dan sel raksasa .
Terapi : as. Folat 3x5 mg/hari ( anak ), 3x 2,5 mg ( bayi )
Anemia Dimorfik

Campuran anemia mikrositik dan megaloblastik


Etiologi : def. besi dan as. Folat
Gejala : menyerupai an . Def besi
Laborat : campuran : hipokromik makrositik atau
mikrositik normokromik , MCH, MCV dan MCHC dapat
normal
Terapi : diberi preparat besi dan as. Folat
Anemia hemolitik
umur eritrosit lebih pendek dari 100-120 hari

2 gol . Besar :
A. Penyebab hemolisis pada eritrosit itu sendiri
( umumnya krn kelainan bawaan )
B. Penyebab hemolisis ektra seluler ( didapat )

Gangguan intrakorpuskuler ( kongenital )


1. Ggn pada struktur dinding eritrosit
2. Ggn enzim dgn akibat kelaian metabolisme SDM
3. Hemoglobinopathia
Gangguan struktur dinding eritrosit

Spherocytosis
Ovalocytosis
A- beta lipoproteinemia
Gangguan pembentukan nukleotide
Anemia hemolitik
karena kekurangan enzim
o Defisiensi Glukosa 6 phosphate dehidogenase ( G6PD)
o Defisiensi Glutathion - reduktase
o Defisiensi glutathion
o Defisiensi pyruvatkinase
o Defisiensi Triose Phosphate Isomerase
o Defisiensi Diphosphoglycerat mutase
o Defisiensi heksokinase
o Defisiensi Glyceraldehide 3 Phosphat dehidrogenase
Hemoglobinopathia
A. Thalassemia
Diturunkan secara Mendel , bersifat resesif
Ditemukan I oleh Cooley
Penyebab terbanyak anemia hemolitik intra-korpuskuler
Secara molekul dibedakan :
o thalassemia ( ggn pembentukan rantai )
o thalassemia (ggn pembentukan rantai )
o - thalassemia (ggn pembentukan rantai - )
Secara klinis dibedakan :
Thalassemia mayor ( gejala klinis jelas )
Thalassemia minor

Terapi : tak ada obat yang menyembuhkan


transfusi diberikan bila Hb telah rendah
B. Hemoglobin Abnormal

o Kelainan genetik yang dapat mengenai


Hb A, HbA2 atau HbF.
o Terdapat penggantian/ tidak adanya as.amino
dalam rantai polipeptide pada tempat tertentu.
o Dapat terjadi pada keempat rantai polipeptida
,, dan .
o Kelainan pada rantai HbA,
o Hb Ab Normal dinamai berdasar abjad
( HbC,HbE,HbG, HbH dst )
Gangguan ekstra korpuskuler

Dapat disebabkan :
Obat obatan
Hipersplenisme
Akibat reaksi antigen antibodi :
ABO antagonisme / inkompatibilitas gol
darah
Allergen
Hemolisis autoimun
Anemia aplastik
o Definisi : berkurangnya SDM darah tepi karena terhentinya
pembentukan sel hemopoitik dalam sumsum tulang
o Aplasia dapt terjadi pada sistem eripoietik, granulopoetik dan
trombopoetik
o Aplasia sistem eritropoetik : eritroblastopenia
(anemiahipoplastik)
o sistem granulopoetik : agranulocytosis
o Sistem trombopoetik : amegakaryocytic trombocytopenic
trombocytopenic purpura
o Ketiga sistem : anemia aplastic( panmyelophyisis)
o Etiology : kongenital dan didapat
o Sumsum tulang terjadi aplasia sistem eritropoetic,granulopoitic dan
trombopoietic
Diagnosis :
klinis: demam,pucat,perdarahan,
tanpa hepatosplenomegali,
gambaran darah tepi pansitopeni
dan limpositosis relatif
BMP : sel sangat kurang banyak jaringan ikat, lemak
dan aplasia sistem eritropoetik, granulopoeitik dan
trombopoetik

