Anda di halaman 1dari 35

(GANGGUAN FUNGSI PENILAIAN)

Eyet Hidayat, SPd, SKp.


PENILAIAN Fenomena intelektual yg Komplek sehingga
mudah mengalami gangguan bila terjadi
kelaian di otak.

Penilaian diperlukan untuk :


Kepastian daya ingat
Kemampuan berfikir abstrak
Menunda pemenuhan kebutuhan
Intelegensi fungsi-fungsi tersebut di atas
Persepsi pengalaman sekarang dan lalu.

KOGNITIF
Kemampuan berfikir dan memberi rasional
termasuk proses mengingat, menilai, orientasi,
persepsi, dan memperhatikan (SS95)
KOGNITIF :
FUNGSI PENILAIAN yaitu fungsi intelektual
yang paling tinggi, bertujuan untuk
menghindari kesulitan.

Gangguan kognitif erat kaitannya dg fungsi


otak, krn kemampuan pasien
untuk berpikir akan dipengaruhi oleh
keadaan otak .
Ketidakmampuan berfikir secara
abstrak mengakibatkan :

1. Kurang mampu mempertimbangkan


masa lalu
2. Situasi yang terjadi dikotak-kotak
3. Kemampuan belajar menurun
4. Ketidakmampuan mengenal bentuk
baru dari rangsangan Lama.
5. Rasa humor menurun
RENTANG RESPON KOGNITIF

Respon Adaptif Maladaptif

Berfikir Logis Pelupa Inkoheren


Koheren Kadang bingung Disorientasi
Rasional Penilaian miskin Daya ingat
Memori baik Ragu hilang
Persepsi akurat Mispersepsi Tdk mampu
Perhatian terfokus Fikiran kacau membuat
keputusan
Perhatian tdk
terfokus
Sulit memberi
alasan yg logis
Tingkat Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget
Tahap Usia (Tahun) Karakteristik
Sensori motor Lahir sampai 3 - orientasi pada
kegiatan
- tanpa bahasa
- mengembangkan
kesadaran akan
ruang tubuh
- mengembangkan
daya ingat akan
objek yang hilang
14 October 2017 G\: eyet ; proses keperawatan jiwa 6
Tingkat Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget
Usia
Tahap Karakteristik
(Tahun)
Persiapan dan 2 - 5 Dalam bentuk simbolisme
organisasi objek didefinisikan
kongkrit tahap sebagai fungsi
pre operasional Berfikir magis

Kegiatan 5 - 12 Alasan logis


Kongkrit Membuat dan mengikuti
peraturan
Mengumpulkan
14 October 2017 pengalaman
G\: eyet ; proses keperawatan jiwa 7
Tingkat Perkembangan
Kognitif Menurut Piaget
Usia
Tahap Karakteristik
(Tahun)
Kegiatan 12 - 14 Abstrak
formal dan lebih Perkembangan yang ideal
(resmi ) tua Kritik terhadap orang lain dan
kritik terhadap dirinya sendiri

14 October 2017 G\: eyet ; proses keperawatan jiwa 8


Gg Kognitif dialami oleh klien dg. Gg
mental Organik Delirium & Dementia
Delirium
Fungsi kognitif kacau, ditandai dg :
Kesadaran berkabut (lama konsentrasi rendah,
gg.persepsi, bicara kacau, gg Pola tidur,
disorientasi, gg.daya ingat, gg.proses pikir).
Demensia
Gg.fungsi kognitif ditandai dg. menurunya
fungsi intelektual yg berat, daya ingat tergg,
pemikiran yang abstrak dan gg. daya nilai.
FAKTOR PREDISPOSISI
Gg.Kognitif dpt. Disebabkan oleh Gg.fungsi
biologis & Saraf Pusat (Gg.perfusi SSP),
antara lain :
Gg. Suplai ke otak Aterosklerosis, TIA,
Perdarahan otak, Stoke hemoragic, infark
otak kecil
Degenerasi yg berhub. dg Menua
Penumpukan racun pada otak
Penyakit liver kronis
Gagal ginjal kronis
Gangguan genetik dan Malnutrisi.
Gangg. Jiwa (Skizophrenia) mungkin dpt juga
mempengaruhi fungsi kognitif.

PRESIPITASI

Setiap kelainan utama otak Gangg. Kognitif, al:


Hypoxia
Gg. Metabolisme (Heperteroidisme, hipoglikemia,dl)
Perub. struktur otak (tumor/trauma)
Sensoris tergangg. karena stimulus tdk. adequat.
PENGKAJIAN
1. Faktor Predisposisi
Penyebab :
- Gangguan fungsi susunan saraf pusat
- Gangguan pengiriman nutrisi
- Ganggua peredaran darah
1. Faktor Predisposisi
a. Penuaan

Kumulatif degeneratif jaringan otak



penuaan
Racun dalam jaringan otak
Kimia toksik/logam berat

Respon kognitif maladaptif
1. Faktor Predisposisi
b. Neurobiologi
Penyakit Alzheimers
Gangguan metabolik :
- Penyakit lever kronik,
- GGK
- Devisit vitamin
- Malnutrisi
Anorexia nervosa
Bulimia nervosa
c. Genetik :
Penyakit otak degeneratif herediter ( Huntingtons
Chorea)
2. Stressor Presipitasi
a. Hipoksia :
- Anemia hipoksik
- Histotoksik hipoksia
- Hipoksemia hipopoksik
- Iskemia hipoksik

Suplai darah ke otak menurun/berkurang
2. Stressor Presipitasi
b. Gangguan metabolisme
Malfungsi endokrin : Underproduct /
Overproduct Hormon
- Hipotiroidisme
- Hipertiroidisme
- Hipoglikemia
- Hipopituitarisme
c. Racun, Infeksi
- Gagal ginjal
- Syphilis
- Aids Dement Comp
2. Stressor Presipitasi
d. Perubahan Struktur
- Tumor
- Trauma
e. Stimulasi Sensori
- Stimulasi sensori berkurang
- Stimulasi berlebih
Lingkungan yang stimulusai
berkurang / atau lebih
KARAKTERISTIK DELIRIUM & DEMENSIA

DELIRIUM DEMENSIA
Serangan Tiba-tiba Bertahap
Lamanya Singkat(< 1bln) Lama &
dapat kembali pd Progresif
tingkat sebelumya
Kelp.Umur Semua Umur Paling banyak
terjadi pada 65th.
Hipertensi,hypot
Stressor Racun,Infeksi,
Hypertermi, lesi, ensi,dev.vitamin,vi
trauma,dll rus yg
lambat,atropi otak
Perilaku Tgkt.kesadaran yg Daya ingat hilang,
berfluktuasi, gg.daya nilai, gg.
disorientasi, perhatian,
gelisah, ilusi, disorientasi, PL
halusinasi, pikiran sosial tdk sesuai,
kacau, gelisah, dll.
gg.pengambilan
keputusan, afek
labil, dll.
MEKANISME KOPING

