Byrd RP. Mechanical ventilation [serial on Internet]. Medscape. [update 26 April 2012; cited 20 Januari 2013]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/304068-overview#showall.
Tipe Ventilator
Hand-controlled Ventilator
ventilation mekanik
Bag valve mask Ventilator
Continous flow transpor
atau kantung Ventilator ICU
anestesi dan NICU
Ventilator PAP
Dzulfikar DLH, Ismawaty N. Karakteristik Penderita yang Mendapatkan Tindakan Ventilasi Mekanik yang Dirawat di Ruang Perawatan
Intensif Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Diunduh dari: http://isid.pdii/lipi.go.id/admin/jurnal/392077579.pdf. Diakses pada 21
Januari 2013, pukul 14.00 WIB.
Pengaturan ventilator inisial
1. Mode assist-control
2. Volume tidal diatur tergantung pada status paru:
Normal 12 mL/kgBB
PPOK 10 mL/kgBB
ARDS 6-8 mL/kgBB
3. Kecepatan napas 10-12 x/menit
4. FIO2 100%
5. Napas dalam tidak terlalu diperlukan
6. PEEP hanya diindikasikan setelah penentuan analisis
gas darah pertama, yaitu pada shunt >25%
7. Ketidakmampuan mengoksigenasi dengan FIO2 <60%
Byrd RP. Mechanical ventilation [serial on Internet]. Medscape. [update 26 April 2012; cited 20 Januari 2013]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/304068-overview#showall.
Assist mode ventilator
Inisiasi napas dari
pasien
Kekurangan volume
tidal/ minute volume
dibantu ventilator
Menjamin minute
ventilatorn
Byrd RP. Mechanical ventilation [serial on Internet]. Medscape. [update 26 April 2012; cited 20 Januari 2013]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/304068-overview#showall.
Controlled mode ventilation
Inisiasi napas dari
ventilator
Kecepatan tetap
Byrd RP. Mechanical ventilation [serial on Internet]. Medscape. [update 26 April 2012; cited 20 Januari 2013]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/304068-overview#showall.
vol tidal airway pressure
Peak airway pressure > 45 cmH2O persisten risiko barotrauma
Plateu pressure dihitung pada akhir inspirasi,
u/mempertahankan tidak ada aliran ekspirasi <30 cmH2O
mencegah barotrauma
Ventilator diprogram u/ tidak mengizinkan aliran ekspirasi pada
akhir inspirasi dalam waktu tertentu (biasanya setengah detik)
Byrd RP. Mechanical ventilation [serial on Internet]. Medscape. [update 26 April 2012; cited 20 Januari 2013]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/304068-overview#showall.
Initial FIO2
Prioritas utama memulai ventilasi mekanik
oksigenasi efektif
Setelah intubasi FIO2 harus 100%
Bila dalam periode waktu pendek tidak berbahaya
Keuntungan:
Melindungi dari hipoksemia bila terdapat masalah
pada intubasi
Menghitung shunt
Byrd RP. Mechanical ventilation [serial on Internet]. Medscape. [update 26 April 2012; cited 20 Januari 2013]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/304068-overview#showall.
Positive end-expiratory pressure
akhir ekshalasi, PEEP mempertahankan tekanan jalan
napas pasien di atas atmosfir tekanan yang
melawan pengosongan paru yang pasif.
dicapai dengan mempertahankan aliran tekanan positif
di akhir ekshalasi.
Efektif bila pasien dgn peny paru difus (kapasitas
residual fungsional/FRC)
FRC karena kolaps/ instabilitas alveolar area
pertukaran udara shunt intrapulmoner (darah tidak
teroksigenasi kembali ke jantung)
PEEP tek & vol alveolar memperbaiki ventilation-
perfusion match, shunt
Byrd RP. Mechanical ventilation [serial on Internet]. Medscape. [update 26 April 2012; cited 20 Januari 2013]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/304068-overview#showall.
Positive end-expiratory pressure
PEEP juga memperbaiki
komplains paru
mengembang separuh,
vol & energi u/
melakukan inflasi lebih
kecil
Penggunaa PEEP: bila
PaO2 60 mmHg tdk
tercapai dgn FIO2 60%
atau bila fraksi shunt
inisial perkiraan >25%.
Byrd RP. Mechanical ventilation [serial on Internet]. Medscape. [update 26 April 2012; cited 20 Januari 2013]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/304068-overview#showall.
Indikasi
Apneu dengan
henti napas,
Gagal Napas Syok
termasuk kasus
akibat intoksikasi
Disfungsi
Insufisiensi jantung
neurologis
Fauci, Braunwald, Kasper, Hauser, Longo. Harrisons Principles of Internal Medicine. 17th ed. USA: McGrawHill Companies; 2008.
Laghi F, Tobin MJ. Indications for Mechanical Ventilation. In: Tobin MJ. Principles and Practice of Mechanical Ventilation. 2 nd ed. USA:
McGraw Hill; 2006. p. 129-47.
Goal ventilasi mekanik
Pada dasarnya: menjaga pasien tetap hidup
dan terhindar dari komplikasi iatrogenik shg
kejadian presipitasi dapat teratasi
Respiratory Hipoksemia
apneu
distress berat
Post operasi:
Hiperkapnia
gagal napas Syok
berat
dan trauma
Tobin MJ. Principles and Practice of Mechanical Ventilation. 2rd Ed. New York : McGraw-Hill Companies,Inc; 2006.
Respiratory distress
Gagal napas (studi pada binatang): load/
beban napas rusak otot napas, retensi retensi
CO2, akhirnya muscle fatigue
insufficient unloading ataupun excessive unloading
sama-sama berbahaya ventilator?
Gagal napas, selain usaha napas, juga:
pertukaran gas abnormal, gangguan perfusi otot,
disfungsi otot yang diinduksi sepsis.
beban napas memperbaiki hipoksemia &
hiperkapnia
Tobin MJ. Principles and Practice of Mechanical Ventilation. 2rd Ed. New York : McGraw-Hill Companies,Inc; 2006.
Hipoksemia berat
Respon oksigen 100% identifikasi patof, DD, terapi
Shunt
pneumonia, gagal jantung kongestif, atelektasis lobaris,
emboli paru.
Perbaikan dgn PEEP
PEEP ruang rugi anatomis & alveolar kapiler kolaps
dan paru tidak mendapat perfusi
Tobin MJ. Principles and Practice of Mechanical Ventilation. 2rd Ed. New York : McGraw-Hill Companies,Inc; 2006.
Hiperkapnia berat Hiperkapnia
Menekan
sisitem
saraf pusat
Tobin MJ. Principles and Practice of Mechanical Ventilation. 2rd Ed. New York : McGraw-Hill Companies,Inc; 2006.
Hipoksemia post operatif
Tatalaksana : oksigen tambahan dan terapi
fisik dada (termasuk siprometri insentif).
Squadrone et al :
CPAP mengurangi penggunaan intubasi,
komplikasi (pneumonia, infeksi, dan sepsis), dan
ICU. Hasil ini setelah mengeksklusi pasien PPOK,
asma, sleep apneu, gagal jantung, hiperkapnia,
dan asidosis respirasi. Hasil penelitian ini tidak
dapat diterapkan pada pasien yang berisiko tinggi
atelektasis setelah operasi.
Tobin MJ. Principles and Practice of Mechanical Ventilation. 2rd Ed. New York : McGraw-Hill Companies,Inc; 2006.
Trauma multipel flail chest
Bukan indikasi ventilasi mekanik
Flail chest + hipoksemia + gagal napas CPAP
non invasif mortalitas & infeksi
nosokomial dibanding intubasi & ventilator
Tobin MJ. Principles and Practice of Mechanical Ventilation. 2rd Ed. New York : McGraw-Hill Companies,Inc; 2006.
Syok
Hemodinamiknya tidak stabil perfusi jaringan
termasuk sistem saraf pusatnya terganggu
2 tujuan ventilasi mekanik
mencapai jalan napas yang adekuat
Menurunkan VO2.
Dengan mengistirahatkan otot napas dan
dilakukan sedasi, ventilasi mekanik dapat
menurunkan VO2 dan menurunkan tonus
simpatis memperbaiki perfusi jaringan.
