Anda di halaman 1dari 37

Alat Diagnostik

Nama anggota :

Ade Zakky R 151650007


Anistia Tera P 151650005
Anjas Nur B 151650024
Atmaniah 151650038
Devi Novita I 151650031
Dewi Fitria N 151650019
Hasna Yuliani 151650025
Qasthari Fadlillah N 151650053
Restiawati 151650043
Ade Zakky R
Pengertian

Alat diagnostik adalah alat- alat yang


digunakan oleh para dokter atau tenaga
medis lainnya dimana dengan bantuannya
dapat diketahui, ditentukan diagnosa
penyakit seseorang yang diperiksa.
Diathermy

Diatermy dapat digunakan untuk


pengobatan organ dalam maupun luar.

Cara Pakai :
1. Hidupkan alat ke posisi ON, kemudian
panaskan secukupnya dan atur tombol
sesuai kebutuhan pelayanan.
2. Lakukan test fungsi tombol emergency
stop pada pasien.
Anistia Tera P
Lanjutan..
3. Perhatikan protap pelayanan, lalu
beritahukan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
4. Tentukan electrode yang akan digunakan,
dan pasang pada alat serta atur intensitas
energi sesuai yang diperlukan.
5. Tempatkan electrode pada obyek, dan atur
waktu penyinaran.
6. Lakukan penyinaran. Dan kemudian
perhatiakan kondisi pasien.
7. Setelah terapi selesai, kembalikan tombol
intensitas energi keposisi minimum nol.
Lanjutan...
8. Matikan alat dengan ke posisi OFF.
Kmeudian lepaskan hubungan daya
dengan daya, lalu lepaskan kabel serta
electrode
9. Bersihkan alat dan pastikan alat short
wave diatermy dalam keadaan baik dan
siap difungsikan pada pemakaian
berikutnya.
10. Alat dan aksesoris kembalikan ke tempat
semula dan pasang penutup debu.
Gambar Alat Diathermy
Atmaniah
Audio Meter
Audio meter adalah alat kesehatan yang
digunakan untuk memeriksa kepekaan
pendengaran.

Cara Pakai :
1. Pastikan segala persiapan telah lengap termasuk
ruang kedap suara dan audiometer sudah dalam
posisi siap digunakan.
2. Pastikan pasien telah melepas segala aksesoris
yang dapat mengganggu pemasangan headphone
dan periksa kebersihan telinga pasien
3. Pasang headphone dengan tepat, warna
merah untuk telinga kanan warna biru
untuk telinga kiri.
4. Lakukan tes pendengaran terlebih dahulu
pada telinga yang lebih sehat.
5. Mulailah dengan memberikan bermacam-
macam frekuensi dan intensitas suara
kepada pasien
Alat Audio Meter
Devi Novita I
Infraphil

Fungsi :
1.Dapat membantu metabolisme tubuh
sehingga dapat mengurangi racun yang
mengendap dalam tubuh.
2.Melenturkan jaringan otot sehingga
mengurangi kekejangan pada otot dan
sendi.
Lanjutan...
3. Membantu perkembangan sel-sel tubuh.
4. Melancarkan aliran darah dan efektif
mengurangi tekanan jantung.
5. Mencegah rematik yang di sebabkan oleh
asam urat yang tinggi
Cara Pakai

Letakkan alat terapi infrared dengan


betul kemudian anda tinggal menyinari
bagian tubuh atau bagian otot yang sakit
dengan jarak kurang lebih 30 cm selama
15 menit.
Gambar Alat Infraphil
Dewi Fitrianingsih
Alat Hemodialisa

