Anda di halaman 1dari 75

ANALYSIS OF COST

ESTIMATION
Ir. Ignatius Gunardi, MT
Suatu plant design dapat diterima apabila plant
tersebut menghasilkan produk dimana penjualan
produk tersebut menghasilkan profit (keuntungan).

Karena net profit merupakan total income dikurangi


semua biaya, ini berarti bahwa seorang chemical
engineer harus paham mengenai berbagai macam
variasi tipe dari biaya pada setiap tahap
manufacturing.
CASH FLOW FOR
INDUSTRIAL OPERATIONS
CASH FLOW

Dana (biaya) untuk overall operasi dari suatu industri


didasarkan pada reservoir dan source capital.

Input untuk capital reservoir biasanya berupa loans, stock


issue, bond sales, dan sumber dana lainnya, serta
cashflow dari project operation.

Output dari capital reservoir berupa capital investment


pada suatu project, devidends to stockholders, repayment
of debt, dan investment lain.
Figure 6-1
Tree diagram showing
cash flow for industrial
operation
CUMULATIVE CASH POSITION

Cash flow diagram pada fig-1 menunjukkan rate dari cash


flow dengan sj, coj dan dj, semua didasarkan pada time
increment yang sama.
Fig-2 menggambarkan situasi sebagai cumulative cash
position melewati life cycle dari suatu project pada tipe
cash flow yang sama dengan fig-1.
FACTOR AFFECTING
INVESTMENT AND
PRODUCTION COST
Ketika seorang chemical engineer menentukan biaya dari
suatu tipe proses industry, biaya tersebut seharusnya
memiliki akurasi yang didasarkan oleh berbagai macam
pertimbangan.

Untuk mengerjakan hal tersebut, seorang engineer harus


memahami secara penuh berbagai macam factor yang
mempengaruhi cost.
1 Source of Equipment

Salah satu biaya terbesar dari suatu proses kimia adalah biaya
peralatan. Pada beberapa kasus, tipe tanks standard, reaktor, dan
peralatan lain digunakan, dan suatu hal penting untuk mereduksi
biaya dapat dilakukan dengan pemesanan(pembuatan) suatu
peralatan atau dengan membeli peralatan bekas. Jika harus
membeli, maka beberapa ketentuan selayaknya diperlukan untuk
pembuatan peralatan yang berbeda. Ketika spesifikasi telah
ditentukan untuk suatu manufacturing, kemungkinan untuk low-
cost estimate meningkat jika ketepatan untuk membuat desain
minimum dapat dilakukan.
2 Price Fluctuations

Pada pasar ekonomi saat ini, harga mungkin dapat berubah


dengan cepat dari waktu ke waktu.

Seorang chemical engineering harus selalu update terhadap


fluktuasi harga dan upah. Salah satu sumber informasi yang bisa
dipakai adalah Mountly Labor Review, yang dipublikasikan U.S
Bureau of Labor Statistics yang sacara rutin meng-update
informasi mengenai harga dan upah untuk berbagai macam
industry.
3 Company Policies

Aturan individu perusahaan memiliki efek langsung terhadap


biaya. Sebagai contoh, suatu perusahaan dengan safety
regulation yang ketat, dan harus memperhatikan secara detail
segala sesuatunya. Sehingga biaya yang diperlukan akan berbeda
dengan perusahaan lain.

Perhitungan prosedur dan metode alokasi biaya perusahaan akan


berbeda untuk setiap perusahaan.
4 Operating Time and Rate of Production

Salah satu factor penting yang mempengaruhi profit adalah


pembagian waktu proses suatu operasi. Jika sebuah peralatan
tidak berjalan untuk periode waktu tertentu, rawmaterial dan
labor cost biasanya rendah, namun akan ada biaya lain
ditunjukkan sebagai fixed costs yang dapat berupa maintenance,
protection, dan depreciation yang akan terus terjadi meskipun
peralatan tidak digunakan. Sehingga perlu dibuat jadwal rutin
untuk maintenance dan lain-lainnya secara baik, untuk
meminimumkan biaya.
Sales demand, rate of production, dan operating time memiliki
hubungan yang sangat erat. Ideal plant seharusnya dioperasikan
berdasarkan jadwal untuk production rate maksimal yang
bersesuaian dengan kondisi market demand, safety,
maintainability, dan economic operating.

Gambar 6-3 menunjukkan efek costs terhadap profits berdasarkan


rate of production.
5 Government Policies

Pemerintah suatu Negara memiliki hukum dan undang-undang


yang dapat memberikan efek secara langsung terhadap industrial
costs. Misalkan import dan export tariff, depreciation rates,
income tax rule, maupun aturan environmental dan safety.
Namun, yang paling memberikan efek besar dalam bisnis adalah
aturan income tax dan depresiasi.
CAPITAL INVESTMENT
Dalam ekonomi tradisional capital diartikan sebagai
sejumlah stok kekayaan. Dalam aplikasinya, capital
diartikan sebagai sebuah simpanan yang mungkin dapat
digunakan untuk menunjang keputusan pemilik, salah
satunya adalah investasi.

Capital yang digunakan untuk menunjang kebutuhan


manufactur dan fasilitas plant disebut fixed-capital
investment (FCI), untuk kebutuhan operasi plant disebut
working capital (WC). Dan jumlah dari keduanya disebut
total capital investment (TCI).
1 Fixed-Capital Investment

Manufacturing fixed-capital investment menunjukkan besarnya


dana yang harus dikeluarkan untuk instalasi peralatan proses
dengan semua komponen yang dibutuhkan untuk operasi proses.
Termasuk biaya site preparation, piping, instrument, insulation,
foundation, dan fasilitas pelengkap lainnya.

Biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan proses


operasi disebut nonmanufacturing costs, meliputi land,
processing building, administrative and other office, warehouse,
laboratories, transportation, shipping, receiving facilities, utility
and waste disposal facilities, shop dan lain-lain.
Construction Overhead Cost meliputi field office,
supervision expenses, home office expenses,
engineering expenses, miscellaneous construction
cost, contractors fee, dan contingencies
2 Working Capital

Working capital dalam sebuah industrial plant terdiri dari


sejumlah uang untuk investasi :

1. Raw material and supplies carrier in stock


2. Finishing product in stock and semifinised product of process
being manufacturing
3. Accounts receivable
4. Cash kept on hand for mountly payment of operating expenses,
such as salaries, wages, and raw material purcases
5. Account payable
6. Taxes payable
ESTIMATE OF CAPITAL
INVESTMENT
Types of Capital Cost Estimates

Sebuah estimasi capital investment untuk proses terdiri dari


berbagai variasi predesign. Ada 5 estimasi dengan range yang
akurat dan desain normal :

1. Order of magtitude estimate (ratio estimate) base on similar


previous cost data, estimate 30%
2. Study estimate (factored estimate) base on knowledge of mayor
items equipment, estimate 30%
3. Primary estimate (budget authorization estimate or scope
estimate) base on sufficient data to permit estimate to be
budget, estimate 20%
4. Definitive estimate (project control estimate) base on
almost complete data but before completion of drawing
and specificarion, estimate 10%
5. Detailed estimate (contractors estimate) base on complete
engineering drawings, specifications, and site surveys,
estimate 5%
Figure 6-4
Cost-
estimation
information
guide
COST INDEXES
Kebanyakan cost data untuk membuat estimasi persiapan dan
predesign biasanya hanya valid pada waktu saat hal itu dikembangkan.
Karena harga mungkin dapat berubah dari waktu ke waktu karena
perubahan kondisi perekonomian, beberapa metode yang dapat
digunakan adalah dengan meng-update cost data dan mengaplikasikan
dengan cost data pada masa lampau sebagai reference-nya atau biasa
dikenal dengan Cost Indexes.


= ( )

COST COMPONENT IN
CAPITAL INVESTMENT
Capital investment adalah jumlah total uang yang dibutuhkan
untuk menyuplai kebutuhan plant dan fasilitas manufactur serta
jumlah uang yang dibutuhkan sebagai working capital untuk
operasi dan fasilitas.

Secara umum estimasi dari berbagai komponen dirangkum pada


tabel 6-3 berikut.
Example 6-1
Estimation of Fixed Capital Investment Using Ranges
of Process-Plant Component Costs
1 Purchasing Equipment

Biaya untuk pengadaan peralatan berdasarkan pada beberapa


predesign methods untuk estimasi capital investment.

Variasi tipe peralatan seringkali digolongkan dalam :

1. Processing equipment

2. Raw materials handling and storage equipment

3. Finished-products handling and storage equipment


Estimasi biaya peralatan dengan metode scaling diperlukan untuk
mengestimasi biaya peralatan ketika cost data tidak tersedia
untuk berbagai ukuran dan capasitas tertentu.

Prediksi dapat dibuat dengan suatu hubungan yang disebut six-


tenths factor rule, jika sebuah peralatan baru sama dengan salah
satu capasitas yang tersedia pada cost data. Dengan metode ini,
jika biaya pada kapasitas tertentu diketahui sebagai b, dan biaya
unit yang sama a dengan X kali kapasitas dengan yang pertama
adalah X0.6 kali biaya dari initial unit.

Cost of Equipment a = (cost of equipment b) X0.6


2 Purchased-Equipment Delivery

Biaya untuk pengiriman peralatan biasanya dinyatakan dalam


f.o.b (free on board, bermakna bahwa pemesan yang membayar
biaya pengangkutan). Biaya pengangkutan tergantung pada
banyak factor, misalnya berat dan ukuran peralatan, jarak
terhadap plant, dan metode transport. Pada predesign
direkomendasikan estimasi sekitar 10 dari purchased-equipment
cost.
3 Purchased-Equipment Installation

Instalasi peralatan proses meliputi biaya labor, foundations,


supports, platforms, construction expenses, dan factor lain yang
berhubungan langsung terhadap pemasangan peralatan. Range
biaya instalasi untuk berbagai peralatan di tunjukkan pada tabel
6-5.
Tabel 6-5
Installation Cost for Process Equipment as a Percentage of Purchased-
Equipment Cost
4 Instrument and Controls

Total biaya instrument dan control tergantung pada jumlah


control yang dibutuhkan, jumlahnya berkisar 5-80 % dari total
delivered equipment cost.

Untuk normal solid-fluid chemical processing plant, nilainya


direkomendasikan sekitar 26% dari delivered purchased-
equipment cost yang diestimasi sebagai total instrumentation and
control cost. Ini berkisar 5% dari total capital investment.
5 Piping

Biaya perpipaan termasuk labor, valve, fitting, pipe, support dan


item lain yang berhubungan langsung dengan perpipaan dan
proses. Biaya plant piping bisa sangat tinggi mencapai 80% dari
delivered purchased-equipment cost atau 20% dari FCI.

Estimasi piping cost untuk beberapa variasi chemical process


ditunjukkan pada tabel 6-6.
6 Electrical System

Sistem kelistrikan terkait namely, power riring, lighting,


transformation and service, instrument and control wiring.
Diestimasikan sekitar 15-30 % dari delivered purchased-
equipment cost atau 4-8% dari FCI.

7 Building

Biaya bangunan termasuk service, labor, material, dan item lain


yang menghubungkan langsung bangunan dan plant. Diestimasikan
sesuai tabel 6-7.
Tabel 6-7
8 Yard Improvement

Biaya untuk fencing, grading, roads, sidewalks, railroad siding,


landscaping, dan item lain yang berhubungan dengan yard
improvement. Diestimasi sekitar 10-20% dari purchased-
equipment cost atau 2-5% dari FCI.

9 Service facilities

Total biaya untuk service facilities umumnya berkisar 30-80% dari


total purchased-equipment cost dengan rata-rata 55% untuk
normal solid-fluid process. Atau berkisar 8-20% dari FCI dengan
rata-rata diambil 14%. Untuk proses specific disajikan oleh tabel
6-8.
Tabel 6-8
Typical Variation in Percent of FCI for Service
Facilities
10 Health, Safety, and Environmental Function

Biaya untuk HSE telah tercantum pada tabel 6-8.

11 Land

Berkisar 5-8% dari purchased-equipment cost atau 1-2% dari TCI.

12 Engineering and Supervision

Biaya desain konstruksi dan engineering termasuk lisensi


software, computer based drawing, purchasing, accounting and
cost engineering, travel, communication, home office expence
plus overhead. Diestimasi sekitar 30% dari delivered purchased-
equipment cost atau 8 % dari FCI.
13 Legal Expanses

Legal cost untuk land, equipment, dan construction contracs,


termasuk HSE. Biasanya 1-3% dari FCI.

14 Construction Expenses

Berkisar 8-10% dari FCI

15 Contractors fee

Bervariasi. Umumnya 2-8% dari direct plant cost atau 1.5-6% FCI.

16 Contingencies

Umumnya 5-15% dari FCI atau 5-15%, rata-rata diambil 8%.


METHODS FOR ESTIMATING
CAPITAL INVESTMENT
Methode A Detailed-Item Estimate

Detailed-item estimate methode membutuhkan penentuan secara


hati-hati terhadap setiap item yang ada pada tabel 6-1. Peralatan
dan material perlu ditentukan demham penggambaran dan
spesifikasi yang lengkap serta harga juga harus terbaru sesuai
cost data. Instalasi, engineering, site survey, serta item-item
lainnya harus diestimasi secara detail dan akurat.
Methode B Unit Cost Estimate

Metode ini menghasilkan estimasi dengan akurasi yang baik


terhadap FCI, memberikan catatan akurat terhadap biaya-biaya
sebelumnya. Metode ini digunakan untuk persiapan estimasi
permulaan dan hasil. Memerlukan detail estimasi dari biaya
pengadaan yang diperlukan dari index-corrected cost record dan
published data.

Capital investment dapat diestimasi dengan persamaan :

Dimana :
Methode C Percentage of Delivered-Equipment Cost

Metode ini untuk estimasi FCI dan TCI memerlukan penentuan


delivered equipment cost. Item lain dimasukkan dalam total
direct cost kemudian diestimasi sebagai persentasi dari
delivered-equipment cost. Komponen tambahan dari capital
investment didasarkan pada rata-rata persentasi dari total direct
plant cost.

Metode ini dapat diestimasi dengan formula :

Cn = (E + f1E + f2E + f3E + . . . + fnE)


= E (1 + f1 + f2 + f3 + . . . + f3)
Dimana :
f1, f2, f3,. . . Fn merupakan factor pengali untuk piping,
electrical, index cost dll.
Methode D Lang Factor for Approximation of Capital Investment

Teknik ini diusulkan oleh Lang dan digunakan untuk menentukan


estimasi order-of-magnitude cost, mengenalkan bahwa biaya dari
suatu process plant darao ditentukan dengan mengalikan biaya
peralatan dengan beberapa factor untuk memperkirakan FCI dan
TCI. Faktor ini begantung pada jenis process plant, yang disajikan
pada tabel 6-10.

Karena tabel tidak terlalu bagus untuk kalkulasi dengan


computer, maka akan lebih baik untuk mengkombinasikan factor-
factor terpisah kedalam sebuah persamaan yang diformulasikan
oleh Hirsch dan Glazier berikut :
Methode E Powe Factor Applied to Plant / Capacity Ratio

Metode ini mempelajari atau mengestimasi order-of-magnitude


dan menghubungkan dengan FCI dari process plant baru terhadap
FCI dari contractied plant sebelumnya dengan sebuah exponensial
power ratio.

Diformulasikan sebagai :

Cn = C fe Rx
Cn = f ( D Rx + 1)

Dimana, fe adalah cost index ratio padawaktu biaya Cn ke waktu C. f


adalah lumped cost index factor relative terhadap original facilities
cost. D direct cost. I total indirect cost. x merupakan capacity
power factor yang dapat diperoleh dari tabel 6-11.
Methode F Investment Cost per Unit of Capacity

Banyak data publikasi yang memberikan FCI yang membutuhkan


berbagai proses per unit dari kapasitas produksi tahunan.
Meskipun nilainya tergantung pada kapasitas masing-masing
plant. Sehingga dimungkinkan untuk menentukan unit investment
cost yang diaplikasikan untuk kondisi rata-rata. Estimasi order-of-
magnitude dari FCI untuk proses dapat ditentukan dengan
mengalikan perkiraan biaya investasi per unit kapasitas dengan
kapasitas produksi tahunan suatu plant.
Methode G Turnover Ratio

Metode evaluasi cepat cocok untuk estimasi order-of-magnitude.


Turn over ratio didefinisikan sebagai ratio dari gross annual sales
terhadap FCI.
ESTIMATE OF REVENUE

Pendapatan suatu plant diperoleh dari penjualan


produk atau produk yang dihasilkan oleh suatu
plant. Total pendapatan tahunan dari penjualan
suatu produk adalah jumlah unit harga setiap
produk dikalikan dengan rate penjualannya.

Annual sales revenue, $/yr = (sales of product, kg/yr)(product sales price, $/kg)
ESTIMATE OF TOTAL PRODUCT
COST
Total product cost secara umum terditi atas dua
kategori yakni manufacturing cost dan general
expenses. Manufacturing cost juga umum dikenal
sebagai operation atau production cost.

Secara detail TPC ditampilkan pada check list berikut :


Fugure 6-7
Costs involved in total product cost for a
typical chemical process plant
Fugure 6-7
Spreadsheet for
first-year, annual
total product cost
for 100 percent
capacity
MANUFACTURING COST

Semua biaya dihubungkan dengan operasi


manufactur atau peralatan fisik proses plant yang
termasuk dalam manufacturing cost.

Manufacturing cost diklasifikasikan dalam :

1. Variable production cost

2. Fixed cost

3. Plabt overhead cost


VARIABLE PRODUCTION COST

Raw material
Operating labor
Operating supervision and clerical assistance
Utilities
Maintenance and repair
Operating supplies
Laboratory charges
Patent and royalties
Catalysts and solvent
FIXED CHARGES

Depreciation
Financing
Local taxes
Property insurance
Rent
GENERAL EXPENSES

Diklasifikasikan dalam 3 kategori, yakni :


1. Administrative expenses
2. Distribution marketing
3. Research and development expenses

Anda mungkin juga menyukai