Lapkas Polip
Lapkas Polip
POLIP NASAL
PENYUSUN :
DODDY ARIO SISWANTO PUTRO
2012730031
PEMBIMBING :
DR. EMAN SULAIMAN, Sp. THT-
KL
Nama : Tn. An
Usia : 48 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Sunda
Agama : Islam
Tangga pemeriksaan : 23 agustus 2017
ANAMNESIS
Keluhan utama:
Hidung kiri tersumbat
Riwayat alergi:
Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal
Alergi debu dan dingin sejak kecil bersin > 5 kali dan gatal pada hidung
Riwayat pengobatan:
Pasien sudah berobat ke dokter namun tidak ada perubahan
Riwayat Psikososial
Pasien merokok (+)
Tidak mengkonsumsi alkohol
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : composmentis
Tanda vital
T: 120/80 mmHg
N: 92 x/menit
R: 24 x/menit
S: 36,8oC
Status Generalis
Kepala : Normocephal (+), rambut berwarna hitam (+), distribusi rata (+)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+)
isokor 3mm
Telinga : Lihat status lokalis
Hidung : Lihat status lokalis
Mulut : Mukosa bibir lembab, sianosis (-), stomatitis (-)
Tenggorok : Lihat status lokalis
Leher : Lihat status lokalis
Thorax
Inspeksi : Kedua hemithoraks tampak simetris, retraksi sela iga (-)
Palpasi : Kedua hemithoraks terangkat simetris
Perkusi : Sonor pada semua lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris, cembung
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Superior : Akral hangat, udema (-/-), RCT < 2 detik (+)
Inferior : Akral hangat, udema (-/-), RCT < 2 detik (+)
TELINGA
Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinstra
Kelainan kongenital - -
Radang dan tumor - -
Preaurikuler Trauma - -
Nyeri tekan tragus - -
Kelainan kongenital - -
Radang dan tumor - -
Aurikula Trauma - -
Edema - -
Hiperemis - -
Retroaurikuler Nyeri tekan - -
Sikatrik - -
TELINGA
Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinstra
Kelainan kongenital - -
Kulit Tenang Tenang
Sekret - -
Serumen - -
Meatus Acustikus Externa Edema - -
Jaringan granulasi - -
Massa - -
Cholesteatoma - -
Warna Putih keabuan Putih keabuan
Intak Intak intak
Membrana Timpani Reflek cahaya + +
Gambar
HIDUNG
Rhinoskopi Anterior
+ Passase udara +
Sinus paranasal
Inspeksi : Pembengkakan kedua pipi (-), kemerahan kelopak mata bawah mata (-),
pembengkakan kelopak mata atas (-)
Palpasi : Nyeri tekan pipi (-), nyeri ketuk pipi (-), nyeri tekan medial atap orbita (-), nyeri
tekan kantus medius (-)
Tes penciuman
Kanan : hiposmia
Kiri : hiposmia
Transiluminasi
Sinus maksilaris
Dekstra : Terang
Sinistra : Terang
Berbentuk seperti bulan sabit
Sinus frontalis
Dekstra : Terang
Sinistra : Terang
Berbentuk seperti sarang tawon
Kesan : sinus maksilaris dan sinus frontalis normal
TENGGOROKAN
Bagian Kelainan Keterangan
Mukosa mulut Tenang
Lidah Bersih, basah, gerakan normal kesegala arah
Palatum molle Tenang
Mulut
Gigi geligi Caries (-)
Uvula Simetris
Halitosis -
Mukosa Tenang/tenang
Besar T1/T1
Kripta Normal/normal
Tonsil
Detritus -
Perlengketan -
Diagnosa Kerja
Polip Cavum nasi sinistra + Rhinitis alergi
Pemeriksaan Penunjang
Foto Waters
Transiluminasi
PENATALAKSANAAN
Nonmedikamentosa
Meninggikan posisi kepala pada saat tidur
Hindari debu dan bau-bauan yang menyengat
Medikamentosa
Loratadin 2 x 500 mg
Metilprednisolon 3 x 4 mg
Clindamysin 2 x 300 mg
Pro Polipektomi
Prognosa
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
POLIP
HIDUNG
DEFINISI
Edema
POLIP
Massa bertangkai
Permukaan licin dan konsistensi lunak
Mudah digerakkan
Bentuk bulat atau lonjong
Berwarna putih keabu-abuan, agak bening
Lobular
Dapat tunggal/ multiple
Tidak sensitive (bila ditekan atau ditusuk tidak terasa sakit)
Tidak mudah berdarah
Pada pemakaian vasokonstriktor (kapas adrenalin) tidak mengecil
Polip berwarna kemerah-merahan karena iritasi kronis atau proses
peradangan
Polip berwarna kekuning-kuningan polip menahun banyak mengandung
jaringan ikat
Polip Koana polip yang tumbuh kearah belakang dan membesar di nasofaring
Polip Antrokoana polip yang berasal dari dalam sinus maksila
mikroskopis
Tampak epitel pada polip serupa dengan mukosa hidung normal yaitu epitel
bertingkat semu bersilia dengan submukosa yang sembab
Mukosa mengandung sel-sel goblet, pembuluh darah, saraf dan kelenjar sangat
sedikit.
Polip yang sudah lama dapat mengalami metaplasia epitel karena sering
terkena aliran udara, menjadi epitel transisional, kubik atau gepeng berlapis
tanpa keratinisasi.
Berdasarkan jenis sel peradangannya, polip dikelompokkan menjadi 2 :
1.Polip Eosinofilik mempunyai latar belakang alergi
2.Polip Neutrofilik biasanya disebabkan infeksi atau
gabungan keduanya
diagnosis
ANAMNESA
Keluhan utama : hidung rasa tersumbat, rinore dari yang jernih sampai purulen
(pada infeksi sekunder), hipoosmia atau anosmia
Mungkin disertai bersin-bersin, rasa nyeri dihidung disertai sakit kepala didaerah
frontal, post nasal drip
Gejala sekunder : bernafas melalui mulut, suara sengau, halitosis, gangguan tidur
dan penurunan kualitas hidup, dapat menyebabkan gejala pada saluran napas
bawah, berupa batuk kronik dan mengi, terutama pada penderita polip nasi dengan
asma.
Harus ditanyakan riwayat rhinitis alergi, asma, intoleransi terhadap aspirin dan alergi
obat lainya serta alergi makanan
Pemeriksaan fisik
Foto polos sinus paranasal (posisi waters, AP, aldwell dan lateral) : terlihat
penebalan mukosa dan adanya batas udara cairan didalam sinus (kurang
bermanfaat pada kasus polip)
CT Scan diindikasikan pada kasus polip yang gagal diterapi dengan
medikamentosa, jika ada komplikasi dari sinusitis dan pada perencanaan
tindakan bedah terutama bedah endoskopi.
Penatalaksanaan
Tujuan utama pengobatan pada kasus polip nasi ialah menghilangkan keluhan-
keluhan, mencegah komplikasi dan mencegah rekurensi polip.
Pemberian kortikosteroid untuk menghilangkan polip nasi (polipektomi
medikamentosa). Dapat diberikan topical atau sistemik.
Kasus polip yang tidak membaik dengan terapi medikamentosa atau polip yang
sangat massif dipertimbangkan untuk terapi bedah, yaitu:
- ekstraksi polip (polipektomi) menggunakan senar polip atau cunam dengan
analgesi local
- etmoidektomi intra nasal/ ekstranasal untuk polip etmoid
- operasi Caldwell_Luc untuk sinus maksila. Yang terbaik
adalah tersedia fasilitas endoskopi maka dapat
dilakukan tindakan BSEF (Bedah Sinus Endoskopi
Fungsional)
Pencegahan