Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

Bronkopneumonia

Leli Marpaung 90-039


Lasti Larasati 98-197
STATUS PASIEN

Identitas Pasien

Nama : An. Nigella


Tanggal lahir : 25 oktober 2002, 211/12 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Teluk Kupang no 14, Pasar
minggu. Komp.AL Rawa Bambu
Agama : Islam
Tanggal masuk : 20 oktober 2005
Anamnesis
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama : sesak
Keluhan tambahan : Batuk dan demam
Riwayat perjalanan penyakit :
Pasien datang ke RS. PGI. Cikini dengan keluahan
sesak sejak 3 hari sebelum dirawat. Sesak dirasakan
setiap saat terutama malam hari. Pasien juga
merasakan batuk berdahak, berwarna kuning. Selain itu
pasien mengeluh demam, demam dirasakan sejak 6
jam sebelum dirawat. Pilek (-), mual/muntah (-),
BAK/BAB biasa. Nafsu makan berkurang. Sebelumnya
pasien telah berobat ke dokter diberi obat berbentuk
puyer dan anti panas berbentuk sirup namun keluhan
tidak berkurang.
Riwayat Penyakit yang Pernah
Diderita
Tidak ada

Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak kedua dari dua
bersaudara. Anak pertama, 8 thn,
perempuan, hidup, sehat.
Riwayat Pemeliharaan Prenatal
Teratur, ke RS oleh dokter
Trimester I : 1x/bulan
Trimester II :2x/bulan
Trimester III : 4x/bulan

Riwayat persalinan
Pasien lahir ditolong oleh dokter, cukup bulan,
spontan, langsung menangis, berat badan lahir 3100
gram dan panjang lahir 50 cm. Lingkar kepala 37 cm
Nilai APGAR Score9/10. Kelainan bawaan disangkal.
Imunisasi

Vaksin Umur

BCG

DPT

Polio

Campak

Hepatitis B

Kesan : Imunisasi dasar lengkap


sesuai umur
Riwayat makanan

Umur Biskuit Bubur


Asi/Pasi Nasi tim
(bln) /buah susu

0-2 ASI

2-4 ASI/Pasi

4-6 Pasi

6-8 Pasi

8-10 Pasi

10-12 Pasi
Riwayat makan umur > 1 tahun
Jenis makanan Frekuensi dan jumlahnya

Nasi pengganti 3 x sehari

Sayur 3 x sehari

Daging jarang

Telur 3 x dua hari

Ikan 2x /minggu

Tahu 2 x /minggu

Tempe 2 x /minggu

Susu ( merk/takaran ) 2 x sehari ( 1 gelas ) Procal

Kesan : Kualitas dan Kuantitas cukup.


Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis (Menangis kuat)
Tanda vital :
Frekuensi nadi : 120 kali/menit ( reguler, isi cukup, kuat
angkat)
Frekuensi nafas : 36 kali/menit (irreguler)
Suhu : 37,8 C ( axilla )

DATA ANTROPOMETRI
Berat badan : 13 kg
Tinggi badan : 98 cm
Kesan gizi cukup
DATA ANTROPOMETRI
Berat badan : 13 kg
Tinggi badan : 98 cm

STATUS GIZI
BB = BB/BB(P50) X 100% = 13/14 X 100 % = 92.8%

TB = PB/PB(P50) X 100% = 98/95 X 100% = 103.1 %

BB/TB (BBP50) X 100% = 13/15 X 100 = 86.7%

KESAN GIZI CUKUP


PEMERIKSAAN SISTEMATIK
Kepala : Bentuk bulat ukuran normocephali
Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak
mudah dicabut
Mata : Kelopak mata tidak cekung,
konjungtiva tidak pucat, sklera
tidak ikterik, pupil bulat isokor,
diameter 2 mm, refleks cahaya +/+
Telinga : Normotia, liang lapang, serumen -/-
Hidung : Bentuk biasa , lubang lapang, secret
-/- , pernapasan cuping hidung (+)
Bibir : Mukosa bibir lembab
Mulut: Sianosis sirkum oral (-)
Lidah: Tidak kotor, tepi tidak hiperemis
Tonsil : T1-T1 tenang.
Faring : hiperemis
Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba
membesar
Toraks :
Paru :
I : Bentuk simetris, pergerakan dinding dada
simetris, retraksi tidak ada
P : vokal fremitus kanan = kiri
P : Sonor pada kedua lapangan paru
A : Bunyi nafas dasar vesikuler, Ronki basah
halus nyaring +/+, wheezing -/-
Jantung :
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis teraba
A : Bunyi jantung I -II normal,
murmur(-), gallop(-)
Abdomen :
I : datar
A : Bising usus (+) 5x/ menit (N)
P : Lemas ,Hepar dan lien tidak teraba
P : timpani
Ekstremitas : Akral hangat, oedem-/-,
sianosis(-), Capillary
refill<2"
Kulit : Turgor baik.
Laboratorium
Darah lengkap :
Hb : 11.7 g/dl
Ht : 35%
Eritrosit : 4.50 juta/mm
Leukosit : 9500/uL
Trombosit : 454.000/u
Basofil :-
Eosinofil :-
N.batang :-
N.Segmen : 68
Limfosit : 27
Monosit :5
Hb 11 g/dl, Suhu 37.80 C
AGD (20 oktober 2005, pk. 10.30 wib)
PH : 7.280
SO2 : 51.4
PCO2: 25.5
PO2 : 31
TCO2 : 12.8
BEb : -12.3
SBC : 14.3
BE OEF : -14.7
HCO3 : 12.0
Hb 11.7 g/dl, Suhu 370 C
AGD (20 oktober 2005, pk. 16.00 wib)
PH : 7.275
SO2 : 36.3
PCO2: 39.2
PO2 : 24
TCO2 : 19.6
BEb : -7.2
SBC : 17.9
BE OEF : -8.6
HCO3 : 18.4
Hb 11.7 , Suhu 370 C
AGD (20 oktober 2005, pk. 19.00 wib)
PH : 7.292
SO2 : 87.4
PCO2: 24.0
PO2 : 58
TCO2 : 12.4
BEb : -12.5
SBC : 14.3
BE OEF : -14,7
HCO3 : 11.7
Kesan : Asidosis metabolik
Sikapkoreksi berat : 0.3 x 11 x 15.0 = 49.5meq~50meq
Diencerkan dengan D5% 1:3 tidak jadi beri bicnat oral 8 x
500mg
RADIOLOGI (20 OKTOBER 2005)
diafragma dan sinus kostofrenikus kaki normal.
Jantung tidak membesar, kontur baik dan
mediastinum superior tidak melebar.
Corakan bronkovaskular ke-2 paru tampak
bertambah, tampak infiltrat di perihiler dan
paracardial ke-2 paru.

Kesan : BRONKOPNEUMONIA DUPLEX


DIAGNOSA KERJA

BRONKOPNEUMONIA DUPLEX
FARINGITIS AKUT
Penatalaksanaan
Rawat inap
O2 2 lpm
Diet : Lunak 1000 kkal
MM/ : Puyer campur 3x1 bungkus (oral)
isi : Cefat 200mg
Salbutol 0.75 mg
Transbronko 3 mg
Sanmol syr. 4x1cth (oral)
Elkana syr. 1x1 sdo (oral)
PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
Ad fungsionum : Bonam
Ad sanationum : Bonam
SOAP 21-10-2005
S : sesak (+) berkurang, Batuk (+), demam (-)
O : keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : komposmentis
Frek nadi : 100x /mnt (regular, kuat angkat, isi cukup)
Frek napas : 32 x / mnt (reguler)
Suhu : 37.3C (axilla)
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung : Lapang. Sekret -/-, nafas cuping hidung (-)
Mulut : mukosa bibir lembab, lidah tidak kotor, tonsil T1_T1 tidak hiperemis, Faring
hiperemis
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thorak : I : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi -/-
P: VF ka-ki
P: Sonor ka=ki
A: BND Vesikuler, Ronki basah halus nyaring +/+,
wheezing -/-
Abdomen : perut datar, BU 4x/menit (N)
Kulit : turgor cukup
Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), capilery refill <2

A : Bronkhopneumonia duplek
Faringitis Akut
P : O2 2 liter/menit i k/p
Diet : lunak 1000 kkal
MM/ : Puyer campur 3x1 bungkus (oral)
Sanmol syrup 4x1 cth (oral)
Elkana syrup 1x1 sdo (oral)
Bicnat 8x500 mg (oral)
SOAP 22-10-2005

S : sesak (-), Batuk (+), demam (-)

O : keadaan umum : tampak sakit sedang


Kesadaran : komposmentis
Frek nadi : 90x /mnt (regular, kuat angkat, isi cukup)
Frek napas : 26 x / mnt (reguler)
Suhu : 37C (axilla)
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung : Lapang. Sekret -/-, nafas cuping hidung (-)
Mulut : mukosa bibir lembab, lidah tidak kotor, tonsil T1/T1 tidak hiperemis,
Faring hiperemis
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thorak : I : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi -/-
P: VF ka-ki
P: Sonor ka=ki
A: BND Vesikuler, Ronki basah halus nyaring -/+,
wheezing -/-
Abdomen : perut datar, BU 4x/menit (N)
Kulit : turgor cukup
Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), capilery refill <2
A : Bronkhopneumonia duplek
Faringitis Akut
P : O2 2 liter/menit i k/p
Diet : lunak 1000 kkal
MM/ : Puyer campur 3x1 bungkus (oral)
Sanmol syrup 4x1 cth (oral) k/p
Elkana syrup 1x1 sdo (oral)
Bicnat 8x500 mg (oral) stop
PEMBAHASAN
U/ mendiagnosis BP harus memenuhi kriteria
TRIAS BRONKOPNEUMONIA. Pada pasien an.N, trias tersebut terpenuhi
sehingga didiagnosis BP. Dikatakan BP duplek karena didapatkan ronki
basah halus nyaring pada ke2 lapang paru dan didukung hasil foto toraks:
Corakan bronkovaskular ke2 paru tampak bertambah, tampak infiltrat di
perihiler dan parakardial ke2 paru.
Dari pem. Lab tidak didapatkan leukositosis karena sebelumnya pasien
telah mendapatkan pengobatan. Walaupun demikian kita dapat
mendiagnosis BP karena BP merupakan diagnosis klinis.
Pasien diberi terapi Cefat 200mg sebagai th causal, dan obat lain sebagai
th simptomatik.
Pada hari ke1 pasien mengalami komplikasi berupa Asidosis metabolik
terkompensasi. Hal ini didapat dari hasil lab AGD, tindakan yang
diolakukan adalah memberi rebreathing mask. O2 2LPM dan mengkoreksi
biqnat 50 meq.
Setelah tindakan tersebut ternyata asidosis metabolik terkompensasi
hilang dan sesak napaspun berkurang. Tindakan selanjutnya dengan
pemberian O2 nasal 2LPM bila sesak.
Pada pasien juga didiagnosa Faringitis Akut karena ditemukan faring yang
hiperemis.
Pd pasien ini tidak dilakukan tes tuberkulin dengan pertimbanga : tidak ada
kontak, hasil foto thorak tidak ditemukan TB, dengan pengobatan BP ada
perbaikan.
KESIMPULAN
Pasien an.N didiagnosis BP duplek berdasarkan
adanya trias bronkopneumoni dan foto thoraks.
Penanganan pasien ini kurang adekuat terbukti dengan
adanya asidosis metabolik terkompensasi dan dengan
penanganan yang dibuat ternyata memberikan hasil
yang cukup baik.
Pengobatan polifragmasi, seharusnya dilakukan biakan
kuman dan uji resistensi, ttp karna hal tsb memerlukan
waktu dan fasilitas lab yg baik maka pengobatan pada
pasien ini diberikan tanpa melakukan tes tsb, dan
ternyata didapatkan hasil yang cukup baik.
SARAN

Bagi pasien dianjurkan untuk :


1. Meningkatkan gizi agar imunitas meningkat,
bukan hanya terhadap BP tetapi juga pada
penyakit lain.
2. Melengkapi Imunisasi
3. Berobat ke dokter bila batuk, pilek untuk
mencegah terjadinya BP
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai