Anda di halaman 1dari 21

EMPIEMA

STASE RESPIROLOGI NOVEMBER 2014


EMPIEMA
Empiema adalah akumulasi pus dalam rongga
pleura
Insiden empiema 0,7 -9%
Umur median 7 tahun
Etiologi :
- - 50% efusi parapneumonia
- - 25% post operasi paru, esofagus atau
mediastinum
- - 10% trauma thorak
Pneumonia : 50% memiliki efusi parapneumonik
5% tidak respon terapi antibiotik
loculated fibrinopurulent collection : empyema

Radang pleura sel mesothelial melepas


kemokin merangsang sel inflamasi
Empiema dapat disebabkan oleh berbagai
macam organisme : bakteri, jamur dan
amuba.

dapat berhubungan dengan pneumonia,


trauma dada, operasi dada, abses paru,
atau ruptur esofagus.

Penyebab yang sering Streptococcus


pneumoniae, Hemophilus influenzae, and
Staphylococcus aureus

Penyebab paling sering pada semua usia


adalah S. aureus 90% kasus empiema
pada bayi dan anak
PATOFISIOLOGI

Fase 1 fase eksudatif Cairan


eksudat steril terkumpul di ruang
pleural(ruang interstisial paru dan kapiler
visceral) akibat peningkatan
permeabilitas, LDH (<1000) dan lekosit
rendah, glukosa (>40) dan pH (>7.20)
dalam batas normal. Efusi dapat kembai
normal dengan antibiotik, tidak perlu
kateter dada.
-Fase 2 fase transisional / fibropurulen
akumulasi cairan dan invasi bakteri yang
melewati endotelium yang rusak
mempercepat reaksi imun meningkatkan
migras neutrofil mengaktivasi kaskade
koagulasi peningkatan prokoagulan dan
menekan aktivitas fibrinolitik deposisi
fibrin dan lokulasi cairan
Fase 3 fase kronis atau
organizing Proliferasi
fibroblas membran inelastik
akan terbentuk
terhambatnya pengembangan
paru
MANIFESTASI KLINIS
Demam tinggi
Berkeringat
Selera makan turun
Malaise
Batuk
Dyspnea
Nyeri dada
Berbaring miring pada sisi yang sakit
Pneumonia dengan demam terus menerus 48 jam
dengan pemberian antibiotik yang adekuat.
Asimetris dengan ketertinggalan gerak
Suara vesikular menurun atau tidak
Perkusi tumpul/redup
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen thorax : AP atau PA, lateral atau decubitus lateral
alternatif bila tidak bisa USG
Ultrasonografi : viskositas, pengumpulan cairan dalam septa
CT Scan thorax : cairan, lokulasi, perlengketan lapisan pleura
Analisis cairan pleura dan kultur cairan pleura dan kultur
untuk Mycobacterium TB
Pemeriksaan darah :
Darah lengkap : lekositosis, netrofilia
CRP
Kultur darah
EMEDICINE

Figure A illustrates the patient at presentation. Note the amount of fluid present. In Figure B, the
radiograph demonstrates progression of the pleural fluid accumulation with further airspace
disease and scoliosis noted. Despite the radiographic evidence of disease progression, the
patient was clinically improving. Figure C illustrates the radiograph at follow-up, 6 months
following completion of therapy. Resolution of the parapneumonic effusion with no evidence of
pleural thickening or fibrosis occurred.
DIAGNOSIS
Foto toraks, area opaq dan cloudy
USG dan CT scan dilakukan bila ada lokulasi
atau gambaran menyerupai abses
Pemeriksaan cairan pleura hasil eksudat
atau transudat dengan kriteria light.
KRITERIA LIGHT

Cairan pleura eksudat jika terdapat satu atau


lebih:
Protein cairan pleura/ proteinserum > 0,5
LDH cairan pleura dibagi LDH serum > 0,6
LDH cairan pleura > 2/3 batas atas LDH serum
normal
TATALAKSANA
Pemberian antibiotik segera untuk menjaga fase akut
menjadi fase yang lebih lanjut 2 minggu intravena.
CAP : sefalosporin generasi 2 dan 3 dengan tambahan
makrolide
CAP berat : sefalosporin generasi 3 dengan aktivitas
antipseudomonas dan makrolide
Antibiotik dapat diganti per oral bila bebas demam 24
jam
Durasi antibiotik 1-6 minggu
TATA LAKSANA

Drainase cairan pleura torakosintesis


Memperbaiki pengembangan paru
OPERASI
Operasi drainase cairan dan menutup rongga
pleura
Empiema fase 2 memasukkan chest tube
dan reseksi iga.
Empiema fase 3 mengambil jaringan fibous
yang tebal (dekortikasi)
TATA LAKSANA

Suportif:
Terapi oksigen bila saturasi < 93%
Hidrasi adekuat
Antipiretik
Mobilisasi, latihan napas dan batuk
Analgetik
Rawat jalan bila tidak menggunakan terapi
oksigen dan antibiotik per oral
Evaluasi rontgen 4-6 minggu untuk melihat
resolusi.
EVALUASI

Pola demam
Darah rutin : lekosit, CRP
Komplikasi
Demam persisten : abscess? CT Scan
Kolaps lobus pulmo persisten : corpus alienum
? bronchoscopy
Bronchopleural fistule
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai