Pembentuk Pola/Sistem Berpikir: Triono Soendoro
Pembentuk Pola/Sistem Berpikir: Triono Soendoro
Pola/Sistem Berpikir
Triono Soendoro
Pikiran Yang Kita Konstruksi
Ada dua realitas dalam kehidupan
2. Realitas Dalam 1. Realitas Sekitar Kita
Pikiran Kita
Tempat kerja
Masyarakat
Rumahtangga
Tindakan Kita
Keputusan (tindakan) kita terhadap realitas,
contoh (1):
MM: Tindakan
Percaya
Manajer melepas
sepenuhnya.
Kepala Bagian A
dalam pelaksanaan
tugas
?:
Tidak Percaya
Tindakan
Manajer
mengontrol
Kepala Bagian B
dalam pelaksanaan
tugasnya
Mental models,
How we
filters, frameworks
see How
we
Values, beliefs, emotions
judge
Subconscious
Konservasi dan Kebutaan
Kebutaan adalah ketidakmampuan kita melihat apa
yang tidak kita lihat; hanya ingin melihat apa yang
kita bisa lihat
Ketika dalam dialog, kita sering tidak mendengar
apa yang dikatakan lawan bicara, karena kita tidak
ingin melihat apa yang ia lihat.
Secara kreatif menciptakan kondisi untuk selalu
mengkonservasi kebutaan kita itu
Menyadari kebutaan diri adalah awal menuju
pembelajaran; tidak menyadari kondisi-kondisi yang
melanggengkan kebutaan adalah anti
pembelajaran. (latihan CUCU)
Fakta
Kejadian dirumah; dr membantu cucu kesayangan,
Jatuh, berdarah, ibu menelpon, dokter muda, dr.
Santo menghubungi,
Ketua komisi, petinggi,cucu kecelakaan, dahi
terbentur; menolak menolong;
Ibu pejabat komisi E, cucu jauh, melengking,
ibnya ingsan, memberikan instruksi pertolongan
pertama, dr. muda menolong,
Pak achmad complaint ke direk RS
Latihan: Fakta
1. Si cucu dahinya luka
2. Si cucu menangis, ibunya pingsan
3. Bu Achmad menelpon
4. Bu Achmad diminta menekan luka
dengan es batu yang dibungkus kain
5. Dokter muda datang mengatasi
6. Si cucu dibawa kontrol ke dokter lain
7. Pak Achmad komplain pada Direktur RS
8. Dr. Santo tidak datang sendiri
Pak Achmad memilih data nomor 1, 2, 3 dan 8
Pak Achmad menambah arti : Cucu tidak mendapat
pelayanan yang terbaik
Jenjang mengambil
tindakan
berdasarkan
Membangun:
kepercayaan
Membangun
Membuat Kepercayaan
Menarik
Kesimpulan Asumsi
Membuat
asumsi
Menambah: Makna
bersama sec. Menambah Melakukan
budaya Makna Tindakan
Memilih Data
Memilih
Data Fakta
Fakta
Tangga Inferensi Putaran Inferensi
Model Mental
Adalah gambaran realitas yang
terdapat dalam pikiran kita:
Persepsi;
Pengertian;
Konsep;
Asumsi;
Generalisasi;
Cerita;
Paradigma; dll.
Mengapa Model Mental?
Mental, karena ia ada dalam
pikiran kita dan membentuk
tindakan kita;
Model, karena ia kita
konstruksikan dari pengalaman
kita dalam bentuk peta-peta
mental.
Beberapa Mental Model
Pelayanan Rumah Sakit
RS dijalankan oleh spesialis yang mengontrol
setiap kegiatan
RS punya struktur hirarkhis: power
Penanganan pasien terfragmentasi
Tindakan/penanganan menyajikan kebenaran?
Individualistik, kompetitif untuk menunjukkan
sel-esteem layanan.
Pasien tidak cukup inteligent di beri tahu
tentang kondisi kesehatannya atau tentang
pilihan pengobatannya
Asumsi Thd Profesi: Pagar Betis
Kodrat profesi: sulit dg keterbukaan
Anggota profesi membentuk in-group
latar belakang pendidikan sama
Awam tidak berhak bicara/pdpt ttg
profesionalisme profesi
Monopoli atas keahlian
Konsekwensi sifatnya yang tertutup:
melanggar etika moral
Kelemahan: profesi cenderung solider
terhadap kolegamelindungi
Pasien Sebagai Konsumen
UU Perlindungan Konsumen: 1999
UU RS?
Mengapa ada indeks kepuasan
konsumen? Akreditasi RS?
Mengapa ada UU Praktek Kedokteran?
Mekanisme pasar diterapkan dalam
transaksi Dr-Px?
Terbentuknya Model Mental
Sebagai SistemStruktur Berpikir
Empat (4 ) prinsip:
a) Penghapusan:
b) Pembentukan:
c) Distorsi:
d) Generalisasi:
I. Penghapusan (Deletion)
Dengan cara: memilih dan menyaring,
menutupi beberapa bagian (blocking out
some part)-menghapus sebagian data
Pengacara Klien
Pejabat Dinas Angka kegagalan
Dokter Diagnosa dan
tindakan
Lain (?)
II. Pembentukan (Construction)
Cara: mencari pola dan makna dari hal yang
semu (tidak ada/nyata), misalnya, eksperimen;
menambah atau merekayasa fakta
Pencuri Alibi
Petugas Laporan fiktif
Pasien Penyakit jalan terus,
oh..tidak apa-apa,
sudah baik
Lain (?)
III. Distorsi
Dengan cara: mengubah (twisting)
pengalaman, mengurangi dan melengkapi
bagian, memberikan arti yang berbeda
dengan kenyataan, memutar balikkan fata--
pelintir