Anda di halaman 1dari 119

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI

1
PPI di RS merupakan suatu upaya kegiatan untuk
meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada pasien,
petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar RS.
Ditinjau dari asal didapatnya infeksi dapat berasal dari
komunitas (community acquired infection) atau berasal dari
lingkungan RS (hospital acquired infection) yg sebelumnya
lebih dikenal dengan istilah infeksi nosokomial
Karena seringkali tidak bisa secara pasti ditentukan asal infeksi
maka sekarang istilah Infeksi Nosokomial (hospital acquired
infection) diganti dengan istilah baru yaitu Healthcare
Associated Infections (HAIs), dengan pengertian yg lebih luas
tidak hanya di RS tetapi juga infeksi di fasilitas yankes lainnya.
Khusus utk infeksi di RS selanjutnya disebut : Infeksi RS (IRS)
12/10/2017 standar KARS versi 2012 2
Tujuan pengorganisasian program
PPI adalah mengidentifikasi dan
menurunkan risiko infeksi yg
didapat dan ditularkan diantara
pasien, staf, tenaga profesional
kesehatan, tenaga kontrak, tenaga
sukarela, mahasiswa dan
pengunjung
3
INTEGRASI KEGIATAN
DNG PMKP

SDM :
- Komite PPI
- Tim PPI SURVEILANCE

- IPCN
- IPCLN KESEHATAN
&
ICRA KESELAMA
TAN KERJA
DIKLAT PPI :
- Staf RS PROGRAM
- Px & pengunjung PPI
- Mhs praktik
PROSEDUR
ISOLASI
STERILISASI
APD & HAND
ANGGARAN : HYGIENE
- APD HYGIENE
- Desinfectan &
- Diklat, SANITASI
- Periksa
kuman Luwi-PPI 70615
Magnitude of Healthcare - Associated
Infection
World-wide: 1,400,000/day.
ICU infection rate: 25%.
USA: 2,000,000/yr---90,000 deaths ( 274/day).
Great Britain: 5,000 deaths/year.
Mexico: Third most common cause of deaths.
Brazil: 50 & of newborns infected, 12-52% die.
Sub-Saharan Africa: SSI is common cause of death.
Worldwide: 4,500 children die of HAI.

12/10/2017 standar KARS versi 2012 5


Healthcare-Associated Infections
The Big Five
Central line associated blood stream infection (CLABSI)
/ Infeksi aliran darah terkait penggunaan CVP
Ventilator associated pneumonia (VAP) / Pneumonia
terkait penggunaan ventilator
Surgical site infection (SSI) / Infeksi luka operasi (ILO) /
Infeksi daerah Operasi (IDO)
Catheter-associated UTI (CAUTI) / Infeksi saluran kemih
(ISK) terkait penggunaan kateter
Clostridium difficile associated disease (CDAD)

12/10/2017 standar KARS versi 2012 6


Blood Stream Infections

14 % of all HAI
Primary
Secondary
Catheter (device)-associated

12/10/2017 standar KARS versi 2012 7


Surgical Site Infection (SSI)

22 % of all HAIs
1.Superficial
2.Deep
3.Organ Space

12/10/2017 standar KARS versi 2012 8


Pneumonia
15% of all HAI
1.Ventilator Associated Pneumonia
(VAP) / Pneumonia terkait
pemasangan ventilator
2.Aspiration
Pneumonia/pneumonitis
3.Hematogenous
12/10/2017 standar KARS versi 2012 9
FOKUS AREA :
1. Program kepemimpinan dan koordinasi (PPI 1; 2; 3; 4)
2. Fokus dari program (PPI 5; 5.1; 6; 7; 7.1; 7.1.1; 7.2; 7.3; 7.4;
7.5)
3. Prosedur Isolasi (PPI 8 )
4. Teknik pengamanan dan hand hygiene ( PPI 9)
5. Integrasi program dng peningkatan mutu dan
keselamatan pasien (PPI 10; 10.1; 10.2; 10.3; 10.4; 10.5;
10.6)
6. Pendidikan staf tentang program (PPI 11)

12/10/2017 standar KARS versi 2012 10


Standar PPI.1.
Satu atau lebih individu mengawasi seluruh kegiatan PPI.
Individu tersebut kompeten dalam praktek PPI yang
diperolehnya melalui pendidikan, pelatihan, pengalaman atau
sertifikasi ICN/IPCN
Elemen Penilaian PPI.1
1. Satu atau lebih individu mengawasi program pencegahan
dan pengendalian infeksi
2. Kualifikasi Individu yang kompeten sesuai ukuran rumah sakit,
tingkat risiko, ruang lingkup program dan kompleksitasnya.
3. Individu yang menjalankan tanggung jawab pengawasan
sebagaimana ditugaskan atau yang tertulis dalam uraian
tugas

12/10/2017 standar KARS versi 2012 11


ICN (infection control nurse)/IPCN (Infection prevention and control
nurse), bekerja purna waktu dengan ratio 1 IPCN untuk tiap 100 150
TT di RS
Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (Infection
prevention and control link nurse) dari tiap unit, terutama yg berisiko
terjadinya infeksi
Kriteria :
Perawat dng pendidikan min D 3 & memiliki sertifikasi
pelatihan PPI/IPCN
Memiliki komitmen di bidang PPI
Memiliki pengalaman sebagai Ka ruangan atau setara
Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident
Bekerja purna waktu
Tugas & tanggung jawab PPI lihat buku pedoman manajerial PPI &
fas yankes lainnya, halaman 17 18 IPCN agar membuat Rencana
kerja
12/10/2017 standar KARS versi 2012 12
Standar PPI.2.
Ada penetapan mekanisme koordinasi untuk seluruh kegiatan PPI yang
melibatkan dokter, perawat dan tenaga lainnya sesuai ukuran dan
kompleksitas rumah sakit. Komite PPI

Elemen Penilaian PPI.2.


1. Ada penetapan mekanisme untuk koordinasi program pencegahan dan
pengendalian infeksi
2. Koordinasi kegiatan PPI infeksi melibatkan dokter
3. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan perawat
4. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan profesional PPI
5. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan urusan rumah tangga (housekeeping)
6. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan tenaga lainnya sesuai ukuran dan
kompleksitas rumah sakit.
12/10/2017 standar KARS versi 2012 13
Ketua sebaiknya dokter (IPCO/Infection
Prvention and Control Officer)
Sekretaris sebaiknya IPCN
Anggota :
Dokter wakil dari tiap SMF
Petugas Lab
Petugas farmasi
BUAT
Perawat PPI/IPCN
PROGRAM PPI
Petugas Pusat Sterilisasi RS
Petugas Laundry
Petugas IPSRS/Maintenance
Petugas Sanitasi
Petugas Rumah Tangga RS
Petugas K-3 RS
Petugas Kamar Jenazah
12/10/2017 standar KARS versi 2012 14
a. Kebijakan kewaspadaan isolasi
Hand Hygiene dan 5 saat cuci tangan
Penggunaan APD
Peralatan perawatan pasien
Pengendalian lingkungan
Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
Kesehatan karyawan/perlindungan petugas kesehatan
Penempatan pasien.
Hygiene respirasi/etika batuk
Praktik menyuntik yang aman dan penanganan limbah jarum suntik
Isolasi dengan dugaan emerging disease
b. Kebijakan tentang pengembagan SDM PPI
c. Kebijakan tentang pengadaan bahan dan alat yg melibatkan
Tim PPI kadaluwarsa, single use -- reuse
12/10/2017 standar KARS versi 2012 15
d. Kebijakan tentang penggunaan antibiotik yg rasional
e. Kebijakan pelaksanaan surveilans
f. Kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana yg
melibatkan Tim PPI termasuk Kebijakan renovasi
bagunan
g. Kebijakan tentang kesehatan karyawan
h. Kebijakan penanganan KLB
i. Kebijakan penempatan pasien ( Infeksius dan non-infeksius)
j. Kebijakan upaya pencegahan infeksi ILO/IDO, IADP (infeksi
aliran darah perifer/Plebitis) , ISK, Pneumoni
k. Kebijakan tentang penerapan buku pedoman manajerial dan
buku pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi RS
12/10/2017 standar KARS versi 2012 16
1. SPO Cuci tangan
2. SPO penggunaan APD
3. SPO penggunaan peralatan perawatan pasien
4. SPO Pengendalian kesehatan lingkungan Penangan limbah
infeksius dan non infeksius ; benda tajam & jarum, darah
dan komponen darah
5. SPO pemrosesan peralatan pasien & penatalaksanaan linen
dan laundry
6. SPO kesehatan karyawan/perlindungan petugas kesehatan
7. SPO penempatan pasien
8. SPO hygiene respirasi/etika batuk
9. SPO praktik menyuntik yg aman
10. SPO praktik untuk lumbal punksi

12/10/2017 standar KARS versi 2012 17


11. SPO tentang pencegahan dan pengendalian IAD, ISK, HAP,
VAP, IDO, flebitis dan dekubitus
12. SPO tentang isolasi (airborne, contact dan droplet)
13. SPO Kebersihan Tangan, Tertusuk Jarum
14. SPO tentang skrining dan penanganan MRSA
15. SPO Surveillance dan KLB
16. SPO single use reuse
17. SPO penanganan makanan
18. SPO pengambilan spesimen

12/10/2017 standar KARS versi 2012 18


Standar PPI.3. --PROGRAM PPI
Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan
ilmu pengetahuan terkini, pedoman praktek yang akseptabel
sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku, dan
standar sanitasi dan kebersihan.
Elemen Penilaian PPI.3.
1. Program PPI berdasarkan ilmu pengetahuan terkini
2. Program PPI di RS berdasarkan pedoman praktik yang diakui
3. Program PPI perundangan yang berlaku
4. Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan
standar sanitasi dan kebersihan dari badan-badan nasional
atau lokal.
12/10/2017 standar KARS versi 2012 19
Terbaru ada program PPI setiap tahun
Acuan Program , baca:
Buku Pedoman PPI di RS dan fasilitas yan kes lainnya Pelayanan
(kesiapan menghadapi Emreging Infectious Disiesae)
Buku Pedoman surveilans infeksi
Buku Pedoman Instalasi Pusat Sterlisasi di RS
Buku Pedoman PPI di ICU
Buku Manajemen linen RS
Buku Pedoman Sanitasi RS
Buku Pedoman hand hyegine WHO
Buku Pedoman PPI utk Tb
Buku Pedoman PPI untuk HIV
12/10/2017 standar KARS versi 2012 20
1. Pendahuluan

2. Latar belakang

3. Tujuan umum & khusus

4. Kegiatan pokok & rincian kegiatan

5. Cara melaksanakan kegiatan

6. Sasaran

7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan

8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya

9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan

luwi-program pmkp
1. Pendahuluan

2. Latar belakang

3. Tujuan umum & khusus

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


Melaksanakan Surveilans PPI 6
Melakukan Investigasi outbreak PPI 6
Membuat Infection Control Risk Assessment (ICRA) PPI 6 EP 4, PPI 7, PPI 7.1
sd PPI 7.5
Monitoring Sterilisasi di RS PPI 7.1
Monitoring Manajemen laundry dan linen PPI 7.1
Monitoring Peralatan kadaluwarsa, single-use menjadi re-use
Monitoring Pembuangan sampah infectious & cairan tubuh
Monitoring Penanganan pembuangan darah dan komponen darah
Monitoring Area kamar mayat dan post mortem
Monitoring Pembuangan benda tajam dan jarum
Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum
Monitoring penggunaan ruang Isolasi
Monitoring kepatuhan Hand hygiene
Diklat

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


5. Cara melaksanakan kegiatan

6. Sasaran

7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan

8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan &


pelaporannya

9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi


kegiatan

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


Standar PPI.4.
Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya yang cukup
untuk mendukung program pencegahan dan pengendalian
infeksi.

Elemen Penilaian PPI.4.


1. Pimpinan rumah sakit menunjuk staf yang cukup untuk
program pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Pimpinan rumah sakit mengalokasikan sumber daya yang
cukup untuk program pencegahan dan pengendalian infeksi
3. Ada sistem manajemen informasi untuk mendukung
program pencegahan dan pengendalian infeksi
12/10/2017 standar KARS versi 2012 25
SUMBER DAYA UNTUK MENDUKUNG
PROGRAM PPI
Komite PPI , IPCN dan IPCLN ada SK Dir nya dan jumlah cukup
Sarana kesekretariatan
Ruangan sekretariat & tenaga sekretariat diupayakan full time
Komputer dan printer
ATK
Sarana komunikasi
Anggaran atau dana untuk kegiatan
Diklat
Pengadaan fasilitas untuk PPI APD, handrub, desinfectan, dll
Sistem manajemen Informasi
Soft ware untuk pengolahan data surveilans ( Bila tersedia)

12/10/2017 standar KARS versi 2012 26


Standar PPI.5.
Rumah sakit menyusun dan menerapkan program yang komprehensif untuk
mengurangi risiko dari infeksi terkait pelayanan kesehatan pada pasien dan
tenaga pelayanan kesehatan.
Elemen Penilaian PPI.5. Lihat program PPI
1. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan pada pasien
2. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan pada tenaga kesehatan. (lihat juga KPS.8.4)
3. Program termasuk kegiatan surveillance yang sistematik dan proaktif untuk
menentukan angka infeksi biasa (endemik) acuan buku surveilance Kemkes
4. Program termasuk sistem investigasi outbreak dari penyakit infeksi (lihat juga
Sasaran Keselamatan Pasien 5, EP 1). acuan buku surveilance Kemkes
5. Program diarahkan oleh peraturan dan prosedur yang berlaku
6. Tujuan penurunan risiko dan sasaran terukur dibuat dan direview secara teratur.
7. Program sesuai dengan ukuran, lokasi geografis, pelayanan dan pasien rumah
sakit.
12/10/2017 standar KARS versi 2012 27
PROGRAM PPI
Melaksanakan Surveilans PPI 6
Melakukan Investigasi outbreak PPI 6
Membuat Infection Control Risk Assessment (ICRA) PPI 6 EP 4, PPI
7, PPI 7.1 sd PPI 7.5
Monitoring Sterilisasi di RS PPI 7.1
Monitoring Manajemen laundry dan linen PPI 7.1
Monitoring Peralatan kadaluwarsa, single-use menjadi re-use
Monitoring Pembuangan sampah infectious & cairan tubuh
Monitoring Penanganan pembuangan darah dan komponen darah
Monitoring Area kamar mayat dan post mortem
Monitoring Pembuangan benda tajam dan jarum
Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum
Monitoring penggunaan ruang Isolasi
Monitoring kepatuhan Hand hygiene
Diklat

12/10/2017 standar KARS versi 2012 28


Standar PPI 5.1
Seluruh area pasien, staf dan pengunjung rumah sakit
dimasukkan dalam program pencegahan dan pengendalian
infeksi.

Elemen Penilaian PPI 5.1. Lihat program PPI


1. Semua area pelayanan pasien di rumah sakit dimasukkan
dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Semua area staf di rumah sakit dimasukkan dalam program
pencegahan dan pengendalian infeksi
3. Semua area pengunjung di rumah sakit dimasukkan dalam
program pencegahan dan pengendalian infeksi

12/10/2017 standar KARS versi 2012 29


Area pasien
Area Pengunjung
Area Staf

12/10/2017 standar KARS versi 2012 30


Standar PPI 6.
Rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar risiko dalam
menentukan fokus dari program pencegahan dan pengendalian
infeksi di rumah sakit adalah pencegahan, pengendalian dan
pengurangan infeksi terkait pelayanan kesehatan.

Elemen Penilaian PPI 6. Lihat Kegiatan surveilance


1. Rumah sakit telah menetapkan fokus program melalui
pengumpulan data yang ada di Maksud dan Tujuan a) sampai f)
2. Data yang dikumpulkan a) sampai f) dievaluasi/dianalisis.
3. Berdasarkan evaluasi/analisis data, maka diambil tindakan
memfokus atau memfokus ulang program pencegahan dan
pengendalian infeksi.
4. Rumah sakit melakukan asesmen terhadap risiko paling sedikit
setiap tahun dan hasil asesmen didokumentasikan. ICRA
12/10/2017 standar KARS versi 2012 31
Rumah sakit mengumpulkan dan mengevaluasi data dan tempat
infeksi yang relevan sebagai berikut :
a. Saluran pernafasan, seperti : prosedur dan peralatan terkait
dengan intubasi, dukungan ventilasi mekanis, tracheostomy dan
lain sebagainya. Data VAP, HAP
b. Saluran kencing, seperti : prosedur invasif dan peralatan terkait
dengan indwelling urinary kateter, sistem drainase urin dan lain
sebagainya Data ISK
c. Peralatan intravaskuler invasif, seperti insersi dan pelayanan
kateter vena sentral, saluran vena periferi dan lain sebagainya
IADP, Sepsis Klinis (IADP pd neonatus/bayi), Phlebitis
d. Luka operasi, seperti pelayanan dan tipe pembalut luka dan
prosedur aseptik terkait IDO/ILO
e. Penyakit dan organisme yang signifikan secara epidemiologis,
multi drug resistant organism, virulensi infeksi yang tinggi.
f. Muncul dan pemunculan ulang (emerging atau reemerging)
infeksi di masyarakat.
12/10/2017 standar KARS versi 2012 32
1. Infeksi aliran darah primer (IADP) Blood Stream Infection
(BSI) keadaan bakteremia yg Dx nya ditegakkan melalui
pemeriksaan kultur
2. CSEP (clinical sepsis/Sepsis klinis) IADP pada neonatus &
bayi
3. Hospital Acquired Pneumoia (HAP)
4. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
5. Infeksi Saluran Kemih/ Urinary Tract Infection (ISK/UTI)
6. Infeksi Luka Operasi (Surgical Site Infection/SSI)
7. Phlebitis mrpk tanda-tanda peradangan pd daerah lokal
tusukan infus . Tada-tanda peradangan tsb adalah merah,
bengkak, terasa spt terbakar dan sakit bila di tekan.
8. Dekubitus
12/10/2017 standar KARS versi 2012 33
PMK No 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular
Tertentu yg dapat menimbulkan Wabah & upaya penanggulangan

12/10/2017 standar KARS versi 2012 34


Buat profil/kamus indikator utk
setiap data surveilance
Lakukan pencatatan harian
Formulir surveilans harian IRS
DATA- DATA Lakukan rekap bulanan formulir
SURVEILANCE survelans bulanan IRS
Buat laporan hasil surveilance (PPI
10.5, PPI 10.6)
Lakukan analisa (PPI 10.1, 10.2, 10.3,
TELUSUR DATA 10.4)
Buat ICRA
Desiminasi hasil
Kegiatan integrasi dng kegiatan
PMKP (TDD)
12/10/2017 standar KARS versi 2012
JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI OPERASIONAL
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA (inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL DATA/PIC
12/10/2017 standar KARS versi 2012 36
12/10/2017 standar KARS versi 2012 37
Standar PPI 7.
Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan proses terkait dengan risiko
infeksi dan mengimplementasi strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
Elemen Penilian PPI 7.
1. RS telah mengidentifikasi proses terkait dengan risiko infeksi (lihat juga
MPO.5, EP 1) mis : Pemberian cairan IV & obat IV
2. RS telah mengimplementasi strategi penurunan risiko infeksi pada
seluruh proses (lihat juga MPO.5, EP 1) pemberian Tx cairan dng baik
3. RS mengidentifikasi risiko mana (lihat juga PPI. 7.1 s/d PPI.7.5) yang
membutuhkan kebijakan dan atau prosedur, edukasi staf, perubahan
praktik dan kegiatan lainnya untuk mendukung penurunan risiko
Infection control risk assessment (ICRA) pada EP 1, 2, 3
12/10/2017 standar KARS versi 2012 38
IDENTIFIED RISK ACTIONS TO REDUCE RISK MEASUREMENT
Urinary Tract Infections Monitor catheter care 100% compliance with
catheter care guidelines

12/10/2017 standar KARS versi 2012 39


Komisi Akreditasi Rumah Sakit
CONTOH

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


CONTOH

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


CONTOH

JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI OPERASIONAL
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA (inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL DATA/PIC
LUWI-PPI 2062013
CONTOH CARA MENGISI PROFIL INDIKATOR
Kejadian infeksi pasca operasi
Judul Kejadian infeksi pasca operasi
Dimensi Mutu Keselamatan, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan pasca operasi yang
bersih
sesuai standar
Definisi Operasional : Infeksi pasca operasi adalah adanya infeksi nosokomial
pada semua kategori luka sayatan operasi bersih yang dilaksanakan di rumah
sakit yang ditandai oleh rasa panas (kalor), kemerahan (color), pengerasan
(tumor) dan keluarnya nanah (pus) dalam waktu lebih dari 3 x 24 jam
Frekuensi Pengumpulan Data :tiap bulan
Periode Analisa : tiap bulan
Numerator : Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam satu
bulan
Denominator : Jumlah seluruh pasien yang dalam satu bulan
Sumber Data : Rekam medis
Standar : 1,5 %
Penanggung jawab Pengumpulan data : Ketua komite medik/komite
mutu/tim mu
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
CONTOH

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


CONTOH

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


CONTOH

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


Komisi Akreditasi Rumah Sakit
CONTOH

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


FORM DARI
12/10/2017 PELATIHAN PPI JCI standar KARS versi 2012 50
Risk Assessment Grid
Risk
Event Probability of Potential Potential Change Preparednes Level
Occurrence Severity/Risk Level in Care, s
of Failure Treatment,
Services
High Med Low None Life Threatening Permanent Harm Temp None High Mod Low Non Poor Fair Good
Harm e

Score: 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1

GEOGRAPHY AND
COMMUNITY

Increasing Population with TB 3 2 2 1 8

Hurricanes 2 3 3 2 10

POTENTIAL INFECTION

Surgical Site Infection 2 3 3 2 10

Vent Associated Pneumonia 2 3 3 2 10

Central Line Related Blood 3 3 3 2 11


Stream Infection (CLBSI)

VRE (hospital acquired) 2 1 1 2 6

COMMUNICATION

12/10/2017 standar KARS versi 2012 51


TK RIKS Deskripsi Dampak

1 Tdk significant Tidak ada cedera

2 Minor Cedera ringan , mis luka lecet


Dapat diatasi dng P3K

3 Moderat Cedera sedang, mis : luka robek


Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
(reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual (ireversibel), tdk
berhubungan dng penyakit
5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan
penyakit

12/10/2017 standar KARS versi 2012 52


TINGKAT DESKRIPSI
RISIKO
1 Sangat jarang/ rare (> 5 tahun/kali)

2 Jarang/unlikey (> 2 5 tahun/kali)

3 Mungkin/ Posible (1 -2 tahun/kali)

4 Sering/Likely (beberapa kali/tahun)

5 Sangat sering/ almost certain (tiap minggu/


bulan)

SKOR RISIKO = DAMPAK X PROBABILITY

12/10/2017 standar KARS versi 2012 53


Probabilitas Tak Significant MINOR Moderat Mayor Katatrospik
1 2 3 4 5
Sangat sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
(Tiap minggu/bulan)
5
Sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
(bbrp kali/tahun)
4

Mungkin terjadi Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim


(1 - < 2 tahun/kali)
3
Jarang terjadi Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
(> 2 - < 5 th/kali)
2
Sangat jarang terjadi Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
( > 5 thn/Kali)
1
12/10/2017 standar KARS versi 2012 54
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45
(SANGAT TINGGI) hari, membutuhkan tindakan segera,
perhatian sampai ke Direktur RS
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45
(TINGGI) hari, kaji dng detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top manajemen

MODERATE Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana


(SEDANG) paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan
klinis sebaiknnya menilai dampak terhadap
bahaya & kelola risiko
LOW Risiko rendah dilakukan investigasi
(RENDAH) sederhana paling lama 1 minggu diselesaikan
dng prosedur rutin

12/10/2017 standar KARS versi 2012 55


Di RS X pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal,
kejadian seperti ini pernah terjadi kurang dari 2 tahun
yang lalu

Nilai dampak : 5 (katastropik), karena pasien


meninggal
Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah
terjadi kurang 2 tahun yang lalu
Skoring risiko : 5 X 3 = 15
Warna Bands : Merah (ekstrim)

12/10/2017 standar KARS versi 2012 56


PPI STANDAR IDENTIFIKASI BIJAK SPO EDU PERUB KEG.
RISIKO STAF PRATIK LAIN
7.1 Sterilisasi alkes
Laundry & linen
7.1.1 Alkes kadaluwarsa
Single use re use
7.2 Sampah infectious &
cairan tubuh
Darah & komponen
darah
Kamar mayat & post
mortem
7.3 Benda tajam & jarum
7.4 Dapur & makanan
Pengontrolan mesin
7.5 Dampak renovasi,
demolisi, pembangunan

12/10/2017 standar KARS versi 2012 57


No JENIS SKOR PRIORITAS TUJUAN TUJUAN STRATEGI EVALUASi PROGRESS
KELOMPOK UMUM KHUSUS /
RISIKO ANALISIS

12/10/2017 standar KARS versi 2012 58


Standar PPI 7.1.
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan menjamin pembersihan
peralatan dan sterilisasi yang memadai serta manajemen laundry dan linen
yang benar.
Elemen Penilaian PPI 7.1.
1. Pembersihan peralatan dan metode sterilisasi di pelayanan sterilisasi sentral
sesuai dengan tipe peralatan Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di RS
2. Metode pembersihan peralatan, disinfeksi dan sterilisasi dilaksanakan diluar
pelayanan sterilisasi sentral harus sesuai dengan tipe peralatan Pedoman
Instalasi Pusat Sterilisasi di RS
3. Manajemen laundry dan linen yang tepat sesuai untuk meminimalisasi risiko
bagi staf dan pasien. Pedoman manajemen linen RS
4. Ada proses koordinasi pengawasan yang menjamin bahwa semua metode
pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi sama di seluruh rumah sakit.
Pengawasan oleh IPCN/ICN

12/10/2017 standar KARS versi 2012 59


Standar PPI 7.1.1
Ada kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi proses pengelolaan
perbekalan yang kadaluwarsa dan menetapkan kondisi untuk
penggunaan ulang (reuse) dari alat sekali pakai (single-use) bila peraturan
dan perundangan mengijinkan.
Elemen Penilaian PPI. 7.1.1. Lihat kebijakan & cek ke lapangan
1. Ada kebijakan dan prosedur yang konsisten dengan peraturan dan
perundangan di tingkat nasional dan ada standar profesi yang
mengidentifikasi proses pengelolaan peralatan yang kadaluwarsa
2. Untuk peralatan dan material single-use yang direuse, ada
kebijakan termasuk utk item a) sampai e) di Maksud dan Tujuan.
3. Kebijakan telah dilaksanakan/diimplementasikan
4.12/10/2017
Kebijakan telah di monitor.
standar KARS versi 2012 60
Kebijakan single use ke re-use harus konsisten dengan peraturan dan
perundangan nasional dan standar profesi termasuk identifikasi
terhadap:
a. peralatan dan bahan/material yang tidak pernah bisa di reuse;
b. jumlah maksimum reuse khususnya untuk setiap peralatan dan
bahan/material yang di reuse;
c. tipe pemakaian dan keretakan, antara lain yang mengindikasikan
bahwa peralatan tidak bisa di reuse;
d. proses pembersihan untuk setiap peralatan yang dimulai segera
sesudah digunakan dan diikuti dengan protokol yang jelas; dan
e. proses untuk pengumpulan, analisis, dan penggunaan dari data
pencegahan dan pengendalian infeksi yang terkait dengan
peralatan dan material yang direuse
12/10/2017 standar KARS versi 2012 61
Standar PPI 7.2
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan pembuangan
sampah yang tepat
Elemen Penilaian PPI 7.2.
1. Pembuangan sampah infeksius dan cairan tubuh dikelola untuk
meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1, Maksud dan
Tujuan) Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes lainnya
2. Penanganan dan pembuangan darah dan komponen darah
dikelola untuk meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1,
Maksud dan Tujuan) Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS &
yankes lainnya
3. Area kamar mayat dan post mortem untuk meminimalisasi risiko
penularan. Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes lainnya

