Anda di halaman 1dari 19

ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK

Harri Purnomo, ST, MT


Bentuk energi listrik memberikan beberapa
keuntungan:
Lebih mudah diatur/dikendalikan.
Dapat ditransmisikan dengan kecepatan cahaya.
Dapat dikonversikan ke bentuk energi lain dengan
efisiensi tinggi.
Bebas polusi, walaupun dalam konversinya dari
bentuk aslinya menimbulkan juga masalah polusi.
Konversi ke bentuk lain biasanya mudah dan
sederhana.
AC atau DC ?

Pada akhirnya bentuk ac dapat diterima, antara lain


oleh alasan-alasan berikut:
Transformator (ac) memberikan kemungkinan
untuk mengubah tegangan maupun arus secara
mudah.
Generator ac jauh lebih sederhana dibandingkan
dengan generator dc.
Motor-motor ac juga lebih sederhana dan lebih
murah dari motor dc.
SISTEM TENAGA LISTRIK

Sistem Tenaga Listrik :


Sekumpulan Pusat Listrik
dan Gardu Induk (Pusat
Beban) yang satu sama
lain dihubungkan oleh
Jaringan Transmisi
sehingga merupakan
sebuah kesatuan
interkoneksi
Struktur Sistem Tenaga Listrik

Pembangkitan (Generation)
Transmisi (Transmission)
Subtransmission
Distribusi: primer, sekunder
Beban
SISTEM TENAGA LISTRIK

Data Kapasitas terpasang pembangki di Jawa september 2014

Pada tahun 2014 total kapasitas terpasang di Indonesia


sebesar 39.257,53 MW terdiri dari 5.007 unit pembangkit
dengan 31.062,19 MW terletak di Pulau Jawa.
SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PEMBANGKIT TENAGA
LISTRIK

Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik berfungsi


membangkitkan energi listrik melalui berbagai
macam pembangkit tenaga listrik.

Pada Pembangkit Tenaga Listrik ini sumber-


sumber energi alam dirubah oleh penggerak
mula menjadi energi mekanis yang berupa
kecepatan atau putaran, selanjutnya energi
mekanis tersbut di rubah menjadi energi listrik
oleh generator.
SISTEM PEMBANGKIT TENAGA
LISTRIK

Sumber-sumber energi alam dapat


berupa :
Bahan bakar yang berasal dari fossil :
batubara, minyak bumi, gas alam
Bahan galian : uranium, thorium
Tenaga air, yang penting adalah tinggi
jatuh air dan debitnya
Tenaga angin, daerah pantai dan
pegunungan
Tenaga matahari
SISTEM TRANSMISI

Sistem Transmisi berfungsi menyalurkan


tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat
beban melalui saluran transmisi.

Saluran transmisi akan mengalami rugi-rugi


tenaga, maka untuk mengatasi hal tersebut
tenaga yang akan dikirim dari pusat
pembangkit ke pusat beban harus
ditransmisikan dengan tegangan tinggi
maupun tegangan ekstra tinggi.
SISTEM PENYALURAN
TENAGA LISTIK

Jaringan Transmisi 500 Kv terbentang di Jateng


dijalur sebelah utara terhubung ke GI 500/150
KV Ungaran dari / ke GI Krian di Jatim & GI
Bandung Selatan di Jabar, serta di Jalur
sebelah selatan terhubung di GI 500/150 KV
Pedan dari /ke GI Kediri Baru di Jatim dan
rencana ke GI Tasikmalaya di Jabar.

Sedangkan untuk Transmisi 150 KV tersebar di


jalur dari / ke GI Bojonegoro di Jatim dan GI
Sunyaragi di Jabar dan di jalur Selatan dari / ke
GI Ngawi di Jatim dan GI Banjar di Jabar.
SISTEM DISTRIBUSI

Sistem Distribusi berfungsi


mendistribusikan tenaga listrik ke
konsumen yang berupa pabrik, industri,
perumahan dan sebagainya. Transmisi
tenaga dengan tegangan tinggi maupun
ekstra tinggi pada saluran transmisi di
rubah pada gardu induk menjadi
tegangan menengah atau tegangan
distribusi primer, yang selanjutnya
diturunkan lagi menjadi tegangan untuk
konsumen
Sistem Distribusi
TEGANGAN PENYALURAN

Saluran Transmisi Tegangan Tinggi PLN


kebanyakan mempunyai tegangan 70 KV,
150 KV dan 500 KV. Khusus untuk tegangan
500 KV dalam praktek saat ini disebut
sebagai tegangan ekstra tinggi.

Tegangan Distribusi primer yang dipakai PLN


adalah : 20 KV, 12 KV dan 6 KV.
Kecenderungan saat ini menunjukkan bahwa
tegangan distribusi primer PLN yang
berkembang adalah 20 KV
Beban

Hal-hal yang harus dipenuhi dalam


melayani beban:
1. Tegangan harus konstan, tidak naik-
turun.
2. Frekuensi harus konstan.
3. Bentuk gelombang tegangan
sedapat mungkin sinusoidal.
Beban

1. Regulasi Tegangan: Deviasi nilai


tegangan pada waktu beban
berubah dalam batas-batasnya.
Biasanya diambil sekitar 5%.
2. Regulasi Frekuensi: Pada keadaan
normal, variasi frekuensi biasanya
cukup kecil, Hz 1.0 , dan tidak
terasa oleh beban.
3. Kandungan Harmonisa:

Anda mungkin juga menyukai