KRONIK
PEMBIMBING : DR.
DWI
A N T O N O , S P. T H T-
KL(K)
D I TA F E R W I N A
U TA R I
IDENTITAS PASIEN
Nama : AN AR
Umur : 7 bulan
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Penggaron, Semarang
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Keluar cairan pada telinga kiri
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan telinga kiri mengeluarkan
cairan sejak 1 bulan yang lalu, cairan yang keluar bau,
berwarna hijau, dan demam (+) sejak seminggu yang
lalu. Tidak ada keluhan pada telinga kanan pasien. Pasien
mengatakan sebelumnya tidak pernah kemasukan air
maupun benda asing lainnya ke dalam telinga. Riwayat
batuk(+), pilek (+) sejak 1 bulan yang lalu yang hilang
timbul. Pasien mengatakan sudah berobat ke dokter dan
diberi obat.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat Sosioekonomi:
Berobat dengan BPJS Non - PBI.
Kesan sosioekonomi: Cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Tampak sakit
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital :
Tekanan Darah : 96/65 mmHg
Nadi : 110 x/menit
Frekuensi nafas : 30 x/menit
Suhu : 38o C
STATUS GENERALIS
BB : 7kg
Kepala: mesocephal, rambut hitam tidak mudah
dicabut
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-),Refleks cahaya (+/+), isokor ( 3mm)
Telinga : discharge (+/-), radang (-/-)
Hidung : secret (+), napas cuping hidung (-),
epitaksis (-/-)
Mulut : bibir kering (-), lidah kotor (-), lidah
tremor (-)
Leher : pembesaran KGB (-), trachea terdorong
(-)
Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada dextra
dan sinistra simetris, pernafasan
thoracoabdominal (+), Retraksi (-), masa (-),
Palpasi : Strem fremitus Kanan = kiri,
kreptasi(-), nyeri (-),
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : Iktus cordis tidak
tampak
Palpasi : Iktus cordis teraba
dengan 1 jari sejajar papila
mammae ICS 5 linea midclavikula
sininstra
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II
reguler, bising jantung (-)
Cor/pulmo : dalam batas
normal
Abdomen
Inspeksi : datar ,
Auskultasi : bising usus (+)
meningkat
Perkusi : timpani di seluruh
kuadran
Palpasi : supel (+), nyeri
tekan (-), hepar dan lien
Kesan : dalam batas
tidak teraba normal
Status Lokalis
TELINGA
Bagian Dextra Sinistra
Bentuk normal, Bentuk normal
Auricula nyeri tarik (-) nyeri tarik (-)
nyeri tragus (-) nyeri tragus (-)
Bengkak (-) Bengkak (-)
Pre auricular nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)
fistula (-) fistula (-)
Bengkak (-) Bengkak (-)
Retro auricular
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Bengkak (-) Bengkak (-),
Mastoid
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Radang(-) Radang (-)
Serumen (+) konsistensi Serumen (+) konsistensi
CAE lunak lunak
cairan(-) cairan (+) serous
Kolesteatoma (-) Kolesteatoma (-)
Intak
Perforasi
Membran timpani putih mengkilat
Lokasi: sentral
refleks cahaya (+)
Luasnya : sub total
Ref. Cahaya (-)
HIDUNG
Bagian Hidung Luar
Dextra Sinistra
Bentuk Normal Normal
Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Massa - -
Nyeri tekan sinus - -
Rhinoskopi Anterior
Sekret + +
Normal Hipertrofi
Konka nasi inferior.
Corpus Alienum - -
TENGGOROK
Px Rongga Mulut dan Orofaring
Lidah Bentuk: normal; Beslag (-); ukuran : normal
Mukosa bucal Stomatitis (-)
Uvula Bentuk normal, posisi di tengah
Palatum Simetris
Tonsil
Dextra Sinistra
Ukuran T2 T2
Permukaan Rata Rata
Pemeriksaan fisik
Auris Sinistra
Membran Timpani :
Perforasi
Lokasi di daerah sentral
Perforasi sub total
Ref.cahaya (-)
DIAGNOSIS BANDING
Otitis Media Supuratif Kronik tipe
tenang AS
Otitis Media Supuratif Kronik tipe
Aktif AS
Otitis Media Akut stadium
Perforasi AS
DIAGNOSIS SEMENTARA
Otitis Media Supuratif Kronik tipe
tenang AS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Usulan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Audiometri nada murni
Pemeriksaan bakteriologi/ kultur
TERAPI
Terapi Edukasi
Medikamentosa
Jaga kebersihan telinga
Cefixime 2x1 tab Hindari air masuk ke
1/2
dalam telinga
Paracetamol syrup 3 x 1 cth
Mengkonsumsi obat
Ambroxol tab 1/8 secara teratur
30mg
berobat segera bila
Pseudoefedrin HCL batuk dan pilek
tab 1/8 Kontrol rutin ke poli THT
bila masih ada keluhan
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
KA
T A
US
P
AN
A U
NJ
TI S
K
M
O
Otitis media supuratif kronik
merupakan infeksi kronik telinga
tengah disertai perforasi membran
Definisi timpani dan pengeluaran cairan
selama >1,5 bulan atau 2 bulan baik
hilang timbul maupun terus menerus
Etiolo Pseudomonas
gi aeruginosa
S. aureus
- Acute suppurative otitis media
- Necrotizing otitis media
- Otitis media with effusion
JENIS OMSK
1. OMSK tipe aman=tipe benigna : proses peradangan
terbatas pada mukosa, tidak mengenai tulang, perforasi
terletak di sentral, jarang menimbulkan komplikasi
berbahaya dan tidak terdapat kolesteatoma
2. OMSK tipe bahaya=tipe maligna : proses peradangan
mengenai tulang, perforasi terletak di marginal atau di
atik kadang-kadang terdapat kolesteatoma dan dapat
menimbulkan komplikasi yang berbahaya
PATOGENESIS
Dua mekanisme pada perforasi kronik yang terjadi secara continue
atau berulang pada infeksi telinga tengah :
1. Bakteri auris eksterna dapat kontak langsung pada telinga tengah
karena protektif physical barrier di membran timpani hilang
2. Membran timpani yang intake menghasilkan gas cushion yang
mencegah reflux sekresi nasopharingeal ke telinga tengah melalui
tuba eustachius. Hilangnya mekanisme proteksi yang dihasilkan
dapat meningkatkan infeksi pada telinga tengah oleh bakteri
patogen yang berasal dari nasofaring
GEJALA KLINIS
Otorrhea
Otalgia
Edem
Kurang pendengaran
PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. Komplikasi ekstradural
- Abses ekstradural
- Trombosis sinus lateralis
Petrositis
4. Komplikasi ke SSP
- Meningitis
- Abses otak
- Hidrosefalus otitis
IH
A S
A K
IM
R
TE