Anda di halaman 1dari 29

DIABETIC RETINOPATY

Arli Harfiani, S.Ked


10542 0275 11
Pebimbing : dr. Miftahul Akhyar,
PhD.,M.Kes
DM disebabkan oleh karena peningkatan kadar
gula dalam darah (hiperglikemi) akibat
kekurangan hormon insulin baik absolut maupun
relatif
DM 4,2% kematian pada kelompok
umur 15-44 tahun di daerah perkotaan dan
merupakan penyebab kematian tertinggi ke-6.
DM kematian tertinggi ke-2 pada kelompok
umur 45-54 tahun di perkotaan (14,7%)
penyebab tertinggi ke-6 di daerah perdesaan
(5,8%).

Pendahuluan
DM dihubungkan dengan
komplikasi mikrovaskuler seperti retinopati,
nefropati, dan neuropati perifer.

banyak penderita yang tidak memeriksakan


matanya setahun sekali untuk mengetahui
apakah telah mengalami retinopati.

kasus kehilangan penglihatan sebenarnya dapat


dicegah dengan melakukan pemeriksaan mata
tahunan pada penderita diabetes
Anatomi
Histologi Retina
Diabetik retinopati (DR)
adalah suatu
mikroangiopati progresif
yang ditandai oleh
kerusakan dan sumbatan
pembuluh darah halus yang
meliputi arteriol prekapiler
retina, kapiler, dan vena.5
Keadaan ini merupakan
komplikasi dari penyakit
diabetes melitus yang
menyebabkan kerusakan
pada mata dimana secara
perlahan terjadi kerusakan
pembuluh darah retina atau
lapisan saraf mata.
Definisi
WHO 2010 = 3 % penduduk buta akibat
DR
Penderita DM di seluruh dunia akan
meningkat dari 117 juta pada tahun 2000
menjadi 366 juta tahun 2030
Kunjungan pasien Poliklinik Mata RSCM,
jumlah kunjungan pasien dengan DR
meningkat dari 2,4 persen tahun 2005
menjadi 3,9 persen tahun 2006.8

EPIDEMIOLOGI
Perubahan Perubahan
anatomis hematologi:
Capilaropathy Peningkatan sifat
Degenerasi dan agregasi trombosit dan
hilangnya sel-sel peningkatan agregasi
perisit. eritrosit yang
Proliferasi sel endotel. meningkatkan
Penebalan membrana abnormalitas serum dan
basalis. viskositas darah.
Sumbatan Abnormalitas lipid
mikrovaskuler serum
Arteriovenous shunts Fibrinolisis yang tidak
neovaskularisasi sempurna
Abnormalitas dari
sekresi growth hormone

Etiopatogenesis
Perubahan biokimia
Jalur poliol
Glikasi nonenzimatik
Protein kinase C
Patofisiologi DR melibatkan 5 proses dasar
yang terjadi di tingkat kapiler:10,13
Pembentukan mikroaneurisma
Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
Penyumbatan pembuluh darah
Proliferasi pembuluh darah baru
(neovaskularisasi) dan jaringan fibrosa di
retina
Kontraksi dan jaringan fibrosis kapiler dan
jaringan vitreus.

Patofisiologi
Klasifikasi
Retinopati Diabetik Non Proliferatif, atau dikenal
juga dengan Background Diabetik retinopathy.
Ditandai dengan: mikroaneurisma, perdarahan
retina, eksudat, IRMA, dan kelainan vena
Minimal: terdapat 1 tanda berupa dilatasi vena,
mikroaneurisma, perdarahan intraretina yang kecil atau
eksudat keras.
Ringan-sedang: terdapat 1 tanda berupa dilatasi vena
derajat ringan, perdarahan, eksudat keras, cotton wool
spots, IRMA.
Berat: terdapat 1 tanda berupa perdarahan dan
mikroaneurisma pada 4 kuadran retina, dilatasi vena
pada 2 quadran atau IRMA pada 1 quadran.
Sangat berat: ditemukan 2 tanda pada derajat berat.

Klasifikasi
Gambar 4 : Funduskopi pada NPDR.
Mikroneurisma, hemorrhages intraretina(kepala panah terbuka), hard
exudates merupakan deposit lipid pada retina (panah), cotton-wool
spots menandakan infark serabut saraf dan eksudat halus (kepala panah
hitam). Sumber: Lang G. Ophtalmology a Short Textbook : Vascular
Disorder. New York :Thieme; 2000. p. 299-301, 314-18.
NPDR. A. Panah hitam menunjukkan mikroaneurisma pada
temporal fovea; B. Panah hitam menunjukkan dot dan blot; C.
Panah hitam menunjukkan hard exudat. Sumber: Klein, B.E., and
Moss, S.E. 2010. Relationship of Glycemic Control to Diabetic
Microvascular Complications in Diabetes Mellitus. Arch Intern
Med Journal. Vol: 124. p.9096.
PDR dibagi
menjadi 3
stadium, yaitu:
PDR stadium
awal,
PDR dengan
risiko tinggi,
PDR stadium
lanjut.
Retinopati Diabetik Proliferatif.
Diabetic macular edema (DME) adalah
edema retina yang mengancam atau
melibatkan makula akibat dari
abnormalitas pembuluh darah retina pada
retinopati diabetik

Diabetic macular edema


Derajat I: terdapat mikroaneurisma dengan
atau tanpa fatty exudates pada fundus okuli.
Derajat II: terdapat mikroaneurisma,
perdarahan bintik dan bercak dengan atau
tanpa fatty exudates pada fundus okuli.
Derajat III: terdapat mikroaneurisma,
perdarahan bintik dan bercak,
neovaskularisasi, proliferasi pada fundus
okuli.
Jika gambaran fundus di kedua mata tidak
sama, maka penderita tergolong pada
derajat berat.10

Adapun Klasifikasi menurut FKUI


Gejala subjektif yang dapat ditemui
berupa:
Kesulitan membaca
Penglihatan kabur
Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu
mata
Melihat lingkaran cahaya
Melihat bintik gelap dan kelap-kelip.1

Gejala Klinis
Mikroaneurisma, merupakan penonjololan dinding kapiler
terutama daerah vena dengan bentuk berupa bintik merah kecil
yang terletak dekat pembuluh darah.
Perdarahan dapat dalam bentuk titik, garis dan bercak yang
biasanya terletak dekat mikroaneurisma di fovea centralis.
Retinal nerve fiber layer haemorrhage (flame shapped). Terletak superfisial,
searah dengan nerve fiber.
Intraretinal haemorrhages. Dot-blot haemorrhage terletak pada end artery,
dilapisan tengah.
Dilatasi pembuluh darah dengan lumen yang irreguler dan
berkelok-kelok.
Hard exudates yang merupakam infiltrasi lipid kedalam retina.
Gambarannya kekuning-kuningan, pada permulaan eksudat
pungtata, membesar kemudian bergabung. Eksudat ini dapat
muncul dan hilang dalam beberapa minggu.

Gejala objektif yang dapat


ditemukan pada retina:
Soft exudates (cotton wool patches). Pada
pemeriksaan oftalmoskopi akan terlihat
becak kuning bersifat difus dan berwarna
putih. Biasanya terletak di bagian tepi daerah
nonirigasi dan dihubungkan dengan iskemia
retina.
Neovaskularisasi.
Edema retina dengan tanda hilangnya
gambaran retina terutama daerah makula
sehingga sangat mengganggu tajam
pengelihatan
Anamnesis
Pemeriksaan Oftalmologi

Pemeriksaan Klinis
Gambar 2.3Moderate nonproliferative diabetikretinopati dengan
mikroaneurisma dan cotton-wool spots (Ehlers, Shah, 2008)
Gambar 2.5 Proliferative Diabetik
Retinopathy dengan neovaskularisasi pada
diskus optikus (Ehlers, Shah, 2008)
Gambar 2.6 Nonproliferative Diabetik
Retinopathy dengan edema makula
signifikan (Ehlers, Shah, 2008)
Retinopati hipertensi adalah suatu kondisi
dengan karakteristik perubahan
vaskularisasi retina pada populasi yang
menderita hipertensi. Tanda-tanda pada
retina yang diobservasi adalah
penyempitan arteriolar secara general dan
fokal, perlengketan atau nicking
arteriovenosa, perdarahan retina dengan
bentuk flame-shape dan blot-shape,
cotton-wool spots, dan edema papilla

Diagnosa Banding
Laboratorium
Pencitraan

Pemeriksaan penunjang
Terapi bedah fotokoagulasi
Vitrektomi
Kontrol hipertensi
Diet
Aktivitas

penatalaksanaan
Kontrol optimum glukosa darah (HbA1c <
7%) dapat mempertahankan atau
menunda retinopati.
Detachment retinal tractional dan edema
makula dapat menyebabkan kegagalan
visual yang berat atau kebutaan.
Bagaimanapun juga, retinopati diabetik
dapat terjadi walaupun diberi terapi
optimum

Prognosis

Anda mungkin juga menyukai