Alat hemodialis digunakan untuk pasien


pada tahap akhir gagal ginjal atau pasien
berpenyakit akut yang membutuhkan dialysis
pada waktu singkat. Tujuannya untuk :
1. Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi
eksresi, yaiu membuang sisa-sisa metabolism
dalam tubuh seperti ureum, kreatinin, dan sisa
metabolism yang lain.
Lanjutan...
2. Meningkatkan kualitas hidup pasien yang
menderita penurunan fungsi ginjal.
3. Menggantikan fungsi ginjal sambil
menunggu program pengobatan yang lain
Hasna Yuliani
Cara Pakai
Persiapan alat hemodialisa :
1. Sambungkan selang air dengan mesin hemodialisis
lalu kran dibuka.
2. Pastikan selang pembuang air dan mesin hemodialisis
sudah masuk kelubang atau saluran pembuangan.
3. Hidupkan mesin dan pastikan mesin pada posisi
rinse selama 20 menit. Kemudian matikan mesin
hemodialisis.
Lanjutan...
4. Masukan selang dialisat kedalam jaringan
dialisat pekat.
5. Sambungkan selang dialisat dengan
konektor yang ada pada mesin
hemodialisis dan hidupkan mesin pada
posisi normal.
Qasthari Fadlillah N
Persiapan sirkulasi darah :

1. Tempatkan pada posisi inset (merah) diatas


dan diposisi outset (biru) dibawah.
2. Hubungkan ujung merah dari ABL dengan
ujung inset dari dialiser. Hubungkan ujung
biru dari UBL dengan ujung outset dari
dialiser dan tempat buble tap di bolder
dengan posisi tengah.
3. Siapkan infuse NaCl 0,9% hubungkan dengan
selang arteri buka klem isi selang arteri
sampai ke ujung slang lalu klem.
Lanjutan...
4. Putarkan letak dialiser dengan posisi
inset dibawah dan outset diatas,
tujuannya agar dialiser bebas dari udara.
5. Tutup klem untuk tekanan arteri, vena,
heparin, kemudian buka klem dari infuse
set ABL,VBL.
6. Jalankan pompa darah dengan mula-mula
100 ml/menit kemudian naikkan secara
bertahap sesuai indikasi.
Lanjutan...
7. Isi buble-trap denagn NaCl sampai 3/4
bagian. Berikan tekanan intermitten pada
VBL untuk mengalirkan udara daridalam
dialiser bebas udara.
8. Lakukan pembilasan dan pencucian dengan
NaCl 0,9% sebanyak 500 cc yang terdapat
pada botol (kalf) sisanya ditampung pada
gelas ukur.
9. Ganti kalf NaCl 0,9% yang kosong dengan
kalf 0,9% baru.
10. Sambungkan ujung biru VBL dengan ujung
merah ABL dengan mengguakan konektor.
Restiawati
Lanjutan...
7. Hidupkan pompa darah selama 10 menit.
Untuk dialezer reuse dengan aliran 200-
250 ml/menit.
8. Kembalikan posisi dialyzer keposisi
semula dimana inlet diatas dan outlet
dibawah.
9. Hubungkan sirkulasi darah dengan
sirkulasi dialisat selama 5-10 menit siap
untuk dihubungkan dengan pasien.
Persiapan pasien :

1. Timbang berat badan pasien dan atur


posisi pasien.
2. Observasi keadaan umum.
3. Observasi tanda-tanda vital.
Gambar Alat Hemodialisa
Anjas Nur Baskoro
Penile Protesis
Penile protesis (penis buatan) digunakan
pada pasien dengan gangguan disfungsi ereksi.
Prostesis memiliki sifat keras, lentur seperti
sendi atau dapat dipipihkan. Alat ini
diproduksi bervariasi menurut ukuran dan
diameter.

Cara Pakai :
Penil protesis ini dimasukkan secara
langsung kedalam pasangan badan corporal
Gambar Alat Gambar Sesudah Pemasangan

Gambar Penile Protesis


Kesimpulan
Seorang tenaga kesehatan harus
mengerti bentuk alat-alat yang digunakan
dalam bidangnya. Selain itu juga harus
memahami fungsi dari masing-masing alat
yang digunakan untuk meminimalisir resiko
kesalahan dalam menggunakan alat tersebut.
Daftar pustaka
1. Budinungsih, C. Asri. 2005. Belajar
danPembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
2. FKUI. 2005. Kapita Selekta Kedokteran.
Jakarta:Penerbit Media Aesculapsus
3. Suzane C Smeltzer Brenda G. Bare.
Keperawatan Medical Bedah Brunner &
Suddarth edisi 8 volume 3. Jakarta: Penerbit
EGC.
4. David L. Cowan. 1990. Mengatasi Gangguan
Telinga. Jakarta: Penerbit Arcan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai