Anda di halaman 1dari 12

EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736

Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan


Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

MANAJEMEN DANA DESA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN


DI DESA DOLODUO KECAMATAN DUMOGA BARAT KABUPATEN
BOLAANG MONGONDOW

Rahmat Rian Maspeke1


Novie Pioh2
Gustaf Undap3

Abstrak
Pembangunan pedesaan dalam penyelenggaraannya menerima dana dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah yang disebut dengan Alokasi Dana Desa dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang disebut dengan Dana Desa.
Karakteristik pembangunan desa memiliki sifat yang multidimensional menyangkut
seluruh aspek kehidupan masyarakat di desa. Analisa data yang digunakan adalah
teknik analisa dilakukan sepanjang penelitian berlangsung sejak pengumpulan data
dimulai, analisis data dilangsungkan secara terus menerus hingga pembuatan laporan
penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa pemerintah Desa
Doloduo telah melakukan proses perencanaan dalam rangka menajeman pembangunan
desa yang dituangkan dalam RPJMD dan di RKP yg merupakan acuan dalam
penyusunan APBDES dengan mengunakan dana yang direncanakan tanpa melibatkan
masyarakat desa secara keseluruhan. Pada proses pengorganisasian pemerintah
membentuk tim pengelola kegiatan dalam pengelolaan dana desa tetapi tanpa
membuat surat keputusan yang ada dan tidak memperhatikan sumber daya manusia
yang dimiliki hanya melihat hubungan kedekatan, kekerabatan dan kekeluargaan
berdasarkan penunjukan dari kepala desa. Pada proses pelaksanaan dilakukan proses
pembangunan dilakukan dengan melibatkan tenaga-tenaga masyarakat secara umum
tanpa memperhatikan keahlian yang dimiliki dari para pekerja pelaksana
pembangunan di desa Doloduo sehingga pekerjaan kegiatan pembangunan belum
dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang sesuai dengan penetapan
pekerjaan dalam pembangunan.

Kata Kunci: Manajemen, Dana Desa, Pengadaan dan Penyaluran Pupuk.

1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Unsrat..
2
Ketua Penguji/Dosen Pembimbing Skripsi
3
Sekretaris Penguji/Dosen Pembimbing Skripsi
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Pendahuluan pembangunan tidak terlaksana dengan


Hal yang menonjol dilihat dari baik, dan tidak dapat sesuai dengan
aspek pemerintahan adalah pelaksanaan perencanaan awal yang menjadi
organisasi pemerintahan desa yang kebutuhan dan aspirasi masyarakat di
belum secara optimal berjalan dengan Doloduo, dan dari pembangunan yang
baik, sehingga pertumbuhan dan dilaksanakan terjadi ketidaktepatan
perubahan sosial di desa relatif lambat. dalam pelaksanaan proyek yang
Untuk mencapai hasil maksimal dilakukan panjang jalan yang ada tidak
pembangunan, dimulai dari proses sesuai dengan apa yang menjadi
perencanaan, pelaksanaan hingga perncanaan yang ada,serta hasil kerja
selesainya pembangunan, yang kata yang kurang memuaskan karena jalan
kuncinya diperlukan pengelolaan secara yang baru dibangun sudah mulai rusak
sistematik. Dalam konteks ini, sistem kerana dilihat yang menjadi penangung
manajemen pemerintahan sebagai jawab kerja tidak profesional.
perangkat integral dan melekat dengan Fenomena ini dapat dilihat dari
pengelolaan pembangunan desa manajemen dalam pengaturan berbagai
berfungsi untuk memperbaiki tingkat kegiatan pembangunan terlihat kurang
kesejahteraan masyarakat. Seiring teratur dan kegiatan yang dilakukan
dengan itu, aspek kemampuan aparat terlihat tiba saat tiba akal karena apa
pemerintahan desa sebagai penentu dan yang diinginkan itu yang langsung
penyelenggara menajemen dibangun sehingga seringkali tidak
pemerintahan desa harus dapat sesuai denagan rencana sebelumnya hal
menciptakan nilai keadilan dalam ini juga ditambah dengan pembuatan
proses pembangunan desa. Nilai DaftarUsulan Rencana kegiatanyang
keadilan itu berkaitan dengan seharusnya direncanakan oleh
pemenuhan hal-hak warga negara yang pemerintah desa dan BPD atas usul
harus terlayani secara menyeluruh oleh masyarakat desa, ternyata hanya dibuat
pemerintah desa. Untuk oleh kepala desa dan aparat kecamatan
menyelenggarakan fungsi pemerintahan yang hanya diketahui oleh ketua BPD
dan pembangunan desa dibutuhkan hal ini dapat dibuktikan dengan tidak
kemampuan manajerial perangkat ikut sertanya masyarakat maupun
pemerintah desa yang handal dalam anggota BPD dalam penyusunan
usaha memberikan kepuasan bagi tersebut. Proses pelaksanaan
masyarakat melalui pelaksanaan pembangunan juga tidak
pembangunan desa sesuai tujuan mengikutsertakan masyarakat.
keberadaan institusi pemerintahan Pelaksana kegiatan dilakukan kepala
sebagai organisasi publik. Secara desa dan aparat kecamatan tanpa
empirik implementasi serta penerapan mempertimbangkan aspek kualitas dan
fungsi-fungsi manajemen pemerintahan kepentingan masyarakat desa sehingga
di desa doloduo kecamatan dumoga sebenarnya jalan di desa yang bisa
barat kabupaten bolaang mongondow, menjangkau 1 kilometer tetapi yang
belum berjalan secara optimal dalam dibangun hanya 768 meter sehingga
pengelolaan dana pembangunan dimana menimbulkan kecurigaan kepada
dana pembangunan yang bersumber dari masyarakat tentang pengunaan dana
hibah dana desa, sebesar Rp. desa .
571.729.986. Yang diterima di tahun Begitu pula pada aspek pengawasan
2016 untuk meningkatkan hasil pembangunan, tidak pernah

