Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN DAN PROGRAM

AUDIT
Dosen : Dr.Hj.Wiwi Idawati,SE,M.Si,AK,CA

Dibuat Oleh 1. Yohanes Christian 1114000402


2. Stanyslaus Adiatma 1114000406
3. Muhammad Nur Fazrin 1114000
Keseluruhan perencanaan dan program audit berkaitan
dengan pentingnya membuat keputusan dan
mengembangkan suatu program audit yang terperinci,
dengan mempertimbangkan efektivitas bukti maupun
efisiensi auditing. Pertama, keseluruhan perencanaan audit
didiskusikan, yang berarti memicu gabungan dari kelima
jenis pengujian yang akan menghasilkan audit yang efektif
dan efisien. Topik ini mencakup pembahasan mengenai
kelebihan dan kekurangan setiap jenis pengujian, termasuk
pertimbangan biaya dari setiap jenis pengujian tersebut.
Setelah memutuskan gabungan jenis pengujian yang paling
menghentikan biaya, auditor merancang program audit
yang terperinci.
Jenis-Jenis Pengujian

1. Pengujian Pengendalian
Pemahaman auditor terhadap pengendalian internal
digunakan untuk mengukur risiko pengendalian untuk setiap tujuan
audit terkait transaksi. Ketika kebijakan-kebijakan pengendalian dan
prosedur diyakini telah dirancang dengan efektif, auditor mengukur
risiko pengendalian pada suatu tingkat yang menggambarkan
efektivitas relatif terhadap pengendalian tersebutl.

Pengujian ini mencakup jenis bahan bukti berikut :


Tanya jawab dengan pegawai klien
Pemeriksaan dokumen dan catatan
Pengamatan aktifitas-akifitas berhubungan dengan pengendalian
Pelaksanaan ulang oleh auditor terhadap prosedur-prosedur klien
2. Pengujian Substantif Transaksi

Prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji rupiah


yang secara langsung berpengaruh pada ketepatan saldo
laporan keuangan. Auditor mengandalkan tiga jenis
pengujian substantive. Ketiga jenis itu adalah pengujian
substantif transaksi, prosedur analitis substantif, serta
pengujian terperinci saldo. Pengujian substantive transaksi
digunakan untuk menentukan apakah keenam tujuan audit
terkait transaksi telah terpenuhi untuk setiap kelompok
transaksi. Auditor dapat melakukan pengujia pengendalian
secara terpisah dari semua pengujian lainnya, namun sering
kali lebih efisien untuk melakukannya bersamaan dengan
pengujian substantif transaksi.
3.Prosedur analitis
Prosedur analitis melibatkan perbandingan jumlah
yang tercatat dengan ekspektasi yang dikembangkan
oleh auditor. Ketika auditor mengembangkan
ekspektasi dengan menggunakan prosedur analitis dan
menyimpulkan bahwa saldo akhir klien dalam
beberapa akun Nampak wajar, beberapa pengujian
terperinci saldo dapat dihilangkan atau ukuran sampel
dapat dikurangi. Standar audit menyatakan bahwa
prosedur analitis merupakan salah satu jenis pengujian
substantif ketika dilakukan untuk memberikan bukti
mengenai suatu saldo akhir akun.
4.Pengujian Rincian Saldo

Pengujian terperinci saldo memfokuskan pada


saldo akhir buku besar baik untuk akun-akun
neraca maupun laba rugi. Penekanan utama
dalam sebagian besar pengujian atas perincian
saldo adalah pada neraca. Auditor melakukan
pengujian terperinci saldo akhir untuk akun
penjualan dan piutang dagang termasuk prosedur
seperti konfirmasi saldo piutang dagang dan
pengujian pisah batas. Keluasan pengujian ini
bergantung pada hasil pengujian pengendalian,
pengujian substantif transaksi serta prosedur
analitis untuk akun-akun tersebut.
Memilih Jenis Pengujian Yang Tepat
Untuk Dilakukan
Beberapa faktor yang mempengaruhi pilihan
auditor terhadap jenis pengujian yang dipilih,
termasuk
1. Ketersediaan Jenis Bukti Prosedur Audit Lanjutan
Beberapa pengamatan yang dilakukan
mengenai hubungan antara prosedur analitis
lanjutan dan bukti
2.Biaya-Biaya Relatif
Jenis pengujian yang disusun dalam daftar
berdasarkan urutan biaya yang terendah ke
tertinggi
Dampak Teknologi Informasi terhadap
Pengujian Audit
PSA 07 dan PSA 69 memberikan panduan bagi para auditor dari
entitas yang menyebarkan, memproses dan menyimpan atau
mengakses informasi penting secara elektronik, contoh, catatan
transfer dana elektronik. Standar audit mengakui bahwa ketika
sejumlah besar bukti audit muncul dalam bentuk elektronik, akan
tidak praktis atau tidak untuk mengurangi risiko deteksi hingga ke
tingkat yang dapat diterima dengan hanya melakukan pengujian
substantif.

Untuk menguji pengendalian otomatis atau data, auditor mungkin


memerlukan teknik audit yang dibantu oleh computer atau
menggunakan laporan yang dihasilkan oleh teknologi informasi
untuk menguji efektivitas pengendalian umum teknologi informasi
seperti pengendalian perubahan program dan pengendalian atas
akses.
Bauran Bukti

Memilih jenis pengujian mana yang akan digunakan


dan seberapa ekstensif pengujian itu harus
dilaksanakan dapat sangat bervariasi di antara audit
dengan tingkat efektivitas pengendalian internal
dan risiko inheren yang berbeda. Bahkan dalam
audit tertentu variasi dapat terjadi dari satu siklus
ke siklus lain. Kombinasi ini sering disebut bauran
bukti. Dalam setiap kasus, asumsikan bahwa bukti
yang tepat yang mencukupi sudah terkumpul.
Dalam setiap audit, kita harus menentukan uraian
tentang klien dari bauran bukti.
Perancangan Program Audit
Memahami
pengendalian internal

Menilai risiko pengendalian


yang direncanakan

Menentukan luas pengujian


pengendalian*

Merancang pengujian pengendalian


dan pengujian substantif atas
transaksi untuk memenuhi tujuan
audit yang berkaitan dengan
transaksi
Hubungan Tujuan Audit Terkait Transaksi dengan
Tujuan Audit Terkait Saldo serta Tujuan Audit terkait
Penyajian dan Pengungkapan

Ketika semua tujuan audit terkait transaksi sudah


terpenuhi, auditor akan tetap lebih mengandalkan
pengujian substantive saldo untuk memenuhi
tujuan audit terkait saldo berikut ini:
Nilai Realisasi
Hak dan Kewajiban
Pengujian substantive saldo tambahan juga hampir
sama untuk tujuan audit terkait saldo lainnya,
bergantung pada hasil-hasil pengujian pengendalian
dan pengujian substantive transaksi.
IKHTISAR ISTILAH ISTILAH PENTING
TERKAIT BUKTI
Fase proses audit (fase of the audit process)
Tujuan audit (audit objectives)
Jenis jenis pengujian (types of test)
Keputusan bukti (evidence decisions)
Jenis jenis bukti (types of evidence)
SOAL
1. Memfoot neraca saldo utang usaha dan membandingkan totalnya dengan buku
besar
2. Mengkonfirmasi saldo utang usaha secara langsung dengan vendor
3. Menghitung urutan cek dalam jurnal pengeluaran kas untuk menentukan apakah
ada yang dihilangkan
4. Memeriksa faktur vendor untuk memverifikasi saldo akhir utang usaha
5. Membandingkan saldo beban pajak gaji dengan tahun sebelumnya.
Perbandingan itu memperhitungkan kenaikan tarif pajak gaji
6. Memeriksa inisial auditor internal pada rekonsiliasi bank bulanan sebagai indikasi
apakah rekonsiliasi itu telah diservice
7. Memeriksa faktur vendor dan dokumentasi lain yang mendukung transaksi yang
tercatat dalam jurnal akusisi
8. Mengalikan tingkat komisi dengan total penjualan dan membandingkan hasilnya
dengan beban komisi
9. Memeriksa faktur vendor dan dokumen pendukung lainnya untuk menentukan
apakah jumlah yang besar dalam akun perbaikan dan pemeliharaan harus
dikapitalisasi
9. Membahas tugas-tugas klerk pengeluaran kas dengannya
dan mengamati apakah ia bertanggung jawab menangani kas
atau menyiapkan rekonsiliasi bank
10. Menanyakan tentang review bulanan oleh penyelia utang usaha
atas laporan pengecualian yang dibuat computer
menyangkut laporan penerimaan dan pesanan pembelian yang
belum dicocokan dengan faktur vendor

a. Tunjukan apakah masing-masing prosedur itu adalah pengujian


pengendalian,pengujian subtantif atas transaksi,prosedur analitis, atau
pengujian rincian saldo
b. Identifikasi jenis bukti untuk setiap prosedur itu
Jawaban
1.Pengujian Rincian Saldo
Alasan :
Jenis Bukti :Rekalkulasi

2.Pengujian Rincian Saldo


Alasan : kegiatannya mengkonfirmasi saldo utang usaha untuk dapatkan pernyataan tertulis bersama
pihak ketiga
Jenis Bukti :Konfirmasi

3.Pengujian Pengendalian
Alasan :Kegiatan mengidentifikasi dengan cara menghitung urutan cek apakah ada yang dihilangkan atau
tidak untuk mencegah salah saji
Jenis Bukti :Dokumentasi

4.Pengujian Rincian Saldo


Alasan :kegiatannya adalah memeriksa faktur vendor agar dapat direalisasikannya kebenaran pencatatan
dan ketepatan transaksi
Jenis Bukti :Dokumentasi

5.Prosedur Analitis
Alasan :Karena kegiatannya adalah membandingkan data klien dengan data yang serupa pada periode
sebelumnya
Jenis Bukti :Prosedur Analitis
6.Pengujian Pengendalian
Alasan :
Jenis Bukti :Dokumentasi

7.Pengujian Subtantif
Alasan : kegiatannya adalah menelusuri apakah ada dokumen lain untuk mendukung transaksi akuntansi
agar dapat diotorisasi dengan pantas dan dicatat dengan benar dalam jurnal
Jenis Bukti :Dokumentasi

8.Prosedur Analitis
Alasan :Jenis Bukti :Prosedur Analitis

9.Pengujian Rincian Saldo


Jenis Bukti :Dokumentasi
Pengujian Pengendalian
Jenis Bukti :Observasi

10Pengujian Pengendalian
Alasan
AJenis Bukti :Observasi

11Pengujian Pengendalian
Alasan
AJenis Bukti :Observasi

Anda mungkin juga menyukai