Mekanisme koping lama yang efektif mampu me


ngatasi masalah kognitif .
Biasanya mekanisme koping dipakai berlebihan se-
bagai usaha indiv. u/ beradaptasi thd kehilangan
kemampuan kognitif, karena ggg. perilaku dasar pd.
indv. dg. delirium a/ perub. kesadaran yg mencermin-
kan ggg. biologis yg berat pd otak maka koping
psikologis tdk digunakan. Perawat perlu mlindungi
klien dari resiko injuri dg. orientasi realitas secara
terus menerus. Koping u/ demensia : curiga, depresi,
permusuhan, memaki/mencela, menarik diri.
B. Diagnosa Keperawatan
Menurut Nanda :
Anxietas
Komunikasi, kerusakan verbal
Resiko tinggi terhadap cedera
Sindrom defisit perawatan diri ( mandi,/kebersihan diri,
makan, berpakaian, berhias, toilet )
Perubahan sensori/perseptual ( penglihatan, pendengaran,
pengecapan, perabaan, dan penghidu)
Gangguan pola tidur
Perubahan proses pikir
( Stuart and Sundeen, 1995.hal 556 )
Contoh diagnosa lengkap
Gg proses pikir bd gangguan otak ditandai dengan :
- Interpretasi lingkungan yang tidak akurat
- Kurang memori saat ini
- Kerusakan kemampuan memberikan rasional
- Konfabulasi
Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan :
- Ketakutan
- Disorientasi yang ditandai dengan perilaku agitasi
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan :
- Kerusakan kognitif
- Kehilangan memori saat ini
- Konfabulasi
Intervensi Klien Delirium :
a. Kebutuhan Fisiologis
- Prioritas : menjaga keselamatan hidup
- Kebutuhan dasar dengan
mengutamakan nutrisi dan cairan
- Jika pasien sangat gelisah perlu :
Pengikatan untuk menjaga therapi,
tapi sedapat mungkin harus
dipertimbangkan dan jangan ditinggal
sendiri
- Gangguan tidur :
Kolaborasi pemberian obat tidur
Gosok punggung
Beri susu hangat
Berbicara lembut
Libatkan keluarga
Temani menjelang tidur
Buat jadwal tetap untuk bangun dan tidur
Hindari tidur diluar jam tidur
Mandi sore dengan air hanngat
Hindari minum yg dpt mencegah tidur seperti : kopi, dll
Lakukan methode relaksasi seperti : napas dalam
- Disorientasi :
Ruangan yang terang
Buat jam, kalender dalam ruangan
Lakukan kunjungan sesering mungkin
Orientasikan pada situasi linkumngan
Beri nama/ petunjuk/ tanda yang jelas pada ruangan/ kamar
Orientasikan pasien pada barang milik pribadinya ( kamar, tempat
tidur, lemari, photo kleuarga, pakaian, sandal ,dll)
Tempatkan alat-alat yang membantu orientasi massa
Ikutkan dalam tyherapi aktifitas kelompok dengan program orientasi
realita (orang, tempat, waktu).
b. Halusinasi
- Lindungi pasien dan orang lain dari perilaku merusak
diri
- Ruangan :
Hindari dari benda-benda berbahaya
- Perawatan 1 1 dengan pengawasan yang ketat
Barang-barang seminimal mungkin
- Orientasikan pada realita
- Dukungan dan peran serta keluarga
- Maksimalkan rasa aman
- Sikap yang tegas dari pemberi/ pelayanan perawatan
(konsisten)
c. Komunikasi

- Pesan jelas
- Sederhana
- Singkat dan beri pilihan terbatas
d. Pendidikan kesehatan
- Mulai saat pasien bertanya tentang yang terjadi pada keadaan
sebelumnya
- Seharusnya perawat harus harus tahu sebelumnya tentang :
Masalah pasien
Stressor
Pengobatan
Rencana perawatan
Usaha pencegahan
Rencana perawatan dirumah
- Penjelasan diulang beberapa kali
- Beri petunjuk lisan dan tertulis
- Libatkan anggota klg agar dapat melanjutkan perawatan dirumah dg
baik sesuai rencana yang telah ditentukan
Intervensi pada Demensia
a. Orientasi
- Tujuan : Membentuk pasien berfungsi
dilingkungannya
- Tulis nama petugas pada kamar pasien jelas,
besar, sehingga dapat dibaca pasien
- Orientasikan pada situasi lingkungan
- Perhatikan penerangan terutama dimalam hari
- Kontak personal dan fisik sesring mungkin
- Libatkan dalam kegiatan T.A.K
a. Orientasi
- Tanamkan kesadaran :
Mengapa pasien dirawat
Memberikan percaya diri
Berhubungan dengan orang lain
Tanggap situasi lingkungan dengan
menggunakan panca indera
Inyteraksi personal
- Identifikasi proses pulang
b. Komunikasi
- Membina hubungan saling percaya
Umpan balik yang positif, Tentramkan hati,
Ulangi kontrak, Respek, pendengaran yang
baik, Jangan terdesak, Jangan memaksa
- Komunikasi verbal
Jelas, Ringkas, Tidak terburu buru
b. Komunikasi
- Topik percakapan dipilih oleh pasien
- Topik buat spesipik
- Waktu cukup untuk pasien
- Pertanyaan tertutup
- Pelan & diplomatis dl menghadapi persepsi yg salah
- Empati
- Gunakan tehnik klarifikasi
- Summary
- Hangat
- Perhatian
c. Pengaturan koping

- Koping yang selama dipakai ini yang positif


positif dimaksimalkan dan yang negatif
diminimalkan
- Bantu mencari koping baru yang posistf
e. Keluarga dan masyarakat
- Siapkan keluarga untuk menerima keadaan
pasien
- Siapkan fasilitas dalam berinteraksi dengan
dimasyarakat
- Perlu bantuan dalam merawat 24 jam
dirumah, yang diprogramkan melalui :
Puskesmas
Pos-pos pelayanan kesehatan di rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai