KOMITMEN ORGANISASI,
SELF EFFICACY, MOTIVASI,
DAN PENGARUHNYA TERHADAP
KINERJA GURU SMA
DI KABUPATEN
KOTAWARINGIN TIMUR
Oleh:
MARIA EMMANUELLA TRICAHYANINGTYAS
ABD 215 003
BAB I
PENDAHULUAN
1.4.2.Manfaat Praktis
1. Bagi Lembaga Pendidikan, diharapkan dapat dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan yang berkaitan
dengan komitmen organisasi, self efficacy, dan motivasi.
2. Bagi Kepala Sekolah penelitian ini diharapkan digunakan sebagai
masukan dalam upaya meningkatkan kemampuan Kepala Sekolah
untuk meningkatkan komitmen organisasi dan motivasi kerja guru.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Definisi Istilah atau Istilah Operasional
2.1.1.Pengertian Komitmen Organisasi
Meyer dan Allen (1997) merumuskan suatu definisi
mengenai komitmen dalam berorganisasi sebagai suatu
konstruk psikologis yang merupakan karakteristik
hubungan anggota organisasi dengan organisasinya dan
memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk
melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi.
Berdasarkan definisi tersebut anggota yang memiliki
komitmen terhadap organisasinya akan lebih dapat
bertahan sebagai bagian dari organisasi dibandingkan
anggota yang tidak memiliki komitmen terhadap organisasi
2.1.2.Pengertian Self Efficacy (Efikasi Diri
Guru)
Menurut Bandura (1997), self-efficacy berkaitan
dengan penilaian kemampuan pribadi, artinya self
efficacy yang ada pada seseorang yaitu seseorang
terlebih dahulu menilai seberapa besar
kemampuan yang ada pada dirinya.
Dari pengertian tersebut maka terlihat bahwa
dalam diri seseorang yang memiliki self efficacy
terdapat usaha yang benar-benar dilakukan
berdasarkan keyakinan atas kemampuan yang
dimilikinya dan dengan itu ada pengharapan akan
hasil yang diperkirakan dari usaha tersebut.
2.1.3. Pengertian Motivasi
Menurut Robbins (2015) motivasi adalah
keinginan untuk melakukan sesuatu dan
dikondisikan oleh kemampuan seseorang
untuk bertindak dalam memenuhi
sebagian besar kebutuhan. Menurut
Lunenburg dan Ornstein bahwa motivasi
merupakan penentu kinerja dalam
organisasi. Berasal dari Movere, bahasa
Latin ( yang berarti bergerak ).
2.1.4. Kinerja Guru
Menurut Surya (2008), kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan
spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi
guru, dijelaskan bahwa standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh
dari empat kompetensi utama, yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2)
kepribadian, (3) sosial, dan (4) profesional. Keempat kompetensi tersebut
terintegrasi dalam kinerja guru
Penilaian kinerja adalah alat yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi
kerja dari para guru, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi
kalangan guru. Dalam penilaian kinerja tidak hanya semata-mata menilai hasil
fisik, tetapi pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang menyangkut
berbagai bidang seperti kemampuan, kerajinan, disiplin, hubungan kerja atau
hal-hal khusus sesuai bidang tugasnya semuanya layak untuk dinilai.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja atau
prestasi kerja guru adalah keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang bermutu.
2.2. Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Hubungan Antar Variabel Hasil Penelitian
1. Supriyadi (2015) 1.Kompetensi Kompetensi, self efficacy dan
2.Self efficacy komitmen organisasi memiliki
3.Kinerja guru pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja guru
2. Endang 1. Motivasi Kerja Pengaruh motivasi kerja terhadap
Purwaningtyas 2. Gaya Kepemimpinan kinerja guru pembimbing
Tidarini (2012 3. Kinerja Guru mempunyai kontribusi positif
3. Jumari, Md. Yudana, 1.Budaya organisasi Pengaruh efikasi diri guru terhadap
IGK. A. Sunu, 2.Efikasi diri kinerja mengajar guru adalah
( 2013 ) 3.Kepuasan kerja signifikan
4.Kinerja guru
4. Melly Julistia, 1.Komitmen organisasi Motivasi kerja dan komitmen
( 2015 ) 2.Motivasi organisasional berpengaruh positif
3.Kinerja guru dan signifikan secara parsial dan
simultan pada kinerja
5. Benny Roesly, 1.Komunikasi organisasi Komitmen organisasi meningkatkan
( 2012 ) 2.Komitmen organisasi kinerja guru
3.Iklim organisasi
4.Kinerja guru
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Rancangan Penelitian
Penelitian ini akan menganalisis komitmen organisasi,
self efficacy, motivasi, dan pengaruhnya terhadap
kinerja guru, maka pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan penelitian kuantitatif, dengan jenis
korelasional/kausal. Rancangan korelasional berguna
untuk menganalisis hubungan antara satu variabel
dengan variabel lainnya, atau bagaimana suatu variabel
mempengaruhi variabel lainnya.
Adapun rancangan penelitian secara
konseptual/teoritis dapat dibuat seperti dibawah ini.
Self Efficacy
(X2)
Komitmen
Organisasi Kinerja guru
(X1) (Y)
Motivasi
(X3)
Keterangan:
X1 = Komitmen Organisasi
X2 = Self Efficacy
X3 = Motivasi
Y = Kinerja Guru
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1.Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah
semua guru di SMA Negeri Cempaga dan SMA Negeri
Kota Besi Kabupaten Kotawaringin Timur.
1. SMAN-1 CEMPAGA 27
JUMLAH 53
3.2.1. Sampel
Pada penelitian ini teknik model pengambilan
sampel menggunakan area purposive sampling
yang merupakan kombinasi dari area sampling
karena diambil dari dua tempat yang berbeda,
dan disisi lain sampel diambil sesuai dengan
tujuan peneliti yaitu purposive sampling. Area
sampling merupakan pengambilan sampel
berdasarkan pembagian area. Dalam hal ini area
sampelnya adalah guru-guru di SMA Negeri
Cempaga dan SMA Negeri Kota Besi.
Sedangkan purposive sampling merupakan teknik
pengambilan sampel dengan memperhatikan
pertimbangan-pertimbangan yang dibuat oleh
peneliti.
3.3. Instrumen Penelitian
Variabel komitmen organisasi, self efficacy,
motivasi berfungsi sebagai variabel bebas (X),
sedangkan kinerja guru berfungsi sebagai
variabel terikat (Y). Instrumen penelitian untuk
data komitmen organisasional, self efficacy, dan
motivasi kinerja yang digunakan adalah
kuesioner. Sedangkan untuk mengumpulkan
data tentang kinerja guru diambil dengan cara
menggunakan lembar observasi dengan
menggunakan format PKG (Penilaian Kinerja
Guru).
3.3.1.Ujicoba Instrumen Penelitian
Sebelum instrumen dipergunakan untuk
mengumpulkan data penelitian, terlebih dahulu
dilakukan ujicoba pada tempat dengan
subjek/tempat yang memiliki karakteristik yang
hampir sama dengan tempat penelitian yang
sesungguhnya. Uji coba dilakukan ditempat
daerah yang berbeda dari tempat sampel
penelitian yaitu guru-guru yang mengajar di
SMA Parenggean yang terdapat di Kecamatan
Parenggean.
3.3.2.Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013).
