PRADITYA DIKLAT TEKNIS HIV AIDS BAPELKES BANJARBARU, 2015 Non spesifik : 1. Pencegahan universal dan penapisan kelompok resiko tinggi 2. Edukasi Spesifik :
1. Pemberian HBIG (hepatits B Imunoglubulin)
di paha single dose 0,5 ml IM segera setelah persalinan (< 12 jam persalinan) 2. Imunisasi vaksin hepatitis B IM di deltoid saat lahir, bulan ke 2, ke 3, ke 4 dan ke 6 Mulai ARV pada semua Koinfeksi HIV-HBV tanpa memandang CD4 atau stadium klinis Gunakan ARV yang mengandung aktivitas terhadap HBV dan HIV yaitu TDF + 3TC atau FTC untuk meningkatkan respon VL HBV dan penurunan perkembangan HBV yang resisten obat. Waspadai munculnya hepatic flare (SGOT,SGPT meningkat, lemah, mual, nyeri abdomen,ikterik Etiologi : Virus Hepatitis C (VHC) Famili : Flaviviridae genus Hepacivirus RNA Cara penularan : > 90% Hepatitis C akut asimptomatis 80% akan berkembang menjadi Hepatitis C kronis asimptomatis, 20% - 30% akan berkembang menjadi sirosis hepatis dalam 20- 30 tahun Belum tersedia vaksin Hepatitis C Pencegahan non spesifik :
- Pemeriksaan darah donor
- Tidak bertukar sikat gigi/pisau cukur - Menutup luka terbuka - Tidak menggunakan jarum suntik atau alat lain yang berhubungan dengan darah bergantian - Tidak boleh mendonorkan darah, organ atau sperma Terapi Hep. C dimulai saat CD4 > 35 dan setelah ARV stabil Panduan ARV mengikuti infeksi pada dewasa Perlu pemantauan ketat risiko hepatotoksik dan interaksi obat 1. Serum transaminase, setipa minggu selama 4 minggu selanjutnya tiap bulan atau jika diperlukan 2. Jumlah HCV RNA setelah pengobatan 4 minggu, 12 minggu, 24 minggu dan 48 minggu untuk melihat respon terapi dari segi virologi 15