DASAR
DETEKSI DINI
DAN TATALAKSANA AWAL KEGAWATAN
DAN PERAWATAN DASAR BAYI BERMASALAH
Dr Nazardi Oyong
1
Masalah Neonatal
yang harus dilayani dalam PONED
1. Asfiksia
2. Gangguan napas
3. Kejang
4. Hipoglikemia
5. Hipotermia
6. Ikterus/Hiperbilirubinemia
7. Curiga infeksi berat/ Sepsis neonatal
8. Gangguan Saluran Cerna
9. Perdarahan
10. Diare
11. Gangguan Minum
2
KETRAMPILAN KLINIK
YANG HARUS DIKUASAI
RESUSITASI
STABILISASI SUHU
PEMASANGAN JALUR INTRAVENA & MEDIKASI
3
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
5
Bayi sehat
bayi cukup bulan
berat lahir sesuai masa kehamilan
riwayat kehamilan, persalinan, kelahiran
dan pasca kelahiran normal
tanda vital normal serta bayi tampak
normal saat pemeriksaan fisik
6
Bayi risiko tinggi
BBL yang tampak NORMAL, tapi mempunyai
risiko yang lebih besar untuk mengalami
problem klinik seperti hipotermi ,hipoglikemi,
apnu, infeksi, dll
7
Kelompok bayi risiko tinggi meliputi
9
Tanda bayi sakit
Sesak nafas
Retraksi dada
Malas minum
Panas atau suhu badan bayi rendah
Kurang aktif
Kesulitan minum
10
TANDA BAYI SAKIT BERAT
11
IDENTIFIKASI KEGAWATAN
NEONATAL
Hipotermi T ( Termoregulasi )
13
Approximate time
Birth
Clear of meconium ?
Breathing or crying ?
Good muscle tone ? Assessment
Color pink ?
Term gestation ?
30 seconds
No
Provide warmth
Position; clear airway* (as
necessary)
Dry, stimulate, reposition A
Give O2 (as necessary)
PARAMETER 0 1 2
Jumlah
JUMLAH SKOR
Perlu pengendalian
suhu lingkungan ( termoregulasi )
19
PRINSIP TERMOREGULASI
KEHILANGAN PANAS
PRODUKSI PANAS
Evaporasi
Konduksi Menggigil / fisik
Radiasi
Konveksi Kimiawi
21
Pengukuran suhu pada neonatus,
mungkin tidak dapat mendeteksi
secara dini adanya stres dingin,
karena neonatus akan menggunakan
simpanan energi lebih dahulu untuk
mempertahankan suhu tubuhnya.
22
Pencegahan HIPOTERMI
Bayi lahir segera keringkan
Beri baju, topi, selimuti
Rawat gabung, perawatan metode kangguru
Suhu kamar > 28 C- 30 C
Mandikan setelah 6 jam
ASI, atau infus D10% 60-80 cc/kg/hari
23
PENANGANAN HIPOTERMI
Sedang Berat
32 36 C < 32 C
Keringkan bayi dg handuk hangat
Lingkungan hangat ( kangguru )
Kepala ditutup topi
Kain basah cepat diganti dg yg kering
Sering disusui
Lampu 60 watt dg jarak 60 cm
Atau rrawat inkubator
Pemansasn perlahan 0,5 1 C / jam
Infus D10%
24
KEJANG
PADA BAYI BARU LAHIR
25
KEJANG
Gerakan abnormal pada wajah, mata, mulut, lidah dan
ekstrimitas
Ekstensi atau fleksi tonik ekstremitas, gerakan seperti mengayuh
sepeda, mata berkedip,berputar, juling.
Tangisan melengking dengan nada tinggi, sukar berhenti.
Perubahan status kesadaran, apnea, ikterus, ubun-ubun besar
membonjol, suhu tubuh tidak normal.
SPASME :
Bayi tetap sadar, menangis kesakitan
Trismus, kekakuan otot mulut , rahang kaku, mulut tidak dapat
dibuka, bibir mencucu.
Opistotonus, kekakuan pada ekstremitas, perut, kontraksi otot
tidak terkendali.Dipicu oleh kebisingan, cahaya, atau prosedur
diagnostik.
Infeksi tali pusat.
26
Terapi / manajemen
27
KEJANG PADA 1 Oksigenisasi yang baik
2 Atasi kejang diazepam IV 0,1-0,3
BAYI BARU LAHIR mg/kg/kali (dapat diulang 2 kali, interval 5-
15 menit)
3 Cari etiologi sesegera mungkin
Kejang
Kejang
Kejang (-) (+)
30
Neonatal Sepsis
Early Onset ( dini ) Late Onset (lambat )
< usia 72 jam > usia 72 jam
Prematuritas
Prosedur invansif: ventilator, IV lines,
central lines, urine catheter, chest tube
Kontak dengan sumber infeksi: -
dokter, perawat, bayi yang terinfeksi
Tidak mendapat ASI
Ampicillin 50 mg/ kg
Setiap 12 jampada usia < 1 mg
Setiap 8 jam pada minggu berikut
PLUS
Gentamicin sekali sehari
36
Gentamicin: dosis sekali sehari
38
HIPOGLIKEMIA
Definisi
Secara Neurodevelopmental
Lucas dkk, 1988 :
Penelitian pada bayi prematur
Bayley score rendah pada kadar glukosa <
45 mg/dL
Hipoglikemia sedang yang berulang sangat
berhubungan dengan gangguan
perkembangan dibandingkan dengan
hipoglikemia berat yang jarang berulang
39
Jenis Hipoglikemia
Hipoglikemia simtomatik
Perubahan kesadaran : iritabel, apatis, letargi,
stupor, koma
Apnea, cyanotic spells
Toleransi minum yang tidak baik
Hipotermia, keringatan
Hipotonia, tremor, kejang
Takipnea, bradikardi
Hipoglikemia asimtomatik 40
Faktor Risiko Hipoglikemia
Pencegahan
Menghindari faktor risiko yang dapat dicegah (misalnya
hipotermia).
Pemberian makan enteral merupakan tindakan preventif tunggal
paling penting
Jika bayi tidak mungkin menyusui atau diberi asupan dengan
selang, mulailah pemberian minum gavage dalam waktu 1-3 jam
setelah lahir.
BBL yang berisiko tinggi harus dipantau nilai glukosanya sampai
asupannya penuh dan tiga kali pengukuran normal sebelum
pemberian minum berada di atas 40-45 mg/dl.
Jika ini gagal, terapi IV jaga dengan glukosa 10% harus dimulai
dan kadar glukosa dipantau.
44
GD <47 mg/dl
GD ulang (1 jam)
GD ulang (30 menit-1jam)
GD>36-<47mg/dL**
GD >47mg/dL
45
Ulang GD tiap 2-4 jam, 15 menit sebelum jadwal minum berikut, sampai 2 kali berturut-turut normal
Ikterus neonatorum
46
Penilaian klinis ikterus
Muka 4 -8 I
Dada/punggung 5 -12
II
Perut dan paha 8 -16 III
Tangan dan kaki 11-18
TelapaK tangan/kaki >15 V
47
Grafik peningkatan kadar billirubin darah
pada keadaan normal
BIL
(MG%)
12,5
BAYI CUKUP BULAN
10
PREMATUR / BBLR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 USIA ( HARI )
48
Tatalaksana ikterus
neonatorum
Tujuan :
Mencegah keracunan oleh bilirubin
Cara
1. Pencegahan hiperbilirubinemia
- Pemberian makan dini
- Hidrasi adekwat
2. Penurunan kadar bilirubin
- Terapi sinar
- Transfusi tukar
49
Tatalaksana ikterus
Normal fisiologik patologik
50
51
Bayi berat lahir rendah (BBLR)
Bayi yang lahir dengan berat lahir
< 2500 gram tanpa memandang masa
kehamilan.
Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 jam setelah lahir
52
BBLR ( LBW ) BB < 2500 gram
BBLSR (VLBW) BB < 1500 gram
BBLASR(ELBW) BB < 1000 gram
53
Bayi kurang bulan adalah bayi yang lahir
sebelum umur kehamilan 37 minggu.
54
Penyebab BBLR amat kompleks.
BBLR dapat disebabkan oleh kehamilan
kurang bulan, bayi kecil untuk masa
kehamilan atau kombinasi keduanya.
55
Bayi Kecil Masa kehamilan (KMK) adalah bayi
yang tidak tumbuh dengan baik di dalam
kandungan selama kehamilan.
56
BAYI BERAT LAHIR RENDAH
57
Tatalaksana BBLR
Saat Lahir dan Setelah Lahir
58
Tatalaksana Saat Lahir
59
Tatalaksana Setelah Lahir
RIWAYAT
Tanyakan tanggal perkiraan kelahiran atau umur
kehamilan
PERIKSA
Timbang berat bayi setelah lahir (0-24 jam) dan bernapas
baik.
Timbangan harus dilapisi kain hangat agar tidak menjadi
dingin
Lakukan Pemeriksaan Fisik
60
Tatalaksana Setelah Lahir
61
Tatalaksana Setelah Lahir
62
Tatalaksana Setelah Lahir
63
Tatalaksana Setelah Lahir
64
Tatalaksana Setelah Lahir
PEMANTAUAN
Kunjungi bayi minimal dua kali dalam minggu pertama
dan selanjutnya sekali dalam setiap minggu sampai
berat badan bayi 2500 gram dengan mempergunakan
format MTBM.
BBLR diperbolehkan turun beratnya hingga 10 -15%
dalam 10 hari pertama kemudian harus naik,
sekurangnya 15 gram sehari.
65
ASUHAN PRA RUJUKAN
& SISTIM TRANSPORTASI NEONATAL
67
INDIKASI RUJUK BAYI
BARU LAHIR
BBLR < 2000 gram
Bayi tidak mau minum
Tangan dan kaki teraba dingin
Gangguan/ kesulitan bernafas
Perdarahan atau tersangka perdarahan
Kejang-kejang
Gangguan saluran cerna
Infeksi berat, meningitis atau sepsis
Kelainan bawaan
68
TINDAKAN PRA RUJUKAN
70
TATA CARA MERUJUK
B idan harus mendampingi bayi dan keluarga
A lat resusitasi tersedia
K eluarga harus ikut
S urat rujukan / formulir / data-data yg perlu
O ksigen dan obat harus tersedia
K endaraan harus disiapkan
U ang
BAKSOKU
71
72