Anda di halaman 1dari 42

Follow up

30 Januari 2015

S : demam (+) naik turun


O : KU: sakit sedang, compos mentis
Vital sign:
oHR : 128 x/menit
oRR : 30 x/menit
oT: 37,2 0C
oSiO 2 : 90%

Assesment:
post kejang demam

Terapi:
IVFD asering 200 cc/ kgBB/hari sampai 940 cc/kgBB
Paracetamol 4 x 60mg
Injeksi ceftriaxone 250 mg/ 12 jam IV
Injeksi dexamethasone (0,6mg/kg/hari) sampai 7,5 mg/ 6 jam IV
Follow up
31 Januari 2015
S : demam (-) , kejang O : KU: sakit sedang, compos mentis
Vital sign:
oHR : 115 x/menit
oRR : 32 x/menit
oT: 36,6 0C
oBC : 157,4 ml/hr
oD: 3,6 ml/kg/jam

Assesment
post kejang demam

Terapi
IVFD asering 200 cc/ kgBB/hari sampai 940 cc/kgBB
Injeksi ceftriaxone 250 mg/ 12 jam IV
ANALISIS KASUS
A. Anamnesis

kejang disertai demam pada


seluruh tubuh, kaki dan
tangan kanan kiri kaku, mata
mendelik ke atas, kejang
berlangsung selama 1 menit
dan berhenti sendiri
kemudian pasien tertidur
ANALISIS KASUS
B. Pemeriksaan Fisik

Kesadaran: tampak sakit sedang, kehausan,


gizi kesan baik

Tanda vital: HR= 144x/menit, pengisian cukup


kuat, RR: 32x/menit, suhu: 38,3C per aksiler.
ANALISIS KASUS
C. Pemeriksaan Penunjang

Makroskopis: warna kuning


Pemeriksaan jernih
Urinalisi Kesimpulan: Tidak ditemukan
adanya kelainan
ANALISIS KASUS
D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan

Mondok bangsal neurologi anak


Infus Asering 200 cc/ kg/ hari sampai 940 ml/hari
Fenitoin 12,5 mg/ 12 jam (3 mg/kg/ hari)
Injeksi diazepam 10,3 mg/kg sampai 1,5 mg IV (jika kejang)
Paracetamol 4 x 60 mg
Injeksi ceftriaxone 250 mg/ 12 jam IV
Injeksi dexamethasone (0,6mg/kg/hari) sampai 7,5 mg/ 6 jam IV

Pertimbangan

Pemberian jumlah diazepam dan cairan ini berdasarkan berat badan pasien Paracetamol diberikan
untuk penatalaksanaan demam, diazepam untuk terapi maintenance kejang
ANALISIS KASUS
D. Penatalaksanaan

Pasien diberikan tablet


paracetamol sebagai
Paracetamol antipiretik karena pasien
masih mengalami demam
ANALISIS KASUS
D. Penatalaksanaan

Edukasi pada orang tua pasien ini


antara lain:
Meyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis baik
Memberitahukan cara penanganan kejang
Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali
Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus
diingat adanya efek samping obat
ANALISIS KASUS
D. Penatalaksanaan

Nutrisi

Makanan dengan menu yang sama saat anak


sehat tetap diberikan, dengan porsi sedikit-
sedikit tapi sering.
ANALISIS KASUS
Penatalaksanaan

Simptomatik

Untuk mengurangi demam pada pasien,


diberikan paracetamol 10 mg/kgBB/kali minum.
Kejang yang terjadi pada
Tanpa adanya Anak berusia
Kenaikan suhu infeksi susunan di atas 1 bulan
tubuh lebih saraf pusat tanpa riwayat
dari 38,4oC atau gangguan kejang
elektrolit akut sebelumnya

(IDAI, 2009).
31
1) riwayat kejang demam dalam keluarga

(2) usia kurang dari 18 bulan

(3) temperatur tubuh saat kejang

32
Semua jenis infeksi yang bersumber Penyakit
di luar susunan saraf pusat

Infeksi saluran pernafasan atas

Otitis media akut

Pneumonia

Gastroenteritis akut

Bronchitis

Infeksi saluran kemih

( Soetomenggolo,2000).
33
kejang demam sederhana

kejang demam kompleks

kejang demam berulang

34
Kenaikan suhu 1C akan mengakibatkan
Pada keadaan kenaikan metabolisme basal 10%-15% dan
demam kebutuhan oksigen akan meningkat 20%.

Perubahan
keseimbangan dari
membran sel neuron

Lepas muatan
listrik.

35
36
Menentukan adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama
kejang, suhu sebelum dan saat kejang, frekuensi, interval
pasca kejang, penyebab demam diluar susunan saraf pusat.

Mengetahui hal yang meningkatkan risiko kejang demam

Menemukan faktor yang memengaruhi terjadinya kejang


demam berulang

37
Suhu tubuh mencapai Kehilangan kesadaran
39C. saat kejang.

Mata mendelik,
tungkai dan lengan Kulit pucat dan
mulai kaku, bagian mungkin menjadi
tubuh anak menjadi biru.
berguncang.

38
EEG : gelombang abnormal

Gelombang-gelombang lambat
fokal bervoltase tinggi, kenaikan
aktivitas delta, relatif dengan
gelombang tajam.

39
Sinkop juga
Kejang
Infeksi dapat
karena
susunan diprovokasi
proses
saraf pusat oleh
intrakranial
demam

40
Pengobatan fase akut

Mencari dan Mengobati Penyebab

Pengobatan Profilaksis
Profilaksis terus-
Profilaksis intermitten, Mengatasi segera bila
menerus, dengan obat
pada waktu demam. terjadi kejang.
antikonvulsan tiap hari

41

Anda mungkin juga menyukai