12/10/2017 standar KARS versi 2012 62


JENIS LIMBAH
Limbah padat:
o Infeksius( kantong kuning)
o Non infeksius (kantong hitam)
o Daur ulang ( kantong putih)
o Limbah sitotoksik ( kantong ungu)
Limbah cair
o Infeksius
o Non infeksius
Limbah benda tajam

12/10/2017 standar KARS versi 2012 63


12/10/2017 standar KARS versi 2012 64
12/10/2017 standar KARS versi 2012 65
Standar PPI 7.3.
Rumah sakit mempunyai kebijakan dan prosedur pembuangan
benda tajam dan jarum
Elemen penilaian PPI 7.3.
1. Benda tajam dan jarum dikumpulkan pada wadah yang khusus
yang tidak dapat tembus (puncture proof) dan tidak direuse.
2. Rumah sakit membuang benda tajam dan jarum secara aman atau
bekerja sama dengan sumber-sumber yang kompeten untuk
menjamin bahwa wadah benda tajam dibuang di tempat
pembuangan khusus untuk sampah berbahaya atau sebagaimana
ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.
3. Pembuangan benda tajam dan jarum konsisten dengan kebijakan
pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit.
Acuan Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes lainnya
12/10/2017 standar KARS versi 2012 66
12/10/2017 standar KARS versi 2012 67
Standar PPI 7.4.
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas yang terkait
dengan kegiatan pelayanan makanan dan pengendalian
mekanik dan permesinan.

Elemen Penilaian PPI 7.4


1. Sanitasi dapur dan penyiapan makanan ditangani dengan
baik untuk meminimalisasi risiko infeksi
2. Pengontrolan engineering/Engineering control Engineering
control diterapkan untuk meminimalisasi risiko infeksi di area
yang tepat di rumah sakit

12/10/2017 standar KARS versi 2012 68


Standar PPI 7.5.
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas selama
demolisi/pembongkaran, pembangunan dan renovasi.

Elemen Penilaian PPI 7.5.


1. Rumah sakit menggunakan kriteria risiko untuk menilai
dampak renovasi atau pembangunan (kontruksi) baru.
2. Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi terhadap kualitas
udara dan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
dinilai dan dikelola. ICRA =INFECTION CONTROL RISK
ASSESMEN

12/10/2017 standar KARS versi 2012 69


12/10/2017 standar KARS versi 2012 70
TYPE KRITERIA
A Inspeksi dan Kegiatan Non-Invasive.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Mengganti ubin langit-2 (plafon) untuk inspeksi visual saja.
Misalnya : terbatas pada 1 genting/plafon per 50 meter persegi.
Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan)
wallcovering, pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan yang tidak
menghasilkan debu atau memerlukan pemotongan dinding atau

akses ke langit-langit selain untuk pemeriksaan yg kelihatan


luwi icra 12062013 71
TYPE KRITERIA

B Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang menciptakan


debu minimal.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
Instalasi telepon dan perkabelan komputer.
Akses ke ruang terbuka.
Pemotongan dinding atau langit-2 dimana migrasi
debu dapat di kontrol

72
TYPE KRITERIA
C Pekerjaan yang menghasilkan debu tingkat sedang hingga tinggi
atau memerlukan pembongkaran atau pemindahan/penghapusan/
pembersihan komponen bangunan tetap atau rakitan.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Pengampalasan dinding untuk pengecatan atau penutup dinding
pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup lantai, plafon
langit-2 dan pekerjaan khusus.
Kontruksi dinding baru.
Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di atas langit-langit
Kegiatan kabel utama
Keg. apapun yg tdk dpt diselesaikan dlm shift kerja tunggal.

luwi icra 12062013 73


TYPE KRITERIA

D
Pembongkaran dan kontruksi proyek-2 besar.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Kegiatan yg membutuhkan shift kerja berturut-turut
Memerlukan pembongkaran berat atau
pemindahan/penghapusan sistem perkabelan
lengkap.
Kontruksi baru..

74
Low Risk Medium Risk High Risk Highest Risk
Office Cardiology CCU Any area caring for
areas Echocardiography Emergency Room immunocompromised
Endoscopy Labor & Delivery patients
Nuclear Medicine Laboratories Burn Unit
Physical Therapy (specimen) Cardiac Cath Lab
Radiology/MRI Medical Units Central Sterile Supply
Respiratory Newborn Nursery Intensive Care Units
Therapy Outpatient Negative pressure
Surgery isolation rooms
Pediatrics Oncology
Pharmacy Operating rooms
Post Anesthesia including C-section
Care Unit rooms
Surgical Units
LANGKAH KETIGA :
IC Matrix - Class of Precautions: Construction Project by Patient
Risk

Patient Risk Group Construction Project Type

Type A Type B Type C Type D

Low Risk Group I II II III/IV

Medium Risk Group I II III IV

High Risk Group I II III/IV IV

Highest Risk Group II III/IV III/V IV

Catatan : Persetujuan IC diperlukan bila kegiatan kontruksi dan tingkat risiko


menunjukkan kelas III atau IV, maka prosedur pengendalian diperlukan
76
LANGKAH KEEMPAT :
DIPERLUKAN DESKRIPSI TINDAKAN PENGENDALIAN INFEKSI
BERDASARKAN KELAS
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

1. Laksanakan pekerjaan 1. Bersihkan area kerja setelah


I
dengan metode menyelesaikan tugas.
meminimalisasi timbulnya
debu dari pelaksanaan
kegiatan kontruksi.
2. Segera meletakan kembali
ketempat semula plafon atap
yg diganti untuk pemeriksaan
yg kelihatan . luwi icra 12062013
CLASS Selama pembangunan Setelah penyelesaian proyek
proyek
II 1. Menyediakan sarana aktif utk 1. Lap permukaan kerja dengan
mencegah debu udara dari pembersih/desinfektan.
penyebaran ke atmosfer. 2. Wadah yg berisi limbah
2. Air kabut permukaan kerja utk kontruksi sebelum di
mengendalikan debu pada transportasi harus tertutup
waktu pemotongan.. rapat.
3. Seal pintu yang tidak terpakai 3. Pel basah dan/atau vakum
dengan lakban. dengan HEPA filter, vakum
4. Blokir dan tutup ventilasi sebelum meninggalkan area
udara. kerja.
5. Tempatkan tirai debu di pintu 4. Setelah selesai, mengembalikan
masuk dan keluar area kerja. sistem HVAC di mana
6. Hilangkan atau isolasi sistem pekerjaan dilakukan.
HVAC ("heating, ventilation, dan
air-conditioning) yang sedang
dilaksanakan.

luwi icra 12062013


CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
III 1. Untuk mencegah kontaminasi 1. Jangan menghilangkan barier
dari sistem saluran maka dari area kerja sampai proyek
hilangkan/lepaskan atau selesai diperiksa oleh
isolasi sistem HVAC di area, Komite/Panitia PIRS.
dimana pekerjaan sedang Dibersihkan oleh bagin
dilakukan.. kebersihan RS..
2. Lengkapi semua barier 2. Hilangkan barier material
penting yaitu sheetrock, dengan hati-2 untuk
plywood, plastic untuk meminimalisasi penyebaran
menutup area dari area yg tdk dari kotoran dan puing-2 yg
untuk kerja atau menerapkan terkait dng kontruksi.
metode pengendalian kubus
(gerobak dng penutup plastik
& koneksi disegel ke tempat
bekerja dng HEPA vakum utk
menyedot debu sebelum
keluar) sebelum kontruksi
dimulai.
luwi icra 12062013
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
3. Menjaga tekanan udara 3. Vacuum area kerja area dng
III
negatif di dalam tempat kerja HEPA filtered vacuums.
dengan menggunakan HEPA 4. Area untuk lap basah dng
unit yang dilengkapi dengan pembersih/disinfeksi/cleaner
penyaringan udara. 5. Setelah selesai, mengembalikan
4. Wadah tempat limbah sistem HVAC)..
kontruksi sebelum di
transportasi harus tertutup
rapat.
5. Tutup wadah transportasi atau
gerobak. Pita penutup jika
tidak tutup yang kuat..
luwi icra 12062013
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
IV 1. Untuk mencegah kontaminasi 1. Jangan menghilangkan barier
sistem saluran maka isolasi dari area kerja sampai proyek
sistem HVAC di area, dimana selesai diperiksa oleh
pekerjaan sedang dilakukan.. Komite/Panitia PPIRS.
2. Lengkapi semua barier Dibersihkan oleh bagin
penting yaitu sheetrock, kebersihan RS..
plywood, plastic untuk 2. Hilangkan barier material
menutup area dari area yg tdk dengan hati-2 untuk
untuk kerja atau menerapkan meminimalisasi penyebaran
metode pengendalian kubus dari kotoran dan puing-2 yg
(gerobak dng penutup plastik terkait dng kontruksi.
& koneksi disegel ke tempat
bekerja dng HEPA vakum utk
menyedot debu sebelum
keluar) sebelum kontruksi
dimulai.
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
IV
3. Menjaga tekanan udara 3. Wadah untuk limbah
negatif di dalam tempat kontruksi harus ditutup
kerja dengan rapat sebelum kontruksi.
menggunakan HEPA unit 4. Wadah transportasi atau
yang dilengkapi dengan gerobak agar ditutup
penyaringan udara. rapat.
4. Segel lubang, pipa,
saluran & lubang-2 kecil
yg bisa menyebabkan
kebocoran
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
IV 5. Membangun 5. Vakum area kerja dengan
serambi/ruangan dan semua
personil melewati ruangan ini vakum HEPA filter.
sehingga dapat disedot 6. Area di pel dengan pel basah
debunya dengan vakum
cleaner HEPA sebelum dengan
meninggalkan tempat kerja pembersih/desinfektan.
atau mereka bisa memakai
kain atau baju kertas yg di 7. Setelah selesai
lepas setiap kali mereka mengembalikan sistem HVAC
meninggalkan tempat kerja
6. Semua personil memasuki dimana pekerjaan dilakukan.
tempat kerja diwajibkan untuk
mengenakan penutup sepatu.
Penutup sepatu harus diganti
setiap kali pekerja keluar dari
area kerja
LANGKAH KE 4.
IdentiFIKASI DAERAH SEKITAR AREA PROYEK, MENILAI
DAMPAK POTENSIAL

Unit Below Unit Above Lateral Lateral Behind Front

Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group
LANGKAH KE 5. Identifikasi kegiatan di tempat khusus misalnya ruang perawatan,
ruang farmasi/obat dst
__________________________________________________________________
LANGKAH KE 6. Identifikasi masalah yg berkaitan dengan : ventilasi, pipa ledeng,
listrik dalam hal terjadinya kemungkinan pemadaman.
__________________________________________________________________
LANGKAH KE 7. IdentifIkasi langkah-2 pencegahan , menggunakan penilaian
sebelumnya, apa jenis bariernya (misalnya bariernya dinding yang tertutup rapat).
Apakah HEPA filter diperlukan.?
_________________________________________________________________
(Catatan : Selama dilakukan kontruksi maka Area yang di renovasi/kontruksi
seharusnya diisolasi dari area yang dipergunakan dan merupakan area negatif
terhadap daerah sekitarnya.)
LANGKAH KE 8. Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan air. Apakah ada risiko
akibat merusak kesatuan struktur (misal : dinding, atap, plafon)
LANGKAH KE 9. Jam Kerja : dapat atau pekerjaan akan dilakukan selama bukan jam
pelayanan pasien.
LANGKAH KE 10. Buat rencana yang memungkinkan untuk
jumlah ruang isolasi/ruang aliran udara negatif yang memadai
LANGKAH KE 11. Buat rencana yang memungkinkan untuk
jumlah dan tipe tempat/bak cuci tangan.
LANGKAH KE 12. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan jumlah
minimum bak/tempat cuci tangan tersebut.
LANGKAH KE 13. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan rencana
relatif terhadap utilitas ruangan bersih dan kotor
LANGKAH KE 14. Rencanakan untuk membahas masalah
pencegahan tersebut dengan tim proyek (misalnya arus lalu
lintas, rumah tangga, pembersihan puing (bagaimana dan
kapan)
_____________________________________________________
____________
_____________________________________________________
____________
Infection Control Construction Permit
Permit No:
Location of Construction: Project Start Date:
Project Coordinator: Estimated Duration:
Contractor Performing Work Permit Expiration Date:
Supervisor: Telephone:
YES NO CONSTRUCTION ACTIVITY YES NO INFECTION CONTROL RISK GROUP
TYPE A: Inspection, non-invasive activity GROUP 1: Low Risk
TYPE B: Small scale, short duration, GROUP 2: Medium Risk
moderate to high levels
TYPE C: Activity generates moderate to high levels of GROUP 3: Medium/High Risk
dust, requires greater 1 work shift for completion
TYPE D: Major duration and construction activities GROUP 4: Highest Risk
Requiring consecutive work shifts
CLASS I 1. Execute work by methods to minimize raising dust from construction 3. Minor Demolition for Remodeling
operations.
2. Immediately replace any ceiling tile displaced for visual inspection.
CLASS II 1. Provides active means to prevent air-borne dust from dispersing into 1. Contain construction waste before transport in tightly
atmosphere covered containers.
2. Water mist work surfaces to control dust while cutting. 2. Wet mop and/or vacuum with HEPA filtered vacuum before
3. Seal unused doors with duct tape. leaving work area.
4. Block off and seal air vents. 3. Place dust mat at entrance and exit of work area.
5. Wipe surfaces with cleaner/disinfectant. 4. Isolate HVAC system in areas where work is being
performed; restore when work completed.

