Bentuk energi listrik memberikan beberapa keuntungan: Lebih mudah diatur/dikendalikan. Dapat ditransmisikan dengan kecepatan cahaya. Dapat dikonversikan ke bentuk energi lain dengan efisiensi tinggi. Bebas polusi, walaupun dalam konversinya dari bentuk aslinya menimbulkan juga masalah polusi. Konversi ke bentuk lain biasanya mudah dan sederhana. AC atau DC ?
Pada akhirnya bentuk ac dapat diterima, antara lain
oleh alasan-alasan berikut: Transformator (ac) memberikan kemungkinan untuk mengubah tegangan maupun arus secara mudah. Generator ac jauh lebih sederhana dibandingkan dengan generator dc. Motor-motor ac juga lebih sederhana dan lebih murah dari motor dc. SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem Tenaga Listrik :
Sekumpulan Pusat Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi Struktur Sistem Tenaga Listrik
Pembangkitan (Generation) Transmisi (Transmission) Subtransmission Distribusi: primer, sekunder Beban SISTEM TENAGA LISTRIK
Data Kapasitas terpasang pembangki di Jawa september 2014
Pada tahun 2014 total kapasitas terpasang di Indonesia
sebesar 39.257,53 MW terdiri dari 5.007 unit pembangkit dengan 31.062,19 MW terletak di Pulau Jawa. SISTEM TENAGA LISTRIK SISTEM TENAGA LISTRIK SISTEM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik berfungsi
membangkitkan energi listrik melalui berbagai macam pembangkit tenaga listrik.
Pada Pembangkit Tenaga Listrik ini sumber-
sumber energi alam dirubah oleh penggerak mula menjadi energi mekanis yang berupa kecepatan atau putaran, selanjutnya energi mekanis tersbut di rubah menjadi energi listrik oleh generator. SISTEM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
Sumber-sumber energi alam dapat
berupa : Bahan bakar yang berasal dari fossil : batubara, minyak bumi, gas alam Bahan galian : uranium, thorium Tenaga air, yang penting adalah tinggi jatuh air dan debitnya Tenaga angin, daerah pantai dan pegunungan Tenaga matahari SISTEM TRANSMISI
Sistem Transmisi berfungsi menyalurkan
tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban melalui saluran transmisi.
Saluran transmisi akan mengalami rugi-rugi
tenaga, maka untuk mengatasi hal tersebut tenaga yang akan dikirim dari pusat pembangkit ke pusat beban harus ditransmisikan dengan tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi. SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTIK
Jaringan Transmisi 500 Kv terbentang di Jateng
dijalur sebelah utara terhubung ke GI 500/150 KV Ungaran dari / ke GI Krian di Jatim & GI Bandung Selatan di Jabar, serta di Jalur sebelah selatan terhubung di GI 500/150 KV Pedan dari /ke GI Kediri Baru di Jatim dan rencana ke GI Tasikmalaya di Jabar.
Sedangkan untuk Transmisi 150 KV tersebar di
jalur dari / ke GI Bojonegoro di Jatim dan GI Sunyaragi di Jabar dan di jalur Selatan dari / ke GI Ngawi di Jatim dan GI Banjar di Jabar. SISTEM DISTRIBUSI
Sistem Distribusi berfungsi
mendistribusikan tenaga listrik ke konsumen yang berupa pabrik, industri, perumahan dan sebagainya. Transmisi tenaga dengan tegangan tinggi maupun ekstra tinggi pada saluran transmisi di rubah pada gardu induk menjadi tegangan menengah atau tegangan distribusi primer, yang selanjutnya diturunkan lagi menjadi tegangan untuk konsumen Sistem Distribusi TEGANGAN PENYALURAN
Saluran Transmisi Tegangan Tinggi PLN
kebanyakan mempunyai tegangan 70 KV, 150 KV dan 500 KV. Khusus untuk tegangan 500 KV dalam praktek saat ini disebut sebagai tegangan ekstra tinggi.
Tegangan Distribusi primer yang dipakai PLN
adalah : 20 KV, 12 KV dan 6 KV. Kecenderungan saat ini menunjukkan bahwa tegangan distribusi primer PLN yang berkembang adalah 20 KV Beban
Hal-hal yang harus dipenuhi dalam
melayani beban: 1. Tegangan harus konstan, tidak naik- turun. 2. Frekuensi harus konstan. 3. Bentuk gelombang tegangan sedapat mungkin sinusoidal. Beban
1. Regulasi Tegangan: Deviasi nilai
tegangan pada waktu beban berubah dalam batas-batasnya. Biasanya diambil sekitar 5%. 2. Regulasi Frekuensi: Pada keadaan normal, variasi frekuensi biasanya cukup kecil, Hz 1.0 , dan tidak terasa oleh beban. 3. Kandungan Harmonisa: