Anda di halaman 1dari 29

Moch.

Yustian Yusuf Al khan


NIM : H. 1110246
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR FKIP/PGSD
THAHARAH
Thaharah menurut bahasa artinya bersih Sedangkan menurut istilah syara
thaharah adalah bersih dari hadas dan najis. Selain itu thaharah dapat juga
diartikan mengerjakan pekerjaan yang membolehkan shalat, berupa wudhu,
mandi, tayamum dan menghilangkan najis.
Atau thaharah juga dapat diartikan melaksanakan pekerjaan dimana tidak sah
melaksanakan shalat kecuali dengannya yaitu menghilangkan atau mensucikan
diri dari hadas dan najis dengan air.
Bersuci dari najis berlaku pada badan, pakaian dan tempat. Cara
menghilangkannya harus dicuci dengan airsuci dan mensucikan .
Dalil-dalil tentang thaharah

( 122 :
) .



Artinya : sesungguhnya Allah menyukai


orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang bersuci.
(Al-Baqarah : 122).

)
"


"


(
Artinya: Kebersihan itu sebagian dari iman
TUJUAN THAHARAH

Ada beberapa hal yang menjadi tujuan


disyariatkannya thaharah, diantaranya:
1. Guna menyucikan diri dari kotoran berupa
hadats dan najis.
2. Sebagai syarat sahnya shalat dan ibadah
seorang hamba
Thaharah dalam kitab fiqih dibagi
menjadi dua yaitu :

1. Thaharah dari hadast


2. Thaharah dari najis
Thaharah dari hadas
Dalam pembagian hadas dibagi dua yaitu
hadas besar dan hadas kecil.
Hadas kecil seperti kentut
Hadas besar seperti janabah.

Dalam mensucikannya terdapat tidga cara


yaitu wudlu, mandi dan tayamum
Wudlu adalah untuk mensucikan hadfas besar,
sedang tayamum untuk keduanya. Ketika ada
sebab yang menghalanginya dilakukan wudlu
dan mandi
Wudlu
Fardlunya wudlu ada enam:
a. Niat
Niat tersebut dikerjakan ketika membasuh permulaan bagian muka. Artinya dilakukan
bersamaan dengan membasuh bagian muka, tidak sebelum membasuhnya dan sesudahnya
b. Membasuh seluruh bagian muka
Adapun batasan muka adalah mulai tempat tumbuhnya rambut kepala sampai bagian
bawah dagu dan muka dari sentil (tempat anting-anting) telinga kanan sampai telinga kiri
c. Membasuh kedua tangan sampai siku-siku
d. Mengusap sebagian kepala
e. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
f. Tertib
Dalam mengerjakan wudlu harus sesuai dengan rukun yang telah diatur oleh
syara
Sunah wudlu ada 10:

a. Membaca basmalah di awal


b. Membasuh telapak tangan sampai pergelangannya
c. Berkumur
d. Meratakan dalam mengusap kepala
e. Mengusap seluruh bagian kedua telinga
f. Memasukkan air ke dalam sela rambut jenggot tebal
g. Memasukkan air pada sela-sela jari tangan dan kaki
h. Mendahulukan anggota kanan daripada anggota kiri
i. Meniga kalikan pada setiap basuhan atau usapan
j. Sambung menyambung
Adapun yang merusak atau menbatalkan wudlu
ada lima, yaitu :

1 Sesuatu yang keluar dari salah satu dubur atau


qubul kecuali mani
2 Tidur dalam posisi tidak menetap pantatnya di
bumi
3 Hilang akal sebab mabuk, sakit, gila, ayan dan
lain-lain.
4 Menyentuhnya orang laki-laki pada
perempuan yang bukan muhrimnya
5 Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan
Mandi

Fardlunya mandi ada3:

1 Niat
Niat harus berbarengan dengan permulaan
fardlu yaitu permulaan sesuatu yang dibasuh
dari arah bagian atas da n bawah badan.
2 Menghilangkan najis
Jika memang terdapat najis pada badan orang
yang mandi
3 Meratakan air keseluruh badan
Sunah mandi ada lima :

a. Membaca basmallah
b. Wudlu, sebelum melakukan mandi
c. Meratakan basuhan keseluruh badan
dari tubuh
d. Sambung-menyambung, sebagai
pengertiannya dalam masalah wudlu
e. Mendahulukan bagian yang kanan
atas yang kiri
Tayamum

Tayamum menurut bahasa ialah menuju sedangkan menurut syara


ialah menyampaikan debu yang suci ke wajah dan kedua tangan sebagai
ganti wudlu dan mandi
Syarat-syarat tayamum ada 5:
1 Adanya halangan
2 Masuknya waktu shalat
3 Harus mencari air
4 Terhalangnya memakai air
5 Harus dengan debu yang suci yang tidak dibasahi
Allah swt berfirman,
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu
dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,
dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu
sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu
kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan
kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
supaya kamu bersyukur. (QS Al Maidah : 6)
Fardlunya tayamum ada 4:
a. Niat
b. Mengusap muka
c. Kedua tangan sampai kedua siku
d. Urut
Sunah tayamum ada 3:
a. Membaca basmalah
b. Mendahulukan tang kanan atas yang kiri
c. Sambung menyambung
Hal-hal yang membatalkan tayamum
1. Segala sesuatu yang membatalkan wudlu
2. Melihat air
3. Murtad
Thaharah dari najis

Najis dibagi menjadi tiga,


yaitu :
1. Najis mukhoffafah
2. Najis mutawassitoh
3. Najis mugholladhoh
1. Najis mukhoffafah

Najis yang ringan yaitu air seni


anak lak -laki di bawah umur dua
tahun yang belum makan makanan
kecuali air susu ibunya saja. Cara
menyucikannya cukup dengan
dipercikkan air saja pada bagian
yang terkena najis tersebut.
2. Najis mutawassitoh
Najis pertengahan yaitu selain najis mukhaffafah dan najis
mughallazah. Cara menyucikannya jika ada ain, hendaklah
dihilangkan ainnya itu dan segala sifatnya yaitu rasanya, baunya
dan warnanya. Jika setelah dicuci didapati masih tidak hilang
rasanya seperti kesat, hendaklah dicuci lagi hingga hilang rasa
itu. Setelah itu jika tidak hilang juga, ia dimaafkan. Jika bau atau
wama najis itu masih tidak hilang setelah dicuci dan digosok tiga
kali, hukumnya adalah dimaafkan. Jika najis itu sudah tidak ada
lagi ainnya dan tidak ada lagi sifatnya seperti air kencing yang
sudah kering pada kain dan hilang sifatnya, cukuplah dengan
dicucuri air pada tempat yang terkena najis itu (najis hukmi).
Arak apabila telah menjadi cuka dengan sendirinya maka
hukumnya suci dengan syarat tidak dimasukkan benda lain di
dalam tempat pemeramannya.
3. Najis mugholladhoh

Najis yang berat yaitu anjing, babi dan


keturinan kedua-duanya. Jika seseorang
terkena anggota binatang tersebut dalam
keadaan basah wajib disucikan dengan
disamak. Cara menyucikannya ialah dengan
dicuci tujuh kali dengan air mutlak dan salah
satunya hendaklah dengan air tanah.
AIR YANG DI GUNAKAN UNTUK THAHARAH
Air yang dapat dipergunakan untuk bersuci adalah air
yang bersih (suci mensucikan), yaitu air yang turun dari
langit atau yang bersumber dari bumi yang tidak terkena
najis dan belum dipakai untuk bersuci. Ditinjau dari
segi sumbernya, air terbagi menjadi tujuh :

1. Air hujan
2. Air sumur
3. Air laut
4. Air sungai
5. Air salju
6. Air telaga
7. Air embun
Sedangkan ditinjau dari segi hukumnya, air
dibagi menjadi empat, yaitu :

1. air suci mensucikan


2. air suci dan dapat mensucikan
3. air suci tetapi tidak dapat mensucikan
4. air mutanajis
1. air suci mensucikan, yaitu air
mutlak. Artinya air yang masih
murni dan statusnya tidak
dipengaruhi oleh hal apapun selain
pengaruh tempat, seperti contoh
air yang disebutkan diatas.
2. air suci dan dapat mensucikan,
tetapi makruh digunakan pada
badan, semisal air musyammas. Air
musyammas adalah air panas akibat
sengatan matahari di dalam bejana
yang terbuat dari logam selain emas
dan perak, dan berada di daerah
yang panas seperti Negara yaman
saat kemarau
3. air suci tetapi tidak dapat mensucikan,
seperti :
air mistamal, yaitu air yang telah digunakan
untuk menyucikan hadats atau menghilangkan
najis, selama warna, rasa dan baunya tidak
berubah, serta volume airnya tidak bertambah.
Air yang telah berubah salah satu sifatnya,
dikarenakan bercampur dengan benda suci
lainnya, dengan perubahan yang dapat
mempengaruhi nama dan statusnya, semisal
kopi, teh dan lain lain
4. air mutanajis, yaitu air yang terkena
najis (kemasukan najis), sedang
volumenya kurang dari dua qullah, baik
terjadi perubahan pada sifat sifat air
tersebut atau tidak, ataupun
menccapai dua qullah, namun air
tersebut mengalami perubahan, dan
jika tidak mengalami perubahan maka
sah digunakan untuk bersuci
* Ada satu macam air lagi yaitu
air yang suci dan mensucikan
tetapi haram memakainya,
yaitu air yang diperoleh dari
ghosob (mencuri, maling,
mengambil tanpa izin)
TERIMAKASIH
SILAHKAN UNTUK REKAN-
REKAN JIKA ADA YANG
BERTANYA ATAU
MENAMBAHKAN ?

Anda mungkin juga menyukai