Anda di halaman 1dari 17

Typhoid Fever

Disusun oleh :
Angga Prama Sy.P

Dokter Pembimbing :
dr. Prahastya, M.Sc, S.PD
Definisi
Demam tifoid (Tifus abdominalis, Enterik fever,
Eberth disease) adalah penyakit infeksi akut pada
usus halus (terutama didaerah illeosekal) yang
disebabkan bakteri Salmonella typhi dengan gejala
demam (>370C) selama 7 hari atau lebih, disertai
gangguan saluran pencernaan dan gangguan
kesadaran.
Nama tifoid sendiri berasal dari gejala neuropsikiatrik
yang umum ada pada penyakit ini yaitu
(Yunani) yang artinya stupor/sopor.
Epidemiologi
o Negara berkembang (Indonesia) 96%
kasus demam tifoid disebabkan oleh
Salmonella typhi, sisanya disebabkan
oleh Salmonella paratyphi.
o 90% kasus demam tifoid terjadi pada
umur 3 19 tahun
Cakupan penemuan kasus demam tifoid menurut Kab/Kota tahun 2016
Etiologi
Samonella typhi
termasuk bakteri
famili
Enterobacteriaceae
dari genus Salmonella
Bentuk batang
Gram negatif
Tidak berspora
Flagela Peritrich
Motile
Berkapsul
tumbuh dengan
baik pada suhu
optimal 37C
S. typhi mempunyai tiga macam
antigen, yaitu:
Antigen O = Ohne Hauch = Somatik
antigen (tidak menyebar)
Antigen H = Hauch (menyebar),
terdapat pada flagella dan
bersifat termolabil.
Antigen Vi = Kapsul; merupakan
kapsul yang meliputi tubuh kuman
dan melindungi antigen terhadap
fagositosis.
Dalam serum penderita terdapat zat
anti (aglutinin) terhadap ketiga
macam antigen tersebut.
Patofisiologi
Secara garis besar patogenesis terjadi 3 proses:
Proses invasi kuman S. Typhi ke dinding sel epitel
usus
Proses kemampuan hidup dalam makrofag
Berkembangbiaknya kuman dalam makrofag
Gejala Klinis
Demam tifoid memberikan gambaran klinis yang ringan bahkan
asimtomatik. Masa tunas rata rata 10 sampai 20 hari
Remitten dan tidak terlalu tinggi. 7 hari hingga 3 minggu
Minggu I, demam menurun pada pagi hari dan meningkat pada
sore hari dan malam hari.
Minggu II, penderita terus berada dalam keadaan demam.
Minggu III suhu berangsur angsur turun dan normal kembali
pada akhir minggu III.

Gangguan saluran cerna


Nafas berbau tidak sedap, bibir kering, dan pecah pecah
(rhagaden), Lidah kotor, ujung lidah berwarna merah.
Meteorismus.
Hepar dan lien yang membesar disertai nyeri pada perabaan.
Gejala prodromal: anorexia, letargia, malaise,
dullness, continuous headache, non productive cough,
bradicardia relatif.
Gangguan kesadaran : Berupa apatis sampai somnolen,
jarang terjadi stupor atau koma.
Roseola spots ukuran 16 mm pada kulit yang
merupakan embolisasi basil dalam kapiler kulit (jarang
pada orang indonesia).
Pemeriksaan Penunjang
Apus darah tepi
- leukopenia
- limfositosis relatif
- neutropeni
- anemia & trombositopenia ringan
Serologi
Uji Widal
suatu reaksi aglutinasi antara antibodi (aglutinin) dan antigen
yang bertujuan untuk menentukan adanya antibodi, yaitu
aglutinin dalam serum pasien yang disangka menderita
demam tifoid.
Slide Title
Product A Product B
Feature 1 Feature 1
Feature 2 Feature 2
Feature 3 Feature 3

Anda mungkin juga menyukai