Anda di halaman 1dari 11

Tutorial 2

Step 1
1. DOA : death on arrival
2. Verbal otopsi : metode wawancara kepada keluarga tentang
kematian pasien
3. VeR : visum et repertum
4. Pathologi forensik : cabang pathologi yang berkaitan dengan
penentuan kematian berdasarkan pemeriksaan
Step 2
Apa yang di maksud dengan verbal otopsi ?
Metode verbal otopsi adalah ?
Apa isi surat permintaan VeR beserta formatnya ?
Bagaimana pembuatan VeR ?
Jelaskan jenis jenis derajat luka ?
Data forensik yng perlu di laporkan ?
Jelaskan derajat luka pada korban ?
Step 3
1. Metode wawancara yang di lakukan kepada keluarga pasien
tentang penyebab kematian korban.
2. Dengan quisener, wawancara lanngsung kepada keluarga
pasien sebelum dia meninggal
3. Learning objektif
4. Learning objektif
5. -Luka benda tumpul
- luka benda tajam
- luka senjata api
6. Learning objektif
7. Learning objektif
Step 4
Pasien datang dalam keadaan DOA

Dokter melakukan verbal otopsi

VeR

Keluarga pasien di minta untuk melapor ke polisi


Step 5
Ilmu kedokteran forensik
Klasifikasi Visum et Repertum
Verbal otopsi
-defenisi
- metode
VeR
-defenisi
-metoda
Hasil visum pada korba
-derajat luka
-pembagian luka
Step 6
Klasifikasi Visum et Repertum
1. berdasarkan waktu
-sementara
- lanjutan
- seketika
Kewajiban dokter pada Pasin DOA
jika dokter menemukan pasien DoA maka harus :
1.melakukan pemeriksaan keseluruhan tubuh pasien.
2. menentukan sebeb kematian.
3. jika di temukan hal hal yang menyangkuttindak kriminal
pada pasien , maka dokter meminta pengantar pasien untuk
lapor ke polisi
Ruang lingkup KDRT :

1. Kekerasan fisik
2. kekerasan psikis
3. kekerasan seksual
4. penelantaraan keluarga
Penjelasan lingkup forensik klinik
1. pemeriksaan korban hidup maupun mati
2. pemeriksaan bahan yang berasal dari tubuh guna
kepentingan ang menyangkut pekerjaan dan sebab sebab
penyimpangan prilaku
Penentuan derajat luka pada korban di triger
1. korban derajat 3 sesuai pasal 90 KUHP :
- luka yang tidak dapat di harapkan sembuh dengan
menimbulkan bahaya
- terus menerus megganggu aktivitas
- hilangnya panca indra
- lumpuh
Penjelasan HAM dan Kesehatan
uu no 39 tahun 1999 tentang HAM
- Bab III bagian pertama , pasal 9 hak hidup
- Bab III bagian kedua , pasal 21 keluhan pribadi tidak boleh jadi
objektif.

Anda mungkin juga menyukai