2
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

diperiksa oleh BPD, tetapi diperiksa pengawasan usaha-usaha para anggota


oleh pihak kecamatan. Dengan organisasi dan penggunaan sumber
demikian sejauh ini pelaksanaan daya-sumber daya manusia organisasi
pembangunan desa masih didasarkan lainnya agar mencapai tujuan organisasi
atas kemauan dan keinginan kepala desa yang telah ditetapkan. Gulick dalam
dan pihak kecamatan, belum atas dasar Wijayanti (2008:1) mendefinisikan
pertimbangan keinginan dan kemauan manajemen sebagai suatu bidang ilmu
masyarakat desa.Fenomena di atas pengetahuan (science) yang berusaha
menguatkan asumsi bahwa kemampuan secara sistematis untuk memahami
manejerial aparat pemerintah desa mengapa dan bagaimana manusia
dalam mengelola manajemen bekerja bersama-sama untuk mencapai
permintahan desa masih sangat rendah tujuan dan membuat sistem ini lebih
dalam pengunaan dana desa, bahkan bermanfaat bagi kemanusiaan. Schein
aktivitas manajemen tidak dilaksanakan (2008:2) memberi definisi manajemen
oleh aparat pemerintah desa. Kondisi sebagai profesi.Menurutnya manajemen
ini, dapat menyebabkan kualitas merupakan suatu profesi yang dituntut
pengelolaan manajemen pemerintah untuk bekerja secara profesional,
desa yang menunjang keberhasilan karakteristiknya adalah para profesional
pembangunan desa menjadi rendah. membuat keputusan berdsarkan prinsip-
Padahal pembangunan desa yang prinsip umum, para profesional
merupakan keterpaduan antar berbagai mendapatkan status mereka karena
kebijakan pemerintah dengan partisipasi mereka mencapai standar prestasi kerja
serta swadaya gotong-royong tertentu, dan para profesional harus
masyarakat, perlu didukung dengan ditentukan suatu kode etik yang kuat.
kemampuan perangkat pemerintah desa Menurut Jhon D Millet yang di kutip
dalam menciptakan iklim keterpaduan oleh Susatyo Herlamabang (2016:8)
yang serasi dan berkesinambungan Manajemen adalah proses memimpin
dalam memanfaatkan segala sumber dan melancarkan pekerjaan dari orang
daya di desa untuk didayagunakan yang terorganisir secara formal untuk
dalam pelaksanaan program mencapai tujuan. Terry (2005:1)
pembangunan desa. memberi pengertian manajemen yaitu
suatu proses atau kerangka kerja, yang
Tinjauan Pustaka melibatkan bimbingan atau pengarahan
Secara etimologis kata manajemen suatu kelompok orang-orang kearah
berasal dari bahasa Perancis Kuno tujuan-tujuan organisasional atau
menagement, yang berarti seni maksud yang nyata. Hal tersebut
melaksanakan dan mengatur. meliputi pengetahuan tentang apa yang
Sedangkan secara terminologis para harus dilakukan, menetapkan cara
pakar mendefinisikan manajemen bagaimana melakukannya, memahami
secara beragam, diantaranya: Follet bagaimana mereka harus melakukannya
yang dikutip oleh Wijayanti (2008:1) dan mengukur efektivitas dari usaha-
mengartikan manajemen sebagai seni usaha yang telah dilakukan. Dari
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui beberapa definisi yang tersebut di atas,
orang lain. Menurut Stoner yang dikutip dapat disimpulkan bahwa manajemen
oleh Wijayanti (2008: 1) manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara
adalah proses perencanaan, bersama-sama untuk menentukan dan
pengorganisasian, pengarahan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi

3
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

dengan pelaksanaan fungsi-fungsi Proses perencanaan berisi langkah-


perencanaan, pengorganisasian, langkah: Menentukan tujuan
pelaksanaan, dan perencanaan, menentukan tindakan
pengawasan.Manajemen merupakan untuk mencapai tujuan,
sebuah kegiatan; pelaksanaannya mengembangkan dasar pemikiran
disebut manajing dan orang yang kondisi mendatang,
melakukannya disebut mengindentifikasi cara untuk
manajer.Manajemen dibutuhkan mencapai tujuan dan
setidaknya untuk mencapai tujuan, mengimplementasi rencana
menjaga keseimbangan di antara tujuan- tindakan dan mengevaluasi
tujuan yang saling bertentangan, dan hasilnya
untuk mencapai efisiensi dan B. Organizing (pengorganisasian)
efektivitas. Menurut Terry (2010) Organizing berasal dari kata
Manajemen terdiri dari berbagai unsur, organon dalam bahasa Yunani yang
yakni man, money, method, machine, berarti alat, yaitu proses
market, material dan information. Man: pengelompokan kegiatan untuk
Sumber daya manusia; Money: Uang mencapai tujuan-tujuan dan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan; penugasan setiap kelompok kepada
Method: Cara atau sistem untuk seorang manajer (Terry & Rue,
mencapai tujuan; Machine: Mesin atau 2010). Pengorganisasian dilakukan
alat untuk berproduksi; Materia: Bahan- untuk menghimpun dan mengatur
bahan yang diperlukan dalam kegiatan; semua sumber-sumber yang
Market: Pasaran atau tempat untuk diperlukan, termasuk manusia,
melemparkan hasil produksi; sehingga pekerjaan yang
Information: Hal-hal yang dapat dikehendaki dapat dilaksanakan
membantu untuk mencapai tujuan. dengan berhasil.
Menurut Terry (2010: 9), fungsi Ciri-ciri organisasi sebagai berikut:
manajemen dapat dibagi menjadi empat mempunyai tujuan dan sasaran,
bagian, yakni planning (perencanaan), mempunyai keterikatan format dan
organizing (pengorganisasian), tata tertib yang harus ditaati,
actuating (pelaksanaan), dan controlling adanya kerjasama dari sekelompok
(pengawasan): orang, dan mempunyai koordinasi
A. Planning (perencanaan) tugas dan wewenang. Tujuan
Planning (perencanaan) ialah organisasi merupakan pernyataan
penetapan pekerjaan yang harus tentang keadaan atau situasi yang
dilaksanakan oleh kelompok untuk tidak terdapat sekarang, tetapi
mencapai tujuan yang dimaksudkan untuk dicapai pada
digariskan.Planning mencakup waktu yang akan datang melalui
kegiatan pengambilan keputusan, kegiatan-kegiatan organisasi
karena termasuk dalam pemilihan (Handoko, 2002).
alternatif-alternatif keputusan. C. Action (pelaksanaan)
Diperlukan kemampuan untuk Pelaksanaan merupakan usaha
mengadakan visualisasi dan melihat menggerakkan anggota-anggota
ke depan guna merumuskan suatu kelompok sedemikian rupa, hingga
pola dari himpunan tindakan untuk mereka berkeinginan dan berusaha
masa mendatang. untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan bersama.

4
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

D. Controlling (pengawasan) maupun daerah tertentu melalui


Controlling atau pengawasan penyampaian pelayanan, bantuan dan
adalah penemuan dan penerapan informasi kepada masyarakat desa.
cara dan alat untuk menjamin Secara etimologi, pembangunan berasal
bahwa rencana telah dilaksanakan dari kata "bangun", diberi awalan "pem"
sesuai dengan rencana yang telah danakhiran "an", guna menunjukkan
ditetapkan. perihal membangun. Kata bangun
Teori pembangunan desa dari setidak-tidaknyamengandung empat
Rondinellidalam Yusran Lapananda arti.Pertama, dalam anti sadar atau
(2016:42) merupakan pemanfaatan hasil siuman.Kedua, dalam arti bangkitatau
pembangunan fisik desa yaitu dengan berdiri.Ketiga, dalam arti
membangun atau memperbaiki bentuk.Keempat, dalam arti kata kerja,
prasarana jalan desa akan menciptakan yakni membuat, mendirikan atau
atau memperbaiki kehidupan membina. Pembangunan meliputi pula
masyarakat desa. Dengan adanya segi anatomic (bentuk), fisiologik
pembangunan prasarana jalam, (kehidupan) dan behavioral (perilaku)
masyarakat dapat menggunakan jalan (Ndraha, 2007:1). Pembangunan
tersebut dengan berbagai kebutuhan menurut Tjokroamidjojo (2007:2),
yang mereka perlukan, seperti adalah "usaha perubahan ke arah yang
malakukan mobilitas, pemasaran hasil lebih baik yang dilakukan secara
pertaniannya, mangangkut hasil berencana dan bertahap". Menurut
pertanian agar lebih mudah Siagian (2008:31), pembangunan adalah
dll.Pembangunan desa, bukan yang hal suatu usaha atau rangkaian usaha
baru lagi di Indonesia ini, yang pertumbuhan dan perubahan
bertujuan untuk menentaskan yangterencana yang dilakukan secara
kemiskinan dan meningkatkan sadar oleh suatu bangsa, negara dan
kesejahteraan masyarakat pedesaan. pemerintah menujumodernitas dalam
Dalam proyek-proyek yang dilakukan rangka pembinaan bangsa (nation
oeh pemerintah dalam pembangunan building).
masyarakat, dalam penelitian ini konsep Pemegang kekuasaan pengelolaan
pembangunan dari PNPM Mandiri keuangan desa adalah kepala desa yang
Perdesaan dapat dirasakan oleh karna jabatannya memperoleh
masyarakat desa.Hasil dari kewenangan itu.Yusran Lapananda
pembangunan desa yang berupa dalam bukunya hukum pengelolaan
pembangunan fisik yang telah keuangan desa (2016: 21-22)
dilakukan dapat dirasakan masyarakat, mengemukakan bahwa dalam
bukan hanya kelompok-kelompok pengelolaan keuangan desa ada
tertentu saja yang merasakan hasil dari kekuasaan otorisasi yaitu kekuasaan
proyek tersebut. Melihat konsep dalam mengambil tindakan yang
pembangunan Desa Terpadu yang berakibat penerimaan menjadi
merupakan suatu strategi pembangunan pendapatan desa atau pengeluaran
yang merupakan pekembangan lebih menjadi belanja desa yang diwujudkan
lanjut dari strategi pembangunan dalam APBDesa yang ditetapkan dalam
desa.Dalam pembangunan desa perdes serta kekuasaan kebendaharaan
dilakukan usaha yan intensif dengan yang berhubungan dengan tugas
tujuan dan kecenderungan mamberikan bendahara dalam mengelola dan
fokus perhatian kepada kelompok mempertanggungjawabkan keuangan

5
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

desa. Dalam Undang-Undang Nomor 6 mencapai tujuan pembangunan desa


Tahun 2014 tentang desa dijelaskan yaitu meningkatkan kesejahteraan
bahwa keuangan desa adalah hak dan masyarakat desa dan kualitas hidup
kewajiban desa yang dapat dinilai manusia serta penanggulangan
dengan uang ataupun barang yang kemiskinan, melalui:
merupakan pendapatan, belanja ataupun 1. Pemenuhan kebutuhan dasar seperti
pembiayaan yang bersumber dari pengembangan pos kesehatan dan
pendapatan asli desa, alokasi anggaran polindes, pengelolaan dan
pendapatan dan belanja negara serta pembinaan posyandu, serta
alokasi anggaran pendapatan dan pengelolaan dan pembinaan PAUD
belanja daerah. Menurut Peraturan dan sarana pendidikan lainnya.
Pemerintah No.60 Tahun 2014 tentang 2. Pembangunan sarana dan prasarana
Alokasi Dana Desa yang bersumber dari desa seperti air bersih berskala desa,
APBN, dana desa adalah dana yang irigasi tersier, saluran untuk
bersumber dari Anggaran Pendapatan budidaya ikan, sarana dan prasarana
dan Belanja Negara yang diperuntukan produksi didesa, jalan desa, jalan
bagi desa yang ditransfer melalui usaha tani, embung desa, energy baru
Anggaran Pendapatan dan Belanja dan terbarukan, serta sanitasi
Daerah kabupaten/kota dan digunakan lingkungan.
untuk membiayai penyelenggaraan 3. Pengembangan potensi ekonomi
pemerintahan, pelaksanaan lokal seperti pembangunan dan
pembangunan, pembinaan pengelolaan tempat pelelangan ikan,
kemasyarakatan, dan pemberdayan pengembangan desa wisata,
masyarakat. Peraturan Menteri pendirian dan pengembangan Badan
Keuangan Nomor 93 Tahun 2015 Usahan Milik desa, pembangunan
tentang Tatacara Pengalokasian, dan pengelolaan tambatan perahu,
Penyaluran, Pengunaan, Pemantauan pengembangan secara kolektif,
Dan Evaluasi alokasi Dana Desa pengembangan benih lokal,
pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari pembuatan pupuk dan pakan organik,
dana desa harus berdasarkan pada pembangunan dan pengelolaan pasar
pedoman umum penggunaan dana desa desa, serta pengembangan teknologi
dan pedoman teknis dari bupati atau tepat guna pengolahan hasil
walikota. Selain untuk kegiatan yang pertanian dan perikanan.
telah diprioritaskan, alokasi dana desa 4. Pemanfaatan sumber daya alam dan
juga dapat digunakan untuk membiayai lingkungan secara berkelanjutan
kegiatan yang tidak termasuk dalam seperti pengelolaan sampah, rumput
prioritas setelah mendapat persetujuan laut, komoditas tambang mineral
dari bupati/walikota yang diberikan bukan logam, komoditas tambang
pada saat evaluasi rancangan peraturan batuan, serta hutan milik desa.
desa mengenai APBDesa. Dalam 5. Tujuan pengaturan prioritas
Peraturan Menteri Desa penggunaan dana desa adalah :
(PERMENDES) No.5 Tahun 2015 a. Sebagai acuan bagi desadalam
tentang Penetapan Prioritas Penggunaan menentukan program dan
Dana Desa Tahun 2015 BAB III pasal 5 kegiatan bagi penyelenggaraan
menjelaskan bahwa prioritas kewenangan hak asal-usul dan
penggunaan dana desa untuk kewenangan lokal berskala desa
pembangunan desa dialokasikan untuk yang dibiayai oleh dana desa

6
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

b. Sebagai acuan bagi pemerintah (Perencanaan), Organizing


kabupaten/kota dalam menyusun (Pengorganisasian), Action
pedoman teknis penggunaan (Pelaksanaan), Controlling
dana desa (Pengawasan). Yang menjadi informan
c. Sebagai acuan bagi pemerintah dalam penelitian ini adalah: Kepala
dalam pemantauan dan evaluasi Desa, Sekertaris Desa, Badan
pelaksanaan penggunaan dana Permusyawaratan Desa, Perangkat
desa. Desa, Masyarakat 5 orang.

Metode Penelitian Hasil Penelitian


Jenis penelitian ini menggunakan Pada Manajemen Dana Desa yang
jenis atau metode penelitian kualitatif. dilakukan di desa Doloduo Kecamatan
Model penelitian kualitatif ini biasanya Dumoga Barat Kabupaten Bolaang
digunakan dalam pengamatan dan Mongondow dilihat dari aspek-aspek
penelitian sosial (Sugiyono, 2013). Perencanaan, Perorganisasian,
Metodologi kualitatif sebagaiprosedur Pelaksanaan dan Pengawasan adalah.
penelitian yang menghasilkan data Pada aspek perencanaan sebagaimana
deskripsi berupa informasi tertulis dan hasil investigasi yang dilakukan
lisan dariseseorang dan prilaku yang menunjukan perencanaan pembangunan
dapat diamati. Data yang terkumpul yang ada di desa telah dilakukan tetapi
akandianalisa secara kualitatif. Jenis belum maksmal dilihat dari pemerintah
data kualitatif adalah data yang desa masih belum m aksimal
dinyatakan dalam bentukkata, kalimat melibatkan masyarakat dalam proses
dan gambar (Sugiyono, 2013).Sehingga perencanaan, dalam mengadakan
dapat disimpulkan bahwa penelitian musyawarah pembangunan desa untuk
kualitatif merupakan penelitian social mengunakan Dana Desa hal ini kita
yang berusaha mendekati kenyataan dapat lihat hasil pembuatan RPJMDes
sosial secara empirik dari dalam sebagai dan RKPDes banyak yang tidak
rangkaianproses sosial yang saling deketaui masyarakat tetapi hanya
membentuk kenyataan dengan berdasarkan pemikiran pemerintah desa
menghasilkan data-data deskriptif dan pemrintah kecamatan bahkan
berupa kata-kata, gambaran dan catatan Kabupaten, padahal perncanaan adalah
dalam tampilan yang apa adanya. dalam Darma Salam (16:2007) adalah
Adapun fokus penelitian dalam hal usaha membuat suatu pilihan tindakan
ini adalah, pertama, kemampuan dari berbagai alternative yang mungkin
manajerial aparat pemerintahan desa dapat tersedia yang meliputi aspek
yang didefinisikan dengan kemampuan strtegi, kebijakan ,program proyek dan
aparatur pemerintah desa dalam prosedur dalam rangka mencapai tujuan
menerapkan fungsi-fungsi manajemen organisasi dalam hal ini pemerintah
pemerintahan, sehingga dapat melayani, pusat yang menghibahkan Dana Desa
mengayomi serta menumbuhkan kepada pemerintah daerah untuk
prakarsa dan partisipasi masyarakat disalurkan kepada pemerintah desa
dalam pembangunan dan memiliki untuk digunakan dalam
kepekaan terhadap pandangan maupun penyelengaaraan pembangunan desa,
aspirasi yang hidup dalam masyarakat dan desa Doloduo sebagai salah satu
ini dikaji dengan melihat aspek-aspek penerimanya harus mampu maksimal
sebagai berikut: Planning mempergunakannya. Pembangunan

7
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

yang mengunakan dana desa dilakukan hal di atas bahwa keterlibatan


dengan dengan mengacu pada peraturan masyarakat sangatlah penting dalam
perundang perturan menteri dalam proses perencanaan pembangunan
Negeri no 114 tahun 2014 tentang didesa karena hasil dari RPJMDes Dan
pedoman pembangunan desa di dalam RPKdes adalah dasar penyusunan
perncanaan pembangunan Di dalam APBdes di desa untuk menyelengarakan
perencanaan pembangunan Desa pembangunan di desa, melihat hal
disusun secara berjangka yang terdiri tersebut menunjukan bahwa di desa
atas Doloduo dalam melakukan perencanaan
a. Rencana Pembangunan Jangka pembangunan desa belum sesuai
Menengah Desa (RPJM Desa) untuk dengan peraturan perundang-undangan
jangka waktu 6 (enam) tahun. tetang tatacara begaiman perencanaan
Ditetapkan dengan Peraturan Desa pembangunan yang harus dilakukan di
paling lama 3 bulan sejak Kepala desa karena juga pemerintah desa tidak
Desa dilantik. dapat memberikan dokumen pelaksanan
b. Rencana Pembangunan Tahunan musyawarah pembangunan yang
Desa atau yang disebut Rencana dilakukan didesa Doloduo seperti berita
Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa), acara, daftar hadir dan lain sebagainya
merupakan penjabaran dari RPJM sebagai bukti tranparansi kegiatan yang
Desa untuk jangka waktu 1 (satu) dilaksanakan.
tahun. Ditetapkan dengan Peraturan Pada aspek Pengorganisasian
Desa dan disusun oleh pemerintah dilihat yang terjadi di desa Doloduo
Desa pada bulan Juli tahun berjalan. terlihat bahwa pengorganisasian kurang
Yang kemudian selanjutnya maksimal karena kurangnya koordinasi
dijelaskan bahwa dalam rangka proses antara pemerintah dan masyarakat
membuat RPJMDes Dan RPKDES mengenai pembentukan tim pengelola
harus diselengarakan suatu bentuk kegiatan dan berdasarkan kemampuan
Musyawarah pembangunan desa, dan kompetensiyang dimiliki dalam
MUSREMBANGDes yang melibatkan menjalankan tugas dan wewenang
semua unsur masyarakat yang ada di sebagai unsur pelaksana kegiatan
desa yang dimulai dari tiap dusun berdasarka kemampuan Sumber daya
Dilakukan untuk menemukenali potensi manusia yang ada untuk ditempatkan
dan peluang pendayagunaan sumber padahal dalam pengorganisasian adalah
daya Desa, dan masalah yang dihadapi usaha untuk mengkelompokkan
Desa. Hasil penggalian gagasan menjadi pekerjaan yang berarti alat, yaitu proses
dasar bagi masyarakat dalam pengelompokan kegiatan untuk
merumuskan usulan rencana kegiatan mencapai tujuan-tujuan dan penugasan
yang meliputi penyelenggaraan setiap kelompok kepada seorang
pemerintahan Desa, pembangunan manajer, fungsi ini meliputi semua
Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, kegiatan manajemen yang diwujudkan
dan pemberdayaan masyarakat Desa. dalam struktur tugas dan wewenang,
Proses penggalian gagasan dilakukan pengorganisasian mengatur kegiatan-
secara partisipatif dengan melibatkan kegiatan yang harus dilkasanakan oelh
seluruh unsur masyarakat Desa sebagai unit-unit organisasi seperti penugasan,
sumber data dan informasi melalui pelimpahan dan wewenang untuk
Musyawarah Dusun atau Musyawarah melaksakan pekerjaan hubungan
Khusus unsur masyarakat. Berdasarkan informasi vertical maupun horizontal

8
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

dalam suatu koordinasi yang efektif dan 4) rantai perintah dan kesatuan
efisien. Pengorganisasian merupakan perintah,
suatu proses untuk merancang struktur 5) tingkat-tingkat hirarki
formal, mengelompokkan dan mengatur manajemen,
serta membagi tugas-tugas atau 6) saluran komunikasi,
pekerjaan di antara para anggota 7) penggunaan komite,
organisasi, agar tu¬uan organisasi dapat 8) rentang manajemen dan
dicapai dengan efisien. Proses kelompok-kelompok informal
pengorganisasi dapat ditunjukkan yang tak dapat dihindarkan.
dengan tiga langkah prosedur berikut Melihat hal-hal tersebut dalam
ini: pengorganisasian tim sebagai unsur
1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang penyelengara dan penguna dana desa
harus dilaksanakan untuk mencapai belum terlihat secara cermat tentang
tujuan organisasi. kecakapan daripada angota Tim yang
2. Pembagian beban pekerjaan total didudukan berdasarkan kemampuan dan
menjadi kegiatan-kegiatan yang kapasitas yang dimiliki berdasarkan
secara logik dapat dilaksanakan oleh Sumber daya manusia yang dimiliki
satu orang. Pembagian kerja tetapi Sangadi hanya memilih orang-
sebaiknya tidak terlalu berat orang yang seolah dekat dengan sangadi
sehingga tidak dapat diselesaikan, baik kerabat maupun kolega yang ada,
atau terlalu ringan sehingga ada dan strukutrur keoragnisasian pengelola
waktu menganggur, tidak efisien dan dana desa hanya bersifat penunjukan
terjadi biaya yang tidak perlu. dari kepala desa.
3. Pengadaan dan pengembangan suatu Pada aspek Pelaksanaan pengunaan
mekanisme untuk dana desa dalam meningkatkan
mengkoordinasikan pekerjaan para pembangunan di desa Doloduo
anggota organisasi menjadi kesatuan kecamatan Dumoga Barat didasarkan
yang terpadu dan harmonis. dari hasil wawancara dapat dilihat
Mekanisme pengkoordinasian ini bahwa pelaksanaan pembanguanan di
akan membuat para anggota desa doloduo belum optimal apa yang
organisasi menjaga perhatiannya di harapkan masyarakat setempat,karena
pada tujuan organisasi dan masih banyak yang perlu pembangunan
mengurangi ketidak-eEisienan dan yang belum di laksanakan dengan baik
konflik-konflik yang merusak. sehingga banyak masyarakat yang
4. Pelaksanaan proses pengorganisasian menilai bahwa pelaksanaan
yang sukses, akan membuat suatu pembangunan yang di lakukan oleh
organisasi dapat mencapai tujuannya. pemerintah tidak sesuai bestek, hal ini
Proses ini akan tercermin pada dilihat bahwa yang melakukan proses
struktur organisasi, yang mencakup pelaksanaan pekerjaan bukanlah orang
aspek-aspek penting organisasi dan professional dalam pelaksana
proses pengorganisasian, yaitu: pembangunan di desa Tahap
1) pembagian kerja, Pelaksanaan kegiatan pembangunan
2) departementalisasi (atau sering sarana dan prasarana pada dasarnya
disebut dengan istilah merupakan pelaksanaan kegiatan
iepartementasi), tahapan pemanfaatan dana dalam Siklus
3) bagan organisasi formal, kegiatan pengunaan dana desa Kegiatan
dalam tahapan ini pada garis besarnya

9
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

tahap pelaksanaan konstruksi itu pengadaan/mobilisasi tenaga kerja/


sendiri. Adapun mekanisme kegiatan bahan/alat, rencana tim pelaksana
pada tahap pelaksanaan kegiatan lapangan, rencana calon Tenaga Kerja
pembangunan prasarana.Masing-masing yang akan terlibat, termasuk rencana
kegiatan pada diagram tersebut dapat pelatihan administrasi dan teknis
diuraikan sebagai berikut. Suatu konstruksi bagi tim pelaksana lapangan.
rencana kerja hendaklah dibuat serinci Pelaksanaan hal tersebut dilakukan
mungkin agar lebih mudah untuk dengan cara mengevaluasi atau
dipahami dan dilaksanakan. Untuk memeriksa kembali dari setiap rencana
mencapai hal tersebut tidak cukup yang telah ada, apakah semua hal-hal
mudah, apalagi ada keterbatasan yang diuraikan pada rencana semula
kemampuan teknis personil dalam (SPPD-L/Proposal) masih dapat
menyusun perencanaan dan diterapkan dilapangan. Jika ada rencana
keterbatasan waktu yang tersedia untuk yang perlu disesuaikan kembali maka
merencankan kegiatan. Untuk dapat langsung diperbaiki. Hasil
mengantisipasi adanya kelemahan- perbaikan/perubahan inilah yang
kelemahan dalam perencanaan tersebut selanjutnya akan dipergunakan oleh
maka perlu dilakukan evaluasi atau Tim Pelaksana Lapangan sebagai acuan
penajaman kembali rencana kerja dalam pelaksanaan, disamping juga
sebelum pelaksanaan dimulai. sebagai alat monitoring suatu pekerjaan
Penajaman rencana kerja disini dilapangan nanti. Keseluruhan hasil
merupakan kegiatan yang dilakukan penajaman rencana ini akan menjadi
oleh KSM selaku pelaksana kegiatan masukan dalam penyelenggaraan
pembangunan, khususnya oleh Tim Musyawarah Persiapan Pelaksanaan
Pelaksana yang telah dibentuk, dengan Konstruksi yang diselenggarakan oleh
tujuan untuk memperoleh suatu rencana UPL. Hal–hal yang terkait dengan
pelaksanaan pembangunan yang lebih pekerjaan yang akan dilaksanakan yaitu;
rinci dari rencana kerja awal (sudah Lingkup kegiatan, dokumen perjanjian
diajukan dalam proposal/SPPD-L) kerja, jangka waktu pelaksanaan serta
sehingga lebih siap dijalankan nilai perjanjian kerja.Hal-hal khusus
dilapangan. Kegiatan ini dimaksudkan yang masuk dalam perjanjian seperti
sebagai langkah antisipasi adanya hak dan kewajiban para pihak, tahap
perubahan-perubahan dalam rencana pencairan dana, penyelesaian pekerjaan
kerja awal baik yang disebabkan oleh dan pemeliharaan hasil pekerjaan.
adanya pemahaman baru yang lebih Sedangkan hal–hal umum yang perlu
mendalam tentang pelaksanaan diatur dalam perjanjian untuk
kegiatan, perubahan kondisi lapangan mengantisipasi berbagai permasalahan
dilokasi prasarana, ketersediaan tenaga yang timbul selama pelaksanaan
kerja, bahan, peralatan ataupun kondisi pekerjaan seperti: sanksi, force majeure
Tim Pelaksana kegiatan sendiri, dan dan penyelesaian perselisihan.
lain-lain yang akan mempengaruhi
metode kerja pelaksanaan untuk Kesimpulan
mencapai target-target yang sudah 1. Pada penelitian manajemen
ditentukan dalam pelaksanaan Pengunaan dana desa di desa
konstruksi. Penajaman rencana kerja doloduo bahwa dalam menjalankan
yang dicakup disini antara lain adalah Pemerintah Desa Doloduo telah
rencana jadwal pelaksanaan, rencana melakukan proses perencanaan

10
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

dalam rangka menajeman 2. Pada Proses perencanaan sebaiknya


pembangunan desa yang dituangkan pemerintah desa dalam
dalam RPJMD dan di RKP yg Musrembangdes untuk penyusunan
merupakan acuan dalam penyusunan RPJMD dan RPKdes melibatkan
APBDES dengan mengunakan dana masyarakat dilihat dari tiap dusun
yang direncanakan tanpa melibatkan agar supaya unsur keterwakilan,
masyarakat desa secara keseluruhan. mewakili aspierasi masyarakat yang
2. Pada proses pengorganisasian ada di dusun.
pemerintah membentuk tim 3. Pada Proses pengorganisasian
pengelola kegiatan dalam perluadanya melibatkan semua unsur
pengelolaan dana desa tetapi tanpa dengan melihat kapasitas dan sumber
membuat surat keputusan yang ada daya manusi yang dimiliki oleh
dan tidak memperhatikan sumber mereka yang akan melaksanakan
daya manusia yang dimiliki hanya kegiatan yang ada.
melihat hubungan kedekatan. 4. Pada proses Pelaksanaan sebaiknya
kekerabatan dan kekeluargaan meilhat perencanaan yang sesuai
berdasarkan penunjukan dari kepala dengan hasil Musrembang yang ada
desa di RPJMDes dan RPKDES sehingga
3. Pada proses pelaksanaan dilakukan dapat menjawab harapan masyarakat
proses pembangunan dilakukan di desa Doloduo.
dengan melibatkan tenaga-tenaga 5. Pada proses pengawasan supaya
masyarakat secara umum tanpa lebih diintensifkan tentang
memperhatikan keahlian yang pengawalan pengunaan dana desa
dimiliki dari para pekerja pelaksana dalam pembangunan di desa
pembangunan di desa Doloduo Doloduo dan lebih diperjelas tugas
sehingga pekerjaan kegiatan dantanggung jawab Badan
pembangunan belum dapat Permusyawarataan Desa.
dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan yang sesuai dengan DAFTAR PUSTAKA
penetapan pekerjaan dalam Atmosudirjo, P. 2005.Perancangan
pembangunan. Sistem Informasi. Yogyakarta:
4. Pada proses Pengawasan Andi.
pembagunan yang dilakukan Handoko, T H. 2002. Manajemen
kelihatannya kurang proaktif baik Personalia Dan Sumber Daya
oleh pemerintah, Badan Perwakilan Manusia. Cetakan
desa maupun masyarakat dalam Keduabelas. Yogyakarta: BPFE.
menangapi ataupun melihat proses Herlambang, S. 2016. Manajemen
pelaksanaan pembangunan yang Pelayanan. Yogyakarta: Gosyen:
dilakukan di desa Doloduo tidak Publishing.
terkawal dengan baik. Nawawi, H. 2009. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Ghalia
Saran Indonesia.
1. Pada proses manajemen Dana desa Siagian, S P. 2008. Manajemen Sumber
dalam meningkatkan pembangunan Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
di desa Doloduo Kecamatan Dumoga Aksara.
Barat kabupaten Bolaang
Mongondow.

11
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Schein, E H. 2008. Organizational Aksara


Culture And Leadership. San Terry, G R. dan Rue, L W. 2005. Dasar-
Francisco: Jossey- Bass. Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Aksara.
Kualitatif. Bandung: Alfabeta Terry, G R dan Rue, L W. 2010. Dasar-
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Dasar Manajemen. Cetakan
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kesebelas. Jakarta: Bumi
Kualitatif, R&D. Bandung: Aksara.
Alfabeta Wijayanti, I D. 2008. Manajemen.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014
Sugiyono. 2013.Metode Penelitian Tentang Desa.
Administrasi. Bandung: Alfabeta, Peraturan Pemerintah Republik
Cetakan Kelima Indonesia Nomor 60 Tahun
Sutomo, B. 2008.Variasi Mie dan Pasta. 2014Tentang Dana Desa yang
PT. Jakarta: Kawan Pustaka. Bersumber dari Anggaran
Terry, G R dan Rue, L W. 2009.Prinsip- Pendapatan dan Belanja Negara.
Prinsip Manajemen. Jakarta: PT.
Bumi

12

Anda mungkin juga menyukai