Anda di halaman 1dari 21

Referat

APENDISITIS AKUT

Oleh :
Roni Andika Pratama
11-171

Preseptor :
dr. Abdul Raziq Jamil , Sp.B
Latar Belakang

Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiks


vermiformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling
sering. Apendiks disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu yang
selama ini dikenal dan digunakan di masyarakat kurang tepat, karena
yang merupakan usus buntu sebenarnya adalah sekum.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa fungsi apendiks
sebenarnya. Namun demikian, organ ini sering sekali menimbulkan
masalah kesehatan.
Anatomi & Fisiologi Appendiks

Appendiks merupakan organ berbentuk cacing,


panjangnya kira-kira 10 cm (kisaran 3-15 cm) dan
berpangkal di sekum. Lumennya sempit di bagian
proksimal dan melebar di bagian distal.

Appendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari.


Lendir itu secara normal dicurahkan ke dalam
lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum
Anatomi Appendiks

Menurut letaknya, apendiks dibagi menjadi


beberapa macam :
Promontorik
Retrocolic
Antecaecal
Paracaecal
Pelvic descenden
Retrocaecal
Definisi

Apendisitis adalah peradangan pada apendiks


vermiformis dan merupakan penyebab abdomen akut yang
paling sering.
Epidemiologi

Insiden apendisitis akut di negara maju lebih


tinggi dari pada di negara berkembang.
Apendisitis dapat ditemukan pada semua
umur, hanya pada anak kurang dari satu tahun
jarang terjadi. Insiden tertinggi pada
kelompok umur 20-30 tahun.
Apendisitis Akut

Apendisitis Akut Apendisitis Akut Apendisitis Apendisitis Perforasi


Apendisitis Akut Gangrenosa Apendisitis Infiltrat
Sederhana Purulenta Abses
Etiologi

Terjadinya apendisitis akut umumnya disebabkan oleh


infeksi bakteri. Namun terdapat banyak sekali faktor pencetus
terjadinya penyakit ini. Diantaranya obstruksi yang terjadi pada
lumen apendiks yang biasanya disebabkan karena adanya
timbunan tinja yang keras (fekalit), hiperplasia jaringan limfoid,
penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, tumor
primer pada dinding apendiks dan striktur
Gejala klasik yaitu nyeri sebagai gejala utama , menjalar.

Anoreksia adalah gejala kedua yang menonjol dan biasanya


selalu ada untuk beberapa derajat kasus. Mual dan Muntah
terjadi kira-kira pada tiga perempat pasien.

Urutan gejala sangat penting untuk menegakkan diagnose.


Anoreksia diikuti oleh nyeri kemudian muntah (jika terjadi)
adalah gejala klasik. Muntah sebelum nyeri harus ditanyakan
untuk kepentingan diagnosis

Gejala lain adalah demam yang tidak terlalu tinggi, antara


37,5-38,5 C tetapi jika suhu lebih tinggi, diduga sudah terjadi
perforasi.
Pemeriksaan fisik Apendisitis

Kadang sudah terlihat waktu penderita berjalan sambil bungkuk dan memegang perut. Penderita tampak
kesakitan
Inspeksi

Peristaltik usus sering normal. Peristaltik dapat hilang karena ileus paralitik pada peritonitis generalisata
akibat appendisitis perforata
Auskultasi

Dengan palpasi di daerah titik Mc. Burney didapatkan tanda-tanda peritonitis lokal yaitu:
Nyeri tekan di Mc. Burney
Nyeri lepas
Palpasi Defans muscular lokal. Defans muscular menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietal.

Pada perkusi akan terdapat nyeri ketok


Perkusi
Secara klinis, dikenal beberapa manuver diagnostik:
Rovsings sign

Psoas sign

Obturator sign

Obturator sign
Tabel Skor Alvarado
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium USG (85%) CT-Scan


Jumlah leukosit Diameter appendix Dilatasi diameter
diatas 10.000 anteroposterior 7 mm apendiks 5-7 mm
Peningkatan Terdapat appendicolith
persentase jumlah Adanya cairan atau
neutrofil massa periappendix
Diagnosis Banding

Gastroent
eritis akut Batu ureter

Demam Infeksi
dengue Panggul

Gangguan alat
Limfadenitis
Mesenterika reproduksi
wanita
Penatalaksanaan

Penanggulangan Pemberian antibiotik


Apendisitis perforasi : sebelum operasi dilakukan
konservatif penggantian cairan dan elektrolit, serta
pemberian antibiotik sistemik

Bila diagnosa sudah tepat dan jelas apendisitis :


operasi

Operatif Penundaan appendektomi dengan pemberian


antibiotik dapat mengakibatkan abses dan
perforasi. Pada abses apendiks dilakukan drainase
Komplikasi

Perforasi Keterlambatan penanganan merupakan alasan penting terjadinya perforasi.


Perforasi appendix akan mengakibatkan peritonitis purulenta

Keadaan ini biasanya terjadi akibat penyebaran infeksi dari apendisitis. Bila
Peritonotis bahan yang menginfeksi tersebar luas pada permukaan peritoneum
menyebabkan timbulnya peritonitis

Massa Hal ini terjadi bila apendisitis gangrenosa atau mikroperforasi ditutupi
pendindingan oleh omentum. Umumnya massa apendix terbentuk pada hari
Periapendikuler ke-4 sejak peradangan mulai apabila tidak terjadi peritonitis generalisata.
Prognosis

Angka kematian dipengaruhi oleh usia pasien,


keadekuatan persiapan prabedah, serta stadium penyakit pada
waktu intervensi bedah. Apendisitis tak berkomplikasi
membawa mortalitas kurang dari 0,1%, gambaran yang
mencerminkan perawatan prabedah, bedah dan pascabedah
yang tersedia saat in
Kesimpulan
Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada
apendiks vermiformis, dan merupakan penyebab
abdomen akut yang paling sering.

Banyak sekali faktor pencetus terjadinya penyakit ini. Diagnosis di


tegakkan berdasarkan anamnesa , gejala klinis, pemeriksaan fisik serta
pemeriksaan penunjang yang juga digunakan untuk membedakan
apendisitis akut dengan penyakit lainnya.

Penatalaksaan dilakukan dengan cara konservatif dan operatif. Komplikasi


dapat terjadi apabila keterlambatan penanganan terhadap apenditisis.Prognosis
menunujukan angka kematian dipengaruhi oleh usia pasien, keadekuatan persiapan
prabedah, serta stadium penyakit pada waktu intervensi bedah.

Anda mungkin juga menyukai