Anda di halaman 1dari 10

PENGUKURAN &

MANFAAT BATU
INTI
PENGUKURAN BATU INTI
Batu inti = batu induk
A. Porositas
7 metode uji porositas :
a. Penjumlahan fluida; pori-pori batu inti yang masih
segar diisi dengan gas, air, kadang-kadang minyak.
b. Hukum Boyle; penentuan volume butiran, volume
butiran conto yang diekstraksi dan dikeringkan
ditentukan dengan penerapan hukum Boyle atas data
tekanan yang diukur dengan menekan gas ke dalam
suatu sel yang ada conto batu intinya
PENGUKURAN BATU INTI
c. Hukum Boyle; penentuan volume pori, conto yang
menempati seluruh volume sel, meninggalkan volume
pori conto sebagai satu-satunya volume gas yang ada
dalam conto, yang memungkinkan menentukan
volume pori secara langsung
d. Metode Washburn-Bunting; gas dari pori-pori conto
yang diekstraksi dan dikeringkan, diekstraksi melalui
penyedot. Gas yang berada di dalam pipet, yang sudah
dikalibrasi volumenya, diukur pada tekanan atmosfir.
Ini dilakukan beberapa kali untuk mengeluarkan semua
gas yang berada di dalam conto. Jumlah seluruh
volume gas yang dikeluarkan adalah volume pori conto.
PENGUKURAN BATU INTI
e. Saturasi kembali; volume pori dari conto yang
diekstraksi dan dikeringkan ditentukan secara
gravimetri, mensaturasi kembali dengan cairan,
apakah larutan garam, atau hidrokarbon yang
telah diketahui densitasnya
F. Metode Russel; densitas butiran, conto kering
ditimbang. Ukuran butiran conto diperkecil
dengan menggerusnya. Berat butiran ditimbang
dan volume butiran diukur dengan pendesakan
cairan atau alat hukum Bo
PENGUKURAN BATU INTI
g. Pengukuran porositas; conto dinding sumur,
contonya dianalisa seperti pada conto
konvensional, peralatan yang digunakan
diperkecil untuk mendapatkan ketelitian yang
baik. Porositas ditentukan dengan metode
penjumlahan fluida.
B. Permeabilitas
Pengukuran Permeabilitas :
a. Metode permeameter
Untuk menentukan permeabilitas udara, conto batu inti perlu diukur dulu
panjang dan luas penampang batu inti, perbedaan tekanan sepanjang
conto, dan laju aliran udara yang melewati conto tersebut. Viskositas
udara pada temperatur pengujian sudah tersedia dalam buku acuan. Alat
untuk pengujian tersebut terdiri dari tabung batu inti (core holder),
pencatat tekanan (pressure gauge), dan meter aliran yang sudah
dikalibrasi (orifice
B. Permeabilitas empiris batu inti dinding sumur
Faktor-faktor yang mengontrol permeabilitas pasir adalah ukuran butiran,
derajat pemilihan, densitas conto yang jenuh, dan porositas. Densitas dan
porositas ditentukan melalui analisis rutin conto dinding sumur, sedangkan
ukuran butiran dan pemilihannya dapat dilakukan dengan menggunakan
analisis saringan. Untuk menentukan permeabilitasnya kedua faktor dapat
ditentukan dengan membandingkan terhadap conto yang baku. Data
tersebut dapat digunakan untuk menentukan permeabilitas dari hubungan
empiris
C. Air purwa (connate water)
Air selalu ada dalam semua reservoar yang memproduksi minyak
atau gas. Air yang disebut sebagai air purwa ini menyelimuti
butiran-butiran, menempati pori terkecil dan pojok dan pinggiran
pori-pori yang lebih besar sesuai dengan gaya tarik hidrostatis.
Hidrokarbon juga berada di tengah-tengah pori yang lebih besar.
D. Tekanan kapiler
Besarnya saturasi air dalam reservoar pada ketinggian tertentu
dikontrol oleh struktur pori batuan, densitas fluida, dan karakter
energi permukaan. Efek struktur pori tersebut ditentukan di
laboratorium dalam bentuk kurva-kurva tekanan kapiler. Kurva
tersebut diperoleh salah satu dari empat metode berikut: keadaan
direstorasi kembali; injeksi air raksa; sentrifus; dan penguapan.
Pada penerapan data yang diperoleh dari lab adalah untuk
menghitung kandungan air dalam reservoar, sedangkan efek dari
kedua faktor yang lain harus dihitung.
Diskripsi batu inti
Informasi yang sangat membantu kedua belah pihak, ahli geologi
lapangan dan ahli teknik di kantor, adalah diskripsi batu inti yang
teliti dan tepat. Diskripsi semacam ini pada awalnya dilakukan oleh
ahli geologi di lokasi sumur (well site geologist) dan dalam banyak
kasus langkah teliti berikutnya dilakukan setelah evaluasi analisis.
Biasanya, kondisi di tempat lokasi tidak memungkinkan para ahli
geologi melakukan diskripsi batu inti secara rinci. Berikut ini
penggunaan penting manfaat dan diskripsi batu inti:
- Memilih batas-batas formasi
- Memilih permukaan yang tidak sesuai
- Memilih ketebalan bersih pada zona tertentu secara visual yang
diperoleh dari data tekanan kapiler
- Lokasi rekahan
Penggunaan data analisis batu inti
Minyak di tempat (oil in place)
Perhitungan yang mungkin paling penting
dilakukan geologi reservoar adalah perhitungan
minyak di tempat. Dua faktor yang harus
diketahui seteliti mungkin untuk melakukan
perhitungan tersebut adalah porositas dan
saturasi air. Rumus minyak di tempat adalah:
Penggunaan data analisis batu inti
Penentuan ketebalan bersih
Salah satu penggunaan utama batu inti, baik sebagai
analisis dan diskripsi, adalah untuk menentukan
interval bersih atau yang produktif dari batuan yang
bukan reservoar. Batuan reservoar adalah yang berpori
dan permeabel yang mengandung hidrokarbon. Data
analisis batu inti harus memberikan indikasi data
porositas, permeabilitas, dan saturasi. Hubungan ini
dapat dibandingkan dengan diskripsi batu inti dan
mendefinisikan interval reservoar dari batu inti yang
tidak dianalisis.

Anda mungkin juga menyukai