Anda di halaman 1dari 11

By Weny Indayany Wiyono, S.Farm.

, Apt
Definisi
Suatu perubahan atau efek yang terjadi
pada suatu obat ketika obat tersebut
digabungkan dengan pemakaian obat lain,
makanan obat-obat tradisional ataupun
senyawa yang lain.

Interaksi obat terjadi jika efek suatu obat


(index drug) berubah akibat adanya obat lain
(precipitant drug), makanan, atau minuman.
Interaksi obat dapat menghasilkan efek yang
memang dikehendaki (Desirable Drug
Interaction), atau efek yang tidak
dikehendaki (Undesirable/Adverse Drug
Interactions = ADIs)

Interaksi obat yang menyebabkan toksisitas


karena meningkatnya kadar obat di dalam
plasma, atau sebaliknya menurunnya kadar
obat dalam plasma yang menyebabkan hasil
terapi menjadi tidak optimal.
Faktor yang mempengaruhi
Keturunan
Fungsi hati ginjal
Usia
Komplikasi penyakit
Jumlah obat
Lama pengobatan
Jarak waktu antara penggunaan dua
jenis obat
Obat beresiko tinggi
Obat yang mempunyai resiko paling tinggi
terjadinya interaksi obat :
Obat dengan indeks terapi sempit
dosis toksik sedikit tinggi dibanding dosis terapi
Contoh : gol aminoglikosida, digoksin, obat2
hipoglikemia, litium, fenitoin, warfarin, teofilin
Obat dengan kurva respon-dosis tinggi
Sedikit perubahan dosis dapat menyebabkan
peningkatan besar efek klinis
Efek farmakologi yang poten
Pasien dengan resiko tinggi
Interaksi obat dapat menyebabkan kondisi
memburuk bagi pasien dengan kondisi yang
parah co: aritmia jantung, epilepsi parah,
diabetes parah, asma parah (status
asthmaticus), hipoksia, hipotiroidisme,
anemia aplastik, prekoma hepatik
Aktifitas terapi yang menurun dapat menjadi
penting dalam kondisi tertentu (hamil) dan
kondisi patologi yang serius (kerusakan
jaringan atau malignansi)
Orang tua atau orang dengan penyakit parah
yang mengkonsumsi obat lebih dari satu
dapat meningkatkan resiko interaksi
Masalah mengenai penggunaan
literatur medis
Studi hewan
Tidak mungkin untuk mengekstrapolasi interaksi
berdasarkan studi hewan ke manusia
Hewan mendapat dosis lebih besar dng
menggunakan mg/kg daripada yang diberikan
ke manusia
Laporan kasus anekdotal
Interaksi obat berdasarkan laporan kasus
tunggal membutuhkan tambahan studi kontrol
untuk menentukan kebenaran klinisnya
Manusia sehat
Hasil studi pada manusia sehat atau jumlah kecil
pasien tidak cukup untuk dievaluasi interaksi
potensialnya
Beberapa interaksi farmakokinetik kemungkinan
dapat ditentukan di manusia sehat normal tetapi
tidak dapat diamati pada pasien
Ada juga manusia sehat tidak menunjukkan
interaksi yang dapat diamati pada pasien co :
kemampuan eritromicin mereduksi klirens
warfarin dapat dilihat pada pasien dibanding
manusia sehat
Besarnya efek
Studi dapat gagal untuk mengidentifikasi
interaksi obat karena besarnya efek dari
interaksi. Faktor yang mempengaruhi tingkat
efek :
Adminsitrasi obat
Durasi perawatan
Dosis yang cukup
Bentuk sediaan
Pemakaian obat lebih dari satu
Variasi respon pasien
Faktor yang mempengaruhi respon pasien :
Usia
Faktor genetik
Status penyakit
Konsumsi alkohol
Merokok

Anda mungkin juga menyukai