Anda di halaman 1dari 37

Dr.

Nunik Hapsari S,Sp PA


MERUPAKAN PENYEBAB KEMATIAN NO.2 SETELAH KANKER
PAYUDARA DI DUNIA
DI INDONESIA PENYEBAB KEMATIAN NO 1
BERKEMBANG SECARA BERTAHAP, TETAPI PROGRESIF
99,7% DISEBABKAN OLEH HUMAN PAPILLOMA VIRUS
HPV jenis virus yang menyebabkan kutil di tangan, kaki,
dan alat kelamin.
HPV ditularkan melalui hubungan seks dan dapat
menjadi penyebab munculnya kanker serviks.
Ada banyak jenis HPV dan sebagian besar adalah virus yang
tidak berbahaya
.
Dari banyaknya jenis HPV, ada dua jenis virus HPV yang paling
berbahaya, yaitu HPV 16 dan HPV 18.

Kedua jenis virus ini yang menyebabkan 70 persen kasus


kanker serviks
Selama bertahun-tahun, dinding sel permukaan leher rahim
bisa mengalami banyak perubahan.

Sel-sel ini bisa perlahan-lahan berubah menjadi kanker, tapi


perubahan sel di leher rahim bisa dideteksi sejak dini.

Pengobatan ketika sel-sel masih dalam tahap pra-kanker


bisa dilakukan agar risiko terkena kanker serviks bisa
berkurang.
IVA
Pap smear
Konvensional
Liquid base

menggunakan cairan asam asetat 3%-5% yang dipulaskan


pada serviks sebelum dilakukan pemeriksaan dalam. Pada lesi
pra kanker, 20 detik setelah pulasan akan tampak bercak
warna putih yang disebut aceto white epithelium (WE).

Adanya bercak putih disimpulkan bahwa tes IVA positif. Dari


berbagai penelitian diperoleh sensitifitasnya berkisar antara
64%-87%, nilai prediksi positif sebesar 97%, dan nilai prediksi
negatif sebesar 40%.
Screening untuk kanker serviks yang lain pap smear atau
tes smear.
Pap smear berguna untuk mendeteksi jika ada sel-sel yang
abnormal yang berpotensi berubah menjadi sel kanker.
Sampel sel yang diambil dari leher rahim dan diperiksa di
bawah mikroskop.
Screening serviks bukanlah tes untuk mendiagnosis kanker
serviks.
Tes ini berguna untuk memeriksa kesehatan sel-sel di leher
rahim dan mendeteksi jika ada sel yang abnormal.
Menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang
menjadi kanker termasuk infeksi HPV.
Untuk mendeteksi adanya pra-kanker, ini sangat penting
ditemukan sebelum seseorang menderita kanker.
Mendeteksi kelainan kelainan yang terjadi pada sel-sel leher
rahim.
Mendeteksi adanya kelainan praganas atau keganasan servik
uteri
wanita yang telah menikah atau pun wanita yang sudah
pernah berhubungan seksual, yang rincinya:

Pap test setahun sekali bagi wanita antara umur 40-60 tahun
dan juga bagi wanita di bawah 20 tahun yang seksual aktif.
Sesudah 2x pap test (-) dengan interval 3 tahun dengan
catatan bahwa wanita resiko tinggi harus lebih sering
menjalankan pap test.
Pap smear 3 tahun sekali bagi wanita yang diperiksa sekali
dan hasilnya normal dan ia tidak melakukan hubungan
seksuaal aktif.

Pap smear 2 tahun sekali bagi wanita usia 65 tahun ke atas.

Pap smear setahun sekali bagi wanita yang rahimnya diangkat


tapi hasilnya abnormal atau menderita kanker servik.

Apabila pada penderita hasilnya abnormal lakukan


pemeriksaan ulang dalam waktu 4 bulan
Menggunakan teknik papanicolaou
Prosedur pertama yaitu pewarnaan inti dengan Hema-toxylin
dan orange G serta EA sebagai cat lawan yang mewarnai
sitoplasma
Prinsip pewarnaan Papanicolaou adalah melakukan
pewarnaan, hidrasi dan dehidrasi sel. Pengambilan sediaan
yang baik, fiksasi dan pewarnaan sediaan yang baik serta
pengamatan mikroskopik yang cermat, merupakan langkah
yang harus ditempuh dalam menegakkan diagnosis.
Larutan cat yang digunakan :
1) Cat utama
a) Hematoxylin Ehrlich / Harrist
Komposisi :
Hematoxylin
Potasium alumunium atau tawas
Asam asetat pekat
Natrium iodida

2) Cat lawan
a) EA-50 Multiple Polychrome Stain
Komposisi :
Light Green S.F. Yellowish
Fast Green FCF
Bismark Brown Y,
Eosin Y,
Asam Phosphotungstic,
asam asetat glasial

c) Orange G stain
Komposisi cat :
Phosphotungstic Acid
Orange G
Alkohol absolut
Saring larutan cat Hematoxylin harris sebelum digunakan.

Celupkan preparat perlahan 5-10 kali dalam alkohol 95 %

Celupkan preparat perlahan 5-10 kali dalam alkohol 70 %

Celupkan preparat perlahan 5-10 kali dalam aquadest

Rendam preparat dengan larutan cat Harris hematoxylin


selama 5 menit
Bilas dengan aquades, kemudian ganti aquadest yang baru sampai didapatkan
aquadest tidak berwarana

Celupkan preparat perlahan 5-10 kali dalam alkohol 70 %

Celupkan preparat perlahan dalam HCL 1 % dalam alkohol 70 % sampai preparat


berwarna

Bilas preparat 2 kali dengan alkohol 70 %

Celupkan preparat dalam larutan NH4OH 3 % dalam alkohol 70% sampai


preparat berwarna biru
Bilas preparat 2 kali dengan alkohol 70 %

Celupkan preparat perlahan 5-10 kali dalam alkohol 95 %

Rendam preparat dengan larutan cat EA- 50 atau EA-65 selama 3-6 menit

Bilas preparat 2 kali dengan alkohol 100 %

Bilas preparat dengan alkohol absolut yang dcampur dengan satu bagian xilene

Bersihkan preparat dengan xilene


Nukleus berwarna biru.
Sitoplasma berwarna kemerahan dengan adanya beberapa variasi
warna pada komponen tertentu.
Sel epitel squamous
Sel epitel endocerviks
Sel squamous metaplasia
Sel kelenjar endometrial
Histiosit dan sel radang
Sel-sel dengan inti hyperchromatic dan irregular, sitoplasma tampak
sempit. N/C ratio meningkat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai