Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Antibakteri Ekstrak

Kulit Batang Matoa (Pometia


pinnata) terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus secara In
vitro

JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 2


(2) 128-132
Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antibakteri ekstrak kulit batang
matoa terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara In vitro , meningkatnya pola hidup
masyarakat mengakibatkan munculnya bermacam-macam penyakit yang biasanya
diakibatkan oleh mikroorganisme, misalnya bakteri. Untuk solusi, biasanya digunakan
suatu formula yang mengandung zat untuk menghambat pertumbuhan bakteri tersebut,
atau bahkan membunuhnya , Zat ini umum dikenal sebagai antibakteri dan dalam dunia
medis lebih dikenal dengan antibiotik (Fluit dan Schmitz, 2003).
Prosedur Penelitian

Kulit batang yang telah


Sampel utama adalah menjadi serbuk diambil 50 g
kulit batang Matoa yang kemudian dimaserasi 2 kali kemudian dilakukan
diambil dari perkebunan dengan 500 mL etanol 95% analisis fitokimia (analisis
warga Desa Kalipitu selama 6 x 24 jam, semyawa alkaloid , steroid ,
Kecamatan Tobelo kemudian disaring dengan flavonoid , saponin dan
kertas saring dan
Tengah Halmahera tanin ) serta akan dilakukan
dievaporasi dengan rotary uji aktivitas antibakteri
Utara. Dibersihkan dan evaporator. Setelah itu,
dikeringanginkan dengan menggunakan
sample dimasukkan teknik sumuran (difusi
selama 3 hari, kemudian kedalam oven selama 1 x 24 agar) yang telah
digiling menjadi serbuk jam pada 102C, kemudian dimodifikasi.
dan diayak dengan disimpan dalam desikator.
ukuran 65 mesh. Setelah itu dihitung
rendemen ekstrak
Hasil dan Pembahasan

Uji fitokimia

Uji fitokimia dilakukan untuk melihat kandungan metabolit sekunder


dalam sampel uji dan dari hasil analisis fitokimia secara kualitatif ditemukan
terdapat kandungan metabolit sekunder pada ekstrak etanol kulit batang matoa.
Hasil analisis fitokimia menunjukan bahwa ekstrak etanol kulit batang matoa
mengandung senyawa flavonoid, tanin, terpenoid dan saponin.
Uji aktivitas antibakteri
Kulit batang matoa memiliki pengaruh antibakteri yang kuat terhadap
bakteri Staphylococcus aureus, karena rata - rata diameter berada di kisaran 10
20 mm.
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari ekstrak etanol kulit batang


matoa terhadap bakteri Staphylococcus aureus, dapat disimpulkan
bahwa kulit batang matoa memiliki pengaruh yang kuat sebagai
antibakteri terhadap bakteri uji. Hal ini karena kulit batang matoa
mengandung tannin, flavonoid, triterpenoid dan saponin yang efektif
sebagai agen antibakteri.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai