Anda di halaman 1dari 16

Kebijakan Pengelolaan

Obat Publik , Vaksin & Perbekalan Kesehata

Oleh : dr.H.Berli Hamdani GS.,MPPM


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya
Tahun 2017
SUSUNAN SOTK BARU TAHUN 2017
Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK)
Seksi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
Tupoksi :
a) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
b) Pengawasan Obat dan Makanan
c) Penggunaan Obat Rasional (POR)
d) Pengawasan Sarana Distribusi Obat dan
Perbekalan Kesehatan
e) Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya
Siklus Pengelolaan Obat,Vaksin &
Perbekalan Kesehatan

Perencanaan

Penggunaan DukunganManajemen Pengadaan


Organisasi, Pendanaan,
Manajemen Informasi
Sumber Daya Manusia

Distribusi Penyimpanan
Tujuan Pengelolaan Obat
Menjamin tersedianya obat dengan mutu
yang terjamin, tersebar secara merata dan
teratur, sehingga mudah diperoleh pada
tempat dan waktu yang tepat.
Pengelolaan terhadap obat PKD sesuai
Keputusan Dirjen Bina Kefarmasian dan
Alkes Tentang Daftar Obat dan Perbekalan
Kesehatan Untuk Pelayanan Kesehatan
Dasar tahun 2010.
PERENCANAAN
Bottom- up berdasarkan kebutuhan masyarakat
(pelanggan) serta pola 10 penyakit terbesar di
puskesmas
SELEKSI-- Terbatas
- Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) Tahun 2015
- Daftar Obat Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD)
- Formularium Nasional Tahun 2015
- Formularium Kab Kubu Raya Tahun 2017 (dalam proses)

Seleksi dilakukan oleh Tim Perencanaan Obat Terpadu


Kabupaten-- SK Bupati /SK Kepala Dinas
TIM PERENCANAAN OBAT TERPADU KABUPATEN
KUBU RAYA TAHUN 2017
Penanggung jawab : Kepala Dinas Kesehatan
Ketua : Kepala Bidang SDK
Sekretaris : Kepala Seksi Farbekkes
Anggota
Unsur Komisi IV DPRD

Unsur Bappeda Kab

Unsur Dinkes Kab

Unsur Sekretariat Daerah Kab

Perwakilan Puskesmas (Dokter Spesialis/Dokter

Umum/Dokter gigi/Tenaga Farmasi)


Catatan : Puskesmas diharuskan untuk membentuk Tim
TPOT sendiri yang di SK kan oleh Kepala
Puskesmas dengan melibatkan lintas program.
Manfaat Perencanaan
Terpadu:
1. Menghindari tumpang tindih
2. Keterpaduan evaluasi
3. Kesamaan persepsi
4. Estimasi
5. Koordinasi
6. Pemanfaatan dana
Pengadaan
Menggunakan e-katalog dengan e-
purchasing

Transparan

Legal
Penyimpanan
Satu pintu (One Gate Policy), semua obat
dari berbagai sumber pengadaan disimpan
dan dikelola di Instalasi Farmasi Kabupaten
(IFK). Dikelola oleh tenaga terlatih (Apoteker,
tenaga teknis kefarmasian dan tenaga
administrasi lainnya).
Kebijakan satu pintu :
Manfaat
Meningkatkan efisiensi ( menghindari duplikasi
penggunaan anggaran)
Obat dikelola oleh ahlinya (apoteker, asisten apoteker
terlatih)
Kualitas obat dapat dijaga-- tempat sesuai dengan
standar
Penyimpanan
Selain di Kabupaten (IFK) disetiap
Puskesmas/ Pustu / Polindes juga di
lakukan penyimpanan obat yang dikelola
oleh tenaga pengelola obat terlatih dibawah
pengawasan Dinas Kesehatan melalui seksi
Farmasi dan Perbekalan Kesehatan.
Pendistribusian
Prinsip Dasar : First In First Out (FIFO) dan
First Expire Date First Out (FEFO)
Sasaran :
- Kabupaten ke Puskesmas,
- Puskesmas ke Pustu/Polindes dsb
Periode disesuaikan dengan situasi dan
kondisi geografis setempat serta jadwal
yang telah di sepakati Puskesmas.
UPAYA MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT
& PERBEKALAN KESEHATAN :
PENGADAAN SUMBER DANA DAK
(APBD) UNTUK OBAT PKD
PENGADAAN BUFFER STOK
(PROVINSI)
DANA BOK PUSKESMAS
Catatan : Menggunakan Juknis Penggunaan
DAK Non Fisik Bidang Kesehatan PMK No 71
tahun 2017, untuk belanja BMHP/Reagen.
UPAYA MENINGKATKAN KETERJANGKAUAN
OBAT :

PENETAPAN HARGA OBAT PKD,


OBAT PROGRAM DAN OBAT
ESSENSIAL GENERIK
PENGADAAN MENGACU PADA
DOEN
PENGGUNAAN OBAT GENERIK
UPAYA MENINGKATKAN
PEMERATAAN OBAT :

PENGGUNAAN OBAT ESENSIAL


GENERIK
PENGENDALIAN PENGGUNAAN
OBAT SESUAI FORNAS TAHUN 2015
PENDISTRIBUSIAN OBAT KE
PUSKESMAS DENGAN DANA BOK
Terima Kasih

Dir.Bina Obat Publik dan Perbekalan


Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai