Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

Trauma Kepala

Oleh :
Kelompok II
Anatomi Kulit Kepala
Anatomi Tulang Tengkorak

Tulang tengkorak pada tampak Atas Tulang tengkorak : Basis Cranii Interna
Tulang tengkorak pada tampak Samping
Selaput Meningeal
Antomi Kepala dan Bagian-bagiannya
ALIRAN DARAH OTAK

FISIOLOGI KEPALA TEKANAN PERFUSI OTAK

REGULASI ALIRAN DARAH


SEREBRAL
ALIRAN DARAH OTAK
1. ADO normal ke dalam otak kira-kira
50mL/100 gr jaringan otak per menit
2. Pada penderita non-trauma, fenomena
autoregulasi mempertahankan ADO pada
tingkat yang konstan apabila tekanan arteri
rata-rata 50-160 mmHg
3. Mekanisme autoregulasi sering mengalami
gangguan pada penderita cedera kepala
TEKANAN PERFUSI OTAK
1. Tekanan Perfusi Otak (TPO) adalah indikator
yang sama pentingnya dengan TIK
TPO = TAR TIK

2. TPO kurang dari 70 mmHg umumnya


berkaitan dengan kesudahan yang buruk
pada penderita cedera kepala
REGULASI ALIRAN DARAH SEREBRAL

Sistem saraf pusat jika dihitung merupakan 2% dari


total berat badan (rata-rata berat otak 1300 sampai
1500 gram) memiliki kebutuhan energi yang tinggi.
Konsumsi oksigen serebral yaitu 3,5 mL per 100g/mnt
yang mana merupakan 20% dari konsumsi total oksigen
tubuh. Pada kondisi yang normal, aliran darah serebral
dijaga pada kisaran aliran yang konstan yaitu 50 mL
sampai 60 mL per 100g/mnt dengan 50 mL oksigen
telah diekstraksi setiap menit dari 700 sampai 800 mL
darah.
Aliran darah serebral bergantung pada
perbedaan tekanan antara arterial dan vena
sirkulasi serebral dan secara terbalik
proporsional terhadap resistensi vaskular
serebral. Tekanan vena pada kapiler darah
tidak bisa diukur dan tekanan intrakranial
(intracranial pressure/ICP) sangat dekat
dengan tekanan vena, diukur untuk
memperkirakan tekanan perfusi serebral
(cerebral perfusion pressure/CPP)
Definisi Trauma Kepala

Suatu gangguan
traumatik dari fungsi
otak yang disertai
atau tanpa disertai
perdarahan interstiil
dalam subtansi otak
tanpa diikuti
terputusnya
kontinuitas otak
ETIOLOGI

1. Kecelakaan Lalu Lintas


2. Jatuh
3. Kekerasan
4 Mekanisme Terjadinya Cedera Kepala

Acelerasi

Cedera
Deselerasi
rotasional

Cedera
coup-conter
coup
MEKANISME PRINSIPAL CEDERA KEPALA

Kerusakan otak
fokal karena tipe Kerusakan otak difus
cedera kontak yang karena tipe cedera
menyebabkan akselerasi/deselerasi
terjadinya kontusio, yang menghasilkan
laserasi, dan cedera axonal difus
perdarahan atau pembengkakan
intrakranial otak
Hasil dari cedera kepala
1.Primary insult (kerusakan
primer, kerusakan mekanikal)
yang terjadi saat waktu
terbentur

2.Secondary insult (kerusakan


sekunder, delayed non-
mechanical damage)
WOC CEDERA KEPALA
Fraktur Linear

Cedera Fokal Coup n


Cedera Kepala countercoup
Primer
Cedera Difus
Klasifikasi
Cedera
Kepala Trauma Tembak
Berdasarkan
Gambaran Gg. Sistemik
Cederanya Herniasi Batang Otak

Cedera Hematoma Traumatik


Kepala Edema Serebral
Sekunder
Pergesaran Batang otak
1. Eskoriasi.
Cedera Pada Scalp 2. Vulnus apertum.
3. Hematom subcutan
4. Hematom subgaleal
Fraktur Linear 5. Hematom
Kalvaria subperiosteal

Fraktur Depresi
1. Tertutup
Frak 2. Terbuka
tur Fraktur Basis Cranii
Line
ar Komosio Serebri

Epideural Hematom

Subdural Hematom

Intra cerebral Hematom

Difus Axonal Injury


Manifestasi Klinis
Tanda-tanda Klinis mendiagnosa Cedera Kepala
1. Battle sign (warna biru atau ekhimosis dibelakang
telinga di atas os mastoid)
2. Hemotipanum (perdarahan di daerah menbran
timpani telinga)
3. Periorbital ecchymosis (mata warna hitam tanpa
trauma langsung)
4. Rhinorrhoe (cairan serobrospinal keluar dari
hidung)
5. Otorrhoe (cairan serobrospinal keluar dari telinga
Tanda Klinis Cedera Kepala Ringan
1. Pasien tertidur atau kesadaran
yang menurun selama
beberapa saat kemudian
sembuh.
2. Sakit kepala yang menetap atau
berkepanjangan.
3. Mual atau dan muntah.
4. Gangguan tidur dan nafsu
makan yang menurun.
5. Perubahan keperibadian diri.
6. Letargik.
Tanda Klinis Trauma Kepala Berat
1. Adanya peningkatan
TIK
2. Perubahan ukuran
Pupil
3. Triad Cushing ( Denyut
Jantung Menurun,
Hipertensi, Depresi
Pernafasan)
13 Kriteria Observasi dan Perawatan
1. Post trauma amnesia
2. Kesadaran yang menurun
3. Riwayat kehilangan kesadaran
4. Nyeri kepala sedang atau berat
5. Foto tampak fractur linier atau kompresi, benda asing di otak, air fluid levele
6. Ada tanda fractur basisi
7. Cedera berat ditempat lain
8. Tidak ada yang menemani di rumah
9. Ada tanda fractur basisi
10.Cedera berat ditempat lain
11.Tidak ada yang menemani di ruma
12.Ada tanda fractur basisi
13.Cedera berat ditempat lain
14.Tidak ada yang menemani di rumah
Pemeriksaan Diagnostik

1. Laboratorium darah
2. X Ray Tengkorak
3. CT Scan
4. Angografi
5. MRI
6. Pemeriksaan Pupil
7. Pemeriksaan
Neurologis
Penatalaksanaan Pembedahan
1. Luka Kulit Kepala
2. Fraktur Depresi
Tengkorak
3. Lesi Masa Intrakranial
ALOGARITAMA COR
Alogaritma COS
ALOgaritma COB
Pertolongan Pertama Pada Cedera Kepala
Penatalaksanaan DiRumah Sakit
1. Mempertahankan kebutuhan metabolisme
otak
2. Mencegah hypertensi intra cranial
Hypertensi ini dapat terjadi akibat :
a. Masa lesi
b. Pembengkakan otak akut
c. Odema otak
Komplikasi Cedera Kepala
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan
penghentian aliran darah (hemoragi, hematoma ) ; edema cerebral ;
penurunan TD sistemik/hipoksia ( hipovolemia dan disritmia jantung )
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan kerusakan
neuromuskular atau adanya obstruksi trakebronkial
3. Potensial terjadinya peningkatan TIK berhubungan dengan
penumpukan cairan darah didalam otak
4. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
penurunan fungsi vital tubuh
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan menurunnya kesadaran
6. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi dan
menurunnya kemampuan motorik
7. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan kerusakan saraf
motorik
8. Resiko infeksi berhubungan dengan masuknya kuman melalui jaringan
yang rusak dan kekurangan nutrisi
9. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan edema serebral
dan hypoksia
10. Kerusakan memori
11. Gangguan rasa nyaman : cemas keluarga berhubungan dengan
ketidakpastian terhadap pengobatan dan perawatan serta adanya
perubahan situasi dan krisis
12. Hambatan Komunikasi verbal
13. Resiko gangguan pola eliminasi urine dan alvi
14. Defisit self care

Anda mungkin juga menyukai