1
AIDS di Indonesia sudah 22 Tahun
Dilaporkan
oleh seluruh
Provinsi dan
sekitar 300
Kab/Kota
Epidemi HIV&AIDS:
Populasi kunci/Populasi umum??
Penularan HIV: Mudah / Tidak ?
Situasi Epidemi AIDS
HIV : 1.824
AIDS : 1.371
Meninggal : 434 (31,66%)
Jumlah kumulatif orang dengan koinfeksi TB-HIV
s/d September 2010 : 363
: HIV/AIDS >111
D.I.Y WONOGIRI
: HIV/AIDS 37-111
: HIV/AIDS <37
KASUS KUMULATIF HIV dan AIDS YG DILAPORKAN 16
KAB/KOTA DI JAWA TENGAH 1993 - Sep 2010
650 602
600
550
500
450
400
350 300
300 257 243
250
170 165 145
200 123 114 112
150 93 90
100 65 64 62 42
50
0
Kt.Smg Ska Bym Cil Jpr Smg Pati Grob Tmg Kdl Sl3 Tgl Btg Dmk Kbm Bre
HIV 491 215 189 141 50 129 92 34 51 61 42 39 52 8 7 15
AIDS 111 85 68 102 120 36 53 89 63 51 51 51 13 56 55 37
Trend HIV dan AIDS per TAHUN
di Jawa Tengah 1993- September 2010
707
700
600 573
500
422 428 429
400
300 243
200 149
101
100 39 61
1 3 1 3 7 7 7 14
0
10
93 94 95 96 97 98 99 '00 '01 '02 '03 '04 '05 '06 '07 '08 '09
tw3
HIV/AIDS 1 3 1 3 7 7 7 14 39 61 101 149 243 422 428 429 573 707
HIV 0 2 1 3 7 6 6 12 37 56 98 130 185 287 286 259 143 306
AIDS 1 1 0 0 0 1 1 2 2 5 3 19 58 135 142 170 430 401
PERSENTASE KASUS AIDS
Berdasarkan Jenis Kelamin
di Jawa Tengah 1993 September 2010
Perempuan
38.51% Laki-Laki
61.49%
PRESENTASE KUMULATIF KASUS AIDS
MENURUT KELOMPOK UMUR
DI JAWA TENGAH 1993 September 2010
35
31.07
30
25
20.35
20
14.59
15
10.65
10 8.1
3.36 5.4
5 4.08
0.88 0.44 1.09
0
0-4 '5-9 '10-14 '15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-55
PERSENTASE KASUS AIDS
Berdasarkan Jenis Pekerjaan
di Jawa Tengah 1993 September 2010
1.75 Wiraswasta
0.88 Ibu Rumah Tangga
1.17
2.63 2.26 1.9 0.72 Pekerja Seks
3.28 lain-lain
3.43 21.52 Buruh
4.16 Karyawan
Tidak diketahui
6.27
Supir
16.85
7.51 Napi
Anak-anak
7.51 Mahasiswa
8.24 9.92
Tidak Bekerja
Pengusaha
PNS
TKI
Petani
TNI/Polri
Cara penularan virus HIV
Hubungan sex dengan pasangan HIV+
Pemakaian jarum suntik bergantian (pengguna
narkoba, Tato, Tindik, Akupungtur)
Ibu hamil HIV + ke anak
Di dalam kandungan
Saat persalinan normal
Saat menyusui (ASI)
Transfusi darah dari donor HIV +
16
Faktor resiko dan penularan
Individu yang beresiko terkena infeksi HIV
Resiko tinggi
Homoseksual dan biseksual
Pengguna narkoba suntik (IDU) yang berbagi jarum
Pasangan seks orang dengan resiko tinggi
Bayi yg lahir dari ibu HIV, terutama yang tanpa terapi
Penerima transfusi darah terutama di negara yang tidak ada alat
skrining
Resiko Rendah
Pekerja kesehatan termasuk perawat, dokter, dokter gigi dan pekerja
laboratorium
17
Virus HIV tidak menular
Kehidupan sosial
Hidup serumah
Hidup bertetangga
Hidup bermasyarakat
Satu tempat sekolah
Satu tempat pekerjaan
Bersalaman, bersinggunggan, berciuman
18
Virus HIV
HIV-1: virus HIV yang pertama diidentifikasi
oleh Luc Montainer di Institut Pasteur, Paris th
1983
Di Indonesia terbanyak HIV-1
19
Struktur HIV
Envelop
gp 120
gp41
Enzym
Reverse transcriptase
Integrase
Protease
Inti
P17 (matrix)
P24 (kapsid)
P7/P9 (nucleocapsid)
20
Limfosit T
21
21
Gejala dan tanda
Terinfeksi HIV Sering tanpa gejala
22
PERJALANAN PENYAKIT
HIV/AIDS TANPA OBAT ARV
CD 4 KEMATIAN
Infeksi
Oportunistik
Viral
load
PERIODE
JENDELA Tanpa Gejala Gejala Klinis
3 Bulan 1 th 5 th 7 th 10-11 th 23
23
Infeksi Oportunistik
di RSUP Dr Kariadi Semarang
Candidiasis Oral 19.4%
TB paru dan/atau TB ekstra paru 12.3%
Diare Kronik 12.0%
Toksoplasmosis 5.5%
Infeksi CMV 3.8%
Hepatitis 2.7%
Pneumocystis jirovecii 2.5%
Herpes 1.4%
Candidiasis Vaginalis 1.1%
Infeksi Rubella 0.8%.
25
Seborrheic dermatitis
26
26
Tuberkulosis Paru
Keluhan:
Batuk lama
Keringat malam hari
Berat badan turun
3% pasien TB : HIV
40 pasien HIV : TB
27
Toksoplasmosis- Respon terhadap terapi
30
Diagnosis HIV
31
DIAGNOSIS
Perlu VCT (Voluntary Counseling Testing) =
Konsultasi & Tes Sukarela
Mengapa?
Penyakit Menular
Masih ada Stigma dan Diskriminasi
Pengobatannya seumur hidup
Ada Masalah: Medis, Psikologis, Sosial
32
Dinyatakan POSITIF:
Satu kali pengambilan darah
Dites dengan 3 reagent yang berbeda
semuanya REAKTIF
Apalagi kalau ada faktor risiko penularan
33
HASIL POSITIF PALSU
Frekuensi: 0,0004% - 0,0007%
Tidak ada faktor risiko tinggi
Beban virus yang tidak terdeteksi
(undetectable)
CD4 normal
Sebaiknya dilakukan pengulangan
pemeriksaan serologi
34
PENYEBAB HASIL POSITIF PALSU
Autoantibodi.
Terjadi pada
penyakit SLE (lupus)
Gagal Ginjal Terminal
35
HASIL NEGATIF PALSU
Potensi terjadinya negatif palsu 0,3% pada
populasi prevalensi tinggi
< 0,001% pada populasi prevalensi rendah
36
PENYEBAB NEGATIF PALSU
Masa jendela (window period)
Serokonversi umumnya 3 minggu 3 bulan
Seroreversi: pada stadium akhir penyakit
Dilaporkan pada pasien yang mengalami
rekonstitusi (IRIS) berkepanjangan akibat HAART
(Highly Active Anti Retroviral Therapy)
Atypical host response
Agammaglobulinemia
Strain tipe N atau O atau HIV-2
37
Bila hasil Tes HIV Positif
Pemeriksaan CD4:
Untuk melihat daya tahan tubuh pasien
Untuk menentukan kapan harus dimulai
pengobatan ARV
38
Terapi
Tentukan apakah masih tahap terinfeksi HIV
yang belum perlu diterapi obat ARV
(Antiretroviral = penekan perkembang biakan
virus HIV)
39
Penurunan CD4
400 H.zoster Infeksi Oportunistik (IO)
TB
CD4 300 Oral candidiasis
41
Kapan mulai pengobatan ARV
Klinis AIDS tahap akhir
CD4 < 200 (dulu) < 350 (sekarang)
Bersedia memulai minum obat ARV
42
Current Antiretroviral
Medications
NRTI (Nuclease Reverse PI (Protease Inhibitors)
Amprenavir APV
Transcriptase Inhibitors) Atazanavir ATV
Abacavir ABC Fosamprenavir FPV
Didanosine DDI Indinavir IDV
Emtricitabine FTC Lopinavir LPV
Lamivudine 3TC Nelfinavir NFV
Ritonavir RTV
