Nurfitriani Astuti (11021010100) Jumaidar (1102101010020) Roma Itona (1102101010008) Sartika Silvana (1102101010014) Addina Wulandari (1102101010030) Tomi Prabudi (1102101010036) Azhyumardi (1102101010025) Dian Pratiwi (1102101010010) Alfisyahri FS (1102101010028) Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Apthae epizootica (AE) adalah penyakit akut yang diakibatkan oleh virus yang biasanya menyerang sapi, kambing, kerbau, babi dan domba Disebabkan oleh virus dari genus Aphthovirus dari Famili Picornaviridae.Berbentuk ikosahedral, tidak beranvelope, berdiameter 27 m, genomnya RNA berserat tunggal (single strand RNA), polaritas (+), protein VPg pada ujung 5 dipoliadenilasi pada ujung 3. RNA virion bertindak sebagai mRNA dan ditranslasi menjadi poliprotein yang selanjutnya disibak untuk menghasilkan 11 protein tersendiri, replikasi tersebut terjadi dalam sitoplasma. Secara historis tiap tipe sudah dibedakan lagi menjadi subtipe berdasarkan beda kualitatif. Keragaman antigenik ini disebut heterogenitas antigen. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam penggunaan vaksin, karena vaksin spesifik pada serotipe tapi tidak pada subtipe. Di Indonesia pernah terjadi wabah PMK akibat adanya tipe O11. Kelas: Kelas IV ((+)RNA) Famili: Picornaviridae Genus: Aphthovirus Spesies: Virus Penyakit Mulut dan Kuku (FMD virus) Suhu tubuh meningkat (Demam) Anoreksia Suhu tubuh turun ketika mulai muncul lepuh2 Meningkatnya saliva dan busa disekitar bibir Hewan terkadang hanya berbaring saja Hewan pincang Terdapat dua rute infeksi, yaitu: 1. Primer : melalui inhalasi 2. Sekunder : Melalui makanan yang tercemar, vaksinasi yang tercemar dan inseminasi yang tercemar. 1. Kontak dengan hewan yang sakit baik melalui sekresi ataupun ekskresi. 2. Dapat ditularkan melalui produk asal ternak seperti air susu dan daging. 3. Penularan dapat juga terjadi akibat lalu lintas barang/bahan yang tercemar virus PMK seperti sepatu, kendaraan dan pakaian. 4. Melalui angin dapat menularkan penyakit ke kawasan yang luas. Pembentukan lepuh dan kadang terdapat radang kataral dari mulut, tekak, dan saluran udara. Lepuh dan ulser mungkin terbentuk di dalam pangkal tekak, kerongkongan, rumen, reticulum, omasum, usus, dan bronchi,. Dalam keadaan yang lebih berat, dapat terjadi gastroenteritis yang disertai perdarahan kecil dan ulserasi Kelenjar limferegional dan limpa juga dapat mengalami pembesaran, di samping perdarahan pada otot jantung. Perubahan histologik di dalam jantung meliputi degenerasi serabut otot serta adanya infiltrasi sel kecil bulat pada jaringan interstisial didasarkan pada gejala klinis yang ditimbulkan. Selain itu dilakukan koleksi sampel pada hewan yang menderita untuk diperiksa dilaboratorium. Sampel isolasi dapat diambil melalui cairan lepuh, keropeng bekas lepuh, dan sampel darah. Penurunan produktivitas kerja ternak Bobot hidup menurun dan ternak menjadi lemas Kehilangan kemampuan untuk bereproduksi Kerugian ekonomi bagi peternak Hilangnya peluang ekspor ternak, hasil ikutan ternak, hasil bahan hewan, dan pakan. Ada 2 cara yang dapat dilakukan yaitu: 1. Eradikasi (setelah tertular) 2. Vaksinasi (Sebelum penularan) Vaksinasi secara berkala pada hewan ternak Mematuhi seluruh prosedur pemasukan ternak dan produk ternak yang dikeluarkan oleh pemerintah Tidak memasukkan hewan yang peka atau produknya dari negara yang sedang mewabah FMD Mengikuti prosedur karantina yang berlaku di tempat-tempat pemasukan seperti bandara dan pelabuhan Membersihkan celah kuku dengan cara merendamnya ke dalam cairan atau larutan copper sulphate 3% atau larutan formalin 10 persen. Pengobatan dengan injeksi sulfa atau antibiotik. Selama pengobatan, kaki harus dijaga agar selalu dalam keadaan kering