Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 1 :

- Dewi Kurniawati

- Fendikus Sampe

- Jihan Syafitri

- Mutiara Nurdila

- Visca Rizkia
Diberlakukan pada tanggal 12 Januari 1970 yang
memuat berbagai persyaratan tentang Keselamatan Kerja.
Dalam undang undang ini, ditetapkan mengenai
kewajiban pengusaha, kewajban dan hak tenaga kerja
serta syarat syarat keselamatan kerja yang harus
dipenuhi oleh organisasi.
Pasal 86 menyebutkan bahwa setiap organisasi wajib

menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja


untuk melindungi keselamatan tenaga kerja

Pasal 87 mewajibkan setiap organisasi melaksanakan

Sistem Manajemen K3 yang terintegrasi dengan


manajemen organisasi lainnya.
Antara lain pada pasal 2 menyebutkan bahwa
perlindungan konsumen berdasarkan manfaat, keadilan
keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen.
Selanjutnya pada pasal 4 menyebutkan mengenai hak konsumen
antara lain ha katas kenyamanan, keamanan dan keselamatan
dalam mengkonsumsi barang dan atau jasa. Di dalam
perundangan ini terkandung aspek keselamatan konsumen
(consumer safety) dan keselamatan produk (product safety).
Undang undang mengenai Migas ini memasukkan aspek
keselamatan sebagai salah satu persyaratan dalam pengelolaan
migas yang harus dipenuhi oleh badan usaha Migas antara lain
pasal 40 ayat (2): Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan
lingkungan hidup dan mentaati ketentuan peraturan perundang
undangan yang berlaku dalam kegiatan usaha Minyak dan Gas
Bumi.
Perundangan ini berkaitan dengan keselamatan konstruksi
(contruction safety) dan keselamatan bangunan (building safety)
antara lain pasal 23 menyebutkan bahwa penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang
keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja,
perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat untuk
menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi.
Pasal 16 : Persyaratan keandalan bangunan gedung meliputi persyaratan

keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan

Pasal 17 : Persyaratan keselamatan bangunana gedung sebagai mana

meliputi persyaratan kemampuan bangunana gedung untuk mendukung


beban muatan, serta kemampuan bangunana gedung dalam mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir.

Pasal 21: Persyaratan kesehatan bangunan gedung meliputi persyaratan

sistem penghawaan, pencahayaan, sanitasi dan penggunaan bahan


bangunana gedung.
Pasal 44 (1) Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikkan 2)

Ketentuan keselamatan ketenagalistrikkan sebagaimana


dimaksud pada (1) bertujuan untuk mewujudkan kondisi
a) andal dan aman bagi instalasi; b) aman dari bahaya bagi
manusia dan makhluk hidup, c) ramah lingkungan
Pasal 44 (3) Ketentuan Keselamatan ketenagalistrikkan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi a) pemenuhan standar peralatan dan


pemanfaatan tenaga listrik, b) pengamanan instalasi listrik, c) pengamanan
pemanfaatan listrik; ayat (4) Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi
wajib memiliki sertifikat laik operasi ; (5) Setiap peralatan dan pemanfaatan
tenaga listrik dalam usaha ketenagalistrikkan wajib memiliki sertifikat
kompetensi, (7) Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikkan,
sertifikat laik operasi, SNI dan sertifikat kompetensi dimaksud pada ayat (1)
sampai (6) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
OHSAS 18001, Soehatman Ramli
Kelompok 1 :

- Dewi Kurniawati

- Fendikus Sampe

- Jihan Syafitri

- Mutiara Nurdila

- Visca Rizkia
A Hazard is a source of potential harm interm or human

injury, ill-health, damage to property, the environment, or


a combination of these ( Frank Bird Loss Control
Management)

Hazards : source, situation or act with potential for harm

in term of human injury or ill health ( OHSAS 18001)


Bahaya adalah segala sesuatu termasuk situasi atau tindakan
yang berpotensi menimbulkan kecelakaaan atau cedera pada
manusia, kerusakan atau gangguan lainnya. Karena hadirnya
bahaya maka diperlukan upaya pengendalian agar bahaya
tersebut tidak menimbulkan akibat yang merugikan.
Bahaya :suatu yang berpotensi menumbulkan
kerugian.

Resiko :peluang terjadinya sesuatu yang mempunyai


dampak yang berpengaruh pada pencapaian tujuan.
Karakteristik Material

Bentuk Material

Hubungan pemajanan dan efek

Jalannya pemajanan dari proses individu

Kondisi dan frekuensi penggunaan

Tingkah laku pekerja


Peralatan

Proses pekerjaan

Perilaku pekerja
KIMIA

FISIKIA

BIOLOGI

PSIKOLOGI

MEKANIS
Bahaya Kesehatan Kerja

Dapat berupa fisik, kimia, biologi, dan bahaya berkaitan dengan


ergonomi. Berdampak pada kesehatan dan kenyamanan kerja. Misal :
penyakit akibat kerja kontrak terjadi pada waku lama dan konsentrasi
rendah.
Bahaya Non Kesehatan Kerja

Dapat berupa bahaya fisik, kimia, bahaya berkaitan ergonomi


berdampak pada kesehatan kerja. Misal : cidera, kebakaran kontak
terjadi pada waktu singkat.
Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perspektif K3
OHS Risk Management. SOEHATMAN RAMLI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai