Pendahuluan
DM dihubungkan dengan
komplikasi mikrovaskuler seperti retinopati,
nefropati, dan neuropati perifer.
EPIDEMIOLOGI
Perubahan Perubahan
anatomis hematologi:
Capilaropathy Peningkatan sifat
Degenerasi dan agregasi trombosit dan
hilangnya sel-sel peningkatan agregasi
perisit. eritrosit yang
Proliferasi sel endotel. meningkatkan
Penebalan membrana abnormalitas serum dan
basalis. viskositas darah.
Sumbatan Abnormalitas lipid
mikrovaskuler serum
Arteriovenous shunts Fibrinolisis yang tidak
neovaskularisasi sempurna
Abnormalitas dari
sekresi growth hormone
Etiopatogenesis
Perubahan biokimia
Jalur poliol
Glikasi nonenzimatik
Protein kinase C
Patofisiologi DR melibatkan 5 proses dasar
yang terjadi di tingkat kapiler:10,13
Pembentukan mikroaneurisma
Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
Penyumbatan pembuluh darah
Proliferasi pembuluh darah baru
(neovaskularisasi) dan jaringan fibrosa di
retina
Kontraksi dan jaringan fibrosis kapiler dan
jaringan vitreus.
Patofisiologi
Klasifikasi
Retinopati Diabetik Non Proliferatif, atau dikenal
juga dengan Background Diabetik retinopathy.
Ditandai dengan: mikroaneurisma, perdarahan
retina, eksudat, IRMA, dan kelainan vena
Minimal: terdapat 1 tanda berupa dilatasi vena,
mikroaneurisma, perdarahan intraretina yang kecil atau
eksudat keras.
Ringan-sedang: terdapat 1 tanda berupa dilatasi vena
derajat ringan, perdarahan, eksudat keras, cotton wool
spots, IRMA.
Berat: terdapat 1 tanda berupa perdarahan dan
mikroaneurisma pada 4 kuadran retina, dilatasi vena
pada 2 quadran atau IRMA pada 1 quadran.
Sangat berat: ditemukan 2 tanda pada derajat berat.
Klasifikasi
Gambar 4 : Funduskopi pada NPDR.
Mikroneurisma, hemorrhages intraretina(kepala panah terbuka), hard
exudates merupakan deposit lipid pada retina (panah), cotton-wool
spots menandakan infark serabut saraf dan eksudat halus (kepala panah
hitam). Sumber: Lang G. Ophtalmology a Short Textbook : Vascular
Disorder. New York :Thieme; 2000. p. 299-301, 314-18.
NPDR. A. Panah hitam menunjukkan mikroaneurisma pada
temporal fovea; B. Panah hitam menunjukkan dot dan blot; C.
Panah hitam menunjukkan hard exudat. Sumber: Klein, B.E., and
Moss, S.E. 2010. Relationship of Glycemic Control to Diabetic
Microvascular Complications in Diabetes Mellitus. Arch Intern
Med Journal. Vol: 124. p.9096.
PDR dibagi
menjadi 3
stadium, yaitu:
PDR stadium
awal,
PDR dengan
risiko tinggi,
PDR stadium
lanjut.
Retinopati Diabetik Proliferatif.
Diabetic macular edema (DME) adalah
edema retina yang mengancam atau
melibatkan makula akibat dari
abnormalitas pembuluh darah retina pada
retinopati diabetik
Gejala Klinis
Mikroaneurisma, merupakan penonjololan dinding kapiler
terutama daerah vena dengan bentuk berupa bintik merah kecil
yang terletak dekat pembuluh darah.
Perdarahan dapat dalam bentuk titik, garis dan bercak yang
biasanya terletak dekat mikroaneurisma di fovea centralis.
Retinal nerve fiber layer haemorrhage (flame shapped). Terletak superfisial,
searah dengan nerve fiber.
Intraretinal haemorrhages. Dot-blot haemorrhage terletak pada end artery,
dilapisan tengah.
Dilatasi pembuluh darah dengan lumen yang irreguler dan
berkelok-kelok.
Hard exudates yang merupakam infiltrasi lipid kedalam retina.
Gambarannya kekuning-kuningan, pada permulaan eksudat
pungtata, membesar kemudian bergabung. Eksudat ini dapat
muncul dan hilang dalam beberapa minggu.
Pemeriksaan Klinis
Gambar 2.3Moderate nonproliferative diabetikretinopati dengan
mikroaneurisma dan cotton-wool spots (Ehlers, Shah, 2008)
Gambar 2.5 Proliferative Diabetik
Retinopathy dengan neovaskularisasi pada
diskus optikus (Ehlers, Shah, 2008)
Gambar 2.6 Nonproliferative Diabetik
Retinopathy dengan edema makula
signifikan (Ehlers, Shah, 2008)
Retinopati hipertensi adalah suatu kondisi
dengan karakteristik perubahan
vaskularisasi retina pada populasi yang
menderita hipertensi. Tanda-tanda pada
retina yang diobservasi adalah
penyempitan arteriolar secara general dan
fokal, perlengketan atau nicking
arteriovenosa, perdarahan retina dengan
bentuk flame-shape dan blot-shape,
cotton-wool spots, dan edema papilla
Diagnosa Banding
Laboratorium
Pencitraan
Pemeriksaan penunjang
Terapi bedah fotokoagulasi
Vitrektomi
Kontrol hipertensi
Diet
Aktivitas
penatalaksanaan
Kontrol optimum glukosa darah (HbA1c <
7%) dapat mempertahankan atau
menunda retinopati.
Detachment retinal tractional dan edema
makula dapat menyebabkan kegagalan
visual yang berat atau kebutaan.
Bagaimanapun juga, retinopati diabetik
dapat terjadi walaupun diberi terapi
optimum
Prognosis