Stavudine D4T Saquinavir SQV
Zidovudine ZDV soft gel SGC
Zalcitabine DDC hard gel HGC
Tenofovir TDF tablet INV
Tipranavir TPV
44
44
Pemantauan Terapi
Klinis:
Tanda/gejala toksisitas`obat
Kepatuhan
Respon terhadap terapi
Berat Badan
Laboratorium
Hb
SGOT-SGPT
CD4 (3-6 bulan) 45
45
CD4 akan meningkat setelah pemberian ARV
47
47
Hubungan CD4 - Kematian
CD4 < = 50 : 54.3%,
CD4 50 - 200 : 40.0%
CD4 > 200 : 5.7%
48
Terapi ARV yang berhasil
Jumlah CD4 atau limfosit total naik
49
Gagal terapi AR V
50
Penyebab kegagalan terapi
Kepatuhan minum obat yang tidak optimal
Tolerabilitas tubuh terhadap obat ARV
Farmakokinetik obat ARV yang kurang
maksimal
Potensi obat yang suboptimal
Resistensi obat ARV (15% pasien baru)
Transmisi virus yang telah resisten.
51
Kegagalan pengobatan ARV rejimen lini pertama
menurut kriteria klinis, CD4, dan virologis (WHO, 2006)
Kegagalan klinis:
Klinis baru saja masuk stadium 4 atau
kembali ke stadium 4 menurut klinis WHO
Kegagalan CD4:
Jumlah CD4 justru di bawah jumlah CD4 pre
terapi, atau
Jumlah CD4 turun 50% dari jumlah tertinggi yang
dicapai selama terapi, atau
Jumlah CD4 menetap di bawah 100sel/mm3
Kegagalan Beban virus dalam Plasma tetap di atas 10.000
kopi/ml
(Nasronudin, 2007)- 52
52
Apa yang dilakukan jika Gagal Terapi?
53
Toksisitas ARV
Obat ARV Toksisitas Obat ARV pengganti
54
Syndrome Steven Johnson akibat ARV
55
Kapan ganti ARV jenis lain?
56
Pengobatan Infeksi Oportunistik
57
TB-HIV
Semua pasien HIV yang batuk periksa TB
(40% HIV : TB)
Semua pasien TB (ada faktor risiko tertular
HIV, 2 bulan terapi tidak ada perbaikan)
periksa HIV
(3% TB: HIV)
58
Pasien TB dengan HIV +
59
Problem Terapi TB-HIV
Jumlah obat yang diminum menjadi > banyak
Obat TB-HIV ada yang sama2 hepatotoksik
Kepatuhan minum obat (?)
60
Ibu Hamil dengan HIV +
CD4 < 200 sel/ul CD4 > 200 sel/ul
61
62
63
Strategi Pencegahan
64
Penularan lewat Hubungan sex
Program perubahan perilaku: termasuk
pemasaran pengaman
Pendidikan seks di sekolah
Voluntary counseling and testing (VCT)
Pemeriksaan dan pengobatan Penyakit
Menular Seksual
65
Penularan lewat darah
Program Pengurangan Dampak buruk
pemakaian jarum suntik (narkoba) = Harm
reduction programs
Transfusi darah yang aman
Pengendalian infeksi di pelayanan kesehatan
Pencegahan Pasca Pajanan (Post-exposure
prophylaxis) bagi petugas kesehatan
66
Penularan dari Ibu HIV Positif
ke Anak
Pengobatan pencegahan dg obat ARV
Operasi sesar
Susu Pengganti ASI
Pelayanan Kesehatan Reproduksi
67
PENCEGAHAN PENULARAN
Abstinensia: tidak Condom : gunakan
melakukan hubungan sex pengaman bila melakukan
bagi yang belum menikah hubungan sex berisiko
Periksa Tes HIV bagi tertular
pasangan yang akan Dont drugs : jangan
menikah
mengkonsumsi alkohol,
Be Faithful : setia pada narkotika
pasangan
Edukasi: berobat teratur
68
Terima kasih
69