Anda di halaman 1dari 15

Apa itu ngelem?

Mungkin yang ada di pikiran beberapa


orang mengelem merupakan memakai lem
untuk menempelkan sesuatu. Namun,
bukan itu yang dimaksud dan akan dibahas.
Ngelem di sini merupakan menghirup uap
lem, zat pelarut, atau zat sejenisnya dengan
maksud untuk mendapatkan sensasi high
atau mabuk.
Faktor Internal dan Eksternal yang Mendorong
Remaja Memulai perilaku Ngelem
FAKTOR INTERNAL
1. Pengetahuan yang Mendorong Remaja Mengalami
Ketergantungan ngelem
2. Cara menyikapi pengaruh ngelem dari lingkungan

FAKTOR EKSTERNAL
1. Keluarga
2. Teman sebaya
3. Ketersediaan/keterjangkauan lem
Apakah tanda-tanda pemakaian inhalen?

Mata merah, berkaca-kaca atau berair.


Pengucapan kata-kata yang lambat, bergumam kental
dan tidak jelas.
Terdapat noda cat pada tangan atau sekitar mulut.
Terlihat seperti orang mabuk.
Bau bahan kimia di dalam ruangan.
Bau mulut yang tidak biasa
Inhalen mengandung bahan-bahan kimia yang
bertindak sebagai depresan. Depresan
memperlambat sistem syaraf pusat,
mempengaruhi koordinasi gerakan anggota badan
dan konsentrasi pikiran. Inhalen mempengaruhi
otak dengan kecepatan dan kekuatan yang jauh
lebih besar dari zat lain, hal ini dapat
mengakibatkan kerusakan fisik dan mental yang
tidak dapat disembuhkan.
Sama halnya dengan depresan lainnya, inhalen
ini juga menyebabkan penggunanya dalam
kondisi kecanduan. Selain membahayakan diri
sendiri, pengguna inhalen juga bisa
membahayakan orang lain. Karena zat
depresan ini, bisa menyebabkan seseorang
bersifat agresif dan melakukan hal-hal yang
bisa membahayakan dirinya dan orang lain.
Salah satu komponen dalam inhalan yang
berbahaya adalah pelarut solvent, yakni cairan
yang dalam suhu ruangan mudah sekali
menguap. Dalam hal ini yang terdapat dalam
lem adalah benzil alkohol yang sifatnya sangat
mudah menguap. Ketika terhirup, uap pelarut
(solven) ini hanya membutuhkan waktu yang
singkat untuk mencapai kadar toksik atau
beracun. Sistem organ yang diserang adalah
otak dan saraf, khususnya yang berhubungan
dengan jantung dan pernapasan.
Efek dari Ngelem jangka pendek
Efek jangka pendek yang dirasakan saat menghirup
uap solven meliputi gejala-gejala sebagai berikut:
1) Denyut jantung meningkat
2) Mual-muntah
3) Halusinasi
4) Mati rasa atau hilang kesadaran
5) Susah bicara atau cadel
6) Kehilangan koordinasi gerak tubuh
Efek ngelem jangka panjang:
- Kerusakan otak, mulai dari cepat pikun,
kesulitan mempelajari sesuatu, dan parkinson
- Otot melemah
- Depresi
- Sakit kepala dan mimisan
- Keusakan saraf (Hilangnya kemampuan
mencium dan mendengar)
Menghirup uap lem bisa membunuh dalam seketika
dengan beberapa gejala berikut ini:
1. Kematian mendadak
Kematian mendadak saat menghirup uap bahan kimia
pada umumnya disebabkan oleh sabotase fungsi
jantung. Gejala awalnya yaitu denyut nadi
meningkat dan menjadi tidak teratur. Lalu, beberapa
saat kemudian nadi berhenti untuk selamanya
2. Sesak napas
Di kalangan anak jalanan, ngelem biasanya dilakukan
dengan cara menutup kepala dengan tas plastik
agar uap tak menyebar ke mana-mana. Pada saat
tubuh sudah terpengaruh dengan uapnya, mereka jadi
tidak bisa melepas plastik sehingga menjadi tak
bernyawa jika tak ada yang menolong.
3. Bunuh diri
Depresi dan halusinasi bisa mengakibatkan si
penghirup untuk melakukan bunuh diri dalam
kondisi kejiwaan yang sedang kacau.
4. Asphyxia
Uap yang dihirup juga bisa mengikat oksigen di
sistem pernapasan dan memicu asphyxia atau
kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak.

Anda mungkin juga menyukai