7. INDUSTRIALISASI DAN
DAMPAK LINGKUNGAN
Kehadiran industri sangat dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia.
Industri merupakan upaya manusia menghasilkan produk yang
memiliki nilai tambah dan nilai guna untuk meningkatkan kualitas,
kenyamanan dan kesejahteraan manusia.
Industri menimbulkan dampak lingkungan, terutama berupa
limbah dan pencemaran.
Industri menghasilkan produk samping berupa limbah (padat,
cair, gas).
Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan (UU No. 23
Tahun 1997).
Limbah dpt cemari lingkungn dan rusak daya dukung lingkungn.
Sebelum dibuang ke lingkungan, limbah industri harus dikelola
Industri dan Dampak Lingkungan (2)
Keterangan:
BOD (biological oxygen demand) = kebutuhan oksigen biologis
COD (chemical oxygen demand) = kebutuhan oksigen kimiawi
TSS (total suspended solid) = total padatan tersuspensi
TDS (total dissolved solid) = total padatan terlarut
Industri dan Dampak Lingkungan (8)
Pencemaran Udara
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang
perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu
udara, tekanan udara dan lingkungan di sekitarnya. Terdapat
gas yang penting bagi kehidupan seperti oksigen (O2) untuk
bernapas, CO2 untuk fotosintesis dan ozon (O3) untuk
menahan sinar ultraviolet matahari.
Susunan (komposisi) udara bersih terdiri dari 78,09% Nitrogen
(N2), 21,94% Oksigen (O2), 0,93% Argon (Ar) 0,032% CO2.
Gas lain adalah Hidrogen, Methana (CH4), Belerang Dioksida
(SO2), Amonia (NH4) dan lain-lain.
Penyebab pencemaran udara adalah: (1) Faktor Internal
(alamiah) yaitu debu tiupan angin, abu vulkanik, proses
pembusukan sampah organik, (2) Faktor Eksternal (aktivitas
manusia) yaitu pembakaran BBM (fosil), debu atau serbuk
industri, pemakaian racun kimia yg disemprotkan ke udara.
Industri dan Dampak Lingkungan (9)
Komponen Pencemar Udara
Udara di daerah industri menjadi kotor karena terkena
bermacam-macam pencemar. Di antara komponen pencemar
yang paling banyak berpengaruh dalam pencemaran udara
adalah CO, NOx, (NO2, NO), SOx (SO2, SO3), HC, partikel
(debu) dan lain-lain.
CO terjadi pada pembakaran BBM pada suhu tinggi (sehingga
kekurangan oksigen): C + O2 ------- > 2CO. Pada suhu tinggi
juga terjadi penguraian CO2 menjadi CO: CO2 ----- > CO + O.
Partikel adalah pencemar udara yang berbentuk padatan.
Aerosol adalah partikel yg terhambur dan melayang di udara.
Fog (kabut) adlah aerosol berupa butiran cair yg ada di udara.
Smoke (asap) adalah aerosol yang berupa campuran antara
padatan dan cairan yang melayang di udara.
Plume adalah asap yg keluar dari cerobong asap pabrik.
Industri dan Dampak Lingkungan (10)
NOx
NO (sulit diamati, tidak berwarna dan tidak berbau)
NO2 (warna coklat kemerahan, bau menyengat)
NO konsentrasi tinggi yang terhirup dalam pernapasan dapat
menimbulkan gangguan sistem syaraf, kejang-kejang dan
kelumpuhan. NO2 toksitasnya empat kali dari NO, dapat
menyebabkan paru-paru bengkak, sulit bernapas dan
menimbulkan kematian.
Industri dan Dampak Lingkungan (12)
SOx
Gas SOx mudah menjadi asam (asam sulfat), menyerang selaput
lendir hidung atau tenggorokan (radang), saluran pernapasan
lain sampai ke paru-paru. SOx menyebabkan iritasi pada
bagian tubuh yang terkena. Pada konsentrasi tinggi SOx
menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
HC
HC merupakan hasil pembakaran bahan bakar fosil. Benzena
(C6H6) menyebabkan iritasi selaput lendir, lemas, paralysis
(gangguang syaraf, lumpuh), kematian. Toluena (C6H5CH3)
menyebabkan pusing, lemah, pandangan kabur, gangguan
syaraf, kematian.
Industri dan Dampak Lingkungan (13)
Partikel
Pneumokoniosis adalah penyakit saluran pernapasan yang
disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau
mengendap dalam paru-paru. Penyakit ini banyak jenisnya
tergantung jenis debu yang masuk paru-paru, yaitu Silikosis,
Asbestosis, Bisinosis, Antrakosis, dan Berilosis.
Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika (SiO2) yang
masuk dan mengendap di paru-paru. Debu silika banyak
terdapat di pabrik besi baja, keramik, pengecoran beton,
bengkel (kikir, gerenda). Tanda-tandanya sesak napas, batuk
(tidak disertai dengan dahak), keadaan yang parah
menyebabkan kegagalan jantung.
Asbestosis disebabkan oleh debu atau serat asbes (campuran
magnesium silikat). Banyak ditemukan di pabrik permintalan
serat asbes, atau pabrik asbes. Gejala asbestosis adalah sesak
napas dan batuk berdahak.
Industri dan Dampak Lingkungan (14)