Anda di halaman 1dari 20

Referat

Computer Vision Syndrome


Oleh:
Amelia Suwanto 406110100
Pembimbing : dr. Irastri Anggraini, Sp.M
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
Universitas Tarumanagara
Jakarta
Pendahuluan

Computer vision syndrome (CVS) atau sindrom penglihatan komputer


merupakan kumpulan gejala pada mata atau penglihatan akibat kerja
jarak dekat dalam jangka waktu lama yang dihubungkan dengan
pemakaian computer.
CVS merupakan bahaya kerja nomor satu pada abad ke 21, dapat terjadi
pada 70% pengguna komputer.
Penelitian menunjukkan bahwa pengguna komputer yang terus menerus
melihat monitor mengalami lebih banyak masalah yang menyangkut mata
dibandingkan dengan pekerja kantor yang tidak memakai monitor.
Sejumlah peneliti telah menunjukkan bahwa gejala penglihatan muncul
pada 75-90% pengguna komputer.
Anatomi Mata

1. Rongga Orbita : lakrimal, etmoid, sfenoid, frontal, maksila, palatinum


dan zigomatikus
2. Otot pada Mata : m. Oblik inferior, m. Oblik superior, m. Rektus inferior , m.
Rektus lateral , m. Rektus medius, m. Rektus superior

3. Kelopak Mata : melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi


kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea

4. Konjugtiva : membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang


Konjungtiva tarsal; Konjungtiva bulbi; Konjungtiva forniks
5. Bola Mata :
- Sklera : jaringan ikat yang kenyal, memberikan bentuk pada mata, mempunyai
kekakuan tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata
- uvea
- retina

6. Kornea : selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya,
merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan dan terdiri
atas lapis

7. Pupil : lubang ditengah iris yang mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
8. Sudut Bilik mata depan : Dibentuk jaringan korneosklera dengan pangkal
iris, pengaliran keluar cairan bilik mata, jaringan trabekulum, kanal Schelmm, baji
sklera, garis Schwalbe dan jonjot iris.
9. Uvea :
Merupakan dinding kedua bola mata yang lunak, terdiri atas 3 bagian, yaitu:
- Iris : perpanjangan corpus ciliare ke anterior. Di dalam stroma iris terdapat
sfingter dan otot otot dilator.
Mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk.
Ukuran pupil di tentukan oleh kontraksi akibat aktivitas parasimpatis dan
simpatis.
- Badan siliar : Membentang dari ujung anterior koroid ke pangkal iris.
Prosesus siliaris dan epitel siliaris sebagai pembungkus, berfungsi sebagai
pembentuk humour aquaeus.
Muskulus Siiaris tersusun dari gabungan serat longitudinal, sirkuler, dan radial.
Mengubah ketegangan pada kapsul lensa, sehingga bentuk lensa
mempunyai focus untuk benda dekat maupun jauh.
- Koroid : Segmen posterior uvea, koroid terdiri dari pembuluh darah. Merekat
erat pada posterior ke tepi enrvus optikus. Bagian anterior koroid bergabung
dengan korpus siliare
10. Lensa : badan yang bening, bikonveks 5 mm,berdiameter 9 mm.
Mempunyai kapsul yang bening dan pada ekuator difiksasi oleh zonula Zinn
pada badan siliar. Lensa terdiri atas bagian inti (nukleus) dan bagian tepi
(korteks) . untuk membias cahaya, sehingga difokuskan pada retina.
Peningkatan kekuatan pembiasan lensa disebut akomodasi

11. Humour Vitreous : jaringan seperti kaca bening yang terletak antara
lensa dengan retina, mengandung 90% air. Untuk mempertahankan
bolamata tetap bulat.

12. Retina : membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran dari
pada serabut-serabut saraf optik. Letaknya antara badan kaca dan koroid,
terdapat makula lutea (bintik kuning) tajam pengelihatan
Sistem Lakrimasi
Sekresi air mata utama di picu oleh emosi atau iritasi fisik dan meyebabkan
air mata mengalir melimpah.
Persarafan datang dari nucleus lakrimasi pons melalui nervus intermedius
Sistem lakrimal terdiri 2 bagian:
- Sistem produksi : glandula lakrimal di temporo antero superior rongga orbita.
- Sistem ekskresi : pungtum lakrimal kanalikuli lakrimal sakus lakrimal duktus
nasolakrimal rongga hidung di dalam meatus inferior.
Computer Vision Syndrome

Gangguan pengelihatan yang berhubungan dengan penggunaan komputer


Kumpulan gejala : nyeri kepala, pusing, pengelihatan kabur, nyeri pada leher,
mata merah, mata kering, dan lelah.

Etiologi:
Penggunaan alat digital secara berkala membuat mata bekerja lebih keras.
Kurang berkedip pada saat penggunaan komputer penguapan air mata
berlebih mata kering
Tanda dan Gejala

Mata tegang
Sakit kepala
Penglihatan Kabur
Mata kering dan mengalami Iritasi
Sakit pada leher dan punggung
Kepekaan terhadap cahaya
Penglihatan ganda
Faktor Pencetus

Buruknya pencahayaan
Pencahayaan komputer yang terlalu terang
Jarak pengelihatan yang tidak sesuai
Buruknya posisi duduk
Masalah pengelihatan yang tidak diperbaiki, seperti rabun dekat dan
astigmaisme, ketidak mampuan mata untuk fokus atau kemampuan mata
untuk berkoordinasi, dan penuaan pada mata (presbiopia).
Perpaduan berbagai faktor diatas
Patofisiologi

Menurunnya reflex berkedip ketika bekerja lama -> mata kering


Fokus terlalu lama -> peningkatan ketegangan otot siliaris -> asthenopia
Tatalaksana

Mata kering
Air mata buatan.
Ketegangan pada Mata
Menutup mata sekita 3 -5 detik setiap 15 menit setelah 2 jam bekerja di depan
layar komputer terus menerus.
20 detik melihat jarak jauh setiap 20 menit memakai komputer.
Mengurangi faktor risiko:
Posisi tubuh yang ergonomis
Pencahayaan
Glare screens
Kacamata Komputer
Penambahan lensa untuk kacamata komputer
Posisi ergonomis saat menggunakan
komputer
Pencegahan

Meletakkan monitor 40-60 cm dari mata.


Duduk tegak dengan posisi santai.
Monitor dipasang 10 - 20 cm lebih rendah dari mat.
Layar monitor sebaiknya dimiringkan sedikit ke atas.
Tempatkan sumber cahaya pada bidang tegak lurus terhadap
komputer, sehingga cahaya komputer tidak menyilaukan mata
dan tidak terlihat pantulannya pada layar monitor.
Pertimbangkan untuk memasang sebuah filter monitor
Gunakan jenis huruf yang cukup besar.
Atur monitor pada kontras yang dirasakan paling nyaman.
Berusaha untuk berkedip lebih sering.
Beri jeda waktu mengistirahatkan mata sejenak, tutuplah mata
secara berkala selama beberapa detik/menit.
Penggunaan komputer yang berusia lebih dari 40 tahun dan
menggunakan kacamata bifokal mungkin membutuhkan
kacamata khusus untuk memakai komputer.
Komplikasi
Ulkus Kornea, keratitits dan keratitis pungtata superficialis.

Prognosis
Evaluasi yang dan diagnosis yang cepat akan mencegah terjadinya gejala yang
menyebabkan computer vision syndrome.

Anda mungkin juga menyukai