Anda di halaman 1dari 11

MULTIPEL FRAKTUR

dr. Halim Tezar Kusuma

UPTD Puskesmas Sukakarya Kota Sabang


Sabang 23 September 2017
Definisi Multipel Fraktur

Multipel fraktur adalah garis patah lebih dari


satu tapi pada tulang yang berlainan tempatnya,
misalnya fraktur humerus, fraktur femur dan
sebagainya.
Etiologi Fraktur
Trauma pada tulang yang melebihi kekuatannya
2 Faktor yang mempengaruhi : intrinsik dan ekstrinsik
Fraktur berasal dari
1. Cedera
Tenaga berlebihan secara tiba-tiba, langsung maupun
tidak langsung
2. Stress berulang
Terjadi pada tulang normal yang menjadi subjek
tumpuan yang berulang
3. Fraktur patologis
Terjadi pada tekanan normal jika tulang telah lemah
karena perubahan strukturnya
Patomekanisme Fraktur
Klasifikasi Fraktur
Traumatik

A. Klasifikasi etiologis Patologis

Stress

B. Klasifikasi klinis
1. Fraktur tertutup
2. Fraktur terbuka
Diagnosis Fraktur
Anamnesis

Biasanya datang dengan suatu trauma


Ketidakmampuan dalam menggunakan anggota gerak
Datang karena adanya nyeri yang terlokalisir dimana nyeri tersebut
bertambah bila digerakkan, pembengkakan, gangguan fungsi
anggota gerak, deformitas, kelainan gerak, krepitasi atau dengan
gejala-gejala lain.

Pemeriksaan Fisis
Pada pemeriksaan awal pasien, perlu diperhatikan adanya:
1. Syok, anemia atau pendarahan
2. Kerusakan pada organ-organ lain, misalnya otak, sumsum tulang
belakang atau organ-organ dalam rongga toraks, panggul, dan
abdomen
3. Faktor predisposisi misalnya pada fraktur patologis
Pemeriksaan lokal
1. Inspeksi (Look)
2. Palpasi (Feel)
3. Pergerakan (Move)

Pemeriksaan neurologis :
Sensoris, motoris serta gradasi kelainan neurologis

Pemeriksaan Radiologis
Foto polos, CT scan, MRI, tomografi dan radioisotop
scanning
Tatalaksana Fraktur
A. Penatalaksanaan awal
1. Pertolongan pertama : Primary survey (ABCDE)
2. Penilaian klinis
3. Resusitasi : kebanyakan pasien dengan multipel fraktur
mengalami syok sehingga dilakukan resusitasi sebelum
penanganan fraktur

B. Prinsip pengobatan ada 4 R


1. Recognition : diagnosis dan penilaian fraktur
2. Reduction : reduksi fraktur apabila perlu
3. Retention : imobilisasi fraktur
4. Rehabilitation : mengembalikan aktifitas fungsional
semaksimal mungkin
Tujuan Pengobatan Fraktur

a. Reposisi
Mengembalikan fragmen ke posisi anatomi.
Terdiri dari reposisi tertutup dan terbuka

b. Immobiisasi
Mempertahankan posisi fragmen post reposisi
sampai union.
Jenis fiksasi :
1. Eksternal (OREF)
2. Internal (ORIF)
Komplikasi Fraktur

1. Komplikasi umum
Syok karena perdarahan ataupun karena nyeri, koagulopati diffus
dan gangguan fungsi pernafasan yang dapat terjadi dalam 24 jam
pertama pasca trauma dan setelah beberapa hari atau minggu
akan terjadi gangguan metabolisme, berupa peningkatan
katabolisme. Komplikasi umum lain dapat berupa emboli lemak,
trombosis vena dalam (DVT), tetanus atau gas gangren

Dini
2. Komplikasi Lokal
Lanjut
Terima kasih

Waassalamu alaikum Wr Wb

Anda mungkin juga menyukai