Anda di halaman 1dari 38

IMPLEMENTASI CSSD DALAM MENDUKUNG

STANDAR MUTU PELAYANAN CSSD


MENUJU AKREDITASI KARS DAN JCI

Ns. I Gede Made Arnata, SST, S.Kep, MARS


Latar Belakang
Paradigma baru pelayanan kesehatan produk
oriented ......patient oriented
Program patient safety
Mengelola pelayanan sterilisasi yang aman
Hubungan Sterilisasi dg Akreditasi

Sterilisasi termasuk ke dalam standar akreditasi PPI


(std 7.1 DAN 7.1.1)
Disebutkan pd Standar PPI 7.1.
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan
menjamin pembersihan peralatan dan sterilisasi yang
memadai serta manajemen laundry dan linen yang
benar.
Standar PPI 7.1.1
Rumah sakit menetapkan kebijakan dan prosedur
mengelola perbekalan habis pakai (expired) dan
pengunaan kembali perbekalan sekali pakai.
RANTAI PENULARAN PENYAKIT INFEKSI

Agen Penyebab
Infeksi
Bakteri, Jamur, Virus,
Riketsia, Parasit

Pejamu Rentan: Reservoir:


Immunocompromised; Pasca Manusia; Air dan Larutan;
bedah; Luka bakar; Obat; Peralatan
Penyakitkronik;Umur muda; Lansia

Tempat Masuk: Tempat Keluar:


Lapisan mukosa; Luka; Sal. Cerna; Ekskreta; Sekreta; Droplet
Sal. Kemih; Sal. nafas

Cara Penularan:
Kontak; (langsung, tak langsung,
droplet; melalui Udara; mel.
Benda; Vektor
2-6
KEWASPADAAN ISOLASI
( isolation precautions )
kombinasi
Standard Precautions /Kewaspadaan Standar
gabungan dari
Universal Precautions/Kewaspadaan Universal
Body Substance Isolation/Isolasi duh tubuh
berlaku untuk semua pasien ,kemungkinan /terbukti infeksi ,setiap waktu
di semua yankes

Transmission-based precautions/ Kewaspadaan berbasis transmisi


dipakai bila rute transmisi tidak dapat diputus sempurna hanya dengan
Standard precautions
dilaksanakan sebagai tambahan Kewaspadaan Standard

2-7
Kewaspadaan standard
1. Kebersihan tangan
2. Sarung tangan, Masker,goggle, face shield, Gaun
3. Peralatan perawatan pasien
4. Kontrol lingkungan
5. Penatalaksanaan Linen
6. Kesehatan karyawan
7. Penempatan pasien
8. Hygiene respirasi/Etika batuk (gambar)
9. Praktek menyuntik aman
10. Praktek pencegahan infeksi unt prosedur lumbal pungsi
(Prinsip2 septik aseptik)

2-8
Kewaspadaan berdasar transmisi

3 kewaspadaan

- kewaspadaan kontak
- kewaspadaan droplet
- kewaspadaan airborne

Dapat terjadi kombinasi transmisi,mis: Varicella


(kontak dan airborne )

2-9
Tujuan Pelayanan Sterilisasi
Sentral

Menyediakan alat-alat medis yang steril


Membantu mencegah terjadinya infeksi
nosokomial
Menjamin kualitas sterilisasi
Efisiensi tenaga, bahan dan alat
Tata Ruang CSSD Terdiri dari 3 Zona Area :
Unclean area : daerah untuk menerima barang
kotor. Ruang tersendiri, lantai mudah
dibersihkan, penerangan cukup, tersedia bak
untuk desinfeksi. Tekanan udara negatif.
Clean area : untuk mempersiapkan barang yang
akan disetting, packing dan disterilkan. Ruang
logistik, pelipatan&packing linen, pembuatan /
packing kassa, packing sarung tangan, dll.
Tekanan udara seimbang.
Sterille Area : Untuk menyimpan alat
atau barang yang sudah steril. Ruang
bertekanan positif, aliran udara dari dalam
keluar.
KONSEP Alur Proses Kerja ISS
Dengan Prisnsip Sentralisassi

PENGUMPULAN PEMBERSIHAN
Pre-
Cleaning/Ensimatik,
Pencucian,
PEMILIHAN PENGERINGAN Desinfeksi.

PENGEMASAN/
PENYUSUNAN STERILISASI

DISTRIBUSI PENYIMPANAN
Kriteria sterilan yang ideal

Daya bunuh yang kuat


Daya penetrasi yang baik
Aman / tidak toksik
Bisa digunakan untuk semua alat
Proses cepat
Indikator tersedia
METODE STERILISASI
Sterilisasi dengan suhu tinggi
Sterilisasi uap (Steam Heat)
Sterilisasi panas kering (Dry Heat)
Sterilisasi dengan suhu rendah
Ethylene Oxide
Hydrogen Peroxide Plasma Sterilization (
Formaldehyde / formalin
METODE STERILISASI

Sterilisasi dengan cairan kimia


Paracetic acid
Glutaral dehyde
Hydrogen perroxide

Sterilisasi dengan radiasi


Sinar Gamma atau elektron beam
Sinar X
Sinar Ultra Violet
Kegagalan Proses Sterilisasi

1. Human error :
proses pembersihan dan pengeringan
yang kurang sempurna
pengemasan kurang baik
isi chamber terlalu padat
posisi penataan barang tidak sempurna .
2. Mekanik
mesin sterilisator ada gangguan
(Condition, Exhoust, Sterilization, Dray)
MONITORING DAN EVALUASI PROSES
STERILISASI
Tujuan Monev Proses Sterilisasi

Memberikan Jaminan bahwa peralatan medis yang


disediakan benar-benar steril.

Memberikan jaminan bahwa parameter-parameter


yang ditentukan dalam proses sterilisasi sudah
dipenuhi dengan baik dan benar.

Dapat diketahui sedini mungkin apabila terjadi


kegagalan pada proses sterilisasi (tindak lanjut
dapat dilakukan secepatnya).
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk kontrol
kualitas adalah :
1. Data Mesin Sterilisasi

Pemberian nomor load pada setiap


kemasan, nomor mesin sterilisasi dan
tanggal proses sterilisasiNama operator.
Informasi kemasan (kemasan linen atau
kemasan instrumen)
Data hasil pengujian attest biologi.

Alasan dengan melakukan dokumentasi ini maka


apabila ada barang yang harus ditarik ulang akan
menjadi lebih mudah.
2. Waktu Kadaluwarsa

Setiap kemasan steril yang akan


digunakan harus diberi label
yang mengindikasikan waktu
kadaluwarsa untuk memudahkan
melakukan rotasi stok, walaupun
kadaluwarsa tidak tergantung
pada waktu melainkan pada
kejadian yang dialami oleh
kemasan tersebut.
Jenis-jenis indikator sterilisasi untuk
monitoring sterilisasi

Indikator Mekanik
Indikator Kimia
Indikator Biologi
Uji Kultur Laboratorium
INDIKATOR KIMIA
INDIKATOR EKSTERNAL
INDIKATOR KIMIA INDIKATOR INTERNAL
INDIKATOR KIMIA TES BOWIE DICK
INDIKATOR BIOLOGI
GEOBACILLUS STREATHERMOPILUS
INDIKATOR BIOLOGI
BACILLUS ATHROPEUS
INKUBATOR
PELAYANAN LOUNDRY
Hubungan loundry dg Akreditasi

Loundry termasuk ke dalam standar akreditasi PPI (std


7.1)
Disebutkan pd Standar PPI 7.1.
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan
menjamin pembersihan peralatan dan sterilisasi yang
memadai serta manajemen laundry dan linen yang
benar.
Elemen Penilaian (EP.3)
Manajemen laundry dan linen yang tepat sesuai untuk
meminimalisasi risiko bagi staf dan pasien
Standar loundry
Pengumpulan di ruang rawat
transportasi
Penerimaan linen kotor
(Penimbangan,Pensortiran/pemilahan)
Proses pencucian
Pemerasan/Pengeringan
Penyetrikaan (Sortir linen rusak, Pelipatan)
Penyimpanan
Distribusi
Pencatatan dan pelaporan
transportasi
monev
Pengumpulan linen di ruang rawat

Linen non
infeksius
Buang kotoran
Mengganti linen sbg sampah
medis
kotor

Linen infeksius

Kontainer

35
Laundry
Penyetrikaan
Monitoring pelayanan linen ..

Kualitas dan kuantitas:


Pengamatan dengan penglihatan pada linen,
yaitu warna yang kusam,pudar tidak
cerah,/putih tua, linen sudah menipis, bernoda
Perabaan bila ditarik terjadi perobekan/lapuk,
berbau
Linen melewati batas pencucian (misal 150 x
cuci dan 200 x cuci)

Anda mungkin juga menyukai