1. Obtain infection control permit before construction begins. 6. Vacuum work with HEPA filtered vacuums.
CLASS III 2. Isolate HVAC system in area where work is being done to prevent 7. Wet mop with cleaner/disinfectant
contamination of the duct system. 8. Remove barrier materials carefully to minimize spreading of
3. Complete all critical barriers or implement control cube method before dirt and debris associated with construction.
construction begins. 9. Contain construction waste before transport in

Date 4. Maintain negative air pressure within work site utilizing HEPA equipped tightly covered containers.
Initial air filtration units. 6. Cover transport receptacles or carts. Tape covering.
5. Do not remove barriers from work area until complete project is 7. Upon completion, restore HVAC system where work was
checked by Infection Prevention & Control and thoroughly cleaned by performed.
Environmental Services.
87
Infection Control Construction Permit
1. Obtain infection control permit before construction begins. 1. Do not remove barriers from work area until
CLASS IV 2. Isolate HVAC system in area where work is being done to completed project is checked by Infection
prevent contamination of duct system. Prevention & Control and thoroughly cleaned by
3. Complete all critical barriers or implement control cube Environmental. Services.
method before construction begins. 2. Vacuum work area with HEPA filtered vacuums.
4. Maintain negative air pressure within work site utilizing 3. Wet mop with disinfectant.
Date HEPA equipped air filtration units. 4. Remove barrier materials carefully to minimize
Initial 5. Seal holes, pipes, conduits, and punctures appropriately. spreading of dirt and debris associated with
6. Construct anteroom and require all personnel to pass construction.
through this room so they can be vacuumed using a HEPA 5. Contain construction waste before transport in
vacuum cleaner before leaving work site or they can wear tightly covered containers.
cloth or paper coveralls that are removed each time they 6. Cover transport receptacles or carts. Tape
leave the work site. covering.
7. All personnel entering work site are required to wear shoe 7. Upon completion, restore HVAC system where
covers. work was performed.

Additional Requirements:

___________ ___________ Exceptions/Additions to this permit


Date Initials Date Initials are noted by attached memoranda

Permit Request By: Permit Authorized By:


Date: Date:

88
KESIMPULAN

Harus ada kebijakan renovasi dan kontruksi di RS.

Setiap RS yang melakukan renovasi maka Komite


/Panitia/Tim PPI harus membuat ICRA

Renovasi tidak bisa dilaksanakan sebelum ada ijin dari


Komite/Panitia/Tim PPI

Perlu edukasi ke unit-unit kerja di RS pentingnya ICRA


untuk kontruksi bangunan.
Standar PPI.8
Rumah sakit menyediakan penghalang untuk pencegahan
(barrier precaution) dan prosedur isolasi yang melindungi
pasien, pengunjung dan staf terhadap penyakit menular dan
melindungi dari infeksi pasien yang immunosuppressed,
sehingga rentan terhadap infeksi nosokomial.

Elemen Penilaian PPI.8


1. Pasien yang sudah diketahui atau diduga infeksi menular harus
di isolasi sesuai kebijakan rumah sakit dan pedoman yang
direkomendasikan.
2. Kebijakan dan prosedur mengatur pemisahan antara pasien
dengan penyakit menular, dari pasien lain yang berisiko tinggi,
yang rentan karena immunosuppressed
12/10/2017 standar KARS versi 2012
atau sebab lain dan staf.
90
3. Kebijakan dan prosedur mengatur bagaimana cara mengelola
pasien dengan infeksi airborne untuk jangka waktu pendek
ketika ruangan bertekanan negatif tidak tersedia
4. Rumah sakit mempunyai strategi untuk berurusan dengan
arus pasien dengan penyakit yang menular
5. Ruangan bertekanan negatif tersedia dan di monitor secara
rutin untuk pasien infeksius yang membutuhkan isolasi untuk
infeksi airborne; bila ruangan bertekanan negatif tidak segera
tersedia, ruangan dengan sistem filtrasi HEPA yang diakui
bisa digunakan.
6. Staf dididik tentang pengelolaan pasien infeksius

12/10/2017 standar KARS versi 2012 91


RS membuat kebijakan dan prosedur tentang isolasi dan prosedur
penghalang (barrier) di rumah sakit. Hal ini berdasarkan cara penularan
penyakit & mengatur pasien yg mungkin infeksius atau yg immunosuppressed,
juga arus masuk pasien dalam jumlah besar dengan infeksi yang menular.
Kewaspadaan airborne adalah perlu untuk mencegah transmisi bahan
infeksius yg dpt bertahan di udara dalam waktu yang lama. Penempatan
pasien dengan airborne infeksi yang paling bisa adalah di ruangan tekanan
negatif. Bila struktur bangunan tidak dapat segera mengadakan ruangan
tekanan negatif, rumah sakit bisa mensirkulasi udara melalui sistem filtrasi
HEPA (a high-efficiency particulate air) dengan paling sedikit 12 kali
pertukaran udara per jam.
Kebijakan dan prosesur harus mengatur rencana menangani pasien dengan
infeksi airborne dalam jangka waktu singkat ketika ruangan bertekanan negatif
atau sistem filtrasi HEPA tidak tersedia. Prosedur isolasi juga mengatur untuk
proteksi staf dan pengunjung, lingkungan pasien dan pembersihan ruangan
selama pasien dirawat dan setelah pasien pulang.
12/10/2017 standar KARS versi 2012 92
KEWASPADAAN ISOLASI
Kewaspadaan isolasi adalah suatu strategi yang
dilakukan oleh Rumah Sakit untuk mencegah
infeksi
Kewaspadaan isolasi terdiri dari :
1. kewaspadaan standar
2. kewaspadaan berdasarkan transmisi
Kewaspadaan standar harus di terapkan di setiap
saat tanpa memandang pasien terinfeksi atau
tidak terinfeksi di semua fasilitas kesehatan

12/10/2017 standar KARS versi 2012 93


KEWASPADAAN ISOLASI
Ditujukan kepada semua pasien tanpa mempertimbangkan
infeksi atau non infeksi standard precaution meliputi :
1.Kebersihan tangan,
2.Penggunaan APD (sarung tangan,maske, pelindungmata/wajah.
Gaun/apron),
3. Peralatan perawatan pasien,
4. Pengendalian lingkungan ,
5. Penanganan limbah,
6.Penanganan linen,
7.Kesehatan karyawan
8. Penempatan pasien
9.Hygiene respirasi/Etika batuk
10.Praktek menyuntik yang aman
11.Praktek pencegahan untuk prosedur lumbal punksi

12/10/2017 standar KARS versi 2012 94


PPI 8 : KEBIJAKAN KEWASPADAAN ISOLASI PADA PASIEN
DENGAN DUGAAN EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Prinsip : Isolasi pasien ruangan tekanan negatif
Penerapan kewaspadan isolasi (kewaspadaan
standar dan kewaspdaan transmisi)
penggunaan APD : APD Respirator (N95, FFP2).
Dalam waktu 24 jam petugas IGD berkoordinasi
dengan Ketua Tim pokja penanganan infeksi
virus influensa .

12/10/2017 standar KARS versi 2012 95


Standar PPI.9.
Sarung tangan, masker, proteksi mata dan peralatan proteksi lainnya,
sabun dan desinfektan tersedia dan digunakan secara benar bila
diperlukan.
Elemen Penilaian PPI 9.
1. RS mengidentifikasi situasi dimana sarung tangan dan atau masker atau
pelindung mata dibutuhkan Kebijakan penggunaan APD
2. Sarung tangan dan atau masker atau pelindung mata digunakan secara
tepat dan benar
3. RS mengidentifikasi situasi mana diperlukan prosedur cuci tangan,
disinfeksi tangan atau disinfeksi permukaan.
4. Prosedur cuci tangan dan desinfeksi digunakan secara benar di seluruh
area tersebut
5. RS mengadopsi pedoman hand hygiene dari sumber yang berwenang
12/10/2017 standar KARS versi 2012 96
12/10/2017 standar KARS versi 2012 97
12/10/2017 standar KARS versi 2012 98
12/10/2017 standar KARS versi 2012 99
12/10/2017 standar KARS versi 2012 100
12/10/2017 standar KARS versi 2012 101
Standar PPI.10
Proses pengendalian dan pencegahan infeksi diintegrasikan
dengan keseluruhan program rumah sakit dalam peningkatan
mutu dan keselamatan pasien
Elemen Penilaian PPI.10.
1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi diintegrasikan
ke dalam program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit (lihat juga PMKP.1.1, EP)
2. Kepemimpinan dari program pencegahan dan pengendalian
infeksi termasuk dalam mekanisme pengawasan dari
program mutu dan keselamatan pasien rumah sakit

12/10/2017 standar KARS versi 2012 102


Standar PPI 10.1.
Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, infeksi dan kecenderungan
infeksi terkait pelayanan kesehatan

Elemen Penilaian PPI 10.1.


1. Risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan ditelusuri PPI
6 EP 3 & 4
2. Angka infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan ditelusuri PPI
6 EP 2 & 3
3. Kecenderungan infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
ditelusuri PPI 6 EP 2 & 3
Analisa data PPI Lihat PPI 6 dan PMKP 3.1, PMKP 4.

12/10/2017 standar KARS versi 2012 103


Standar PPI 10.2.
Peningkatan mutu termasuk penggunaan
indikator/pengukuran yang berhubungan dengan masalah
infeksi yang secara epidemiologis penting bagi rumah sakit.

Elemen Penilaian PPI 10.2.


1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi diukur.
2. Pengukuran tersebut mengidentifikasi infeksi penting secara
epidemiologis
Lihat profil/kamus indikator dan hasil analisis PPI 6

12/10/2017 standar KARS versi 2012 104


Standar PPI 10.3.
Rumah sakit menggunakan informasi risiko, angka dan
kecenderungan untuk menyusun atau memodifikasi proses
untuk menurunkan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan ke
level yang serendah mungkin.

Elemen Penilaian PPI 10.3.


1. Proses di tata ulang berdasarkan risiko, angka dan
kecenderungan data dan informasi
2. Proses di tata ulang untuk menurunkan risiko infeksi ke level
serendah mungkin
Lihat analisa data dan rencana tindak lanjut PPI 6, PMKP 3.1,
PMKP 4
12/10/2017 standar KARS versi 2012 105
Standar PPI 10.4.
Rumah sakit membandingkan angka kejadian infeksi rumah
sakit, dengan rumah sakit lain melalui perbandingan data
dasar/ databases.

Elemen Penilaian PPI 10.4.


1. Angka infeksi terkait pelayanan kesehatan dibandingkan
dengan angka-angka di rumah sakit lain melalui komparasi
data dasar (lihat juga PMKP.4.2, EP 2 dan MKI.20.2, EP 3)
2. Rumah sakit membandingkan angka yang ada dengan
praktik terbaik dan bukti ilmiah Lihat profil indikator

12/10/2017 standar KARS versi 2012 106


Standar PPI 10.5.
Hasil monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit, secara berkala disampaikan kepada pimpinan
dan staf

Elemen Penilaian PPI 10.5.


1. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf medis
2. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf perawat
3. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada manajemen
= lihat PMKP 1.4 (publikasi data)

12/10/2017 standar KARS versi 2012 107


Standar PPI 10.6
Rumah sakit melaporkan informasi tentang infeksi ke pihak
luar, Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan

Elemen Penilaian PPI 10.6.


1. Hasil program pencegahan dan pengendalian infeksi
dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan atau Dinas
Kesehatan sesuai ketentuan (lihat juga MKI.20.1, EP 1) RL 6
2. Rumah sakit melakukan tindak lanjut yang benar terhadap
laporan dari Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan

12/10/2017 standar KARS versi 2012 108


Standar PPI 11.
Rumah sakit memberikan pendidikan tentang praktik pencegahan dan
pengendalian infeksi kepada staf, dokter, pasien dan keluarga serta
pemberi layanan lainnya ketika ada indikasi keterlibatan mereka dalam
pelayanan.

Elemen Penilaian PPI.11


1. Rumah sakit mengembangkan program pencegahan dan pengendalian
infeksi yang mengikut sertakan seluruh staf dan profesional lain, pasien
dan keluarga.
2. Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi kepada seluruh staf dan profesional lain.
3. Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi kepada pasien dan keluarga BROSUR-2.
4. Semua staf diberi pendidikan tentang kebijakan, prosedur, dan praktek-
praktek program pencegahan dan pengendalian (lihat juga KPS.7 dan
TKP.5.4) orientasi pegawai
5. Edukasi staf secara periodik diberikan sebagai respon terhadap
kecenderungan yang signifikan dalam data infeksi.
12/10/2017 standar KARS versi 2012 109
BUKU-2 YG HARUS PUNYA
Pedoman PPI di RS dan fasilitas yankes lainnya.
Pedoman Manjerial PPI
Pedoman surveilance infeksi
Pedoman PPI di ICU
Pedoman manajemen linen
Pedoman Instalasi sterilisasi

12/10/2017 standar KARS versi 2012 110


12/10/2017 standar KARS versi 2012 111
RISK ASESMEN SETAHUN
SEKALI (PPI 6 EP4)

RISK ASESMENT
PEMBERIAN OBAT IV (PPI 7
EP 1 & 2)

RISK ASSESMENT
STERILISASI & LINEN (PPI
INFECTION CONTROL RISK 7EP 3, PPI 7.1)
ASSESMENT (ICRA) RISK ASSESSMENT
PEMBUANGAN SAMPAH
(PPI 7 EP 3, 7.2 & 7.3)
RISK ASSESSMENT PELAYANAN
MAKANAN & PERMESINAN
(ALAT MASAK) (PPI 7 EP3, &
7.4)
RISK ASSESSMEN
RENOVASI/DEMOLISI,
PEMBANGUNAN (PPI7 EP3, 7.5)
PROSES INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT

KOMUNIKASI DAN KONSULTASI TEGAKKAN KONTEKS

IDENTIFIKASI RISIKO

MONITOR DAN REVIEW


ANALISA RISIKO

ASESMEN RISIKO

EVALUASI RISIKO

KELOLA RISIKO PROGRAM

RISK REGISTER

113
SALURAN
PERNAFASA
N

EMERGING/
SALURAN
RE-
KENCING
EMERGING

SURVEILANCE

MULTI PERALATAN
DRUG INTRAVAS
RESISTEN KULER
ORGANISM INVASIF

LOKASI
OPERASI
TELUSUR DATA
LUWI-21 FEB 2014
STERILISASI
CSSD

DI LUAR CSSD

SINGLE USE RE-USE


SAMPAH
INFECTIUS

BENDA
TAJAM & MAKANAN
JARUM

SANITASI

KAMAR CAIRAN
MAYAT TUBUH

DARAH &
KOMPONEN
DARAH
APD

TEKNIK PENGAMAN

HAND HYGIENE
12/10/2017 standar KARS versi 2012 119

Anda mungkin juga menyukai