Anda di halaman 1dari 50

Manajemen Keuangan

Merupakan segala aktivitas berhubungan


dengan perolehan pendanaan dan
pengelolaan aktiva dengan beberapa
tujuan menyeluruh.
Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi
penting dalam organisasi dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Apa tujuan organisasi?
Basic goal: Maximize stockholder value
Indikatornya:
- Firms value yang maksimal
- Stock price yang maksimal
Lingkup Manajemen Keuangan.
Keputusan Investasi.
Menentukan jumlah keseluruhan aktiva yang akan
dibutuhkan perusahaan.
Berapa banyak aktiva total perusahaan yang
dialokasikan untuk kas atau persediaan.
Menentukan apakah suatu investasi perlu
dikurangi.
Aktiva yang secara ekonomis sudah tidak dapat
dipertahankan harus dikurangi, dihilangkan atau
diganti.
Lanjutan
Keputusan Pendanaan.
Darimana dana akan diperoleh?.
Apakah jenis pendanaan yang dipakai memiliki
pengaruh terhadap perbedaan-perbedaan yang
timbul?. Jika, ya, mengapa?.
Apakah pendanaan gabungan tertentu dapat
memberikan hasil terbaik?.
Kebijakan dividen harus dipandang sebagai bagian
terpadu dari keputusan pendanaan perusahaan.
Lanjutan ..
Rasio pembayaran dividen akan menentukan
jumlah laba yang dapat ditahan.
Keputusan Manajemen Aktiva.
Bertanggung jawab terhadap bermacam-macam
tingkatan dalam menjalankan tanggung jawabnya
terhadap aktiva-aktiva yang ada.
Pengelolaan aktiva secara efisien.
Lebih memperhatikan manajemen aktiva lancar
daripada aktiva tetap.
Masalah-masalah di Bidang
Keuangan.
Akan diinvestasikan kemana dana-dana yang
dimiliki?.
Apakah investasi tersebut cukup profitable?.
Darimana investasi tersebut akan dibiayai?.
Seberapa besar uang kas harus tersedia
untuk mempertahankan kontinuitas usaha?.
Berapa besar persediaan harus dipertahankan
agar supaya perusahaan tidak kehabisan
stock?.
Lanjutan ..
Bagaimana sistem penjualan akan
dilakukan perusahaan?.
Haruskah laba yang diperoleh dibagian
sebagai dividen atau diinvestasikan
kembali?.
Bagaimana keseimbangan antara risiko
dan tingkat keuntungan yang optimal?,
dsb.
Perkembangan Manajemen
Keuangan.
Tahun 1990-an.
Dikenal dengan manajemen pembelanjaan.
Pembahasan masih berkisar pada hal-hal yang
berkaitan dengan masalah hukum, misalnya;
merger, konsolidasi, dan macam-macam surat
berharga yang dikeluarkan perusahaan.
Masih dipandang sebagai bidang ilmu tersendiri,
meskipun sebelumnya dianggap sebagai bagian
dari ilmu ekonomi.
Terkenal dengan sebutan Corporation Finance.
Lanjutan ..
Tahun 1920-an.
Persoalan yang dihadapi perluasan usaha.
Masih menitik beratkan pada surat-surat berharga.
Laporan-laporan keuangan yang dibuat hanya
sekedar untuk memebuhi peraturan-peraturan
yang mengharuskan perusahaan untuk
memilikinya.
Tahun 1930-an.
Terjadi perubahan yang sangat radikal.
Penekanannya beralih ke masalah kebangkrutan
dan reorganisasi, likuiditas perusahaan, dan
regulasi pasar modal.
Aliran konservatif masih memainkan peranan
utama, sehingga masih merupakan hal yang
deskriptif dan menfokuskan pada masalah-
masalah hukum.
Tekanannya berubah dari usaha-usaha perluasan
ke usaha-usaha untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan.
Lanjutan ..
Tahun 1940 s/d 1950-an.
Diajarkan sebagai suatu deskriptif dan subyek
institusi, yang lebih menekankan sudut pandang
pihak luar perusahaan daripada manajer.
Akhir tahun 1950-an, penekanan bergerak menuju
ke arah analisis teoritis, dan fokusnya beralih ke
keputusan manajerial dalam memilih aktiva serta
kewajiban dengan tujuan memaksimalkan nilai
perusahaan, dan fokus ini berlanjut hingga tahun
1990-an.
Lanjutan .
Tahun 1950-an.
Titik momentum perkembangan manajemen
keuangan, yaitu tentang fungsi manajemen
keuangan.
Fungsi pembelanjaan ke fungsi investasi.
Pada 1952 , Harry Mawkowitz merumuskan
portfolio theory, yang kemudian dikembangkan
oleh Sharpe, Litner, Treynor pada tahun 1960-an
dengan CAPM. Pada taun 1990 Harry
Markowitz memperoleh Nobel Price di bidang
ekonomi.
Lanjutan
Teori dan model tersebut sangat berguna dalam
merumuskan risiko yang relevan untuk investasi.
Tahun 1958, Modigliani & Miller (MM),
mempublikasikan salah satu teori yang sangat
spektakuler tentang teori manajemen keuangan
modern, mengenai struktur modal.
Tahun 1970-an.
Muncul Arbitrage Pricing Theory dan Option
Pricing Theory.
APT untuk menaksir harga aktiva, selain CAPM.
Lanjutan .
Option Pricing Theory menjelaskan suatu
option ditaksir nilainya.
Option adalah suatu hak untuk menjual atau
membeli suatu aset dengan harga tertentu selama
jangka waktu tertentu.
Tahun 1980-an.
Muncul beberapa teknik pembiayaan yang inovatif
sebagai jawaban terhadap pembahasan keadaan
ekonomi.
Seperti, pasar untuk obligasi berisiko tinggi dan
berpenghasilan tinggi dikembangkan guna
membiayai merger.
Lanjutan ..
Usaha manajemen untuk membeli perusahaan
sendiri.
Utang dengan suku bunga mengambang.
Tahun 1990-an.
Fokus manajemen keuangan ditekankan pada
keputusan manajerial dalam memilih aktiva serta
kewajiban dengan tujuan memaksimalkan nilai
perusahaan dan kemakmuran para pemegang
saham.
Globalisasi bisnis dan penggunaan teknologi
informasi, etc.
Tujuan Manajemen Keuangan.
Perencanaan terhadap sumber keuangan
perusahaan (pembelanjaan).
Perencanaan terhadap alokasi keuangan
(investasi).
Penentuan terhadap struktur daripada aktiva
(kekayaan).
Penentuan terhadap struktur daripada
keuangan dan modal perusahaan (struktur
keuangan, strutur modal, dan kapitalisasi).
(2) (1)