DD :
ITP
Leukemia akut jenis aleukemik
( terutama ALL)
stadium preleukemik
Terapi :
1. Prednison dan testosteron
2. Transfusi darah
3. Terapi terhadap infeksi sekunder
4. Nutrisi
5. Istirahat
Anemia hipoplastik
Anemia karena aplasia sistem eritropoetik saja
Klasifikasi :
Idiopatik ( biasanya kongenital )
Didapat
Jenis akut ( krisis aplastik) , subakut dan
menahun )
Penyakit Perdarahan
Perdarahan : keluarnya darah dari saluran normal ke ruang
ekstra vaskuler karena hilangnya kontinuitas pembuluh darah
Terjadi akibat gangguan pada :
Pembuluh darah
Trombosit ( jumlah /kwalitas)
Mekanisme pembekuan

Beberapa pemeriksaan laborat sederhana untuk


menggolongkan kelainan perdarahan

gangguan Bleeding Cloting time Rumple leed Clot


time retraction
vaskuler N N + N
trombosit memanjang N biasanyaN AbN

Pembekuan N memanjang - N
Gangguan vaskuler

Kongenital :
Telangiectasia haemorrhagica herediter
Hyperelastica cutis ( ehler danlos)
Didapat
Def . Vit C ( scorbut)
Panvaskulitis ( sepsis)
Anaphilactoid purpura(henioch-schonlein purpura)
Hal lain ( uremia )
Gangguan trombosit
Karena ggn fungsi ( trombopathia) atau ggn jumlah (
trombositopenia )
Fungsi trombosit :
o Membentuk gumpalan trombosit pada tempat kerusakan vaskuler
o Membuat faktor pembekuan
o Mengeluarkan serotonin & ATP untuk mempercepat pembentukan
gumpalan trombosit
Ggn fungsi :
ggn pengeluaran dan pembentukan ADP,
umur trombosit yang pendek
Jumlah trombosit kurang
Aplasi sistem megakariosit
Penghancuran abnormal trombosit ( ITP)
Gangguan Pembekuan

Tahap pembekuan :
Tahap I , pembentukan Plasma troboplastin intrinsik
Tahap II: perubahan protrombin menjadi trombin
Tahap III : perubahan fibrinogen menjadi fibrin
Sentuhan dengan permukaan
XIIXII a
XI XI a
IX IXa
VII VIIa
VIII VIIIa V
X Xa
II II a
I Ia XII
Fibrin stabil
Gangguan mekanisme pembekuan darah
Ggn tahap pertama :
Hemofilia A ( kekurangan faktor VIII)
Hemofilia B ( kekurangan faktor IX)
Hemofilia C ( kekurangan faktor XI)
Penyakit von willebrand
Ggn tahap kedua :
Kongenital
Didapat ( def vit K, prematuritas ,DIC,obat anti koagulan )
Gangguan tahap III
Kongenital ( autosomal resesif )
Akuisita ( operasi, DIC)
Disseminated intravaskular coagulation
(DIC)
Gangguan hemostasis didapat
Terjadi pembekuan yang meluas, pemakaian faktor
pembekuan dan trombosit berlebih trombosis
dan perdarahan bersamaan
Etiologi : sepsis,infeksi virus,tumor ganas, kombutio ,
sindrom uremia dll
Pengobatan :
Ditujukan penyakit dasar, heparin, transfusi darah ,
kortikosteroid )
Leukemia
Definisi : proliferasi patologik sel pembuat
darah scr sistemik
Klasifikasi :
leukemia sistem eritropoetik
leukemia sistem Granulopoetik( granulositik
atau myelositik )
leukemia sistem Trombopoetik
Sistem RES
Tersering pada anak acute lymphositic leukemia
(ALL)
Acute lymphosytic leukemia
Etiologi belum jelas
Faktor berperan
Exogen : sinar X, radioaktif, bahan kimia , infeksi
Endogen : ras, herediter,kelainan kromosom
Gejala : pucat demam, disertai splemnomegali kadang
hepatomegali/limphadenopathi , perdarahan, sakit tulang
Darah tepi : pansitopenia, limfositosis, terdapat sel blas
Pemeriksaan lain : biopsi limpha, kimia darah, LCS,cytogenetic
Diagnosis pasti . BMP( Sumsum tulang : gambaran monoton)
Terapi : transfusi darah,kortikosteroid,sitostatika,
atasi infeksi sekunder,immunoterapi
Cara pengobatan :
Induksi , maintenens ,reinduksi dan mencegah leukemia SSP

Anda mungkin juga menyukai