3.3.3.Uji Reliabilitas
Pengujian Reabilitas digunakan untuk mengetahui
sejauh mana hasil instrument tersebut konsisten,
dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat
ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten
apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang
berbeda
3.4.Teknik Pengumpulan Data
3.4.1.Angket (Questionaire)
Kuesioner yang berupa daftar pertanyaan diberikan
kepada responden. Metode ini digunakan untuk
memperoleh data primer
3.4.2.Observasi
Teknik observasi digunakan dalam penelitian ini untuk
mengamati dan memahami berbagai rupa kejadian,
peristiwa, keadaan dan perilaku sehari-hari dari
informan
3.4.3.Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data
yang sudah tersedia dalam catatan dokumen
3.5. Hipotesis
Hipotesis 1 = Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan komitmen organisasi (X1) ke self
efficacy (X2)
Ha : ada pengaruh yang signifikan komitmen organisasi (X1) ke self efficacy
(X2)
Hipotesis 2 = Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan komitmen organisasi (X1) ke motivasi
(X3)
Ha : ada pengaruh yang signifikan komitmen organisasi (X1) ke motivasi (X3)
Hipotesis 3 = Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan komitmen organisasi (X1) ke kinerja
guru (Y)
Ha : ada pengaruh yang signifikan komitmen organisasi (X1) ke kinerja guru
(Y)
Hipotesis 4 = Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan self efficacy (X2) ke motivasi (X3)
Ha : ada pengaruh yang signifikan self efficacy (X2) ke motivasi (X3)
Hipotesis 5 = Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan self efficacy (X2) ke kinerja guru (Y)
Ha : ada pengaruh yang signifikan self efficacy (X2) ke kinerja guru (Y)
Hipotesis 6= Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan motivasi (X3) ke kinerja guru (Y)
Ha : ada pengaruh yang signifikan motivasi (X3) ke kinerja guru (Y)
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1.Analisis Statistik Deskriptif
3.6.2. Model Analisis Jalur
3.6.3. Regresi Linear Sederhana
3.6.4. Regresi Linear Berganda
3.6.5. Uji Asumsi Klasik
3.6.5.1.Uji Normalitas
3.6.5.2. Uji Linearitas
3.6.5.3. Uji Multikolineritas
3.6.5.4. Uji Heterokedastisitas
3.6.6. Pengujian Hipotesis
3.6.6.1. Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)
3.6.6.2.Uji Signifikansi Simultan F (Uji Statistik F)
3.6.1.Analisis Statistik Deskriptif
Analisis Statistik Deskriptif dilakukan dengan
memberikan deskripsi atau gambaran tentang keadaan
responden sesuai dengan pengelompokan yang telah
ditentukan dalam penelitian. Responden yang ditentukan
dalam penelitian ini dikelompokkan secara statistik
berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, dan
masa kerja dengan menggunakan angket. Adapun
variabel dari penelitian ini masing-masing meliputi:
Nilai rata-rata (Mean)
Nilai sering muncul (modus)
Nilai minimum (min)
Nilai Maksimum (max)
Berdasarkan skor yang diperoleh kemudian dianalisis
guna mengungkapkan fenomena yang terdapat pada
setiap variabel sesuai dengan persepsi responden.
3.6.2. Model Analisis Jalur
Uji analisis jalur ini digunakan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh variabel
tidak hanya secara langsung tetapi juga
secara tidak langsung pada komitmen
organisasional, self efficacy, dan motivasi
terhadap kinerja guru. Pada penelitian ini
akan dibuat tiga struktur analisis jalur yaitu:
3.6.3. Regresi Linear Sederhana
Regresi Linear Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungsi untuk
menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor Penyebab
(X) terhadap Variabel Akibatnya.
Model Persamaan Regresi Linear Sederhana adalah seperti berikut ini :
Y = a + bX
Dimana :
Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent)
X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor Penyebab (Independent)
a = konstanta
b = koefisien regresi (kemiringan); besaran Response yang ditimbulkan oleh
Predictor.
Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus dibawah ini :
a = (y) (x) (x) (xy)
. n(x) (x)
b = n(xy) (x) (y)
. n(x) (x)
3.6.4. Regresi Linear Berganda
Berdasarkan pada kerangka konseptual penelitian ini,
maka analisis yang dipergunakan untuk memecahkan
permasalahan penelitian adalah menggunakan analisis
regresi linear berganda. Adapun persamaan regresi
linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = 0 + 1X1 + 2X2 + 3X3 +
Keterangan:
Y = kinerja guru
0 = intercept
1 3 = koefisien regresi
X1 = komitmen organisasi
X2 = self efficacy
X3 = motivasi
= kesalahan
3.6.5. Uji Asumsi Klasik