Anda di halaman 1dari 29

TAHU

N 2016

KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN


MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN DAK NON
FISIK
(BOK DAN JAMPERSAL) TAHUN 2017

DISAMPAIKAN OLEH; KEPALA


DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KUBU RAYA
Dr. BERLI HAMDANI.GS. MPPM
KEWENANGAN PUSKESMAS (Permenkes
75/2014)

FUNGSI KEWENANGAN PUSKESMAS


SESUAI FUNGSI (Pasal 7)
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT (UKM)
Menyelenggarakan Pelayanan
• UKM Esensial Kesehatan dasar
• Pelayanan Promosi Kes
• Pelayanan Kes Lingkungan secara Mengutam Berorienta
• Pelayanan KIA dan KB KOMPREHE akan upaya si
• Pelayanan Gizi NSIF, PROMOTIF INDIVIDU,
• Pelayanan Pencegahan & BERKESINA dan KELUARG
Pengendalian Penyakit MBUNGAN PREVENTIF; A,
• UKM Pengembangan dan KELOMPO
BERMUTU K dan
UPAYA KESEHATAN MASYARA
PERORANGAN (UKP) KAT
ANUNG UNTUK PERENCANAAN DAN
2
MONEV DAK NON FISIK
PEMBANGUNAN
KESEHATAN di A.
PUSKESMAS (Pasal PARADIGMA
SEHAT
2) mewujudkan masy :
a. memiliki PERILAKU F.
SEHAT yang meliputi KETERPADUAN B. PERTANG-
DAN GUNGJAWAB
kesadaran, kemauan KESINAMBUNG AN WILAYAH
dan kemampuan AN
hidup sehat; PRINSIP
b. mampu PENYELENGGARAAN
MENJANGKAU PUSKESMAS
(PASAL 3)
pelayanan kesehatan
berMUTU E.
C.
TEKNOLOGI
c. hidup dalam TEPAT
KEMANDIRIAN
MASYARAKAT
LINGKUNGAN GUNA
SEHAT; dan
d. memiliki DERAJAT D.
KESEHATAN YANG PEMERATA
AN
OPTIMAL, baik ANUNG UNTUK PERENCANAAN DAN
3
individu, keluarga, MONEV DAK NON FISIK
PENDEKATAN KELUARGA
PERMENKES 39 TAHUN 2016 PEDOMAN
PENYELENGGARAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
Memberik
Mendayag an MENINGKATKAN
unakan pelayanan
seluruh kesehatan
AKSES KELUARGA
sumberday keluar TERHADAP
a gedung
Mengunjung Memanfaat PELAYANAN

TUJUAN
kan data
i keluarga-
dan profil
KESEHATAN YANG
keluarga di
wilayah kesehatan KOMPREHENSIF &
kerjanyaMemadukankeluarga MEMPERCEPAT
UKM dan UKP
secara
KEMANDIRIAN
terintegrasi MASYARAKAT
dan
berkesinambu DALAM BIDANG
ngan
ANUNG UNTUK PERENCANAAN DAN KESEHATAN 4
MONEV DAK NON FISIK
ANUNG UNTUK PERENCANAAN DAN
5
MONEV DAK NON FISIK
ANUNG UNTUK PERENCANAAN DAN
6
MONEV DAK NON FISIK
7
8
KEBIJAKAN
PROGRAM
KESEHATAN
MASYARAKAT TA 2017

9
• Aktivitas fisik
• Pengukuran
Kebugaran
• Cek up
kesehatan
berkala
• Pemberdayaa
n lansia

• Status Gizi
• Diet Seimbang

PARADIGMA SEHAT • Aktivitas fisik


• Pengukuran
Kebugaran

KESEHATAN MASYARAKAT •

Pemantauan
Revitalisasi
UKS

Imunisasi
AnakSekolah
• GP2SP
Tumbuh •
Buku
PKPR Rapor
• MTB kembang
(Konseling Gizi • RTK • PMT Bumil KEK •
Kesehatanku
Penjaringan Anak
S
dan Pemberian • Inisiasi Menyusui • TTD Bumil • (Posyandu- •
PMT AS
Sekolah
MTB PAUD
TTD Dini • ANC terpadu •
Pendidikan Gizi
M terintegrasi)
pada pekerja • Pelayanan Nifas • Buku KIA • Seimbang
ASI • PMT Balita
perempuan) • KB Pasca Salin • P4K •
TTD untuk
Ekskl • MP ASI
• Edukasi Gizi dan (MKJP), • Kelas Ibu Remaja Putri
usif
• Audit Maternal • Kunjungan
Kespro catin • PMB
• Pelayanan Kes Perinatal • Neonatal
A
PANGAN,
• Supervisi
melaluiAIR BERSIH, SANITASI, JAMBAN KELUARGA, TEMPAT TEMPAT UMUM, PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN SEHAT
Kerja • Imun
Pos UKK Fasilitatif
isasi
Kebijakan berwawasan • Pelayanan
Peningkatan Pengetahuan dasar Pemberdayaan Peran NGO, OP, Pendidikan dll
kesehatan Neonatal Esensial
 Perilaku sehat Masyarakat  UKBM “Kemitraan”
lengk
ANUNG UNTUK PERENCANAAN DAN
ap 10
MONEV DAK NON FISIK
STRATEGI
ANUNGPROMOSI KESEHATAN
utk RAKONTEK 10
KEBIJAKAN PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
SEHAT
KESMAS 2017 KAMPANYE GIZI NASIONAL
REVITALISASI UKS PROMOSI KESEHATAN TEMATIK REVITALISASI POS YANDU
Penguatan Kelembagaan TP UKS PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN Penguatan Kelembagaan
Pemberian PMT AS SANITASI
HOLISTIK POKJANAL
Penggunaan Rapor Kesehatan LOMBA atau PENILAIAN Transformasi Buku KIA – KMS
Penguatan SDM Puskesmas KEGIATAN Penguatan Kader Pos Yandu
PMT Balita

PENUNDAAN USIA SKRINING HIPOTIROID


PERKAWINAN KONGENITAL
Penambahan Puskesmas PKPR JAMINAN MUTU KN LENGKAP
Pemberian Tablet Tambah Darah PEMBANGUNAN
KONSELING ASI EKSKLUSIF
Pendidikan Kespro diTEMATIK
Sekolah KESEHATAN PELAYANAN KB PASCA
INTEGRATIF
MASYARAKAT PERSALINAN
Pemberian MP ASI
JAMINAN MUTU ANC TERPADU
KONSELING PRA NIKAH RUMAH TUNGGU KELAHIRAN
GP2SP – wanita perkerja PERSALINAN DI FASKES
Pemberian Imunisasi dan TTD Konseling IMD & KB Pasca
Konseling KB Pra marital Persalinan
Konseling Gizi Seimbang Penyediaan Buku KIA
PENGUATAN PEMBIAYAAN
SPASIAL
PEMBANGUNAN KESEHATAN
DAERAH (DEKON dan DAK)
PENGUATAN MANAJEMEN
ANUNG UNTUK PERENCANAAN DAN MONEV
PEMBANGUNAN KESEHATAN
DAK NON FISIK
11
DAERAH
KEBIJAKAN KESMAS
PENANGANAN RAWAN PANGAN
MENDUKUNG KAMPANYE DAN KURANG GIZI : 1. Stimulasi
Perkembangan
DITJEN KESMAS
GERMAS DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT Anak (PAUD)
2. Pola Asuh yang
KAMPANYE HIDUP
Benar
SEHAT :
3. Penjaringan anak
DITJEN KESMAS,
sekolah LINGKUNGAN SEHAT:
BALITBANGKES,
4. PosyanduDITJEN KESMAS
1. Penilaian Status BIRO KOMUNIKASI 1. DIREKTORAT
Gizi 1. DIREKTORAT GIZI
KESLING
2. Diet Seimbang MASY
2. DIREKTORAT
3. Aktivitas Fisik 2. DIREKTORAT
PROMKES
1. PHBS (Perilaku
4. Pelajaran KESJAOR
sekolah, intra 3. DIREKTORAT Hidup Bersih
dan ekstra PROMKES dan Sehat)
2. STBM dan
kurikuler. Teori 4. DIREKTORAT
KESGA
Penguatan Promotif Pengawasan air
dan praktek
5. Publikasi hidup 5. DIREKTORAT dan Preventif: minum
sehat KAWASAN TANPAKESLING PENCEGAHAN
6. Riset kesehatan 6. PUSLIT
ROKOK, NARKOBA DAN UPAYA
“Gerakan PENYAKIT DAN
DETEKSI DINI :
masyarakat
MINUMAN KERAS: KESEHATAN
MASYARAKAT
Masyarakat Sehat” DITJEN KESMAS
DITJEN KESMAS DAN
DAN
DITJEN P2P
DITJEN P2P
1. DIREKTORAT
1. DIREKTORAT
PROMKES KESGA
2. DIREKTORAT 2. 6.DIREKTORAT
PENGENDALIAN Penanggulanga
PENGENDALIA
PTM
1. Pelayanan 1. Aktivitas Fisik n wabah,
N PTM
kesehatan jiwa dan 2. Deteksi dini pengendalian
NAPZA PENURUNAN STRES DAN dan tata vektor
2. Kawasan tanpa 1. Perlindungan KESELAMATAN BERKENDARA laksana PTM 7. Penanggulanga
rokok (KTR) terhadap DITJEN KESMAS DAN DITJEN dan PM n ATM
3. Upaya pencegahan kecelakaan P2P 3. Imunisasi 8. Pelaksanaan
perilaku merokok ANUNG UNTUK PERENCANAAN DAN dasar lengkap
2. Pelayanan 1.
ANUNG DIREKTORAT
untuk PROMKES
RAKERKESNAS 2016 12
Posbindu
MONEV DAK NON FISIK 4. Cek kesehatan 9. Deteksi dini
kesehatan jiwa 2. DIREKTORAT KESJAOR
BOK DAN
JAMPERSAL 2017

