Anda di halaman 1dari 40

ANALISIS ASPEK PERTUMBUHAN, REPRODUKSI, DAN

Food Habits
IKAN LALAWAK (Barbodes balleroides) dan
IKAN SEREN (Cyclocheilichthys repasson)

SIHLVIA OKTANITA 230110150107

UNIVERSITAS PADJADJARAN
MUHAMMAD SYAIFUL ISLAM 230110150131

FAUZI MARTIN NIKI FADILA 230110150155

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2017
UNIVERSITAS
PADJADJARAN

Latar Belakang

Identifikasi
Masalah

Tujuan dan
Kegunaan

Kerangka
Pikiran

Metodologi

Hasil dan Simpulan dan


Pembahasan Saran
UNIVERSITAS
PADJADJARAN

Latar Belakang

Waduk Jatigede

Ikan Lalawak Ikan Seren

Morfologi dan
Morfometrik
Pertumbuhan Aspek Reproduksi Food Habits
Rasio Kelamin
Pengelompokkan TKG
kelas ukuran IKG Indeks Preponderan
Pola Pertumbuhan HSI Indeks Pilihan
TKT Tingkat Trofik
Faktor Kondisi
Diameter Telur
UNIVERSITAS
PADJADJARAN

Identifikasi Masalah

Bagaimana Aspek Pertumbuhan,


Reproduksi, dan Food Habits Ikan
Lalawak dan Ikan Seren?
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Tujuan dan Kegunaan

Tujuan Kegunaan

Memberikan informasi
Untuk mengetahui
mengenai Aspek
Aspek Pertumbuhan,
Pertumbuhan,
Reproduksi, Food Habits
Reproduksi, Food
Ikan Lalawak dan Ikan
Habits Ikan Lalawak dan
Seren
Ikan Seren
UNIVERSITAS

Chaetognhata
PADJADJARAN
Kerangka Pikiran
Sistematika

Pertumbuhan dapat diartikan


sebagai pertambahan ukuran
panjang atau bobot tubuh dalam
suatu waktu. (Effendi 2002).
IKAN LALAWAK
(Barbodes
balleroides) Reproduksi adalah kemampuan
individu untuk menghasilkan
keturunan sebagai upaya untuk
melestarikan jenisnya atau
IKAN SEREN kelompoknya (Fujaya 2008).
(Cyclocheilichthys
repasson)
Kebiasaan makanan ikan (food
habits) mencakup jenis, kualitas dan
kuantitas makanan yang dimakan
oleh ikan (Effendi 1997)
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Metodologi
Sistematika

Waktu dan
Tempat

Alat dan Bahan

Metode dan
Analisis Data

Parameter
Praktikum

Prosedur
Praktikum
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Waktu dan Tempat

Waktu Tempat

Laboratorium Akuakultur
Senin, 12 Maret Fakultas Perikanan dan
2017 pukul 13.00- Ilmu Kelautan
15.00 WIB
Universitas Padjadjaran
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Alat dan Bahan

Alat
Benang Cawan
Milimete petri Ikan Ikan
r Blok Timbangan Lalawak Seren
Sonde
Mikroskop
Pinset Bahan
Pipet tetes Larutan
Larutan Sera
Cover Asetokarmin Larutan
Akuades
glass
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Metode dan Analisis Data

Metode Analisis Data


Metode observasi yaitu suatu
cara pengumpulan data dengan
pengamatan langsung dan Data yang diperoleh dianalisis
pencatatan secara sistematis secara deskriptif kuantitatif,
terhadap obyek yang diamati, yaitu data yang diperoleh dari
selain itu praktikum ini sampel populasi praktikum
berpedoman pada buku dianalisis sesuai dengan
penuntun praktikum biologi metode statistik yang
perikanan dan buku- buku digunakan kemudian
literatur yang berhubungan diinterprestasikan.
dengan hasil pengamatan
selama praktikum berlangsung.
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Parameter Praktikum

Pertumbuhan

Reproduksi

Food Habits
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Pertumbuhan

1. Hubungan Panjang dan Bobot


Log a = log W x (log L) - log L x (log L x log W)
N x (log L) - ( log L)

Mencari Nilai b
Keterangan:
W = Berat (gram)
L = Panjang total ikan (cm)
a = Nilai intersep Log W = log a + b log L
b = Nilai slope atau sudut tangensial
2. Faktor Kondisi Nilai b = 3 (Isometrik), dimana
pertumbuhan panjang dan berat seimbang.
Nilai b 3 (Alometrik), dimana:
1. Nilai b < 3 (Alometrik negatif) artinya
Keterangan: pertumbuhan berat kurang dari pertumbuhan
K = Faktor kondisi panjang sehingga ikan menjadi kurus.
W = Bobot ikan (gram) 2. Nilai b > 3 (Alometrik positif) artinya
L = Panjang total (mm) pertumbuhan berat lebih dari pertumbuhan
a = Intersep panjang sehingga ikan menjadi gemuk
b = Slope
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Reproduksi

1. Indeks Kematangan Gonad 2. Hepatosomatik Indeks

Keterangan: Keterangan:
IKG = Indeks kematangan gonad HSI = Hepatosomatik indeks (%)
Bg = Bobot gonad (gram) Bh = Bobot hati (gram)
Bt = Bobot tubuh (gram) Bt = Bobot tubuh (gram))

3. Fekunditas

Keterangan:
F = Jumlah total telur dalam gonad
(fekunditas)
G = Bobot gonad tiap satu ekor ikan
g = Bobot sebagian gonad (sampel)
n = Jumlah telur dari sampel gonad
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Food Habits

1. Indeks Preponderan 2. Indeks Pilihan 3. Tingkat Trofik

Keterangan: Keterangan:
IP = Indeks preponderan E = Indeks pilihan
V = Persentase volume satu r = Jumlah relatif macam- Keterangan:
macam pakan macam organisme yang Tp = Tingkat trofik ikan
O = persentase frekuensi dimakan Ttp = Tingkat trofik kelompok
kejadian satu macam pakan p = Jumlah relatif macam- pakan
(V x O) = Jumlah V x O dari macam organisme di I = Indeks bagian terbesar
semua jenis pakan perairan. untuk kelompok pakan
Apabila IP > 25% maka termasuk pakan utama, apabila 5% IP 25% maka termasuk pakan
pelengkap, apabila IP < 5% maka termasuk pakan tambahan atau pengganti.
Nilai indeks pilihan (E) berkisar antara +1 sampai -1. Apabila 0<E<1 berarti pakan digemari,
apabila nilai -1<E<0 berarti pakan tidak digemari, apabila E=0 berarti tidak ada seleksi oleh ikan
terhadap pakannya
Apabila Tp = 2 maka termasuk Herbivora, apabila Tp = 2,5 maka termasuk Omnivora, apabila Tp =
3 maka termasuk Karnivora.
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Prosedur Praktikum
Pertumbuhan

Ikan uji disiapkan

Diukur panjang ikan (TL, SL, dan FL) dengan menggunakan milimeter blok
Ikan ditimbang bobotnya menggunakan timbangan digital

Dianalisis distribusi ukuran panjang dan bobot ikan

Hubungan Panjang dan Bobot dianalisis menggunakan regresi dan korelasi

Ikan uji dianalisis faktor kondisinya.


UNIVERSITAS
PADJADJARAN

Reproduksi

Ikan diambil dan dimatikan menggunakan jarum pada bagian kepala depan

Diamati ciri-ciri seksual sekunder menurut literatur

Dibedah bagian bawah perut ikan dari anus ke arah atas hingga mencapai
tulang sampai operculum

Gonad diamati dan ditentukan ciri-ciri seksual primer

gonad dan hati ditimbang

dihitung nilai IKG dan HSI


jika betina diamati lagi dengan menghitung fekunditas, diameter telur dan
TKT

dicatat pada tabel pengamatan


UNIVERSITAS
PADJADJARAN

Food Habits

Ikan diambil dan dimatikan menggunakan penusuk pada bagian kepala


depan

Dilakukan pembedahan mulai dari urogenital melingkar menuju rongga


perut depan hingga isi perut terlihat

Usus diambil, diurut hingga keluar isinya

Isi usus dikeluarkan dan ditempatkan di petri dish. Kemudian


dihomogenkan dengan air 10 ml

Diamati dibawah mikroskop

Dicatat pada tabel pengamatan


UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Hasil dan Pembahasan
Praktikum
Morfologi
dan
Morfometrik
Aspek
Pertumbuha
n
Aspek
Reproduksi

Aspek Food
Habits
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Morfologi dan
i
Morfometrik
Lingkar Lingkar Bobot Letak Tipe
SL FL TL Bentuk
badan Kepala Tubuh Mulut Mulut
1. Ikan (mm) (mm) (mm) Tubuh
(mm) (mm) (gram)
Lalawak
(kelompok
7) Compre
185 95 190 195 220 161 Terminal Biasa
ssed

Lingkar Lingkar Bobot Letak Tipe


SL FL TL Bentuk
badan Kepala Tubuh Mulut Mulut
1. Ikan (mm) (mm) (mm) Tubuh
(mm) (mm) (gram)
Lalawak
(data
angkatan) Compre
174 194 226 172 Terminal Biasa
ssed
UNIVERSITAS
PADJADJARAN

Lingkar Lingkar Bobot Letak Tipe


SL FL TL Bentuk
badan Kepala Tubuh Mulut Mulut
(mm) (mm) (mm) Tubuh
1. Ikan (mm) (mm) (gram)
Seren (data
angkatan) Compre
167 111 203 226 226 Terminal Biasa
ssed
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Aspek Pertumbuhan

Pengelompokan
Kelas Ukuran

Pola
Pertumbuhan

Faktor Kondisi
UNIVERSITAS

Pengelompokan Kelas Ukuran PADJADJARAN

(Distribusi Panjang dan Bobot)

Pada Praktikum ini Nilai Distribusi Panjang Ikan Lalawak tertinggi


sebesar 40,0% pada interval 208-225 dan Nilai Distribusi Bobot
tertinggi ikan Lalawak sebesar 49% pada interval 118-163
UNIVERSITAS
PADJADJARAN

Pada Praktikum ini Nilai Distribusi Panjang Ikan Seren tertinggi


sebesar 34,3% pada interval 245-256 dan Nilai Distribusi Bobot
tertinggi ikan Seren sebesar 31% pada interval 188-223
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Pola Pertumbuhan

Nilai R2 pada ikan lalawak yang diamati adalah Nilai R2 pada ikan seren yang diamati adalah
0,7099, sehingga ikan memiliki nilai dalam 0,79, sehingga ikan memiliki nilai dalam range
range 0,60 0,799 yang berarti keterkaitan 0,60 0,799 yang berarti keterkaitan antara
antara satu data (panjang) dengan data lain satu data (panjang) dengan data lain (bobot)
(bobot) pada regresi pertumbuhan Ikan Mas ini pada regresi pertumbuhan Ikan Mas ini
memiliki hubungan yang cukup kuat. (Effendie memiliki hubungan yang cukup Kuat. (Effendie
2002). 2002).
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Faktor Kondisi

Pada ikan Seren, faktor kondisi


Ikan terus mengalami
akan semakin naik seiring
kenaikan pertumbuhan hingga
dengan pertumbuhannya sampai
mencapai intrval 226-243
interval panjang 269 - 280 mm,
pada masa ini ikan mengalami
kemudian turun setelah melebihi
peningkatan pertumbuhan
panjang tersebut.
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Aspek Reproduksi

Hepatosomatik
Fekunditas
Gonad

Tingkat
Rasio Kelamin Kematangan Telur

Tingkat Diameter Telur


Kematangan Gonad

Indeks Kematangan
Gonad
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Rasio Kelamin
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Tingkat Kematangan
Gonad

Berdasarkan Hasil Praktikum Tingkat Berdasarkan Hasil Praktikum Tingkat


Kematangan Gonad (TKG) ikan Kematangan Gonad (TKG) ikan seren
lalawak umumnya berkisar pada TKG umumnya berkisar pada TKG IV
II dengan jumlah 14 ekor jantan dan 2 dengan jumlah 8 ekor jantan dan 15
ekor betina. ekor betina.
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Indeks Kematangan
Gonad

Berdasarkan Hasil Praktikum Nilai Indeks Kematangan Gonad pada ikan


Indeks Kematangan Gonad (IKG) Ikan seren jantan mengalami kenaikan
lalawak jantan mengalami kenaikan pada TKG III, menurun pada TKG V,
pada TKG III kemudian menurun pada sedangkan IKG ikan seren betina
TKG IV dan V. Sedangkan betina mengalami kenaikan pada TKG IV dan
mengalami kenaikan pada TKG IV dan mengalami penurunan pada TKG V
pnurunan IKG pada fase TKG V
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Hepatosomatik Gonad

Nilai HSI pada ikan lalawak Nilai HSI pada ikan seren
mengalami penurunan dari TKG III. mengalami penurunan pada TKG IV
Pada TKG III terjadi pengumpulan dimana pada TKG IV ini terjadi
energi sehingga nilai HSI meningkat pengurangan cadangan energi
di TKG III. Sedangkan pada TKG IV untuk proses pematangan telur.
HSI menurun karena ikan siap
memijah
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Tingkat Kematangan
Telur
Berdasarkan data angkatan
tingkat kematangan telur pada ikan seren tingkat kematangan
TKG IV ikan lalawak betina telur pada TKG III ikan seren
secara umum jumlah telur yang betina secara umum jumlah
telah melebur lebih banyak telur yang berada di kutub
dibandingkan jumlah telur yang lebih banyak dibandingkan
masih berada ditengah maupun jumlah telur yang masih
jumlah telur yang berada di tepi berada ditengah maupun
atau kutub. Hal ini menunjukan jumlah telur yang melebur. Hal
bahwa tingkat kematangan telur ini menunjukan bahwa tingkat
pada TKG IV sudah tinggi karena perkembangan telur pada TKG
sudah masuk pada fase VIII III sudah tinggi.
dalam tingkat kematangan telur.
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Diameter Telur

Berdasarkan data angkatan diameter telur ikan


lalawak dalam praktikum ini, pada TKG III
memiliki diameter terbesar 150 m dan
diameter terkecil yaitu 58 m. sedangkan pada
TKG IV memiliki diameter terbesar 110 m dan
diameter terkecil 41 m. Berdasarkan Penelitian
Luvi (2000), ukuran diameter telur pada TKG III
yaitu 0,275 0,55 mm dengan rata-rata 0,343
mm. TKG IV sebesar 0,35 0,625 mm dengan
rata-rata 0,48 mm
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Fekunditas

Berdasarkan data angkatan ikan seren berdasarkan data


hasil praktikum, pada TKG III, pengolahan hasil praktikum,
fekunditas ikan lalawak pada TKG III, fekunditas ikan
tertinggi yaitu 43.593 butir, seren tertinggi yaitu 14.200
sedangkan yang terendah butir sedangkan yang
yaitu 2.880. Sementara pada terendah yaitu 12.859 butir.
TKG IV, fekunditas ikan TKG IV, fekunditas ikan seren
lalawak tertinggi yaitu tertinggi yaitu 99.735 butir,
41.800 butir, sedangkan yang sedangkan yang terendah,
terendah, yaitu 10.368 butir. yaitu 5.083 butir.
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Aspek Food and Feeding
Habits

Indeks
Preponderan

Indeks Pilihan

Tingkat Trofik
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Indeks Preponderan
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Indeks Pilihan

Indeks Pilihan merupakan perbandingan antara


organisme pakan ikan yang terdapat dalam lambung
dengan organisme pakan ikan yang terdapat dalam
perairan. Indeks ini digunakan untuk mengetahui pakan
yang digemari dan tidak digemari. Pakan yang digemari
memiliki nilai indeks pilihan sebesar 0 < E < 1, dan pakan
yang tidak digemari memiliki nilai indeks pilihan sebesar
-1 < E < 0. Jika nilai E = 0, berarti tidak ada selesi oleh
ikan terhadap pakan tersebut (Herawati 2017).
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Tingkat Trofik

Berdasarkan data angkatan, ikan lalawak


memiliki nilai tingkat trofik 2,55 yang
menunjukan bahwa ikan lalawak pada praktikum
biologi perikanan ini merupakan ikan omnivora.
Begitu pun dengan ikan seren yang memiliki nilai
tingkat trofik 2,71 yang menunjukan bahwa ikan
seren juga masih merupakan jenis ikan omnivora
namun cenderung karnivora.
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Simpulan

1. Pertumbuhan ikan Lalawak dan ikan Seren termasuk kedalam


allometrik positif, karena memiliki nilai b>3 dimana pertumbuhan
bobot lebih cepat dibanding pertumbuhan panjang ikan
2. Reproduksi ikan Lalawak memiliki rasio kelamin jantan yang lebih
banyak dibanding betina. Sedangkan Ikan Seren memiliki rasio
kelamin betina yang lebih banyak dibandingkan jantan. Pada TKG
I, II, dan III ikan lalawak dan ikan seren mengalami perkembangan
gonad sedangkan pada TKG III sudah mulai pemijahan ditandai
dengan tingkat kematangan telur yang melebur.
3. Ikan Lalawak termasuk kedalam ikan pemakan detritus,
sedangkan ikan Seren termasuk kedalam golongan ikan pemakan
tumbuhan
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Saran

1. Sebaiknya praktikan
selanjutnya lebih meningkatkan
kerjasama kelompok.
2. Diharapkan adanya keseriusan
praktikan dalam meakukan
praktikum agar hasil data yang
diperoleh lebih akurat.
Perfection and the most
TERIMA KASIH
Perfection is ALLAH SWT

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai