Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN PSIKOSOSIAL

TERHADAP PEMILIHAN MAKANAN PADA REMAJA

KELOMPOK 2
ERNES SOPHIA RAHMENIA (062)
SARAH SALSABILA KHAIRANI (068)
SITI ROMANIA (025)
PENGERTIAN REMAJA

Menurut Soetjiningsih (2004) masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak yang dimulai saat
terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang
dewasa muda.
Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat definisi tentang remaja yaitu:
1. Pada buku-buku pediatri, pada umumnya mendefinisikan remaja adalah bila seorang anaktelah mencapai umur 10
18 tahun dan umur 12 20 tahun anak laki-laki
2. Menurut undang-undnag No.4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak, remaja adalah yang belum mencapai 21
tahun dan belum menikah.
3. Menurut undnag-undang perburuan, anak dianggap remaja apabila telah mencapai umur 16-18 tahun atau sudah
menikah dan mempunyai tempat tinggal.
LANJUTAN....

4. Menurut undnag-undang perkawinan No. 1 tahun 1979, anak dianggap sudah remaja apabila cukup matang, yaitu
umur 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki.
5. Menurut dinas kesehatan anak dianggap sudah remaja apabila anak sudah berumur 18 tahun, yang sesuai dengan
saat lulus sekolah menengah.
6. Menurut WHO, remaja bila anak telah mencapai umur 10-18 tahun. (Soetjiningsih, 2004).
DEFINISI PERKEMBANGAN KOGNITIF

Perkembangan Kognitif adalah perkembangan dari pikiran. Arti lain dari perkembangan
kognitif menurut Papalia dan Olds (2001) adalah perubahan kemampuan mental seperti
belajar, memori, menalar, berfikir, dan bahasa. Piaget mengemukakan bahwa pada masa
remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna
dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk
berfikir abstrak.
DEFINISI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

Perkembangan psikososial merupakan proses sepanjang hayat, apa yang dieplajari


dalam tahun-tahun pertama kehidupan akan membentuk perkembangan di masa yang akan
datang.
Perkembangan psikososial yang lengkap sangat diperlukan, karena anak dengan
perkembangan psikososial yang lengkap akan memiliki personality yang baik, memiliki sifat-
sifat yang positif seperti percaya pada diri dan orang lain, bersikap inisiatif, dapat membina
hubungan yang erat dengan orang lain, serta mencapai kesempurnaan ego.
PERKEMBANGAN KOGNITIF

Tahap sensorimotor: dari kelahiran sampai umur 2 tahun (bayi membangun pemahaman tentang dunia dengan
mengoordinasikan pengalaman indrawi dengan gerakan dan mendapatkan pemahaman akan objek permanen.

Tahap pra-operasional: umur 2-7 tahun (anak memahami realitas di lingkungan dengan menggunakan fungsi simbolis
(simbol-simbol) atau tanda-tanda dan pemikiran intuitif. Keterbatasannya adalah egosentrisme, animisme, dan
centration. Ciri-ciri berpikirnya tidak sistematis, tidak konsisten, dan tidak logis.

Tahap operasional konkrit: umur 7-11/12 tahun (anak sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika atau
operasi, tetapi hanya untuk objek fisik yang ada saat ini. Dalam tahap ini, anak telah hilang kecenderungannya terhadap
animism dan articialisme

Tahap operasional formal: umur 12 tahun ke atas (anak sudah dapat menggunakan operasi-operasi konkritnya untuk
membentuk operasi yang lebih kompleks, ciri pokok perkembangannya adalah hipotesis, abstrak, deduktif dan induktif
serta logis dan probabilitas.
CIRI-CIRI OPERASIONAL FORMAL

Mampu mengoperasikan kaidah logika secara formal


Sudah tidak terikat dengan objek yang sifatnya konkrit
Ditandai dengan kemampuan berfikir abstrak, deduktif-induktif-hipotetik
Dapat berfikir kombinatoris & berdasarkan alternatif
Kemampuan mengembangkan sustu proporsi
Kemampuan menarik generalisasi dan inferensi dari berbagai objek kategori yang beragam
PENGETAHUAN GIZI

Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang makanan dan zat gizi, sumber-sumber zat gizi pada makanan,
makanan yang aman dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar
zat gizi dalam makanan tidak hilang serta bagaimana hidup sehat (Notoatmojo, 2003: 98).
Pengetahuan yang baik diharapkan mempengaruhi konsumsi makanan yang baik sehingga dapat menuju status gizi
yang baik pula.
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

Secara psikososial, pertumbuhan pada remaja dibagi dalam 3 tahap, yaitu early (11-14 tahun), middle (15-17 tahun),
dan late adolescent (18-20 tahun) dengan karakteristiknya masing-masing.

Karakteristik remaja awal: mengalami percepatan pertumbuhan fisik dan seksual, kerap kali membandingkan dengan apa
yang dipunyai oleh teman sebaya.

Karakteristik remaja menengah: berkembangnya kesadaran pada identitas diri, khususnya pada remaja putri. Memiliki
pandangan mengenai citra tubuh yang salah dan cenderung menginginkan postur tubuh sesuai dengan persepsi mereka.

Karakteristik remaja akhir: adanya kematangan menuju kedewasaan dan lebih fokus untuk menghadapi masa depan.
Pengaruh teman sebaya pada remaja akhir ini sudah berkurang
Secara psikososial, remaja menengah sudah mulai
menunjukkan perkembangan emosionalnya dengan cara
memisahkan diri dengan orang tua dan secara sosial yaitu
mulai tertarik dengan hubungan heteroseksual dan
meningkatkan perilaku yang beresiko untuk kesehatan, seperti
diet yang berlebihan (Brown, 2005).
PERILAKU PEMILIHAN MAKANAN PADA REMAJA PUTRI

Perilaku pemilihan makanan pada remaja putri umumnya mulai menerapkan diet yang belum tentu benar supaya
dapat diterima dilingkungan sosialnya, seperti jarang makan dirumah dan pola makan yang tidak seimbang.
Perilaku yang mulai memperhatikan bentuk tubuh dan berat badan ini mencoba membuat mereka menurunkan
berat badan dengan berbagi macam cara.
Remaja putri mulai melakukan diet seperti memilih makanan yang tidak membuat gemuk, melewatkan waktu
makan, menggunakan pil diet, sampai meningkatnya kejadian bulimia nervosa yang merupakan masalah gizi yag cukup
serius.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MAKANAN

1. Keluarga

2. Teman sebaya (peer group)

3. Faktor kognitif, sosial, gaya


hidup, fisik, dan emosional
REFERENSI

Kurnianingsih,Y. (2009). Hubungan Faktor Individu dan Lingkungan Terhadap Diet Penurunan Berat Badan Pada
Remaja Putri Di 4 SMA Terpilih Di Depok Tahun 2009. Universitas Indonesia, Depok.
TERIMA KASIH
Pengetahuan baik, tapi perilaku makannya masih tidak benar? Itu Kenapa? (Amalia)
Pemilihan makanan untuk menunjukkan status sosial, suka mencoba tempat makan yang lucu lucu? Bagaimana cara
kontroling orang tua ke anaknya yang seperti itu? (Mustika)
Apakah binge eating disorder termasuk kedalam masalah psikososial dan kognitif? (Nuri)
Bagaimana cara menanggulangi Pemilihan makanan yang gak suka sayur (Sofy)
Termasuk apakah jika orang tidak suka dengan daging karena pernah melihat dalam pemotongan daging (Muzlifa)

Anda mungkin juga menyukai