13
BOK (Bantuan Operasional
Kesehatan)
1. Untuk pelaksanaan program kesehatan nasional di daerah dan bukan
merupakan dana utama untuk pelaksanaan program kesehatan di daerah;
2. Untuk meningkatkan kinerja Puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat dan
Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota dalam upaya kesehatan promotif dan
preventif
3. Untuk mendukung biaya operasional bagi petugas kesehatan dan kader
dalam menjangkau masyarakat di wilayah kerja
4. Untuk mendukung peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat
melalui program Nusantara Sehat dengan kegiatan yang mendukung
manajemen Puskesmas dan pengembangan model intervensi dalam rangka
pelaksanaan integrasi upaya kesehatan masyarakat
5. Untuk mendukung kelanjutan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)
6. Untuk peningkatan jangkauan kepada masyarakat dengan mengutamakan
strategi pendekatan keluarga untuk mewujudkan keluarga sehat secara
efisien dan efektif
7. Pemanfaatan dana BOK dapat bersinergi dengan sumber dana lain namun
menghindari duplikasiANUNG
pembiayaan, serta tetap
UNTUK PERENCANAAN DANmengedepankan
14
MONEV DAK NON FISIK
akuntabilitas dan transparansi.
JAMPERSAL
• Dana Jampersal merupakan Dana Alokasi Khusus Non
Fisik yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang mencakup semua penerimaan dan
pengeluaran dalam rangka mendekatkan akses
pelayanan KIA;
• Dana Jampersal diarahkan untuk memobilisasi
persalinan ke fasilitas kesehatan untuk mencegah secara
dini terjadinya komplikasi baik dalam persalinan ataupun
masa nifas;
• Penyediaan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK)
mempertimbangkan sumber daya kesehatan di daerah
• Dana Jampersal dapat digunakan untuk membiayai
persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan bagi ibu
bersalin miskinANUNG UNTUK PERENCANAAN DAN
danMONEV
tidak mampu yang belum
DAK NON FISIK
15
Sosialisasi Akreditasi Puskesmas

PERAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

1
2

STRATEGI “
“ PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
16
SITUASI YANKES KITA
• Kualitas pelayanan kesehatan primer yang masih rendah
• Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan
digunakan sebagai tolok ukur kualitas pelayanan kesehatan
primer
• Disparitas kualitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan
di Kubu Raya
• Belum adanya sistem termasuk tools di level nasional untuk
menilai/mengontrol kualitas pelayanan kesehatan dasar
• Harapan pengguna jasa mendapatkan layanan yang
bermutu dan profesional
AKREDITASI PRIORITAS
?
1. Termasuk kegiatan yang dipantau oleh Pokja
Reformasi Birokrasi sebagai salah satu bagian
pelayanan publik
2. Merupakan salah satu indikator kinerja
terpilih Ditjen BUK, ada target yang
ditetapkan
3. Permenkes 71/2013 (JKN) tahun 2019
akreditasi sebagai salah satu syarat
credentialing
Dasar Hukum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman,
bermutu serta merata dan non diskriminatif
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran,  Pasal 49 bahwa setiap dokter/dokter gigi dalam
melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib
menyelenggararakan kendali mutu
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 193; Pelayanan kesehatan kepada Peserta
Jaminan Kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan,
berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan,
kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas pada pasal 39 ayat 1 yang berbunyi dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan, puskesmas WAJIB diakreditasi secara
berkala paling sedikit 3(tiga) tahun sekali.
Pengertian Akreditasi

Akreditasi adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh


lembaga eksternal terhadap hasil penilaian kesesuaian
proses dengan standar yang berlaku (digunakan).

Akreditasi Puskesmas adalah suatu pengakuan terhadap


hasil dari proses penilaian eksternal, oleh Komisioner
Akreditasi terhadap Puskesmas dan Klinik, apakah sesuai
dengan standar akreditasi yang ditetapkan.
PUSKESMAS APA YANG DINILAI ?

ADMINISTRASI & MANAJEMEN


PROGRAM KESEHATAN
PELAYANAN KLINIS
Tujuan Akreditasi

Sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu


kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan
terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu
dan sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta
penerapan manajemen risiko

Sebagai syarat recredensialing PPK 1 BPJS pada


Sistem Jaminan Kesehatan Nasional
Manfaat Akreditasi
1. Memberikan keunggulan kompetitif
2. Memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap fasyankes
3. Menjamin diselenggarakannya pelayanan kesehatan primer kepada
pasien dan masyarakat.
4. Meningkatkan pendidikan pada staf Fasyankes primer untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat
5. Meningkatkan pengelolaan risiko baik pada pelayanan pasien baik di
Puskesmas maupun fasyankes primer lainnya, dan penyelenggaraan
upaya Puskesmas kepada masyarakat
6. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf fasyankes primer
7. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban
pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja
8. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.
HASIL PENILAIAN
AKREDITASI BARU NASIONAL

PARIPURNA

UTAMA
MADYA
DASAR
Langkah Penyiapan Akreditasi Puskesmas

Langkah Penyiapan Akreditasi di Puskesmas.


 Puskesmas yang akan diakreditasi ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan kabupaten/Kota.
 Pelaksanaan penyiapan akreditasi oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota yang dalam pelaksanaannya dilakukan
oleh Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas dan / atau
Pihak Ketiga yang ditunjuk dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Langkah Penyiapan Akreditasi Puskesmas
1. Lokakarya di Puskesmas selama dua hari efektif untuk:
 menggalang komitmen dan pemahaman tentang Standar
dan Instrument Akreditasi,
 pembentukan Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas,
dan
 pembentukan Kelompok Kerja, yaitu kelompok kerja
manajemen, kelompok kerja program, dan kelompok kerja
pelayanan klinis.

2. Pendampingan di Puskesmas diikuti oleh seluruh karyawan


puskesmas untuk memahami secara rinci standar dan
instrument akreditasi puskesmas dan persiapan self-
assessment.
Langkah Penyiapan Akreditasi Puskesmas
3. Penyiapan Dokumen Akreditasi, dengan tahapan:
a. Identifikasi dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh
standar akreditasi,
b. Penyiapan tata naskah penulisan dokumen
c. Penyiapan dokumen akreditasi
 Dokumen internal, meliputi :
 Surat-surat keputusan
 Pedoman mutu
 Pedoman-pedoman yang terkait dengan pelayanan dan
program
 Kerangka acuan
 Standar prosedur operasional (SPO)
 Rekaman-rekaman (dokumen sebagai bukti telusur).
 Dokumen eksternal yang perlu disediakan
Langkah Penyiapan Akreditasi Puskesmas
d. Pelaksanaan self-assessment oleh Panitia Persiapan
Akreditasi Puskesmas
e. Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas melakukan
pembahasan hasil self assessment bersama Tim
Pendamping Akreditasi Puskesmas
f. menyusun Rencana Aksi untuk persiapan akreditasi.
g. Pengendalian dokumen akreditasi yang meliputi
pengaturan tentang kewenangan pembuatan,
pemanfaatan dan penyimpanan seluruh dokumen
puskesmas.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai