Anda di halaman 1dari 18

Ulkus Genital

Herpes Ulkus Ulkus Granuloma


genitalis molle durum Inguinal
(chancroid) (sifilis) (donovanosis)
SYPHILIS
Klasifikasi
Pembagian sifilis menurut WHO ialah Sifilis Dini dan Sifilis Lanjut
dengan waktu diantaranya 2 tahun, ada yang mengatakan 4 tahun.
A.Sifilis dini
1.Sifilis primer (SI)
2.Sifilis skunder (II)
3.Sifilis laten dini
B.Sifilis Lanjut
1.Sifilis laten lanjut
2.Sifilis tertier (SIII)
3.Sifilis kardiovaskuler
4.Neurosifilis
Syphillis
ETIOLOGI
Treponema pallidum, yang
termasuk ordo Spirochaetales,
familia Spirochaetaceae, dan
genus Treponema.
Bentuknya sebagai spiral teratur,
Panjangnya antara 6-15 um, lebar
0,15 um,
Terdiri atas delapan sampai dua
puluh empat lekukan.
Gerakannya berupa rotasi
sepanjang aksis dan maju seperti
gerakan pembuka botol.
Membiak secara pembelahan
melintang.
PATOGENESIS
1.Tahap masuknya Treponema
T. pallidum (melalui mikrolesi kulit atau selaput lendir)
masuk kedalam tubuh . multiplikasi timbul
infiltrat (limfosit dan sel plasma) papula.
Reaksi radang tidak hanya terbatas pada tempat
masuknya kuman tetapi juga di daerah perivaskuler.
T. pallidum berada di antara endotel kapiler dan sekitar
jaringan perivaskular hipertofi endotel obliterasi
lumen kapiler (endarteritis obliterans).
2.Stadium I (SI)
Kerusakan vaskuler aliran darah erosi atau ulkus
(afek primer S I)
T. pallidum aliran darah / limfe jaringan tubuh
(termasuk KGB regional) kompleks primer SI

3.Stadium II (SII)
Secara hematogen T. pallidum seluruh jaringan tubuh.
Reaksi jaringan terlihat 6-8 minggu setelah kompleks
primer (bermanifestasi sebagai SII) dengan didahului
gejala prodromal. Lesi perlahan-lahan menghilang dalam
waktu kurang lebih 9 bulan.
4. Stadium Laten
Adalah stadium tanpa tanda atau gejala klinis, tetapi
infeksi masih ada dan aktif yang ditandai dengan S.T.S
positif.
Kadang-kadang bila imunitas gagal mengendalikan
infeksi timbul lesi seperti SI atau SII (stadium
rekuren).
Stadium ini terjadi 2 tahun dan antibodi tetap ada
dalam serum penderita (S.T.S positif).
5.Stadium gumma
Terjadi perubahan keseimbangan antara treponema
dan jaringan
Pada stadium ini treponema sukar ditemukan tetapi
reaksinya bersifat destruktif
Lesi sembuh jaringan fibrotik dan dapat
berlangsung beberapa tahun
Treponema pallidum dapat mencapai sistem
kardiovaskuler dan saraf pusat
Hampir kasus dengan stadium laten dapat hidup
tanpa menimbulkan gejala klinis
Sifilis Primer ( S I )

Papula erosif ulkus durum,


sifat yang khas
Berbentuk bulat,lonjong
Tepi teratur tegas
Dinding tidak menggaung
Permukaan bersih
Dasar jaringan granulasi
berwarna merah daging
Perabaan ada indurasi
Tidak nyeri bila di tekan
(indolen)
Sifilis Sekunder ( S II )
Dapat disertai gejala umum
berbagai ruam pada kulit,
selaput lendir, dan organ
tubuh
Lesi kulit biasanya simetris,
dapat berupa makula, papul,
folikulitis, papulaskuomosa,
dan pustul. Jarang dijumpai
keluhan gatal
Gejala Klinis
Sifilis Laten
Sifilis laten merupakan stadium sifilis
tanpa gejala klinis, akan tetapi
pemeriksaan serologis reaktif.
Sifilis Tersier (S III)
Kelainan yang khas ialah
guma, yakni infiltrat
sirkumskrip, kronis, biasanya
melunak, dan destruktif.

Sifilis Tersier
Mukosa
Tulang
Organ Dalam
Neurosifilis
Sifilis Meningovaskular
Sifilis Parenkim
Syphilis: Workup
Indirect test: Serology
Nontreponemal test: (untuk screening dan evaluasi)
Venereal Disease Research Laboratory (VDRL)
Rapid Plasma Reagin (RPR)
Treponemal test: (untuk konfirmasi)
T. Pallidum hemagglutination (TPHA)
Fluorescent treponemal antibody-absorption (FTA-ABS)
Quantitative VDRL/RPR
Microhemagglutination assay T. Pallidum (MHA-TP)
Treponemal enzym immunoassay (EIA) IgG, IgM

Direct test: microscopic / histologic


Dark-field microscopy motile Treponema
Direct fluorescent antibody test
Nucleic acid amplification methods PCR-based
Pedoman Nasional IMS, Kemenkes, 2015

Anda mungkin juga menyukai