Operasi perusahaan
(sekelp. Aktiva riil) Pasar Modal
Manajer
(4a) (Investor memiliki aktiva
Keuangan
Finansial)

(3)
(4b)
Peranan Manajer Keuangan
(Gambar)

1. Manajer keuangan memperoleh dana dari pasar


modal.
2. Dana yang diperoleh diinvestasikan kedalam aktiva
riil yang dipergunakan dalam operasi perusahaan.
3. Dari pengoperasian aktiva riil manajer
mengharapkan adanya aliran kas masuk (cash
inflow) untu membayar investasi semula.
4. Aliran kas masuk dapat diputuskan untuk
diinvestasikan kembali (4a), atau dikembalikan
kepada pemilik (4b).
Tujuan Perusahaan
(Beberapa Perusahaan Terkemuka USA).
Tujuan utama perusahaan adalah untuk
meningkatkan nilai pemegang saham sepanjang
waktu (American Annual report (1992).
Tujuan utama kami adalah untuk memberikan
penghargaan kepada pengambil risiko dengan
membangun kesejahteraan jangka panjang bagi
pemegang saham Hasil bisnis yang baik harus
dicapai ditengah-tengah sikap yang berhati-hati,
penghargaan terhadap partnership dan usaha untuk
menjadi yang terbaik dan keterpaduan usaha
(Campell Soup Company, 1992 Annual report).
Lanjutan

Tujuan utama manajemen adalah memaksimalkan


nilai pemegang saham seiring berjalannya waktu
(The Coca Cola Company, 1992 Annual Report).
Di awal tahun 1992 Mobil mengintensifkan usahanya
untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu: membangun
nilai pemegang saham ( mobil Annual Report 1992).
. Tujuan menyeluruh kami adalah
memaksimalisasikan nilai pemegang saham dalam
jangka panjang (The Quaker Oast Company, 1992
Annual Report).
Maksimisasi Laba vs Penciptaan Nilai.
Maksimisasi laba, merupakan maksimisasi
penghasilan perusahaan sesudah pajak. Maksimisasi
laba seringkali dianggap sebagai tujuan dari persh.
Maksimalisasi laba per lembar saham (EPS) sering
dianggap sebagai versi yang lebih baik dari
maksimisasi laba.
Bagaimanapun, maksimalisasi laba per lembar saham
bukan merupakan tujuan yang paling tepat, karena ;
(1) tidak mencantumkan waktu dan jangka waktu
dari pendapatan yang diharapkan, (2) tidak
diperhitungkannya risiko, (3) tidak memungkinkan
adanya dampak dari kebijakan dividen pada harga
saham.
Manajemen vs Pemegang Saham.
Tujuan manajemen dapat berbeda dengan dari
tujuan pemegang saham.
Manajemen diharapkan untuk bertindak berdasarkan
kepentingan pemegang saham (agen).
Para pemegang saham harus dapat meyakinkan
dirinya, bahwa pihak manajemen akan membuat
keputusan yang optimal.
Manajer cenderung berperilaku oportunistik untuk
menguntungkan dirinya.
Diperlukan pengawasan, dan pemberian kompensasi
berupa gaji dan insentif kepada manajer agar tidak
berperilaku oportunistik.
Pemegang Saham vs Kreditor.
Kreditor memiliki klaim atas sebagian laba
perusahaan untuk pembayaran bunga serta pokok
pinjaman.
Kreditor memiliki klaim atas aktiva perusahaan jika
terjadi kebangkrutan.
Kreditor meminjamkan dana dgn suku bunga yang
didasarkan pada : (1) risiko thd aktiva perusahaan,
(2) harapan yg berkaitan dg risiko penambahan
aktiva di masa depan, (3) struktur modal perusahaan
saat ini, (4) harapan yg berkaitan dengan keputusan
struktur modal di masa depan.
Pemilik mempunya kendali thd manajer berkaitan
dng profitabilitas dan risiko (melalui manajer).
Tangung Jawab Sosial.
Perusahaan harus peduli terhadap pendidikan di
lingkungan perusahaan, maupun secara nasional.
Peduli terhadap masalah pengangguran di lingkungan
perusahaan.
Menyediakan sarana ibadah dan olah raga di
lingkungan perusahaan.
Menyediakan air bersih di lingkungan perusahaan.
Menjaga lingkungan dari pencemaran limbah yang
dihasilkan perusahaan, dan dapat membahayakan
kesehatan masyarakat.
Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi
penting dalam organisasi dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Apa tujuan organisasi?
Basic goal: Maximize stockholder value
Indikatornya:
- Firms value yang maksimal
- Stock price yang maksimal
PROSES MANAJEMEN KEUANGAN:
FOR-PROFIT ORGANIZATION
Laba bersih
Keputusan Kebijakan Dividen
Investasi Dividen Laba ditahan

Alternatif investasi? Inv. jangka panjang


Penilaian investasi? Inv. jangka pendek
Pemilihan investasi?
Jangka Pendek
Keputusan (Hutang lancar)
Pendanaan Jumlah kebutuhan dana? Jangka panjang:
Sumber dana? Modal Sendiri:
Struktur modal? Laba ditahan
Biaya modal? Saham
Hutang jk. pjg
Lingkup Manajemen Keuangan.
Keputusan Investasi.
Menentukan jumlah keseluruhan aktiva yang akan
dibutuhkan perusahaan.
Berapa banyak aktiva total perusahaan yang
dialokasikan untuk kas atau persediaan.
Menentukan apakah suatu investasi perlu
dikurangi.
Aktiva yang secara ekonomis sudah tidak dapat
dipertahankan harus dikurangi, dihilangkan atau
diganti.
Lanjutan
Keputusan Pendanaan.
Darimana dana akan diperoleh?.
Apakah jenis pendanaan yang dipakai memiliki
pengaruh terhadap perbedaan-perbedaan yang
timbul?. Jika, ya, mengapa?.
Apakah pendanaan gabungan tertentu dapat
memberikan hasil terbaik?.
Kebijakan dividen harus dipandang sebagai bagian
terpadu dari keputusan pendanaan perusahaan.
Lanjutan ..
Rasio pembayaran dividen akan menentukan
jumlah laba yang dapat ditahan.
Keputusan Manajemen Aktiva.
Bertanggung jawab terhadap bermacam-macam
tingkatan dalam menjalankan tanggung jawabnya
terhadap aktiva-aktiva yang ada.
Pengelolaan aktiva secara efisien.
Lebih memperhatikan manajemen aktiva lancar
daripada aktiva tetap.
Masalah-masalah di Bidang
Keuangan.
Akan diinvestasikan kemana dana-dana yang
dimiliki?.
Apakah investasi tersebut cukup profitable?.
Darimana investasi tersebut akan dibiayai?.
Seberapa besar uang kas harus tersedia
untuk mempertahankan kontinuitas usaha?.
Berapa besar persediaan harus dipertahankan
agar supaya perusahaan tidak kehabisan
stock?.
Lanjutan ..
Bagaimana sistem penjualan akan
dilakukan perusahaan?.
Haruskah laba yang diperoleh dibagian
sebagai dividen atau diinvestasikan
kembali?.
Bagaimana keseimbangan antara risiko
dan tingkat keuntungan yang optimal?,
dsb.
Perkembangan Manajemen
Keuangan.
Tahun 1990-an.
Dikenal dengan manajemen pembelanjaan.
Pembahasan masih berkisar pada hal-hal yang
berkaitan dengan masalah hukum, misalnya;
merger, konsolidasi, dan macam-macam surat
berharga yang dikeluarkan perusahaan.
Masih dipandang sebagai bidang ilmu tersendiri,
meskipun sebelumnya dianggap sebagai bagian
dari ilmu ekonomi.
Terkenal dengan sebutan Corporation Finance.
Lanjutan ..
Tahun 1920-an.
Persoalan yang dihadapi perluasan usaha.
Masih menitik beratkan pada surat-surat berharga.
Laporan-laporan keuangan yang dibuat hanya
sekedar untuk memebuhi peraturan-peraturan
yang mengharuskan perusahaan untuk
memilikinya.
Tahun 1930-an.
Terjadi perubahan yang sangat radikal.
Penekanannya beralih ke masalah kebangkrutan
dan reorganisasi, likuiditas perusahaan, dan
regulasi pasar modal.
Aliran konservatif masih memainkan peranan
utama, sehingga masih merupakan hal yang
deskriptif dan menfokuskan pada masalah-
masalah hukum.
Tekanannya berubah dari usaha-usaha perluasan
ke usaha-usaha untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan.
Lanjutan ..
Tahun 1940 s/d 1950-an.
Diajarkan sebagai suatu deskriptif dan subyek
institusi, yang lebih menekankan sudut pandang
pihak luar perusahaan daripada manajer.
Akhir tahun 1950-an, penekanan bergerak menuju
ke arah analisis teoritis, dan fokusnya beralih ke
keputusan manajerial dalam memilih aktiva serta
kewajiban dengan tujuan memaksimalkan nilai
perusahaan, dan fokus ini berlanjut hingga tahun
1990-an.
Lanjutan .
Tahun 1950-an.
Titik momentum perkembangan manajemen
keuangan, yaitu tentang fungsi manajemen
keuangan.
Fungsi pembelanjaan ke fungsi investasi.
Pada 1952 , Harry Mawkowitz merumuskan
portfolio theory, yang kemudian dikembangkan
oleh Sharpe, Litner, Treynor pada tahun 1960-an
dengan CAPM. Pada taun 1990 Harry
Markowitz memperoleh Nobel Price di bidang
ekonomi.
Lanjutan
Teori dan model tersebut sangat berguna dalam
merumuskan risiko yang relevan untuk investasi.
Tahun 1958, Modigliani & Miller (MM),
mempublikasikan salah satu teori yang sangat
spektakuler tentang teori manajemen keuangan
modern, mengenai struktur modal.
Tahun 1970-an.
Muncul Arbitrage Pricing Theory dan Option
Pricing Theory.
APT untuk menaksir harga aktiva, selain CAPM.
Lanjutan .
Option Pricing Theory menjelaskan suatu
option ditaksir nilainya.
Option adalah suatu hak untuk menjual atau
membeli suatu aset dengan harga tertentu selama
jangka waktu tertentu.
Tahun 1980-an.
Muncul beberapa teknik pembiayaan yang inovatif
sebagai jawaban terhadap pembahasan keadaan
ekonomi.
Seperti, pasar untuk obligasi berisiko tinggi dan
berpenghasilan tinggi dikembangkan guna
membiayai merger.
Lanjutan ..
Usaha manajemen untuk membeli perusahaan
sendiri.
Utang dengan suku bunga mengambang.
Tahun 1990-an.
Fokus manajemen keuangan ditekankan pada
keputusan manajerial dalam memilih aktiva serta
kewajiban dengan tujuan memaksimalkan nilai
perusahaan dan kemakmuran para pemegang
saham.
Globalisasi bisnis dan penggunaan teknologi
informasi, etc.
Tujuan Manajemen Keuangan.
Perencanaan terhadap sumber keuangan
perusahaan (pembelanjaan).
Perencanaan terhadap alokasi keuangan
(investasi).
Penentuan terhadap struktur daripada aktiva
(kekayaan).
Penentuan terhadap struktur daripada
keuangan dan modal perusahaan (struktur
keuangan, strutur modal, dan kapitalisasi).
(2) (1)

Operasi perusahaan
(sekelp. Aktiva riil) Pasar Modal
Manajer
(4a) (Investor memiliki aktiva
Keuangan
Finansial)

(3)
(4b)
Peranan Manajer Keuangan
(Gambar)

1. Manajer keuangan memperoleh dana dari pasar


modal.
2. Dana yang diperoleh diinvestasikan kedalam aktiva
riil yang dipergunakan dalam operasi perusahaan.
3. Dari pengoperasian aktiva riil manajer
mengharapkan adanya aliran kas masuk (cash
inflow) untu membayar investasi semula.
4. Aliran kas masuk dapat diputuskan untuk
diinvestasikan kembali (4a), atau dikembalikan
kepada pemilik (4b).
Tujuan Perusahaan
(Beberapa Perusahaan Terkemuka USA).
Tujuan utama perusahaan adalah untuk
meningkatkan nilai pemegang saham sepanjang
waktu (American Annual report (1992).
Tujuan utama kami adalah untuk memberikan
penghargaan kepada pengambil risiko dengan
membangun kesejahteraan jangka panjang bagi
pemegang saham Hasil bisnis yang baik harus
dicapai ditengah-tengah sikap yang berhati-hati,
penghargaan terhadap partnership dan usaha untuk
menjadi yang terbaik dan keterpaduan usaha
(Campell Soup Company, 1992 Annual report).
Lanjutan

Tujuan utama manajemen adalah memaksimalkan


nilai pemegang saham seiring berjalannya waktu
(The Coca Cola Company, 1992 Annual Report).
Di awal tahun 1992 Mobil mengintensifkan usahanya
untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu: membangun
nilai pemegang saham ( mobil Annual Report 1992).
. Tujuan menyeluruh kami adalah
memaksimalisasikan nilai pemegang saham dalam
jangka panjang (The Quaker Oast Company, 1992
Annual Report).
Maksimisasi Laba vs Penciptaan Nilai.
Maksimisasi laba, merupakan maksimisasi
penghasilan perusahaan sesudah pajak. Maksimisasi
laba seringkali dianggap sebagai tujuan dari persh.
Maksimalisasi laba per lembar saham (EPS) sering
dianggap sebagai versi yang lebih baik dari
maksimisasi laba.
Bagaimanapun, maksimalisasi laba per lembar saham
bukan merupakan tujuan yang paling tepat, karena ;
(1) tidak mencantumkan waktu dan jangka waktu
dari pendapatan yang diharapkan, (2) tidak
diperhitungkannya risiko, (3) tidak memungkinkan
adanya dampak dari kebijakan dividen pada harga
saham.
Manajemen vs Pemegang Saham.
Tujuan manajemen dapat berbeda dengan dari
tujuan pemegang saham.
Manajemen diharapkan untuk bertindak berdasarkan
kepentingan pemegang saham (agen).
Para pemegang saham harus dapat meyakinkan
dirinya, bahwa pihak manajemen akan membuat
keputusan yang optimal.
Manajer cenderung berperilaku oportunistik untuk
menguntungkan dirinya.
Diperlukan pengawasan, dan pemberian kompensasi
berupa gaji dan insentif kepada manajer agar tidak
berperilaku oportunistik.
Pemegang Saham vs Kreditor.
Kreditor memiliki klaim atas sebagian laba
perusahaan untuk pembayaran bunga serta pokok
pinjaman.
Kreditor memiliki klaim atas aktiva perusahaan jika
terjadi kebangkrutan.
Kreditor meminjamkan dana dgn suku bunga yang
didasarkan pada : (1) risiko thd aktiva perusahaan,
(2) harapan yg berkaitan dg risiko penambahan
aktiva di masa depan, (3) struktur modal perusahaan
saat ini, (4) harapan yg berkaitan dengan keputusan
struktur modal di masa depan.
Pemilik mempunya kendali thd manajer berkaitan
dng profitabilitas dan risiko (melalui manajer).
Tangung Jawab Sosial.
Perusahaan harus peduli terhadap pendidikan di
lingkungan perusahaan, maupun secara nasional.
Peduli terhadap masalah pengangguran di lingkungan
perusahaan.
Menyediakan sarana ibadah dan olah raga di
lingkungan perusahaan.
Menyediakan air bersih di lingkungan perusahaan.
Menjaga lingkungan dari pencemaran limbah yang
dihasilkan perusahaan, dan dapat membahayakan
kesehatan masyarakat.
AGENCY CONFLICT
Konflik muncul antara agent dengan principal karena
perbenturan kepentingan yang muncul antara:
1. Manajer Vs Stockholder
2. Manajer Vs Bondholder
3. Mayoritas Vs Minoritas
Agency conflict akan menimbulkan agency cost:
- Monitoring costs
- Expenditures to structure organizations
- Opportunity costs
49
AGENCY CONFLICT
Cara mengatasi konflik stockholders vs managers???
1. Kompensasi yang layak:
annual salary + cash/stock bonus + stock option
2. Direct intervention oleh shareholders
3. Ancaman pemecatan
4. Ancaman takeover
3. Mekanisme pasar

50

Anda mungkin juga menyukai