Pembimbing :
Dr Maula Sp.S
Disusun oleh :
Galih Arief ( 1102011110 )
Mandasari Mansur ( 1102011153)
Abstrak
Latar Belakang : Bangkitan merupakan
komplikasi yang berbahaya pada tumor otak.
Beberapa studi telah mencoba untuk
menguji apakah obat antiepilepsi (AED)
sebagai profilaksis pasien dengan tumor otak
dapat menurunkan insidensi dan bangkitan.
Akan tetapi, sampai sekarang belum jelas
apakah AED harus diberikan secara rutin
untuk pasien dengan tumor otak yang belum
pernah mengalami bangkitan.
Tujuan : sebuah meta analysis dari RCT telah
dilakukan untuk mengestimasi keefektifan
dari profilaksis bangkitan pada orang-orang
Metode : Pencaharian dari database ( 1966 2014 )
Keyword :
1. Antiepileptik Drugs
2. Brain Tumor
3. Seizure
( Sampai September 2014 )
Kriteria Inklusi
1. RCT yang membahas efikasi dari
profilaksis AED pada pasien dengan tumor
otak.
2. Tipe pasien pasien yang di diagnosa
dengan dengan tumor otak yang belum
pernah mengalami bangkitan, Tipe tumor
tidak dibedakan.
3. Intervensi : Semua OAE Phenition dan
Sodium Valproate
4. Penilaian : Kejadian bangkitan setelah
diberikan OAE
Kriteria Ekslusi
1. Bukan RCT
2. Asal jurnal yang sama
3. Percobaan pada hewan
4. Tidak sesuai kriteria inklusi
5. Reviews
6. Data asli tidak lengkap
7. Penelitian Deskriptif
8. Self Control Study
9. Kontrol grup bukan orang orang sehat
Hasil
Dari hasil kriteria ekslusi di dapatkan 6 yang
disertakan
Sensitivitas analisis dan bias
publikasi
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak
ada studi individu yang berdampak secara
signifikan
Tes Begg dan Egger, menampilkan tidak
ada bukti statistik yang signifikan dari bias
publikasi (P = 0.490, 95% CI = -5,12
menjadi 2,92).
Diskusi
Enam uji coba terkontrol secara acak
diidentifikasi oleh penulis dari literatur
medis memaparkan antiepilepsi natrium
fenitoin dan natrium valproate.
Tidak ada perbedaan antara pengobatan
obat antiepilepsi dan plasebo, atau
mengobservasi pasien, dalam mencegah
kejang pertama pada 547 orang dengan
tumor otak.
Schaller dan Ruegg, Mereka memaparkan 3
alasan kegagalan AED untuk mencegah
bangkitan pada pasien dengan tumor otak.
Pertama, mungkin ada ketidaksesuaian
melekat antara mekanisme AED dan
bangkitan pada tumor.
Kedua, pasien tumor otak seringkali
kemoterapi atau obat lain yang menginduksi
sitokrom P450, menyebabkan interaksi obat
yang signifikan dan mempengaruhi
konsentrasi serum dari AED.
Ketiga, bangkitan dapat terjadi karena
perkembangan tumor otak, yang mungkin
Kesimpulan
Bangkitan dapat hadir pada setiap saat
sebelum atau setelah di diagnosis tumor
otak. Hasil meta-analisis kami tidak dapat
menunjukkan tegas bahwa pasien dengan
tumor otak tanpa riwayat bangkitan bisa
mendapatkan keuntungan dari profilaksis
klinis AED dari pada plasebo.