Tobin MJ. Principles and Practice of Mechanical Ventilation. 2rd Ed. New York : McGraw-Hill Companies,Inc; 2006.
Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik
Wirjoatmodjo K. Anestesiologi Dan Reanimasi: Modul Dasar untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta; DIKTI; 2000.
Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik (2)
Wirjoatmodjo K. Anestesiologi Dan Reanimasi: Modul Dasar untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta; DIKTI; 2000.
Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik (3)
Wirjoatmodjo K. Anestesiologi Dan Reanimasi: Modul Dasar untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta; DIKTI; 2000.
Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik (4)
Cardiac Perfusi ke
output organ lain
Wirjoatmodjo K. Anestesiologi Dan Reanimasi: Modul Dasar untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta; DIKTI; 2000.
Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik (5)
Wirjoatmodjo K. Anestesiologi Dan Reanimasi: Modul Dasar untuk Pendidikan S1 Kedokteran. Jakarta; DIKTI; 2000.
Komplikasi Ventilasi Mekanik
Gangguan hemodinamik:
Depresi jantung, gangguan
venous return, curah jantung, Barotrauma: tension
pengosongan lambung,
dan tekanan darah menurun, pneumotoraks, emfisema
penurunan mobilitas, dan
sehingga mengurangi aliran subkutis, emboli udara
memperlama proses
darah ke pencernaan dan vaskuler.
pemulihan
ginjal
Whiteley SM. Complications of Artificial Ventilation. In: Whiteley SM, ed Intensive Care. 2nd ed. Philadeplhia: Churcill Livingstone; 2006.
hal. 107-10.
Hess DR, MaIntyre NR. Mechanical Ventilation. In: Jones & Bartlett Learning, LLC. Diunduh dari
samples.jbpub.com/9781449655594/60038_CH22_462_500.pdf. Diakses pada 23 Januari 2012, pukul 20.00 WIB.
Kasus
Ilustrasi kasus
Nama pasien : Tn. W (376-81-38)
Usia : 57 tahun (9 Okt 1955)
Masuk dengan indikasi: monitoring post op & ruptur ginjal
(prioritas I)
Tanggal masuk : 20 Januari 2013 Asal: OK IGD
Tanggal kunjungan: 21 Januari 2013
BB : 71 kg
Riwayat alergi : -
Diagnosis pasien : Ruptur ginjal kanan grade IV ec. trauma
tumpul, AKI, contracted ginjal kiri, Open dislocation elbow
dextra, ruptur a. ulnaris dextra, Fraktur costae 5,6,8,9
sinistra dan costae 9 dextra, Diabetes melitus
Keadaan saat kunjungan hari pertama ( 21
Jan 2013 pk 09.00)
KU: TSS, DPO (midazolam 1 mg/jam)
T 104/57 mmHg; N 93 x/menit; S 37,2oC; P
13x/menit
Ventilator setting: SIMV rate 10 b/min; PC
above PEEP 8 cmH2O; PEEP 8 cmH2O; O2 conc
70%
Ppeak 18 cmH2O; Pmean 10 cmH2O; minute
volume 9,5 l/min; VTi 566-650 mL; VTe 575-
720 mL
Keadaan saat kunjungan
( 21 Jan 2013 pk 09.00)
Auskultasi jantung: BJ 1 & 2 normal, tidak ada
murmur atau gallop
Auskultasi paru: vesikuler kedua lapang paru,
pada kedua lapang paru rhonki basah kasar
+/+, tidak ada mengi.
Kesan monitor EKG: ritme sinus
Pembacaan tekanan vena sentral: 11 cmH2O
(n: 5-15 cmH2O)
Hasil Lab
( 21 Jan 2013 pk 09.00)
AGD Kimia darah
pH: 7,32 (7,40 0,02) Na :137 mEq/L (135-145)
PaCO2: 31,5(40 2 mmHg) Cl :107,8 mEq/L (98-108)
PaO2: 131,1 (95 5 mmHg) K : 4,33mEq/L (3,6-5,5)
BE: -8,10 (0 2 mEq/L) Ca :7,2 mmol/L (8,4-10,2)
HCO3: 16,4 (24 2 mEq/L) GDS: 154 Mg%
SaO2: 98,2 (97 2%)